NURHAYATI
P1502216005
Kepada
PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
1
TESIS
NURHAYATI
P1502216005
2
3
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nurhayati
Nim : P1502216005
Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah
tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan/ditulis/diterbitkan
sebelumnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan
diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.
20Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)
Makassar,
Nurhayati
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia_Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini merupakan
tugas akhir untuk mencapai gelar Magister Biomedik pada Program Studi Ilmu
kepada dr. M. aryadi Arsyad, M.Biomed.,Ph.D dan Prof. Dr. dr. Andi Wardihan
Sinrang, MS sebagai tim penasihat atas waktu yang telah diluangkan untuk
Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada dr. Isra Wahid, Ph.D
kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Hal yang sama juga peneliti sampaikan
kepada Dr. dr. Andi Mardiah Tahir, Sp.OG (K) sebagai Ketua Program Studi
Ilmu Biomedik Universitas Hasnuddin beserta staf bagian Fisiologi yang telah
memberi andil yang sangat besar dalam penelitian ini. Semoga bantuan yang
diberikan oleh semua pihak mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Terkahir, ucapan terima kasih kepada ayah dan ibu beserta saudara-saudara
penelitian atas bantuan, nasihat, dan motivasi yang diberikan selama penelitian tesis
5
ini. Semoga semua pihak mendapat kebaikan dari-Nya atas bantuan yang diberikan
oleh semua pihak mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tesis ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan dari
menjadi tanggung jawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan. Kritik dan saran
Peneliti
6
ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Depo Medroxy Progesteron Acetate (DMPA)
Jangka Panjang terhadap Kadar Nitric Oxide (NO) pada
Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Wistar Betina
Kata kunci : DMPA Jangka Panjang, Estrogen, Nitric Oxide, Tikus Betina
7
ABSTRACT
Effect Of Long Term Depo Medroxy Progesteron Acetate (DMPA)
Treatment on Nitric Oxide Production in White Rats
(Rattus Norvegicus) in Females Wistar
8
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
9
2.3 Estrogen dan Nitric Oxide (NO) .............................................. 11
BAB V PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
10
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Surat-surat Penelitian
13
DAFTAR SINGKATAN /SIMBOL
Singkatan/simbol Keterangan
LH Luitenizing Hormon
Ca2+ Calsium
PI3-Kinase-Akt Phosphatidylinositol-3-Kinase-Akt
TK Tirosin Kinase
NO Nitric Oxide
ET-1 Endothelin-1
14
BAB I
PENDAHULUAN
mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda
melahirkan (di bawah usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat
jarak melahirkan dan terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun) (Kementerian
Kesehatan RI, 2016). Pencapaian peserta Keluarga Berencana (KB) dari waktu
ini adalah jenis kontrasepsi suntikan DMPA (Runiari and Kusmarjathi, 2011) .
15
penggunaan KB hormonal yaitu DMPA jangka panjang (Tendean and Hamel,
tekanan darah yang menunjukkan peningkatan diastolik yang relative cepat dari
peningkatan tekanan darah yaitu sebanyak 47 orang (58.8%) dan yang tidak
sintase endotel (eNOS) melalui mekanisme yang tidak diketahui (Chen et al.,
pada endotel wanita sehat (Miner et al., 2011). Estrogen dan progesterone
16
bertanggung jawab terhadap efek peningkatan tekanan darah namun
translasi eNOS, menghasilkan tingkat protein eNOS yang lebih tinggi di seluruh
1999). Estradiol merangsang sintesis nitrat oksida endotel (eNOS) dan generasi
langsung yang berdampak pada keuntungan dan kerugian terapi estrogen (Zhu
dilakukan study lebih lanjut untuk melihat bagaiamana kadar Nitric Oxide dari
Wistar Betina.
17
1.2. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
18
1.4. Manfaat Penelitian
tekanan darah
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mencapai puncak setelah 7 hari. DMPA dapat diberikan kepada wanita usia
reproduksi baik nullipara atau yang telah memiliki anak (Ortiz et al., 1977).
