id
SKRIPSI
Intan Savira
G.0009108
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
commit
2012to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Nama : Endang Ediningsih, dr., MKK ...........................................
NIP : 19530805 198702 2 001
Pembimbing Pendamping
Nama : Samigun, dr., SU., PFarK ...........................................
NIP : 19470707 197609 1 001
Penguji Utama
Nama : Endang Sri Hardjanti, dr., PFark., M.Or ...........................................
NIP : 19471007 197611 2 001
Penguji Pendamping
Nama : Ratih Puspita Febrinasari, dr., M.Sc ...........................................
NIP : 19810704 198103 2 001
Surakarta,..................................
Muthmainah, dr., M. Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM
NIP 19660702 199802 2 001 commit toNIP 19510601 197903 1 002
user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Intan Savira
NIM. G0009108
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh
Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum) terhadap Penurunan Kadar
SGPT Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Parasetamol.
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya penulis tak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan doa, motivasi dan kasih
sayangnya.
2. Prof.Dr. Zainal Arifin Adnan, dr.,Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Muthmainah, dr., M.Kes., selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Endang Ediningsih, dr., MKK, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan
penelitian ini.
5. Samigun, dr., SU., PFarK, selaku Pembimbing Pendamping yang telah
memberikan bimbingan, saran dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan
penelitian ini.
6. Endang Sri Hardjanti, dr., PFarK., MOr selaku Ketua Penguji yang telah
berkenan menguji sekaligus memberikan kritik dan saran bagi penulis
7. Ratih Puspita Febrinasari, dr., M.Sc selaku Anggota Penguji yang telah
berkenan menguji dan memberikan kritik dan saran bagi penulis.
8. Seluruh Staf Bagian Skripsi dan Staf Laboratorium Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang banyak membantu
dalam skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat saya Anisa, Mbak Wawe, Amallia, Elita, Ari, Marsha,
Fadityo, Basith. Dan Kak Saqib yang senantiasa memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan,
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Intan Savira
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian...................................................................... 4
A. Tinjauan Pustaka......................................................................... 5
B. Kerangka Pemikiran.................................................................... 31
C. Hipotesis...................................................................................... 32
A. Jenis Penelitian............................................................................ 33
B. Lokasi Penelitian......................................................................... 33
C. Subjek Penelitian......................................................................... 33
D. Teknik Sampling......................................................................... 34
E. Rancangan Penelitian.................................................................. 36
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. Cara Kerja.................................................................................... 42
A. Hasil Penelitian............................................................................ 47
B. Analisis Data................................................................................ 49
BAB V PEMBAHASAN.............................................................................. 53
A. Simpulan....................................................................................... 57
B. Saran............................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 58
LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
murah dan efek samping yang ditimbulkan lebih sedikit daripada obat-obat
kecil jika tepat penggunaannya, juga komponen dalam satu bahan memiliki
trilyun orang mengidap penyakit hati dengan angka kematian mencapai 1 juta
hati masih sering menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan (Madani
et al., 2008).
penyakit keturunan dan metabolik, obat, toksin, dan penyebab lain. Berbagai
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
obat dan makanan dapat sebagai zat yang toksik dan menyebabkan kerusakan
sel hati. Gangguan hati oleh karena obat-obatan ini biasanya merupakan
Salah satu obat yang dapat menyebabkan kelainan hati adalah asetaminofen
masyarakat dan dikenal sebagai obat bebas atau Over the Counter Drug
(OTC) dan dapat diperoleh mudah di toko obat maupun apotek tanpa resep
dengan makromolekul vital sel hati. Kerusakan yang timbul berupa nekrosis
terdapat di jaringan tubuh terutama di hati. Kadar SGPT dalam darah akan
2004).
yang disebabkan oleh stres oksidatif dan inflamasi. Antioksidan juga berperan
dan kuratif terhadap hepar (Biogenic Stimulant Inc., 2006). Silymarin telah
hepatoprotektornya telah diketahui sejak ratusan tahun yang lalu (Wu et al.,
2008).
bahan pelengkap lalapan di berbagai warung makan. Selain itu, karena baunya
yang harum, kemangi lebih sering digunakan untuk mencuci tangan. Senyawa
klorofil, asam amino, dan amina), dan beta karotene (Hidayati, 2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
daun kemangi (Ocimum sanctum) dapat menurunkan kadar enzim SGPT tikus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat aplikatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kemangi
a. Klasifikasi tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
sanctum.
b. Nama daerah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
Kemanghi (Madura)
Bali : Uku-uku
Manado: Balakama
Minahasa : Baramakusu
(BPTO, 2004)
c. Nama asing
brinda, common basil, garden basil, green holy basil, hot basil, Indian
tulsi, red holy basil, sacred basil, sacred purple basil, shayama tulsi,
St. Joseph's wort, suvasa tulasi, Thai basil, thulasi, thulsi, Trittavu,
d. Deskripsi tumbuhan
et al., 2002).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
terdapat daun pelindung berbentuk elips atau ulat telur dengan panjang
0,5-1 cm. Kelopak bunga berbentuk bibir, sisi luar berambut kelenjar,
berwarna ungu atau hijau, dan ikut menyusun buah, Mahkota bunga
2002).
mm. Biji berukuran kecil, bertipe keras, coklat tua, dan waktu diambil
segera membengkak, Tiap buah terdiri dari empat biji. Akar tunggang
2002).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
e. Deskripsi daun
daun tampak epidermis atas terdiri darisatu lapis sel kecil, bentuk
empat persegi panjang, warna jernih, dinding tipis, kutikula tipis dan
lurus atau agak berkelok-kelok. Epidermis bawah terdiri dari satu lapis
sel kecil bentuk empat persegi panjang, warna jernih, dinding tipis,
kutikula tipis dan licin. Rambut penutup, bengkok, terdiri dari 1 sel
tangkai dan 2-4 sel kepala, bentuk bundar, tipe Laminaceae. Jaringan
palisade terdiri dari selapis sel berbentuk silindris panjang dan berisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
g. Kegunaan di masyarakat
selesma, encok, urat saraf, air susu kurang lancar, sariawan, panu,
h. Kandungan kimia
(Avianto, 2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
i. Efek farmakologis
menunjukkan reaksi yang positif. Oleh karena itu infeksi bakteri dan
jamur kulit dapat diobati dengan jus daun kemangi (Batla, 2004).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
k. Ekstrak
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok di luar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat dan
kolom dari atas ke bawah melalui celah untuk keluar dan ditarik oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
pada percobaan.
2003). Antioksidan eksogen yang dapat meredam efek buruk radikal bebas
(alkaloid, turunan klorofil, asam amino, dan amina) (Mishra et al, 2007;
Hidayati, 2008).
yang berfungsi memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas.
perusak, khususnya radikal bebas dan peroksidasi lipid dalam jaringan hati
radikal vitamin E dapat pula bereaksi dengan glutation atau sistein yang
juga terdapat dalam sitosol. Vitamin E hanya dapat berperan bila tekanan
dalam sel. Kematian sel hati pun dapat dicegah. Kemampuan flavonoid
dalam menangkap radikal bebas ini 100 kali lebih efektif dibandingkan
2008 cit. Harbone, 1987). Asam ursolik yang terkandung dalam ekstrak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
3. Silymarin
mengembalikan fungsi dari sel yang rusak dan melindungi parenkim hepar
a. Farmakokinetik
setelah 4-6 jam. Ekskresi silymarin melalui empedu dan urin. Waktu
dalam plasma dan empedu sekitar 80% dari dosis total yang diberikan.
b. Farmakodinamik
xenobiatic.
serabut kolagen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
hiperlidemia.
