Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi agung, Nabi Muhammad SAW
beserta seluruh keluarga dan para sahabat, termasuk kita umatnya.
Karya tulis yang berjudul Entomologi Umum ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas Pembinaan Cinta Alam 2014. Karya tulis ini disusun dari berbagai
referensi tentang Insekta atau serangga.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih belum
sempurna, oleh karenanya kritik yang membangun serta saran sangat kami
harapkan. Terimakasih.
Jatinangor, September 2014
Tim Penyusun
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga.
Istilah ini berasal dari dua perkataan latin entomon berarti serangga dan logos
berarti ilmu pengetahuan.
Insekta atau serangga merupakan spesies hewan yang jumlahnya paling dominan
di antara spesies hewan lainnnya dalam filum Arthropoda. Oleh karena itu,
serangga dimasukkan dalam kelompok hewan yang lebih besar dalam filum
Arthropoda atau binatang beruas.
Sebagai bagian dari komunitas ekosistem bumi, serangga telah menjadi penentu
keberadaan dan perkembangan ekosistem di bumi. Serangga memiliki peran dan
manfaat penting di bumi, khususnya bagi keseimbangan ekosistem. Akan tetapi,
kita kurang mengenal serangga dan menganggap serangga hanya hama
pengganggu.
2
Rumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud dengan entomologi?
2 Bagaimana morfologi serangga?
3 Bagaimana fisiologi serangga?
4 Bagaimana urutan klasifikasi dari serangga?
5 Apa peran dan manfaat mempelajari entomologi?
6 Bagaimana prospek kerja di bidang entomologi?
Metode
Penyusun menggunakan metode deskriptif dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini. Penyusun mengumpulkan materi dari berbagai sumber bukubuku di perpustakaan dan berbagai website di internet.
Tujuan
Adapun tujuan penyusun membuat karya tulis ilmiah ini, yaitu:
1 Mengetahui lebih dalam tentang salah satu bidang keilmuan dalam
2
3
4
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Entomologi
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga. Kata entomologi berasal dari
kata entomon yang berarti serangga dan logos yang berarti ilmu. Entomologi tidak
hanya mempelajari klasifikasi serangga saja, tetapi juga bentuk, tingkah laku,
serta hal-hal yang berkaitan dengan serangga.
2.2
Morfologi
Insekta atau serangga merupakan spesies hewan yang jumlahnya paling dominan
di antara spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda. Menurut penafsiran para
ahli, terdapat 713.500 jenis arthropoda. Arthropoda (arthros = ruas, podos = kaki)
yang berarti hewan yang kakinya bersendi-sendi atau beruas. Adapun ciri-ciri
umum Arthropoda adalah mempunyai appendage atau alat tambahan yang beruas,
tubuhnya bilateral simetri yang terdiri dari sejumlah ruas, tubuh terbungkus oleh
zat kitin sehingga merupakan eksoskeleton. Pada serangga terdapat tiga
pengelompokan segmen, yaitu kepala yang terdiri dari 6 segmen, 3 segmen
membentuk thoraks, dan sisanya membentuk bagian abdomen.
2.2.1
Kepala
pula
sesuai
dengan
cara
memperoleh
makanannya.
Terdapat 2 tipe alat mulut yaitu Mandibulata (disesuaikan untuk
memotong atau menggigit dan mengunyah makanan padat.) dan
Haustellata : disesuaikan untuk mengambil bahan makanan cair
atau bahan makanan yang terlarut.
1. Alat mulut penggigit dan pengunyah
Alat mulut penggigit dan pengunyah terdiri dari:
a. Labrum, bekerja sebagai alat untuk memegang dan
menggerakan makanan ke dalam rahangnya.
b. Mandibula, terletak di belakang labrum, digunakan
untuk mengunyah memotong, atau melunakkan
makanan.
c. Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil
makanan
d. Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas
berfungsi untuk menutup atau membuka mulut.
2. Alat mulut penusuk dan pengisap
Alat mulut termodifikasi untuk menusuk jaringan
tanaman dan memindahkan cairan tanaman yang ada ke
dalam mulutnya. Terdapat labium beruas empat dikenal
dengan istilah rostrum.
3. Alat mulut penjilat dan pengisap
Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang
bentuknya
berubah
menjadi
tabung
yang
flagellum.
Segmented: pertumbuhan terjadi dimulai pada ujung
antena. Sama dengan tipe annulated tapi pada
flagellum terdapat depressor, ekstensor dan fleksor.
Selain itu terdapat organ sensilia yang merupakan
rambut-rambut sensori yang berfungsi sebagai indera
atau perangsang.
2.2.2 Mata
Mata pada serangga terdiri dari mata majemuk (compound eyes)
dan mata tunggal (ocelli).
2.2.3 Toraks
Bagian ini terdiri dari tiga segmen yang disebut segmen toraks
depan (protoraks), segmen toraks tengah (mesotoraks) dan
segmen toraks belakang (metatoraks). Pada serangga bersayap,
sayap timbul pada segmen meso dan metatoraks, secara kolektif
dua segmen ini disebut juga sebagai pterotoraks.
2.2.4 Sayap
Sayap terdiri dari dua lapis tipis kutikula yang dihasilkan oleh sel
epidermis yang segera hilang. Di antara kedua lipatan tersebut
terdapat berbagai cabang tabung pernafasan (trakea). Tabung ini
mengalami penebalan sehingga dari luar tampak seperti jari-jari
sayap. Selain berfungsi sebagai pembawa oksigen ke jaringan,
juga sebagai penguat sayap. Jari-jari sayap ini mempunyai pola
yang tetap dan khas untuk setiap kelompok dan jenis tertentu dan
dengan
adanya
sifat
ini
akan
mempermudah
dalam
mendeterminasi serangga.