(1,25 mg, 0,62 mg, 0,31 mg) didapatkan dosis minimal DMPA yang dapat
20
menurunkan konsentrasi dan viabilitas spermatozoa, serta kadar hormone
testosterone pada tikus galur adalah dosis 1,25 mg dan dosis ini setara
dengan cepat dengan injeksi 150 mg DMPA dalam 3 wanita yang diteliti,
sampai 3 bulan setelah injeksi (Ortiz et al., 1977). Konsentrasi MPA serum
lebih tinggi yang dihasilkan dari suntikan 150 mg (Kirton and Cornette, 1974).
Konsentrasi serum E2 diukur dari saat injeksi DMPA sampai kadar MPA
serum menurun menjadi 0,5 sampai 0,25 ng / ml pada kisaran awal hingga
Tingkat serum E2 menurun pada wanita yang menerima injeksi DMPA ini
tidak terjadi. Selain itu, kontarsepsi DMPA juga dapat mengentalkan lendir
2017).
21
2.2. Estrogen dan Progesterone
adalah estradiol-17ß (E2), estron (E1) dan estriol (E3). Ketiganya merupakan
steroid dengan 18 atom karbon yang terbentuk dari ko-lesterol (Nelson and
Bulun, 2001). Sumber primer estradiol ialah kelenjar gonad (sel teka dan sel
sedangkan estron dan estriol disintesis di hepar dari estradiol. Selain itu,
lemak, jaringan saraf dan trofoblas (Nelson and Bulun, 2001) (Christian J,
Gruber, 2002)
memiliki fungsi penting baik di sistem reproduksi dan jaringan lainnya seperti
endotel pada wanita dan pria juga dapat terpapar estrogen yang berasal dari
22
Efek estrogen hanya terlihat pada sel-sel dan jaringan yang memiliki
reseptornya dan struktur lain di dalam sel target. Sejauh ini dikenal dua jenis
reseptor estrogen: reseptor alfa (ERα) dan reseptor beta (ERβ). Meskipun
ERα dan ERβ berinteraksi dengan ligan estrogen yang sama, yakni estradiol-
2003).
penting fungsi sistem reproduksi wanita yaitu uterus, indung telur, kelenjar
mammae dan otak serta memiliki peran penting dalam non reproduksi seperti
sistem vaskuler, sistem saraf dan tulang (Enmark and Gustafsson, 1999).
pada jaringan target ini beragam, dan bukti sampai saat ini mendukung
Gustafsson, 1999).
23
di pembuluh darah. Diketahui bahwa estrogen dan progesterone dapat
bertindak dengan cara yang antagonistik satu sama lain, sebuah penelitian
telah menunjukkan bahwa di saluran telur anak ayam dan uterus tikus,
estrogen dan progesterone berperan dalam produksi Nitric Oxide (NO) dan
dan menurun selama fase progesterone postovulasi yaitu pada saat fase
lebih lanjut efek progesterone pada pembuluh darah karena sejauh ini
24
endometrium sepanjang fase siklus menstruasi yang berbeda, menunjukkan
Nitric Oxide (NO) adalah sebuah molekul yang disintesis oleh enzim
elektron dan L-arginine. Tiga isoform yang berbeda dari NOS telah
NOS-1, karena ini adalah bentuk isoform pertama yang terdeteksi) dan NOS
endotel (eNOS; NOS-3) yang diatur oleh kalsium (Ca2+) dan calmodulin dan
dengan modifikasi enzim pasca translasi. Bentuk ketiga adalah NOS yang
jantung, sel-sel tulang, dan neuron. nNOS telah ditemukan di neuron, otot
25
larut, yang kemudian menghasilkan GMP siklik (cGMP). cGMP tampaknya
SMC melalui cGMP, walaupun jalur cGMP untuk tindakan ini juga telah
Tzeng, 2004).
26
Estrogen memiliki efek vasodilatasi yang cepat dan tindakan jangka
dimediasi oleh aksi langsung pada sel endotelial vaskuler dan sel otot polos.
apapun pada ekspresi gen (efek nongenomik) dan efek jangka panjang
Gambar 2.4 Efek langsung hormone estrogen pada pembuluh darah (Michael
et al., 1999)
27
Selain itu, E2 juga ditemukan untuk menginduksi asosiasi heat shock protein
mencegah apoptosis dan nekrosis sel jantung dan endotel (Knowlton and
studi lain dikatakan estrogen memiliki efek pada cedera vaskuler yang
reendothelialization dan relaksasi yang lebih besar pada segemn arteri yang
28
sementara ERβ tidak berpengaruh pada produksi NO (Darblade et al., 2002).