dekarboksilasi ornithine,
c. Efek samping
paling umum dari silymarin adalah diare. Efek merugikan lain berupa
mual, rasa tidak nyaman pada epigastrium, sakit kepala, nyeri sendi,
d. Toksisitas
akut dari silymarin telah dipelajari pada mencit, tikus, kelinci dan
anjing setelah pemberian infus intravena. 50% dosis letal adalah 400
mg/kg pada mencit, 385 mg/kg BB pada tikus putih, dan 140 mg/kg
4. Struktur Hepar
kg atau kurang lebih 25% berat badan orang dewasa yang menempati
Hepar mempunyai 2 aliran darah yaitu dari saluran cerna dan limpa
melalui vena porta hepatis dan dari aorta melalui arteri hepatica (Lindseth,
2006).
100.000 lobuli, setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel
antara lembaran sel hepar terdapat kapiler yang disebut sinusoid yang
merupakan cabang dari vena porta dan arteri hepatika. Selain sel-sel
hepar, sinusoid vena dilapisi oleh 2 tipe sel yang lain, sel endotel khusus
lain dalam tubuh, jadi hepar merupakan salah satu organ utama pertahanan
asing
c. Pembentukan empedu
terletak di antara permukaan absorptif dari saluran cerna dan organ target
obat di mana hepar berperan sentral dalam metabolisme obat. Sel hepar
terus menerus terpapar dengan darah vena porta. Hepar mempunyai fungsi
sangat penting dan dilakukan oleh enzim hepar melaui oksidasi, reduksi,
yang secara fisiologis tidak aktif (Bayupurnama, 2007; Guyton dan Hall,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
(Bayupurnama, 2007).
struktur yang spesifik seperti organel atau mitokondria atau juga terdapat
sel, enzim akan banyak keluar ke ruang ekstraseluler dan dapat digunakan
Satuan internasional (IU, dapat juga disebut Unit atau Enzym Unit; U)
(IU/L atau mIU/mL) (Sacher, 2004; Wrolstad dkk., 2005; Harr, 2002).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
antaranya juga terdapat dalam serum dalam konsentrasi yang sangat kecil.
Enzim-enzim ini mempunyai fungsi yang tidak diketahui dalam serum dan
menjadi akibat langsung dari kerusakan sel hepar (Fauci dkk., 2008).
5. Transaminase
Jika terjadi kerusakan hati, enzim-enzim ini masuk ke dalam alirah darah,
(Shiel, 2008).
kimia dalam sel dimana kelompok amino ditransfer dari molekul donor ke
molekul penerima. Kisaran nilai normal AST(SGOT) adalah 5-40 per liter
serum. Kisaran nilai normal untuk ALT (SGPT) adalah 7-56 unit per liter
luas). Hal ini terjadi dalam kondisi-kondisi seperti : infeksi virus hepatitis
darah segar yang membawa oksigen dan nutrisi. Level SGOT dan SGPT
dalam situasi seperti ini dapat berkisar dari sepuluh kali batas atas normal
abnormal, seperti:
fenilbutazon.
(Shiel, 2008)
6. Farmakologi Parasetamol
dengan efek antipiretik yang sama. Fenasetin, suatu produk yang lebih
adalah derivate dari para-aminofenol (Wilmana dan Gan, 2007; Payan dan
Katzung, 1997).
a. Farmakodinamik
b. Farmakokinetik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
dalam waktu jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh. Dalam
farmakologi tidak aktif. Selain itu, kedua obat ini juga mengalami
metabolit ini dapat bersifat toksik terhadap hepar dan ginjal. Masa
paruh plasma dari asetaminofen antara 1-3 jam dan relatif tidak
Katzung, 1997).
c. Indikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Obat ini berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti sakit
atau dengan riwayat tukak lambung dan juga pada penderita yang
maupun cairan. Untuk dewasa dosis parasetamol 300 mg-1 g per kali,
e. Efek samping
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
akut berupa nekrosis hati yang fatal. Nekrosis tubulus ginjal dan koma
glukuronidasi dan sulfat menjadi konjugat yang sesuai, yang 95% dari
dan sulfat dipisahkan dan jalur sitokrom P450 bebas menjadi penting.
