Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

Data Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 MultivibratorMonostabil
Pengamatan 1
R1()
100

R2()
100 k

C (F)
1

t(s)
1,52

Tabel 4.2.Multivibrator Astabil


No
Pengamata
n1

Pengamata
n2

R1()

R2()

C (F)

Time/div

Volt/div

100 k

1M

5 ms

0,2 volt

1,5 k

10 k

0,47

5ms

0,5 volt

4.2 Perhitungan
Multivibratormonostabil
Pengamatan 1
t LO =0,693. R 1 . C=0,693 x 100 x 1 F=0,0000693 s
t HI =0,693. ( R1 + R2 ) . C=0,693. ( 100 +100 k ) 1 F=0,0694 s
4.2.2 Multivibratorastabil
Pengamatan 1
t LO =0,693. R 2 . C=0,693 x 100 k x 1 F=0,0693 s
t HI =0,693. ( R1 + R2 ) . C=0,693. ( 100 k+1 M ) 1 F=0,7623 s
t
D= HI x 100 =91,67
t HI +t LO
1
f=
=1,20 Hz
t HI + t LO
Pengamatan 2
t LO =0,693. R 2 . C=0,693 x 1,5 k x 0,47 F=0,00049 s
t HI =0,693. ( R1 + R2 ) . C=0,693. ( 1,5 +10 k ) 0,47 F =0,0037 s
t
D= HI x 100 =88,30
t HI +t LO

Gelombang

f=

1
=238,66 Hz
t HI + t LO

4.3 Pembahasan
Percobaan kali ini membahas tentang multivibrator dengan IC 555, bertujuan untuk
memahami penggunaan IC 555 dalam rangkaian multibrator monostabil atau pun astabil. Alat
dan bahan yang digunakan yaitu power supply, projectboard, resistor IC 555, osiloskop, led dan
kapasitor.

Gelombang

frekuensi

yang

dihasilkan

akan

membentuk

seperti

bentuk

gergaji.Gelombang tersebut dipengaruhi oleh nilai resistansi R1 dan R2 sangat penting


untuk pengoperasian astable multivibrator.
Jika R2 lebih dari setengah harga R1, rangkaian tidak akan berosilasi. Harga ini
menghalangi sinyal triger turun dari harga dua pertigaVCC ke sepertigaVCC. Ini berarti IC tidak
mampu untuk memicu kembali secara mandiri atau tidak siap untuk operasi berikutnya. Dalam
menentukan besar kecil dengan memutar tuas potensio dan membentuk gelombang segitiga sinus
dengan Ic 555. IC 555 sendiri berfungsi sebagai komponen utama pewaktu (timer) dan
pembangkit pulsa (pulse generator), baik dalam rangkaian analog maupun digital. Pada
percobaan ini rangkaian yang digunakan yaitu rangkaian multivibrator monostabil dan
multivibrator astabil.
Pada rangkaian ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan perubahan besar nilai resistor atau
kapasitor. Pertama dengan besar R1=100 k, R2=1 M, dan kapasitor 1 F, didapat gelombang
kotak dengan tinggi dan lebar yang tetap. Lalu untuk yang kedua dilakukan perubahan pada
kapasitor menjadi 0,47 Fdan resistor menjadi 1,5 kdan 10 k terlihat bahwa gelombang
menjadi lebih lebar dan tinggi. Perubahan yang terjadi tidak segnifikan. Dari nilai resistor dan
kapasitor pada rangkaian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan dutycycle dan frekuensi.
Pada hasil perhitungan terlihat bahwa dutycycle tidak berpengaruh pada perubahan nilai
kapasitor tetapi berpengaruh pada perubahan resistor yang semakin besar maka dutycycle juga
akan semakin besar. Pada nilai frekuensi, perubahan kapasitor menjadi nilai yang lebihkecil
mengakibatkan frekuensi menjadi lebih tinggi, sedangkan pada perubahan resistor yang menjadi
semakin besar mengakibatkan frekuensi menjadi lebih kecil.
Multivibrator merupakan jenis osilator relaksasi yang sangat penting. Rangkaian osilator
ini menggunakan jaringan RC dan menghasilkan gelombang kotak pada keluarannya.
Multivibrator difungsikan sebagai piranti pemicu (trigerred device) atau free running.

Multivibrator pemicu memerlukan isyarat masukan atau pulsa. Keluaran multivibrator dikontrol
atau disinkronkan (sincronized) oleh isyarat masukan. Astable multivibrator termasuk jenis freerunning. Sebuah multivibrator terdiri atas dua penguat yang digandeng secara silang. Keluaran
penguat yang satu dihubungkan dengan masukan penguat yang lain. Karena masing-masing
penguat membalik isyarat masukan, efek dari gabungan ini adalah berupa balikan positif.
Dengan adanya (positif) balikan, osilator akan regenerative (selalu mendapatkan tambahan
energi) dan menghasilkan keluaran yang kontinyu.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah :
1. Waktu menyalanya lampu pada rangkaian monostabil dipengaruhi oleh besarnya nilai
kapasitor. Multivibrator adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah piranti aktif dengan
keluaran yang saling berhubungan dengan masukan yang lain. Pada dasarnya ada 3 jenis dari

2.

multivibrator, yaitu:
Astable Multivibrator
Astable multivibrator atau disebut free running multivibrator adalah mutivibrator yang tidak

3.

mempunyai stable state yang permanen. Setiap transistor secara bergantian saturated dan cut off
Monostable Multivibrator
Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan pulsa output

4.

tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari luar.
Bistable Multivibrator
Bisatable Multivibrator : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source) pada salah satu
dari dua state digital.

5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam praktikum ini, agar mendapatkan data yang akurat
dan baik. sebaiknya praktikan dan asisten saling bekerjasama. Agar alat praktikum selalu tersedia
lengkap untuk dapat melaksanakan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai