PENDAHULUAN
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus
kas masa depan dari berbagai perusahaan.(PSAK No 2)
Investor
memerlukan
informasi
dalam
mengurangi
ketidakpastian
investasinya. Dengan adanya informasi ini investor akan dapat menilai adanya resiko
yang ada dalam investasinya dan untuk memperkirakan return yang akan diperoleh
dari investasi tersebut. Informasi yang diperlukan investor diantaranya, informasi
mengenai keadaan keuangan dari suatu perusahaan yang ada pada laporan keuangan.,
laporan
keuangan
dibuat
oleh
manajemen
dengan
tujuan
untuk
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris apakah
informasi yang terdapat dalam perubahan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi ,dan aktivitas pendanaan baik secara parsial maupun simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Food and
Beverages di Bursa Efek Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.
Bagi Investor
Untuk mengetahui kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas bersih
dimasa depan dan informasi arus kas ini berguna untuk pengambilan
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan suatu pengantar dari penjelasan yang
mencakup, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan tentang Penelitian Terdahulu,
Landasan Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, dan
pengukuran variabel populasi dan teknik pengambilan sample,
data dan metode pengumpulan, dan teknik analisis data.
BAB IV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Sistem Informasi
Bagi banyak orang, istilah sistem memunculkan gambaran mental mengenai
berbagai komputer
dan pemrograman.
Kenyataannya,
istilah
sistem dapat
diaplikasikan secara lebih luas. Menurut James A Hall (2007:6) Sistem adalah
kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan
yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Dengan adanya sistem maka informasi yang
di inginkan akan mudah didapatkan. Sistem informasi adalah
sebuah rangkaian
tujuannya. Sumber informasi keuangan bisa berasal dari eksternal maupun internal
perusahaan.
2.1.2
Laporan Keuangan
2.
3.
4.
berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Menurut SAK No. 1 tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
(IAI 2002), adalah sebagai berikut:
a. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva,
utang dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu.
b. Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan.
c. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi
keuangan perusahaan.
d. Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan
relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.
APB statement no. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan sebagai
berikut:
a. Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi
keuangan hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan
sesuai dengan generally accepted accounting principles (GAAP).
b. Tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban perusahaan dengan maksud:
Pemegang
saham
juga
tertarik
pada
informasi
yang
Laporan Arus Kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Laporan
arus kas merupakan laporan keuangan pengganti dari laporan perubahan posisi
keuangan atau laporan dan penggunaan dana.
Menurut Horngren (2000:69) Laporan Arus Kas melaporkan penerimaan dan
pengeluaran tunai oleh perusahaan dalam suatu periode. Laporan tersebut
menjelaskan sebab-sebab timbulnya perubahan kas dengan menyajikan informasi
mengenai kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi. Laporan arus kas merupakan
laporan keuangan dasardalam laporan tahunan perusahaan.
yang
menentukan
apakah
dari
operasinya
perusahaan
dapat
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan aktiva
jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan
aktiva tetap yang dibangun sendiri.
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tidak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
c. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain.
d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
e. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contract,
option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut
dilakukan untuk tujuan perdagangan atau apabila pembayaran tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
arus kas masa depan oleh pemasok modal perusahaan perlu diungkapkan secara
terpisah dari aktivitas pendanaan.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 dalah:
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman
lainnya.
d. Pelunasan pinjaman.
e. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban
yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.
kata lain, metode tidak langsung menyesuaikan laba bersih dari pos-pos yang
mempengaruhi pelaporan laba bersih tetapi tidak mempengaruhi kas.
2.1.3
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar
kertas yang menerangkan siapa pemiliknya.
Menurut Kertonegoro (1995:99) Saham merupakan suatu bentuk modal
penyertaan atau bukti posisi kepemilikan dalam suatu entitas. Suatu perusahaan dapat
menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock).
Menurut Jogiyanto (2007:67) saham tersebut dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
1. Saham Biasa (common stock) merupakan saham yang dikeluarkan oleh
perusahaan dengan satu saham saja. Pemegang saham merupakan pemilik dari
perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi
perusahaan.
Beberapa hak pemegang saham:
a. Hak control adalah pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih
dewan direksi.
b. Hak menerima pembagian keuntungan adalah sebagai pemilik perusahaan,
pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan
perusahaan.
c. Hak preemptive adalah pemegang saham biasa untuk mendapatkan presentasi
kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar
saham.
2.
3.
Faktor politik, ekonomi dan sosial budaya, factor ini mempengaruhi prospek
dan perkembangan yang selanjutnya mempengaruhi bursa efek.
Faktor tersebut secara keseluruhan merupakan informasi yang
sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan dan dasar penentuan
return ekspektasi juga resiko dimasa mendatang.
Return realisasi saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Rit = (Pit Pi(t-1)
Pi(t-1)
Keterangan:
Rit
Pit
RE = IHSGit IHSGi(t-I)
IHSGi(t-I)
Keterangan:RE
IHSGit
Kerangka Pemikiran
Independent
Dependent
Return Saham
2.2.
Penelitian Sebelumnya
Dalam penelitian ini para peneliti akan melakukan penelitian dengan melihat
analisis regresi berganda dan sampel yang digunakan yaitu pada perusahaan
manufaktur di BEI.
3.
4.
2.3
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori, maka
Informasi yang terdapat dalam perubahan arus kas dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan baik secara parsial maupun simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Food
and Beverages di Bursa Efek Indonesia.