metabolit yang toksik dan reaktif, NAPQI. Metabolit ini akan bereaksi
Gejala dini kerusakan hati seperti mual, muntah, diare, dan nyeri
empat elektron. Dalam reaksi reduksi ini akan terbentuk radikal anion
2) DNA
3) Protein
Pada asam amino ini, bagian yang mudah diserang radikal bebas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
B. Kerangka Pikiran
Polifenol
flavonoid,silybin A &
Bioaktivasi sitokrom P450 Tokoferol (Vit E), asam
silybin B, isosilyn A
palmitat, asam ursolic, -
& B, silychristin A &
karoten, senyawa fenolik
B, silydianin &
flavonoid & tannin,
komponen fenol Meningkatkan NAPQI senyawa nitrogen - alkaloid
lainnya (elektrofilik)
Lipid
peroksidase
meningkat
Keterangan :
Kadar SGPT meningkat
commit to user : memacu
: menghambat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
C. Hipotesis
menurunkan kadar SGPT pada tikus putih akibat pemberian parasetamol dosis
toksik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mana hampir semua variabel luar dikendalikan oleh peneliti sehingga efek
B. Lokasi Penelitian
Surakarta.
C. Subjek Penelitian
1. Subjek Populasi
Rumus Federer :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
k : jumlah kelompok
4n-4 > 15
4n >19
n > 4,75
diperlukan adalah 5 ekor tikus putih. Oleh karena itu, dalam percobaan ini
D. Teknik Sampling
kelompok terdiri dari enam ekor tikus yang dipilih secara random.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
terakhir diberi ekstrak daun kemangi dosis II dan parasetamol dosis toksik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
E. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah the post test only control group
design.
K1 K2 K3 K4 K5
tikus putih.
3. Variabel luar
kelamin,
Jenis makanan dan minuman, suhu udara, umur, berat badan tikus
putih.
keadaan awal hepar tikus putih, daya regenerasi sel hepar dan
imunitas.
1. Variabel bebas
Jadi pada penelitian ini digunakan dosis sedang dan dosis tinggi
baik.
b. Silymarin
c. Parasetamol
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
2. Variabel terikat
SGPT adalah salah satu enzim yang dihasilkan oleh hepar dan
a. Variasi genetik
b. Jenis kelamin
dan minuman untuk tikus sama dengan mencit, biasanya diberi makan-
makanan berbentuk pellet tanpa batas (ad libitum) dan air minum
harus selalu tersedia. Tiap hari seekor tikus dewasa minum 20-45 ml
skala rasio.
d. Suhu udara
e. Umur
antara 40-60 hari. Tikus jantan mengalami maturasi pada umur sekitar
45 hari (Suckow dkk., 2006). Skala variabel ini merupakan skala rasio.
a. Kondisi psikologis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
ramai oleh manusia. Selain itu, posisikan kandang dekat jendela agar
c. Sonde lambung
d. Spuit
e. Pipa mikrokapiler
f. Gelas ukur
g. Pipet mikro
h. Tabung sentrifuge
a. Makanan standar
b. garam fisiologis
c. Parasetamol
e. Silymarin
I. Cara kerja
1. Persiapan percobaan
a. Sampel
menentukan dosis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
sanctum diekstrak dengan cara perkolasi pada suhu ruangan 70% ethyl
percobaan.
g. Silymarin
diinginkan. Dosis yang akan diberikan pada tikus dengan berat badan
1 2
=
1 2
1 2
=
10 35
2 = 3,5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
h. Parasetamol
akan diberikan pada tikus dengan berat 200 gram sebesar 150 mg.
