Anda di halaman 1dari 11

1.

Definisi uji T
Uji-t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel (dua buah
variabel yang dikomparasikan). (Hartono, 2008). Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu
uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan
untuk pengujian hipotesis 2-sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan
(independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka
uji-t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t
untuk sampel berpasangan (paired).
2. Uji-t berpasangan (paired t-test)
Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis
dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji-t ini membandingkan
satu kumpulan pengukuran yang kedua dari contoh yang sama. Uji ini sering
digunakan untuk membandingkan skor sebelum dan sesudah percobaan untuk
menentukan apakah perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri yang paling sering ditemui
pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah
perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap
memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama(sebelum) dan
data dari perlakuan kedua (sesudah). Perlakuan pertama mungkin saja berupa
kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek
penelitian. Misal pada penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu,
perlakuan pertama, peneliti menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua,
barulah objek penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat.
Dengan demikian, performance obat dapat diketahui dengan cara
membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan obat.
Syarat syarat uji-t berpasangan
Dalam melakukan pemilihan uji, seorang peneliti harus memeperhatikan beberapa
aspek yang menjadi syarat sebuah uji itu digunakan. Peneliti tidak boleh sembarangan
dalam meilih uji, sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan Uji-t Berpasangan. Dalam
hal ini untuk Uji Komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, (paired)
misalnya sebelum dan sesudah (Pretest & postest) di gunakan pada :
a) satu sampel (setiap elemen ada 2 pengamatan)
b) Data kuantitatif (interval rasio)
c) Berasal dari populasi yang berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi
deference = d yang berdistribusi normal dengan mean md = 0 dan variance sd 2
= 1). (Purnomo, 2006).
Contoh kasus:

Berikut ini adalah contoh kasus penelitian yang menggunakan uji-t


berpasangan yang sering kita temui di lingkungan olahraga. Yaitu peneliti
bermaksud meneliti perbedaan frekuensi denyut nadi sebelum melakukan
latihan interval (interval training) dengan denyut nadi setelah melakukan
latihan interval. dengan sampel acak (random) terdiri dari 10 atlet diukur
frekuensi nadi permenit sebelum dan sesudah melakukan latihan interval.
ATLET SEPAKBOLA DUNIA TERKENAL
NO
RES
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

NAMA
CRISTIANO
RONALDO
DAVD BECKHAM
MICHAEL OPICK
MICHAEL SITTI
SILATURRAHMANSR7
ZAENOMMMAN
PATHURRAHMAN
MICHAEL OWEN
HASNAEN
ZAKIHIL

DENYUT NADI
SEBELUM

DENYUT NADI
SETELAH

60

75

65
70
65
60
65
70
75
66
60

70
80
68
70
70
72
80
65
65

Dalam penelitian ini pertanyaan penelitiannya adalah Apakah terdapat perbedaan


frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah latihan interval (dengan =0,05)?.
Dengan demikian penelitian di atas menggunakan uji-t berpasangan karena setelah
dilihat syarat-syaratnya telah dipenuhi untuk dilakukan uji-t berpasangan. Kemudian
untuk melakukan uji tersebut ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengujian hipotesis :
Rumuskan hipotesis:
Sebelum lebih lanjut melakukan pengujian hipotesis, seorang peneliti harus
menentukan terlebih dahulu hipotesisnya. Adapun hipotesis dalam contoh kasus
penelitian di atas adalah :

H0 : Tidak terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah latihan
interval

H1 : Terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah latihan


interval

Langkah-langkah analisis Uji-t berpasangan dengan menggunakan SPSS :


a) Bukalah program SPSS
b) Klik Variable View pada SPSS data editor
c) Pada kolom Name baris pertama ketik sebelum atau Pretest, pada Label
ketik sebelum latihan, pada kolom Measure pilih Scale. Pada kolom Name

d)
e)
f)
g)

baris kedua ketik setelah atau post test, pada Label ketik Setelah latihan, pada
kolom Measure pilih Scale, untuk kolom lainnya bisa diabaikan (isian
default)
Masuklah ke halaman Data View dengan klik Data View.
Isikan data sebelum (pretest) dan setelah (post test)
Selanjutnya kliklah Analyze > Compare Means > Paired Sample T Test.
Masukkan variable sebelum latihan dan setelah latihan ke kotak Paired
Variable (Variable 1 dan Variable 2)

h) Klik OK, maka outputnya sebagai berikut :

Paired Samples Statistics


Std. Error
Mean
Pair 1

Std. Deviation

SEBLUMDANSESUDAH

65.60

10

4.971

1.572

SESUDAH

71.50

10

5.380

1.701

Paired Samples Correlations


N
Pair 1

Mean

SEBLUMDANSESUDAH &
SESUDAH

Correlation
10

.607

Sig.
.063

Paired Samples Test


Sig. (2Paired Differences

df

tailed)

.003

95% Confidence
Interval of the

Pair 1 SEBLUM DAN


SESUDAH

Difference

Std.

