Anda di halaman 1dari 9

1

MENULIS KARYA ILMIAH


Karya ilmiah adalah tulisan hasil berpikir ilmiah. Proses berpikir ilmiah terdiri
atas identifikasi masalah, pembatasan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian
hipotesis, dan penarikan simpulan. Banyak ragam dan jenis tulisan yang termasuk
karya ilmiah, misalnya makalah, artikel penelitian, artikel ilmiah populer, buku, modul,
atau buku pelajaran.
CONTOH KARYA ILMIAH
BORAKS DAN FORMALIN PADA
MAKANAN
Karya Tulis Ini Disusun dalam Rangka
Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia
LOGO SEKOLAH
Oleh:
Franky (XII IPAC-19)
Kevin (XII IPAC -20)
Patrick (XII IPAC -30)
Raditya (XII IPAC -33)

SEKOLAH MENENGAH ATAS ADVENT


MALANG

Oktober, 2012

HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis Boraks dan Formalin pada
Makanan
Disusun oleh :
Franky (XII IPAC-19)
Kevin (XII IPAC -20)
Patrick (XII IPAC -30)
Raditya (XII IPAC -33)
Telah disahkan pada
hari :
tanggal :

Pembimbing

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan
baik. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan
berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada
karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang
dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya
tulis yang telah kami selesaikan. Kami bersedia menerima kritik dan
saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik
dan saran tersebut sebagai
batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa
dating, Sehingga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat
diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan
banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga
dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi bahkan
menghilangkan penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet
pada makanan. Dengan begitu maka kesehatan akan lebih terjamin
dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakit
baru yang diakibatkan penggunaan bahan-bahan terlarang sebagai
bahan baku makanan. Kami juga mengharapkan kinerja yang lebih baik
dan tegas serta efektif dari pihak pengawas makanan yang merupakan
bagian dari kepemerintahan, sehingga makanan yang dihasilkan dari
Indonesia dapat
lebih terjamin dan sehat.

HALAMAN MOTTO
Motto yang kami pegang dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah :

ORA ET LABORA

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kami persembahkan untuk :
Seluruh pembaca dan masyarakat Indonesia yang
menginginkan
kemajuan bangsa dan kecerdasan bangsa.

DAFTAR
DAFTAR
ISI ISI
Halaman Pengesahan .......................................................................................... 1
Pengesahan
Kata
Pengantar
..........................................................................................
.................................................................................................... 2
1
Halaman
Motto ................................................................................................... 3
Kata
Halaman
Persembahan ....................................................................................... 4
Pengantar
Daftar
Isi ..............................................................................................................
...............................................................................................
5
..... 2
Abstraksi
.............................................................................................................. 6
Halaman
BAB
I PENDAHULUAN
Motto1.1
...................................................................................................
Latar Belakang Masalah .....................................................................
3
7
Halaman
1.2 Pembatasan Masalah ......................................................................... 7
Persembahan
1.3 Perumusan
.......................................................................................
Masalah ...........................................................................
4
8
Daftar1.4 Tujuan Penulisan ................................................................................ 8
Isi ............................................................................................................
1.5 Metode Penelitian .............................................................................. 9
.. 5 1.6 Hipotesa .............................................................................................. 9
Abstraksi
1.7 Manfaat
.................................................................................................
............................................................................................... 9
.............
BAB
II LANDASAN
6
TEORI ...................................................................................... 11
BAB III
I PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
1.1 Jenis
3.1
Latar Penelitian
Belakang ................................................................................... 14
Masalah
3.2
Sumber
.....................................................................
Data .......................................................................................
7
14
1.2 Teknik
3.3
Pembatasan
Pengumpulan Data .................................................................. 14
Masalah
3.4
Teknik
.........................................................................
Analisis Data ............................................................................
7
15
BAB IV
1.3
PEMBAHASAN
Perumusan
Masalah
4.1
Pengertian
...........................................................................
Boraks dan Formalin .........................................................
8
16
1.4 Dampak
4.2
Tujuan Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan ................ 16
Penulisan
4.3
Makanan
................................................................................
yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks
8 ............ 18
1.5 Peran
4.4
Metode
pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin
Penelitian
di
Indonesia
..............................................................................
...............................................................................................
9
21
BAB V1.6
PENUTUP ................................................................................................... 23
DAFTAR
Hipotesa
PUSTAKA
.........................................................................................
..... 9
1.7

ABSTRAK
Karya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana sekarang ini
banyak kejadian penggunaan boraks dan formalin sebagai bahan
pengawet makanan. Di mana kedua bahan tersebut sangat dilarang
digunakan sebagai bahan baku makanan. Dan jika penggunaannya terus
dilakukan dan dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit
BAB I
terutama kanker dan
PENDAHULUAN
bahkan kematian untuk tingkat
yang lebih lanjut. Hal ini telah menjadi hal
yang cukup serius dan menjadi suatu masalah yang berusaha diselesaikan
Pada bab
I ini akan
mengenai
latar belakang
masalah, pembatasan masalah,
dengan
baik dijelaskan
oleh berbagai
pihak terutama
pemerintah.
perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, hipotesa dan manfaat.
Sebagai pusat utama kelangsungan negara, pemerintah harus
1.1 Latar
Belakang
Masalah
dapat
dengan bijak
memutuskan dan bertindak bagaimana penanganan
Sekarang
ini banyak
sekali
bahan
kimia
dan berbagai
lain
kasus
tersebut.
Terutama
kasus
pada
pembuatan
baksocampurancampuran
dengan bahan
dibuat pengawet
dan diciptakan
untuk
membuatmakanan
pekerjaan
manusia
membuat
makanan lebih
boraks
dan berbagai
seperti
ikandalam
asin serta
tahu yang
efektif diawetkan
dan efisien.dengan
Tetapi menggunakan
di samping untuk
makanan
dibuatsolusi
juga bahan
kimia untuk
formalin.
Berbagai
kami tuliskan
pembuatan
kebutuhan
lain.tersebut
Padahaltidaklah
bahan kimia
tersebut
tidak
boleh dipergunakan
dalam
di sini.
Tetapi solusi
semuanya
dapat
dijalankan
dengan
pembuatan
makanan
dan dapat berakibat fatal. Hal ini sangat penting dan juga
hasil yang
cepat
memprihatinkan.
Fenomena ini
merupakan
satu masalah dan
kebobrokan bangsa
dan ada kemungkinan
banyak
faktor salah
yang menyebabkan
penyelesaian
yang harus
diperbaiki. Atas alasan di atas, maka kami menulis penelitian yang berjudul Boraks dan
Formalin pada Makanan ini.
1.2 Pembatasan Masalah
Boraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik
kayu dan pengontrol kecoa. Sedangkan formalin adalah bahan kimia yang digunakan
sebagai desinfektan, pembasmi serangga dan dalam industri tekstil serta kayu lapis.
Kedua bahan kimia tersebut memang berguna jika digunakan sesuai fungsinya, tetapi
menjadi sangat berbahaya bila digunakan dalam pembuatan pangan. Di mana pangan itu
merupakan segala sesuatu yang menjadi bahan makanan manusia. Dan akibat dari
penggunaan bahan-bahan kimia tersebut bisa jadi sangatlah fatal, dari kanker hingga
menyebabkan kematian. Dalam karya tulis ini kami akan berusaha membahas
pendeskripsian sedetail mungkin dari boraks dan formalin itu sendiri serta bagaimana
kedua bahan kimia tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan
pangan. Begitu pula dengan berbagai akibat dari penggunaan boraks dan formalin pada
pangan tersebut serta bagaimana solusi yang harus dilakukan demi membasmi hal ini dan

BAB II
LANDASAN TEORI
Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan,
khususnya
industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal
putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol.
Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat
dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan
asam borat
dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat
juga digunakan
sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh
diminum atau
digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Berikut
beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
Nafsu makan menurun
Gangguan pencernaan
Gangguan SSP : bingung dan bodoh
Anemia, rambut rontok dan kanker.
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan,
pembasmi
serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki
bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa
pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.
a. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar
bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
b. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
c. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata,
pandangan kabur, bahkan kebutaan
d. Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit
kepala,
pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya
pandangan,
kejang, bahkan koma dan kematian.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan
seharusnya,
tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahanbahan tersebut
sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan.
Walaupun begitu,