1 2
=
1 2
1 2
=
150 500
2 = 3,3
2. Pelaksanaan Percobaan
Pengelompokan subyek :
KK (-) : sebagai kelompok kontrol negatif, terdiri atas 6 ekor tikus putih
tikus putih yang diberi diet standar dan parasetamol dengan dosis
KK (S): sebagai kelompok perlakuan II, terdiri dari 6 ekor tikus yang diberi
KP1 : sebagai kelompok perlakuan III, terdiri dari 6 ekor tikus putih yang
KP2 : sebagai kelompok perlakuan IV, terdiri dari 6 ekor tikus putih yang
selama 10 hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
3. Pengukuran Hasil
kemangi, KK (-), KK (+), KK (S), KP1, KP2 diambil darahnya dari pleksus
pyridoxal-5-phospate
(Ocimum sanctum) terhadap kadar SGPT, maka dilakukan uji ANOVA bila
data berdistribusi normal dan varians data sama. Bila distribusi data tidak
normal dan atau varians data tidak sama digunakan uji Kruskal-Wallis sebagai
alternatif uji yang setara. Setelah itu analisis statistik dilanjutkan dengan Post
Hoc test bila digunakan uji ANOVA atau Mann-Whitney test bila digunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
kemangi (Ocimum sanctum) per oral terhadap tikus putih jantan, didapatkan
Perlakuan (U/l)
4 KP 1 6,42 1,28
5 KP 2 6,80 1,28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Keterangan:
toksik
dosis toksik
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kadar enzim SGPT tertinggi
terdapat pada kelompok parasetamol, yaitu tikus putih jantan dengan paparan
silymarin dan ekstrak daun kemangi menunjukkan kadar enzim SGPT yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
K 12
a
10
d
a
8
r
6
S
G 4
P
T 2
0
KK (-) KK(+) KK (S) KP1 KP2
Kelompok Perlakuan
B. ANALISIS DATA
hipotesis yang digunakan adalah Uji ANOVA. Adapun syarat untuk ANOVA
adalah :
nilai . Misal, = 0,05 makan nilai p untuk uji sebaran data harus >
0,05.
3. Varian data harus sama. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
Skala ukuran variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah kadar
normal atau tidak normal adalah uji Kolmogorov-Smirnov atau uji Shapiro-
Wilk. Karena jumlah sampel yang dianalisis (n) 50 sampel, uji yang
adalah 0,308; 0,102; 0,823; 0,958; 0,700. Di mana nilai di atas lebih besar dari
(S), KP1, KP2 normal. Sehingga syarat kedua untuk menggunakan uji One-
Syarat ketiga untuk menggunakan uji ANOVA adalah varians data harus
Variances, di mana untuk varians data yang sama akan memiliki nilai p > nilai
. Sebaran data secara deskriptif dan hasil uji Homogeity of Variances dapat
Variances adalah 0,069 di mana nilai ini lebih besar dari 0,05 dan dapat
Hasil uji ANOVA, nilai p adalah 0,000 (p < 0,05) jadi dapat disimpulkan
ada perbedaan nyata pada kadar enzim SGPT tiap kelompok, maka perlu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
dilakukan uji lanjutan yaitu Post Hoc Multiple Comparisons (LSD) untuk
mengetahui letak perbedaan kadar enzim SGPT pada tiap tikus putih dari
Dari hasil uji statistik LSD dari semua kelompok tampak adanya
sedangkan pada kelompok KK (S) KP1, KK(S) KP2, KP1 KP2 tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
BAB V
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini kelompok yang hanya diberi parasetamol dosis toksik atau
KK (+) kelompok kontrol positif menunjukkan kadar enzim SGPT yang tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Hal ini sesuai dengan teori Correia,
1997; dan Rajkapoor et al., 2008, bahwa parasetamol dalam dosis toksik
Akibatnya, terjadi akumulasi dari metabolit NAPQI. Metabolit ini akan bereaksi
dengan gugus nukleofilik yang terdapat pada makromolekul sel, seperti protein,