HO
Informasi yang terdapat dalam perubahan arus kas dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan baik secara parsial maupun simultan mempunyai
pengaruh yang tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan
Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian
Menurut Sugiyono (1999:58) berdasarkan karakteristik masalah yang
diteliti, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian terhadap
masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini suatu populasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih, dalam penelitian ini hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari
perubahan komponen arus kas dengan variabel terikat yaitu return saham.
3.2
3.3
3.4
Identivikasi Variabel
Pembahasan dalam metode penelitian ini berkaitan dengan pengujian terhadap
arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan terhadap return
saham.
1. Variabel Tergantung (dependent variabel)adalah return saham.
2. Variabel Bebas (independent variabel) yaitu:
a. Perubahan arus kas dari aktivitas operasi
b. Perubahan arus kas dari aktivitas investasi
c. Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan
3.5
1
Pi(t-1)
Keterangan:
Rit
Pit
............2
AKOt-I
Keterangan:
AKO
AKOt
AKOt-I
Arus kas dari aktivitas operasi adalah jumlah arus kas bersih yang
berasal dari aktiva penghasil utama pendapatan dan aktiva lain yang bukan
merupakan aktiva investasi dan pendanaan. Jumlah arus kas dari aktivitas
operasi ini diambil dari laporan arus kas yang diserahkan oleh perusahaan
kepada pihak Bursa Efek Indonesia.
3. Perubahan arus kas dari aktivitas
pengurangan dari arus kas investasi periode sesudah dikurangi dengan arus
kas investasi dari periode sebelumnya atau dengan rumus:
AKIt AKIt-1
AKI =
3
AKIt-I
Keterangan:
AKI
AKIt
AKIt-I
: Arus
Arus kas dari aktivitas investasi adalah jumlah arus kas bersih yang
berasal dari perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas. Jumlah arus kas dari aktivitas investasi
ini juga diambil dari laporan arus kas yang diserahkan oleh perusahaan
kepada pihak Bursa Efek Indonesia.
4. Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKP) merupakan
pengurangan dari arus kas pendanaan periode tersebut sesudah dikurangi
dengan arus kas pendanaan dari periode sebelumnya atau dengan rumus:
AKPtAKPt-1
AKP=
................4
AKPt-1
Keterangan:
AKP
AKPt
: Arus
AKPt-I
Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah jumlah arus kas bersih
yang berasal dari aktiva yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Jumlah arus kas dari
aktivitas pendanaan ini juga diambil dari laporan arus kas pendanaan
yang diserahkan oleh perusahaan kepada pihak Bursa Efek Indonesia.
3.6
3.7
mempelajari
literatur-literatur
serta
pencarian
teori-teori
yang
ada
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dimana penulis secara
langsung mengamati, mempelajari dengan menggunakan laporan-laporan
dan catatan keuangan yang erat kaitannya dengan penelitian yang tengah
dilakukan, dengan melakukan survey pada perpustakaan BEI kemudian
dikumpulkan, diseleksi dan ditabulasikan untuk keperluan analisis.
3.8
Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF memiliki nilai lebih besar
dari 10 maka disebut korelasi kuat sehingga terdapat gejala
multikolinearitas, sebagai pendukung juga harus diperhatikan nilai
tolerance. Jika tolerance memiliki nilai lebih kecil dari 0,10 maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut memiliki gejala multikolinearitas
yang besar. Dalam penelitian ini, data dikatakan memiliki gejala
multikolinearitas yang besar apabila tidak memenuhi kedua syarat
tersebut.
c. Autokorelasi menurut Gujarati (1978), adalah kondisi dimana
kesalahan penganggu saling berkorelasi (kesalahan penganggu pada
waktu t dan pada periode sebelumnya yaitu t-1). Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam
variabel bebas dengan memakai uji Durbin-Watson dimana untuk
mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi. Dalam pengujian ini,
hasil perhitungan DW tes (d) akan dibandingkan dengan nilai tabel (Dl
dan du) dengan menggunakan signifikasi 5% dengan k=6 dan jumlah
sampel 87. dari tabel durbin watson diperoleh nilai Dl=1,5 dan
du=1,801
Kesimpulan
Ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan
Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan
Ada autokorelasi
d.
: Return saham
: Konstanta
b1b3
: Koefisien regresi
X1
X2
X3
: Standart error
Fhitung =
(1 R2) / (N k)
Dimana :
N
: Jumlah data
R2
: Koefisien determinan
Merumuskan hipotesa
Ho : i = 0
Artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat
Ha : i 0
Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat.
2.
3.
4.
bi
Sbi
Dimana :
bi
Sbi
Dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masingmasing koefisien regresi dengan nilai tabel t tabel (nilai kritis).
Jika t hitung absolut suatu koefisien regresi lebih kecil daripada t
tabel, maka keputusannya adalah menerima daerah penerimaan
hipotesis nol (Ho). Artinya koefisien regresi variabel bebas
tersebut tidak berbeda dengan nol atau arus kas dari ketiga
aktivitas tidak berpengaruh terhadap return saham. Jika pada
pengujian terdapat suatu koefisien regresi, t hitung absolut lebih
besar daripada nilai t tabel, maka keputusannya adalah menolak
hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha).
Artinya koefisien regresi variabel bebas tersebut berbeda dengan
nol atau dapat dikatakan arus kas dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan berpengaruh terhadap return saham.
DAFTAR PUSTAKA