Landasan Teori

Dalam penulisan laporan penelitian landasan teori merupakan salah satu


bagian penting yang harus kalian cari dan tulis. Landasan teori berguna
untuk lebih memperkuat penemuan-penemuan kalian setelah terjun ke
lapangan nanti. Dalam menulis landasan teori yang perlu kalian ingat adalah
relevansi dan kemutakhiran. Kemutakhiran di sini maksudnya adalah kalian
harus memberikan informasi yang sesuai dengan perkembangan yang
berlaku saat ini. Sedangkan relevansi adalah kesesuaian permasalahan yang
kalian bahas dengan buku atau sumber referensi lain yang kalian gunakan.
Kalian dapat memperoleh bahan-bahan untuk landasan teori dari berbagai
sumber. Misalnya jurnal, karya tulis orang lain, buku, majalah, internet dan
juga hasil temuan ilmiah yang telah dipublikasikan. Nah, di sinilah kegunaan
dari kegiatan kalian sebelumnya yakni mengumpulkan bahan dan
menyeleksinya. Selain itu yang perlu kalian ingat dan lakukan adalah tulis
sumber setiap referensi yang kalian dapat dengan lengkap dalam daftar
pustaka.
Perhatikanlah isi dari landasan teori berikut ini.
1) Kutipan teori-teori dan pernyataan para pakar
2) Pendapat kalian yang didukung pernyataan para pakar dan teori
3) Hasil pengkajian berbagai rujukan

Contoh
Cara pengolahan tanah di desa Singosari
Cara perawatan padi di desa Singosari
Tingkat pendidikan para petani
Kandungan dalam boraks dan formalin

BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
data
dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Penelitian korelatif adalah
penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut,
kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain.
Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami
gunakan, sehingga penelitian ini menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.2 Sumber Data
Sumber data kami adalah beberapa siswa SMP Kanisius, yang kira-kira kami ambil sampel
adalah 40 siswa.
3.3 Teknik Pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab
pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan
jawaban yang berbeda padapertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan
saling berkaitan.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang kami lakukan melalui tiga langkah. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut. Pertama, kami menghimpun, menyeleksi dan mengklasifikasi semua
data dan landasan teori yang diperlukan. Kemudian kami mulai menghitung jumlah data,
mengklasifikasikan jawabanjawaban dari setiap pertanyaan pada angket berdasarkan
jumlah responden yang memilih. Kedua, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami
menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori

---Metode Penelitian--Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mempunyai ciri-ciri ilmiah
yang harus kalian perhatikan. Ciri-ciri ilmiah tersebut yakni, rasional, empiris,
dan sistematis. Dalam metode penelitian terdapat beberapa macam, seperti
metode deskriptif, metode komparatif dan metode pustaka.

Metode deskriptif
Metode deskriptif adalah metode yang melihat data sesuai apa adanya yang
ada di lapangan. Metode ini berguna memberikan gambaran tentang gejala
atau keadaan tertentu. Misalnya tentang kenakalan remaja SMP, Penggunaan
teknologi, dan lainlain.
Metode komparatif
Metode komparatif adalah metode yang membandingkan dua sumber atau
lebih yang kalian dapat dari lapangan. Misalnya perbandingan kelulusan
kelas IX Advent tahun 2010 dengan kelas IX Advent tahun 2011.
Metode Pustaka
Metode pustaka dilihat dari namanya kalian pasti sudah mengetahui. Metode
pustaka ini menggunakan referensi berupa buku, majalah, hasil penelitian
sebelumnya dan jenis-jenis sumber yang tertulis lainnya.

Tahukah kalian tentang jenis-jenis sumber


data?
BAB
IV Ayo coba kalian
perhatikan penjelasan berikut HASIL
ini!
DAN PEMBAHASAN
Jenis-jenis sumber data ada 3, biasanya disebut dengan 3P
Pada bab
ini akan dijelaskan mengenai apa itu boraks dan formalin, dampak
dalam bahasa inggris,
yaitu:
penggunaan boraks dan
1. P = Person,
sumber
data berupa
orang.
Sumber
data ini bisa
memberikan
formalin
pada makanan
dan jenis-jenis
makanan
yang mengandung
boraks
dan formalin
data berupayang
jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui
kesemuanya itu dilengkapi dengan hasil angket sebelumnya.
angket.
2. P = Place,
sumber
dataakan
berupa
tempat.
Sumber data ini menyajikan tampilan
4.1
Pengetahuan
Boraks
dan Formalin
Menurut
hasil
angket
kami,
didapatkan
bahwa
mengetahui
pasti
apa itu boraks
berupa keadaan diam (ruangan, kelengkapanyang
alat,
wujud secara
benda,
warna,
dan
dan formalin adalah 29 orang dan yang tidak mengetahui begitu pasti apa itu boraks dan
lain-lain) dan
bergerak
(aktivitas,
kinerja,
gerak
tari,
kegiatan
belajarmengajar,
formalin adalah 11 orang, dari total 40 angket yang dibagikan. Hal itu menunjukkan bahwa
responden yang mengetahui secara persis apa itu boraks dan formalin lebih banyak
dan sebagainya).
daripada yang tidak mengetahui secara pasti. Jika dimasukkan dalam persen maka 72,5%
3. P = Paper,
sumber
data berupa
simbol.
data
ini menyajikan
responden
menyatakan
mengetahui
boraks Sumber
dan formalin,
sedangkan
27,5% lainnya datadata
tidak
begitu
mengetahui
tentangatau
borakssimbol-simbol
dan formalin. Hasil lain.
ini menunjukkan bahwa penyuluhan
berupa huruf,
angka,
gambar,
dan pengetahuan akan boraks dan formalin harus lebih sering disosialisasikan, agar
diharapkan kita semua mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin, sehingga
dapat menggunakannya secara benar, sesuai dengan fungsinya. Maka diharapkan juga
dengan pengetahuan
akan boraks dan formalin tersebut, kasus penggunaan boraks dan formalin pada bahan
makanan dapat dikurangi bahkan menghilang dari masyarakat.
4.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan

Melaluiingat
hasil angket
yangdata
telah kami
sebarkan
sebelumnya,
Kalian harus
semua
yang
terdapat
dalamdidapat
bab hasil
hasilbahwa
danjumlah
responden yang mengerti akan dampak angket hamper sama dengan responden yang tidak
pembahasan
harus
tertuju
ada
rumusan
masalah
yangAdapun
telahjumlah
kalian
buat.
begitu tahu
tentang
dampak
boraks
dan formalin
pada makanan.
responden
yang tahu dampak boraks dan formalin pada makanan adalah 18 orang dan yang tidak
begitu tahu sebanyak 20 orang sedangkan yang sama sekali tidak tahu ada 2 orang. Jika
dituangkan dalam presentasi adalah sebagai berikut :
1. Jawaban A : 45%
2. Jawaban B : 5%
3. Jawaban C : 50%
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden masih rancu
atau bingung tentang apa dampak boraks dan formalin bagi tubuh tersebut. Lalu apa
sebenarnya dampak boraks dan formalin dalam makanan bila dikonsumsi tubuh kita?
a. Formalin
Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika
digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala
diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan
mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya. Pengaruh Formalin Terhadap
Kesehatan :
Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala,
kanker paru-paru.
Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati,
kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.
b. Boraks
Efek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya
berulang-ulang.
Pengaruh terhadap kesehatan :
Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
Tanda dan gejala kronis
Nafsu makan menurun
Gangguan pencernaan
Gangguan SSP : bingung dan bodoh, Anemia, rambut rontok dan kanker.

b. Boraks
Efek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya
berulangulang.
Pengaruh terhadap kesehatan :
Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
Tanda dan gejala kronis
Nafsu makan menurun
Gangguan pencernaan
Gangguan SSP : bingung dan bodoh
Anemia, rambut rontok dan kanker.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia
karenamerupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan
mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat
formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari
makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang
mengandung boraks dan formalin. Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam
makanan.
4.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks
Berdasarkan hasil penelitian melalui angket yang telah kami sebarkan, jumlah responden
yang menganggap bahwa tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering diberi
formalin sebanyak 33 orang, sedangkan yang memilih ikan sebanyak 6 orang, dan 1 orang
memilih kerupuk. Sedangkan menurut makanan-makanan yang biasa mengandung boraks
dan formalin yang biasanya mereka konsumsi, jumlah responden yang memilih tahu dan
bakso sebanyak 28 orang, 10 orang memilih ikan dan 2 orang memilih kerupuk.
Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan siswa SMA Kanisius beranggapan bahwa tahu dan
bakso merupakan makanan yang biasanya diberi formalin atau boraks. Tahu dan bakso
memang cukup dikenal sering diberi formalin maupun boraks, namun bukan mereka
makanan yang paling sering diberi formalin maupun boraks. Berdasarkan penelitian Badan
Pengawas Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005, penggunaan boraks formalin pada ikan
dan hasil laut menempati peringkat teratas. Yakni, 66 persen dari total 786 sampel.
Sementara mi basah menempati posisi kedua dengan 57 persen. Tahu dan bakso berada di
urutan berikutnya yakni 16 persen dan 15 persen. Dan dari pertanyaan nomor tiga pada
angket ternyata responden banyak menjawab bahwa mereka paling sering mengkonsumsi
tahu dan bakso.
Padahal, menurut kebanyakan dari mereka tahu dan bakso adalah makanan yang biasanya
mengandung boraks atau formalin. Mengapa mereka masih tetap sering mengonsumsinya
meskipun menganggap bahwa tahu dan boraks yang paling sering mengandung formalin
dan boraks? Mungkin hal ini disebabkan karena siswa SMP Kanisius percaya bahwa para
pedagang di Kanisius pasti tidak memberikan formalin maupun boraks pada dagangannya,
maka mereka tidak takut untuk mengonsumsinya. Namun tetap saja, boraks dan formalin
sangatlah berbahaya bila termakan. Walaupun berdasarkan hasil penelitian Badan
Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005 penggunaan boraks dan formalin
paling banyak adalah pada ikan dan hasil laut, namun jumlah 16 persen dan 15 persen
tetap merupakan jumlah yang besar. Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang
akan kita makan, terutama makananmakanan yang sedang marak diberi boraks maupun
formalin. Oleh karena itu, di bawah ini kami paparkan mengenai ciri-ciri dari beberapa
makanan yang diberi boraks maupun formalin:
a. Mi basah
Penggunaan formalin pada mi basah akan menyebabkan mi tidak rusak sampai dua hari
pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es
(10 derajat Celsius). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih
mengkilap dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada pembuatan mi akan
menghasilkan tekstur yang lebih kennyal.
b. Tahu
Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan
gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu
tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan
tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan
besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain
itu, tahu yang diberi formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25
derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat Celsius).
Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak mengengat, bau formalin.
C. Bakso
Bakso tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius). Teksturnya juga
sangat kenyal.
D. Ikan segar
Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia
tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius). Warna insang merah tua
dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih.
E. Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi
bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena
masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak
mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat
Celsius). Tubuh ikan bersih, cerah.

Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek
white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum;
mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan
dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan makanan yang
diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek
keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut,
hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan
undang-undang dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti
memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin,
BABmelakukan
V
bahkan badan ini masih kurang gencar dalam
razia. Dari data angket yang kami
sebarkan ke beberapa responden, terdapat
PENUTUP
pertanyaan: Menurut anda apakah peran
pemerintah sudah ada dalam pemberantasan formalin? Dan dari pertanyaan itu, sebanyak
orang
upayamengenai
pemerintah
Dalam4 bab
ini menjawab
akan dijelaskan
kesimpulan dan saran.
sudah banyak, sebanyak 17 orang menjawab upaya pemerintah sudah lumayan, dan
5.1 Kesimpulan
terakhiruraian
19 orang
menjawab
upaya
pemerintah
tidak ada sama sekali.
Berdasarkan
pada
bab IV dapat
disimpulkan
bahwa:
Dari hasil
angket
di atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
upaya
pemerintah
masihpasti,
kurang,
karena
a. Sebagian
besar
dari kita
telah
mengetahui
tentang
boraks
dan
formalin secara
tetapi
ada
banyak
orang
yang
beranggapan
bahwa
upaya pemerintah
masihdan
sangat
kurang. Ini
jugalebih
sebagian
kecil
lainnya
yang
belum begitu
mengetahui
apa itu boraks
formalin.
mungkin
disebabkan
memang
/ tegas dalam
menangani
b. Masih
ada sebagian
dari karena
kita yang
belum pemerintah
mengetahuikurang
secara serius
pasti dampak
penggunaan
boraks
dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
c. Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran
penggunaan boraks dan formalin. Tetapi menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah
bahan makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.
d. Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks
dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian,
fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya. Pengawasan yang lebih ketat
oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas
pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-undang
mengenai boraks dan formalin.Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak
membelinya bila sepertinya
mengandung bahan formalin maupun boraks. Kesadaran dari masyarakat untuk membantu
pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti
melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks

DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Danang. 2010. Gizi dan Kesehatan. Jakarta:Erlangga
Purwati, Anik. 2011. Membuka Cakrawala Dunia dengan Menulis Laporan
Penelitian.Malang:UM Press.
http://www.beritaindonesia.co.id (diakses 11 Maret 2011)
http://www.depkes.go.id (diakses 22 Maret 201)
http://www.disnakkeswan-lampung.go.id (diakses 22 Maret 2011)
http://id.wikipedia.org (diakses 15 April 2011)
http://www.gizi.net (diakses 23 April 2011)

KETIKA ORANG BERPIKIR TIDAK BISA SEJAK AWAL TANPA


MENCOBA TERLEBIH DAHULU, MAKA SADAR ATAU TIDAK
BERARTI TELAH MENUTUP KEMAMPUANNYA UNTUK BISA
SETERUSNYA. DISINILAH PERBEDAAN ORANG SUKSES DAN
GAGAL!
SELAMAT MENULIS, TUANGKAN IDE KREATIF KALIAN!

Anda mungkin juga menyukai