melepaskan enzim ini ke dalam sirkulasi dan dapat diukur dalam serum. Peningkatan
kadar enzim SGPT serum mengindikasikan adanya kebocoran seluler dan hilangnya
integritas fungsional dari membrane sel hepar. Pada kelompok perlakuan (KP) dosis I
dan II selain diberikan paparan parasetamol dosis toksik juga diberikan ekstrak
kemangi dengan dosis yang berbeda. Dan hasilnya menunjukkan kadar enzim SGPT
tidak setinggi pada kelompok kontrol positif. Hal ini menunjukkan sifat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Pada penelitian ini, digunakan dua dosis ekstrak kemangi yang berbeda untuk
mengetahui dosis yang paling baik dalam mencegah kerusakan hepar pada tikus putih
yang diberi paparan parasetamol. Maslachah et al, 2001, berpendapat vitamin E dan
pertahanan utama melawan oksigen perusak, khususnya radikal bebas dan peroksidasi
lipid dalam jaringan hati. Senyawa fenolik seperti flavonoid, asam fenolat, dan tannin
antioksidan primer maupun sekunder yang dapat mencegah terjadinya proses oksidasi
lebih lanjut dengan cara mendonorkan atom hidrogennya kepada radikal bebas
Gugus fungsi pada senyawa flavonoid dapat berperan sebagai penangkap radikal
bebas ini 100 kali lebih sfektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih efektif
dibandingkan vitamin E (Salamah dkk.m 2008 cit. Harbone, 1987). Asam ursolik
yang terkandung dalam ekstrak daun Ocimum sanctum juga diperkirakan dapat
pemberian ekstrak daun kemangi dapat menurunkan kadar enzim SGPT.Penelitian ini
secara statistik menunjukkan terjadinya pola penurunan kadar enzim SGPT yang
sangat bermakna pada kedua kelompok yang diberi ekstrak daun kemangi
Dari uji normalitas distribusi didapatkan bahwa nilai signifikasi dari kelima
kelompok perlakuan lebih besar dari 0,05, sehingga data terdistribusi secara normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Kemudian dari uji ANOVA didapatkan nilai sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari
0,05 sehingga kesimpulannya adalah ada perbedaan rata-rata kadar enzim SGPT di
perbedaan kadar enzim SGPT pada KK (-) dan KK (+). Hasil analisis kadar enzim
SGPT antara KK (+), kelompok kontrol silymarin atau KK (S), KP1dan KP2
mengembalikan fungsi dari sel yang rusak dan melindungi parenkim hepar dari aksi
efek ekstrak daun kemangi terhadap kerusakan hepar mencit akibat minyak kelapa
kemangi dengan dosis 5,6 mg/20 g, 11,2 mg/20 g dan 16,8 mg/20 g mencit untuk
disebabkan akibat minyak kelapa sawit dengan pemanasan berulang. Dari hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
mencegah dan mengurangi kerusakan hepatosit mencit akibat paparan oksidan dari
Pada penelitian ini, hasil uji LSD pada KK (-) dengan KK (S), KP1 dan KP2
dengan dosis berturut-turut adalah 50 mg/kg BB, 80 mg/200 g BB, 120 mg/200 g BB
tidak ada perbedaan yang berarti. Hal ini disebabkan pada KP1dan KP2 diberikan
ekstrak kemangi yang dapat menghambat kerusakan hepar oleh parasetamol. Uji LSD
pada KK (S) KP1, KK (S) KP2, KP1 KP2 berturut-turut adalah 0,207; 0,056;
0,484, hasil tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan yang berarti pada perbedaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
BAB VI
A. Simpulan
menunjukkan dapat menurunkan kadar enzim SGPT pada tikus putih (Rattus
norvegicus).
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat aktif dalam
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis ekstrak daun kemangi
yang lebih bervariasi untuk mendapatkan efek yang efektif dan optimal
bersih dan ideal bagi kondisi kesehatan dan psikologis tikus putih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
commit to user