Std. Error

Mean

Deviation

Mean

Lower

Upper

-5.900

4.606

1.456

-9.195

-2.605

4.051

Dari hasil perhitungan melalui software statistik (SPSS) nilai P Uji t berpasangan di
atas adalah 0.003 jika di bandingan dengan a = 0.05 maka P < a, sehingga
kesimpulan statistika yang diambil adalah Ho ditolak. Dengan demikian bisa
disimpulkan setelah dilakukan perhitungan menggunakan software (SPSS) maka
kesimpulannya adalah sebagai berikut : Terdapat perbedaan frekuensi nadi
antara sebelum dan sesudah latihan interval

3. UJI T TIDAK BERPASANGAN


Uji t tidak berpasangan adalah Uji statistik yang membandingkan mean dua kelompok
data Independen. Independen maksutnya adalah populasi berbeda dimana populasi
yang satu tidak berhubungan atau tidak bergantung dengan populasi yang lain.
Misalnya membandingkan mean tinggi badan laki-laki dan perempuan.
Independen T Test adalah uji komparatif atau uji beda untuk
mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna
antara 2 kelompok bebas yang berskala data interval/rasio. Dua
kelompok bebas yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang
tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari subjek yang
berbeda. Misal Kelompok Kelas A dan Kelompok kelas B, di mana
responden dalam kelas A dan kelas B adalah 2 kelompok yang
subjeknya berbeda.
Asumsi atau syarat yang harus dipenuhi pada independen t test
antara lain:
1. Skala data interval/rasio.

2.
3.
4.
5.

Kelompok data saling bebas atau tidak berpasangan.


Data per kelompok berdistribusi normal.
Data per kelompok tidak terdapat outlier.
Varians antar kelompok sama atau homogen.

Untuk asumsi poin no. 1 dan 2, anda tidak perlu mengujinya dengan
SPSS. Sedangkan untuk asumsi no. 3 dan no. 5 anda harus
mengujinya dengan SPSS.
Contoh kasus:
Berikut ini adalah contoh kasus penelitian yang menggunakan uji-t independent,
peneletii ingin meneliti perbandingan antara data kelahiran bayi tanpa dan dengan KB
pada Desa Mamben.

DATA KELAHIRAN BAYI DI DESA


MAMBEN
BULAN PENGAMATAN
TANPA KB
1
20
2
30
3
49
4
59
5
60
6
32
7
43
8
42
9
56
10
42
11
40
12
30

KB
10
13
16
12
11
14
9
10
13
12
11
15

Dalam penelitian ini pertanyaan penelitiannya adalah Apakah terdapat perbedaan


kelahiran bayi tanpa dan dengan KB (dengan =0,05)?. Dengan demikian penelitian
di atas menggunakan uji-t independent atau uji T tidak berpasangan karena setelah
dilihat syarat-syaratnya telah dipenuhi untuk dilakukan uji-t independent. Kemudian
untuk melakukan uji tersebut ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengujian hipotesis :
Sebelum lebih lanjut melakukan pengujian hipotesis, seorang peneliti harus
menentukan terlebih dahulu hipotesisnya. Adapun hipotesis dalam contoh kasus
penelitian di atas adalah :

H0 : Tidak terdapat perbedaan kelahiran bayi tanpa dan dengan KB

H1 : Terdapat perbedaan kelahiran bayi tanpa dan dengan KB

LANGKAH-LANGKAH UJI INDEPENDENT SAMPLE T TEST


1. Buka lembar kerja baru pada program EXCEL dan SPSS
2. Copy data dari excel dan paste ke SPSS
3. Beri label sesuai pedoman awal pada variable view di SPSS
4. Perhatikan cara memasukkan data pada SPSS,data diurutkan dari atas kebawah
pada lembar kerja SPSS.
5. Lakukan sesuai prosedur T-test independen
6. Kolom 1 urutkan skor ibu tanpa KB dan dilanjutkan dengan KB
7. Pada kolom kedua beri nama group 1 untuk skor ibu tanpa KB dan group 2 untuk
skor ibu dengan KB
8. Beri Label dan Value
9. Setelah itu, Klik menu Analyze Compare Means Independent Samples T
test
10. Muncul kotak dialog baru
11. Pada Grouping Variable, klik Define Groups ketik 1 pada Group 1 dan ketik 2
pada Group 2, kemudian klik Continue
12. Untuk Option, gunakan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%,
klik Continue
13. Untuk mengakhiri perintah Klik OK. Maka akan muncul output SPSS

Group Statistics
GRUP
DATA KELAHIRAN BAYI
TANPA DAN DENGAN KB

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

12

41.92

12.559

3.625

12

12.17

2.125

.613

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances

t-test for Equality of Means


95% Confidence
Interval of the

Mean
Sig. (2- Differen Std. Error
F
DATA

Equal

KELAHIRAN

variances

BAYI TANPA

assumed

DAN DENGAN
KB

12.784

Sig.

.002 8.091

df

tailed)

ce

Difference

Difference Lower

Upper

22

.000

29.750

3.677 22.125

37.375

8.091 11.629

.000

29.750

3.677 21.710

37.790

Equal
variances
not
assumed

Dari hasil perhitungan melalui software statistik (SPSS) nilai P Uji T tidak
berpasangan di atas adalah 0.000 jika di bandingan dengan a = 0.05 maka P < a,
sehingga kesimpulan statistika yang diambil adalah Ho ditolak. Dengan demikian bisa
disimpulkan setelah dilakukan perhitungan menggunakan software (SPSS) maka
kesimpulannya adalah sebagai berikut : Terdapat perbedaan kelahiran bayi tanpa
dan dengan KB

DAFTAR PUSTAKA
Furqon. 2008. Statistik Terapan untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta
Hartono, 2008. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta. Lembaga Studi Filsafat
Kemasyarakatan dan Perempuan.
Kurniawan, Deny. 2008. Uji t Dua Sampel Independen (Independent 2-sample t-test).
Priyatno. Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta. ANDI
Purnomo, Windhu. 2006. Uji t Sampel Berpasangan. Handout MK Statistik
Parametrik. Surabaya.

TUGAS
METODOLOGI RISET KEPERAWATAN

UJI T BERPASANGAN DAN T TIDAK BERPASANGAN

Oleh :

SILATURRAHMAN
NIM : 1103MK292

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
LOMBOK TIMUR - NUSA TENGGARA BARAT
2014/2015

Anda mungkin juga menyukai