TUGAS I - Prof Pin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

FASILITAS TRANSPORTASI

PERBANDINGAN TOTAL PANJANG JALAN


DAN TOTAL PANJANG KENDARAAN KOTA
SURABAYA
Disusun Oleh
MUTHMAINNAH 3114206011

PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK SIPIL


BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN DAN REKAYASA TRANSPORTASI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA, 2015

Penduduk, Mobilitas, Dan Fasilitas Transportasi


Pertumbuhan penduduk selalu berkorelasi erat dengan bertambahnya aktivitas
masyarakat. Sehingga memberikan dampak turunan terhadap berkembangnya fasilitas
terutama transportasi baik dari sisi sarana transportasi itu sendiri ataupun prasarana yang
sangat diperlukan untuk mendukung mobilitas masyarakat. Pentingnya transportasi ini bagi
masyarakat digambarkan ringkas oleh Prof. Pinardi bahwa transportasi dibutuhkan oleh bayi
yang belum lahir sampai orang mati. Di sisi lain impilkasi kemajuan teknologi berusaha
untuk menjadikan mobilitas manusia lebih efisien terutama dari sisi waktu dengan
menciptakan moda transportasi yang revolutif. Pergerakan menjadi jauh lebih mudah dan
jauh lebih banyak dalam beberapa dekade terakhir. Maka pasti akan ditemukan kasus klasik
supply dan demand dari transportasi sebagaimana hari ini. Apakah penyediaan fasilitas
transportasi publik baik jaringan atau moda (supply) dapat mengimbangi peningkatan
kontinu permintaan pergerakan masyaraka (demand). Kebijakan kontrol otomotif yang
lemah serta liberalisasi otomotif hari ini telah mengarahkan terutama negara-negara
berkembang pada masalah supply-demand yang tak berkesudahan. Sebagaimana halnya
Surabaya sebagai kota besar ke-dua di Indonesia serta hub bagi perekonomian Indonesia
memiliki daya magnetis yang sangat kuat bagi hinterlandnya Timur menghadapai masalah
supply-demand transportasi tersendiri. Bagaimana kondisi pertumbuhan penduduk di
Surabaya, jaringan jalan serta perkembangan jumlah kendaraan bermotor? Penulis
merangkum rekam jejak pertumbuhan ketiga aspek tersebut yang didasarkan pada
beberapa sumber.

Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya


Dapat diketahui bahwa Kota Surabaya merupakan kota dengan jumlah penduduk tertinggi kedua di Indonesia
setelah Kota Jakarta. Pada Tahun 2011, jumlah Penduduk Kota Surabaya mencapai 3.022.461 jiwa. Adapun leih
jelasnya mengenai perkembangan penduduk di Surabaya Tahun 2005-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 1. Jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Kota Surabaya Tahun 2005 - 2012
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kecamatan
Tegalsari
genteng
Bubutan
Simokerto
Pabean Cantikan
Semampir
Krembangan
Kenjeran
Bulak
Tambaksari
Gubeng
Rungkut
Tenggilis Mejoyo
Gunung Anyar
Sukolilo

2005
183134
120098
73846
213195
93041
42337
51662
183381
32984
151365
105967
114867
56023
88927
32276

2006
185650
121443
75440
216481
94826
43403
52653
182683
33906
152827
108771
115998
56972
90310
33017

2007
188779
123013
76915
219100
96485
44577
53720
184207
34868
154068
112803
117613
58068
91866
33681

Jumlah Penduduk
2008
2009
191179
194138
121068
122560
79808
81402
223518
226814
100847
102772
48090
49215
55031
55838
186067
181683
40115
41411
151883
153067
127068
130609
114230
114354
59502
60667
93706
94199
35785
36587

2010
85606
46548
84465
79319
69423
151429
106664
163438
37214
204805
128127
121084
72647
62120
119873

2011
113772
67659
113181
104836
91148
199011
125800
142625
40178
235457
151413
102208
54761
50760
107360

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Total

Mulyorejo
Sawahan
Wonokromo
Karang Pilang
Dukuh Pakis
Wiyung
Wonocolo
Gayungan
Jambangan
Tandes
Sukomanunggal
Asemrowo
Benowo
Lakarsantri
Pakal
Sambilkerep

34687
89065
65904
111704
42407
39773
100948
65070
55327
84455
92457
38000
76927
214062
42372
46229
274049
0

35602
36623
38178
90397
91837
90940
67015
68152
67608
112781
114034
113397
43159
43775
45210
40645
41344
44084
102549
104172
101961
66081
67285
71527
56573
57665
62284
86246
88343
95218
93688
95077
96006
39215
40261
45896
78053
78838
80070
216636
219356
220411
43523
44595
49191
47473
48612
53114
278419
282955
2902452
6
2
Pertambahan penduduk
43706
45356
72900
Laju Pertumbuhan
0.02
0.02
0,03
Sumber: Surabaya dalam angka 2006 2012, (http://smart.surabaya.go.id)

38778
91336
67564
114160
46138
45356
102184
72055
63832
97730
97632
47223
80835
223218
50526
54452

94728
170605
133211
72469
64249
67987
80276
42717
47430
103084
100612
42704
54133
51195
47404
61101

85250
225319
187165
75012
61392
66392
81152
47439
47419
95458
101617
42580
50388
53466
44811
57452

2829552

2766487

3022481

35773
0,01

-172738
-0,06

256994
0,09

Berikut ditampilkan grafik fari pertumbuhan penduduk Kota Surabaya Tahun 2005 - 2011

Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya Tahun 2005 2011


Sumber: Surabaya dalam angka 2006 2012, (http://smart.surabaya.go.id)

Grafik di atas menunjukkan pertumbuhan Kota Surabaya semakin meningkat hanya


pada tahun 2010 terjadi penurunan yang drastis.
Sedangkan pada gambar di bawah ini, menunjukkan kepadatan penduduk di Kota
Surabaya. Distribusi penduduk terpusat di Surabaya Pusat. Tingkat penyebaran populasi ini
akan memberikan gambaran tentang pusat pergerakan kendaraan dan tingkat kemacetan.
Surabaya Pusat sebagai center dari kegiatan ekonomi menjadi pusat bangkitan bagi daerah
sekitarnya

Gambar 2.
Persebaran
Penduduk Kota Surabaya Tahun 2005 2011
Sumber: Surabaya dalam angka 2006 2012, (http://smart.surabaya.go.id)

Panjang Jalan Beraspal di Surabaya


Adapun kondisi jalan di Kota Surabaya dapat dilihat dapat tabel berikut. Secara ringkas
dapat dikatakan tidak terjadi pertambahan panjang jalan yang signifikan dalam setiap
tahunnya.
Tabel 2. Data Pajang Jalan di Kota Surabaya Tahun 2008 - 2013
U r a i a n/ Description
1.
Jenis Permukaan
a.
Paving/
b.
c.
d.

Aspal/ Asphalt
Kerikil/ Gravell
Tanah/ Land
Jumlah/Total

2.

2008

2009

2010

2011

2012

2013

11.47
2,024.
48

586.00

2,035.
95

835.00
1,421.
00

142.11
1,284.
04
1,426.
15

142.37
1284.2
8
1426.6
5

196.73
1427.7
5
1624.4
8

196.73
1677.9
8
1874.7
1

1,875.
50

1,207.
00

1,381.
50

1,381.9
95

1,397.1
84

1,647.5
51

102.40

99.47

15.63

15.63

4.42

4.4

Kondisi Jalan/(Beraspal)
a.
b.

Baik/ Good
Sedang/
Moderate

c.
d.

3.

Rusak/
Damaged
Rusak Berat/
Heavy
Damaged

Jumlah/Total
Kelas Jalan
a.
Arteri Primer
b.
Arteri Sekunder
c.
d.

Kolektor Primer
Kolektor
Sekunder

e.
f.
g.

Lokal
Khusus
Tidak Dirinci
Jumlah/Total

58.05

85.26

26.79

26.79

25.15

25.03

2035.9
5

28.42
1,421.
00

2.23
1,426.
15

2.23
1,426.6
5

1.01
1,427.7
6

1
1,677.9
8

80.71
76.95

225.00
1,196.
00

20.88

21.12

22.23

23.3

71.80
1,333.
47
1,426.
15

71.8
1,333.7
3
1426.6
5

71.80
1,333.7
3
1427.7
6

71.80
1,582.8
8
1677.9
8

158.45
255.88
1,404.
67
52.29
2,028.
95

1,421.
00

Sumber: Pemerintah Kota Surabaya

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Surabaya


Data ini menunjukkan jumlah kendaraan bermotor yang ada di Kota Surabaya berdasarkan
jenis kendaraan. Dari jumlah kendaraan tersebut, jika diasumsikan seluruh kendaraan keluar
pada saat yang bersamaan maka dapat dibandingkan antara total panjang kendaraan yang
berjejer di jalanan dengan jumlah panjang jalan yang ada. Kecenderungannya panjang jalan
kurang tidak mampu untuk menampung jika seluruh kendaraan bermotor keluar pada saat
bersamaan. Selain itu juga bisa diketahui gap antara pertumbuhan kendaraan bermotor
dengan panjang jalan, kecenderungannya pertambahan kendaraan bermotor lebih tinggi
dibandingkan dengan angka pertumbuhan jalan. Berikut diberikan tabel jenis kendaraan
yang ada di Surabaya.
Tabel 3. Jumlah Kendaraan di Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Kendaraan
Tahun 2012
Jenis Kendaraan
sepeda motor dan sejenisnya
sedan dan sejenisnya
jeep dan sejenisnya
STGWN dan sejenisnya
bus dan sejenisnya