ERα dan ERβ dapat mengaktifkan eNOS, namun ada perbedaan dalam hasil
(tikus dan domba hamil) semuanya menemukan bahwa ERα adalah reseptor
predominan yang terkait dengan membran sel endotel dan dengan caveolae.
(ER) utama yang terkait dengan caveolae pada sel endotel (Liao, Magness
2007).
Reseptor ETA dan ETB yang terletak pada otot polos vaskular
mobilisasi (Ca2+) dari intra dan ekstraselular terlibat reseptor ETB yang
29
terletak pada endotelium merangsang produksi metabolit siklooksigenase
nitrat dan vasodilator, yang memberikan efek vasorelaksis pada otot polos
Boesen and Pollock, 2007). Aktivasi reseptor ETB memberikan peran pada
aktivasi dari reseptor ETB (Plato, Pollock and Garvin, 2000). Kemudian NO
yang berasal dari L-arginine oleh NOS di sel endotel tersebut yang dapat
blockade reseptor ETB akut dan kronis secara konsisten telah terbukti
30
meningkatkan tekanan arteri (Pollock, 2001). Aktivasi reseptor ETA juga
dapat diaplikasikan langsung pada manusia untuk alasan praktis dan etis.
ekspresi gen dimana 98% gen manusia memiliki gen yang sebanding dengan
gen tikus. Tikus juga memiliki kesamaan dengan manusia dalam sistem
31
fisiologis manusia dan penyebab penyakit (Badan Penelitian dan
mempunyai tiga galur, yiatu Sprague Dawley, Wistar dan Long Evans. Galur
Spargue Dawley memiliki tubuh yang ramping, kepala kecil, telinga tebal dan
pendek dengan rambut lebih halus, serta ukuran ekor lebih panjang dari
pada badannya. Galur wistar memilki kepala yang besar dan ekor yang
pendek sedangkan galur Long Evans memeiki ukuran tubh yang lebih kecil
serat bulu kepala dan bagian tubuh depan berwarna hitam. Berdasarkan
perilaku alami, semua spesies rodensia termasuk tikus adalah species sosial
pengecualian.
karena itu, satu tahun manusia hampir sama dengan dua minggu tikus (13.8
hari tikus). 26.7 hari manusia sama dengan 1 hari tikus ( Sengupta P, 2013).
seringkali menggunakan bahan kimia baik sebagai bahan yang akan diteliti
maupun sebagai pembanding. Untuk itu perlu diketahui cara mengubah dosis
32
Tabel 2.1 Konversi dosis Hewan Percobaan (Stevani, 2016)
33
2.6. Kerangka Teori
DMPA Jangka
Panjang
↑Serum DMPA
↑Progesterone
Inhibisi GnRH
Pematangan Folikel
&
Ovulasi tidak terjadi
↓Estrogen
↓eNOS
L- arginine L- Citruline + ↓NO ↑Big ET-1
ECE-1
↑ET-1
Guanylate Cyclase
GTP cGMP ETB ETA
↓Ca2+
Gambar 2.7 Kerangka Teori (Kirton and Cornette, 1974; Barbato and Tzeng,
2004; Roselli M. Imthrun B, 1994; Chambliss and Shaul, 2002;Schneider,
Boesen and Pollock, 2007)
34
Keterangan :
DMPA : Depo Medroxy Progesterone Acetate
GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
LH : Luitenizing Hormon
FSH : Folicle Stimulating Hormon
Ca2+ : Calsium
PI3-Kinase-Akt : Phosphatidylinositol-3-Kinase-Akt
MAP-Kinase : Mitogen Activated Protein Kinase
TK : Tirosin Kinase
eNOS : Endothelin Nitric Oxide Sintase
NO : Nitric Oxide
GTP : Guanosine Triphosphate
cGMP : Cyclic Guanosine Monophosphate
HSP90 : Heat Shock Protein 90
ET-1 : Endothelin-1
ETA : Reseptor Endothelin-A
ETB : Reseptor Endothelin-B
Keterangan :
Variabel independen =
Variabel dependen =
Varabel Antara =
35
2.8. Hipotesis Penelitian
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Ismael S, 2016).