2.2.5 Tungkai/kaki
Tungkai-tungkai toraks serangga secara khas terdapat enam ruas
yang terdiri dari: koksa sebagai ruas dasar; trokanter terdiri satu
ruas kecil sesudah koksa; femur ruas pertama yang panjang dari
tungkai; tibia ruas kedua yang panjang; tarsus biasanya sederet
ruas-ruas yang kecil dibelakang tibia; dan pretarsus terdiri dari
kuku-kuku dan berbagai struktur serupa bantalan.
2.2.6 Abdomen
Pada umumnya, abdomen pada serangga terdiri dari 11 segmen. Di
abdomen terdapat lubang-lubang pernafasan disebut spirakel. Terdapat
pula alat kelamin serangga yang terletak pada segmen abdomen ke 8 dan
ke 9, dimana segmen-segmen ini mempunyai kekhususan sebagai alat
kopulasi dan peletakan telur.
Alat kopulasi pada serangga jantan dipergunakan untuk menyalurkan
spermatozoa dari testes ke spermateka serangga betina. Bagian ini
disebut aedeagus. Pada serangga betina, bagian yang menerima
spermatozoa disebut spermateka. Di tempat ini sperma dapat hidup
sampai lama dan dikeluarkan sewaktu-waktu untuk pembuahan.
2.3
Fisiologi serangga
Kelangsungan fungsi-fungsi hidup serangga ditentukan oleh energi bebas
yang didapat, contohnya suplai oksigen. Oksigen ini didapat melalui
respirasi. Pada serangga, cara respirasi utamanya adalah melalui difusi
gas-gas dari udara secara langsung melewati membran menuju sel-sel.
2.3.1 Respirasi
Sistem utama transport gas-gas pada serangga adalah sistem trakhea.
Sistem ini terdiri dari suatu seri pembuluh bercabang yang
respirasi
terjadi
dengan
cara
difusi
oksigen
dan
esofagus,
crop,
dan
proventrikulus
yang
menyerupai katup.
Usus tengah tidak memiliki bagian-bagian seperti halnya usus depan,
namun sering dikaitkan dengan gastrik caeca atau yang dikenal
sebagai kantung buntu. Bagian dalam usus tengah seringkali
memiliki membran peritrofik yang memiliki zat kitin dan bersifat
semipermeabel. Membran ini membentuk lapisan pelindung antara
materi makanan dan sel-sel epitel yang rapuh. Membran ini tidak
dijumpai pada serangga-serangga pemakan cairan.
Usus belakang sangat variatif dan tergantung pada jenis serangga.,
tetapi umumnya terbagi menjadi pembulus intestin dan rektum yang
terhubung ke anus.
Struktur lain yang berasosiasi dengan usus meliputi sepasang
kelenjar saliva dengan pembuluh yang terbuhung ke saluran pra oral,
hipofarings, dan tubulus Malpighi yang bergabung dengan intestin
sebelum katup pyloric. Tubula ini membentuk organ utama
ekskretori.
Klasifikasi Serangga
Serangga atau insekta termasuk ke dalam filum Arthropoda. Filum
Arthropoda itu sendiri terbagi menjadi 3 sub filum yaitu Trilobita,
Mandibulata dan Chelicerata. Sub filum Trilobita merupakan sub filum
dari filum Arthropoda yang telah punah. Sub filum Mandibulata terbagi
menjadi 6 kelas, salah satu diantaranya adalah insekta, sedangkan sub
filum Chelicerata terbagi menjadi 3 kelas.
Ordo-ordo Apterygota
Sub kelas Apterygota memiliki 4 ordo yang memiliki familinya
masing masing, yaitu:
1
2
3
4
2.4.2
Ordo-ordo Pterygota
Sub kelas Pterygota dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
Exopterygota yang terdiri dari 15 ordo dan Endopterygota yang
terdiri
dari
ordo.
Anggota
golongan
Exopterygota
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Exopterygota
Ephemeroptera
Odonata
Orthoptera
Isoptera
Plecoptera
Dermaptera
Embioptera
Psocoptera
Zeraptera
Mallophaga
Anoplura
Thysanoptera
Hemiptera
Homoptera
Neuroptera
Protura
Diplura
Thysanura
Collembola
2.5
Endopterygota
Coleoptera
Strepsitera
Mecoptera
Trichoptera
Lepidoptera
Diptera
Siphonaptera
Hymenoptera
Hymenoptera)
b. serangga penghasil benang sutra, contoh
Lepidoptera)
dan
habitat
mengambil
serangga
sebagai
modeluntuk
BAB III
KESIMPULAN
Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang serangga. Mulai dari anatomi, fisiologi, hingga cara penangkapan yang
baik dan benar hingga kita mampu memanfaatkannya. Bidang Entomologi bahkan
belum banyak diketahui secara lebih dalam, ditambah dengan kekayaan jumlah
serangga di Indonesia yang masih belum di teliti lebih jauh karena banyaknya
jumlah serangga tersebut, membuat Entomologi menjadi sebuah bidang yang
sangat potensial untuk di kembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, H. Muhammad; Tarwotjo, Udi; Rahadian, Rully.2009. Biologi Insekta
(Entomologi). Yogyakarta; Graha Ilmu
Lena. 2010. Mengolah belalang menjadi
mie. http://www.uny.ac.id/berita/uny/mengolah-belalang-menjadi-mie [16 Januari
2012].
Sawal A, Damayanti, Sugeru H. 2004. Tepung belalang padi (Oxya sp.) sebagai
sumber pangan alternatif berprotein tinggi. Program Kreativitas Mahasiswa.
Institut Pertanian Bogor.
www.deherba.com. 2011. Sarang Semut Terbukti Tumpas Kanker, Tumor, dan
Penyakit Berat!