Tahun (Kend)
Klasifikasi
2012 (Kend)
Jenis
MC
1.402.190
1.402.190
47.459
LV
29.635
294.780
217.686
2.486
HV

truk dan sejenisnya

100.809

alat berat dan sejenisnya

103.295

150

Jumlah/Total
1800415
Sumber: Surabaya dalam Angka Tahun 2014

Asumsi Gap Panjang Jalan dengan Panjang Deret Kendaraan


Jika diasumsikan 100% kendaraan di Kota Surabaya keluar pada saat yang bersamaan
maka ukuran untuk menilai kondisi tersebut adalah mengalikan panjang masing-masing
jenis kendaraan dengan total dari jenis kendaraan untuk mendapatkan total panjang antrian
(Panjang antrian, Q = Length,m jenis kendaraan x total jenis kendaraan). Berikut ditunjukkan
dalam tabel hasil dari perhitungan
Tabel 4. Perhitungan Total Panjang Deretan Kendaraan
Jenis
Kendaraan
(a)
MC
LV
HV

Jumlah

Jenis Jalan
(a)
Arteri
Primer
Lokal

Panjang Jalan
(b)
22230
71800
1333730

(b)
1.402.190
294.780
103.295

Dimensi Panjang
Kendaraan (m)
(c)
2,05
4,125
6,635
Total
VS
Jumlah Lajur
(c)
6
4
2
Total

Total Panjang
Deretan Kendaraan [bxc]
(d)
2874489,5
1215967,5
685362,325
4.775.819,325
Total Panjang [b x c]
(d)
133380
287200
2667460
3.088.040

Sumber: Hasil Analisa, 2015


Tabel 5. Perbandingan Kapasitas Tampung Jalan dengan Total Panjang Deretan
Kendaraan
Asumsi 1 : Jika seluruh kendaraan keluar pada saat yang bersamaan
(Total Kendaraan vs Total panjang jalan)
Total panjang kendaraan
Total panjang jalan
Selisih (Gap)
4.775.819,325

3.088.040
-1.687.779,33
Artinya:
Jumlah total panjang jalan tidak cukup untuk menampung seluruh
total kendaraan jika keluar bersamaan. Karena deretan panjang
kendaraan lebih panjang 1.687.779,33 meter dibandingkan jalan.
Hal itu berarti dibutuhkan pengembangan ruas jalan lebih besar
dari 1.687.779,33 meter atau 1.687,78 km

Asumsi 2: Jika kendaraan yang berada di jalan 75% dari total jumlah kendaraan yang ada

Total panjang kendaraan

Total panjang jalan

3.581.864,494

3.088.040
Artinya:

Selisih (Gap)
-493.820 m (-493,82 km)

Jumlah total panjang jalan masih belum cukup untuk menampung


seluruh total kendaraan jika keluar bersamaan. karena deretan
panjang kendaraan lebih panjang 493.820 meter dibandingkan
jalan. Hal itu berarti dibutuhkan pengembangan ruas jalan lebih
besar dari 493.820 meter (-493,82 km)
Asumsi 3: Jika kendaraan yang berada di jalan 50% dari total jumlah kendaraan yang ada

Total panjang kendaraan


2.387.909,663

Total panjang jalan

Selisih (Gap)

3.088.040
700.130 meter (700km)
Artinya:
Jumlah total panjang jalan lebih panjang 700 km dibandingkan
panjan deretan antrian kendaraan. Hal itu menunjukkan jalan di
Kota Surabaya eksisting mampu menampung hanya 50 % dari
total panjang kendaraan yang ada di Surabaya atau 50 % dari
kendaraan.

Sumber: Hasil Analisa, 2015


Sementara Jika jumlah kendaraan (sekitar 64,7% total kendaraan) yang keluar di jalanan
sama dengan jumlah panjang jalan maka yang terjadi adalah macet total, kendaraan tidak
bisa bergerak. Artinya Jumlah kendaraan yang berada di jalanan Surabaya harus lebih kecil
dari 64,7%.
Asumsi 50% dari total panjang kendaraan yang yang turun di jalan menunjukkan jalan
Surabaya dapat menampung dengan kelebih panjang jalan 700 km.
Jenis Kendaraan
MC
LV
HV

Jumlah Total
1.402.190
294.780
103.295

50% dari Total


701.095 kendaraan
147.390 kendaraan
51.647,5 kendaraan

Sumber: Hasil Analisa, 2015

Kesimpulan
Jika disimpulkan dalam tabel, maka jumlah kendaraan yang ada di Surabaya jika keluar
saat bersamaan tidak akan cukup untuk ditampung oleh panjang jalanan Surabaya.
Sedangkan jika hanya 64,7% kendaraan yang keluar maka kondisi yang terjadi adalah
macet total dikarekan jumlah panjang jalan sama dengan jumlah panjang kendaraan. Artinya
Jumlah kendaraan yang ada di jalanan Kota Surabaya harus lebih kecil dari 64,7%.

Anda mungkin juga menyukai