4 minggu 8 minggu
K K1 K2
A S
P P1 P2
Keterangan :
K : Kelompok kontrol yang hanya akan diberi pakan standar dan air
37
P : Kelompok perlakuan akan diberikan pakan standar, air minum dan
selama 8 minggu.
Hasanuddin.
3.3.1. Populasi
38
jatah, kemudia jumlah quotum itulah yang dijadikan dasar untuk
yaitu 6 ekor tikus betina, jadi jumlah sampel dalam penelitian yaitu
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
Tikus hamil
1. Alat Penelitian
b. Timbangan digital
c. Kandang Tikus
d. Tabung EDTA
e. Alat Centrifuge
f. Spoit 1cc
g. Eppendorf Tube
2. Bahan Penelitian
39
a. Larutan DMPA
dewasa
3.5.1. DMPA
= 150 mg x 0,018
= 2.7 mg/minggu
40
sampel akan dibagi secara acak ke dalam dua kelompok sebagai
berikut.
pengambilan sampel darah tikus pada minggu ke-4 dan minggu ke-
41
semua reagen ke suhu ruangan sebelum digunakan.
penyerap lainnya
42
3.5.3.6. Menambahkan 50 μl larutan untuk masing-masing strip
43
3.6. Alur Penelitian
Memilih tikus betina usia empat minggu yang ada di Lab Entomologi Fak
Kedokteran Universitas Hasanuddin
Randomisasi
4 Minggu
Minggu ke-4 Minggu ke-4
Analisa Data
Kesimpulan
44
3.7. Pengolahan dan Analisis Data
yaitu :
kebenarannya.
3.6.1.2. Coding, data yang telah diedit kemudian diberi kode numeric
45
3.6.2.2. Analisis Normalitas
2016).
46
BAB IV
HASIL
Posttest Only Control Group Design. Dalam penelitian ini digunakan 12 ekor tikus
putih (Rattus Norvegicus) galur wistar betina. Sampel dibagi menjadi dua kelompok
statistik kadar NO antar kelompok minggu ke-4 dan minggu ke-8 dengan
menggunakan uji unpaired t-test maka diperoleh hasil seperti di bawah ini :
160 *
140
120
KADAR NO (μmol/L)
100
80
KONTROL
60
PERLAKUAN
40
20
0
4 8
Minggu
Gambar 4.1 Perbedaan Rerata Kadar NO plasma Minggu ke-4 dan Minggu ke-8 antar
Kelompok. Minggu ke-4 kadar NO diukur pada kelompok kontrol (tanpa perlakuan) dan
kelompok perlakuan (diberikan injeksi DMPA dosis 2.7 mg/minggu). Selanjutnya, minggu
ke-8 kadar NO diukur pada kelompok kontrol (tanpa perlakuan) dan kelompok perlakuan
(diberikan injeksi DMPA dosis 2.7 mg/minggu), *menunjukkan perbedaan bermakna rerata
kadar NO antar kelompok kontrol dan perlakuan minggu ke-8 (p<0.05); n=6 ekor tikus betina.
47
Gambar 4.1 Pada minggu ke-4 pemberian DMPA dilakukan pengukuran
kadar NO baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Rerata Kadar
NO minggu ke-4 pada kelompok kontrol yaitu 111.21 ± 39.87 μmol/ sedangkan pada
kelompok pemberian DMPA yaitu 127.73 ± 19.04 μmol/L menujukkan tidak terdapat
perbedaan rerata kadar NO pada minggu ke-4 dengan nilai p=0.24. Dari grafik juga
lebih rendah dibanding kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pada 4
pada tikus.
kadar NO baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Rerata Kadar
NO minggu ke-8 pada kelompok kontrol yaitu 127.46 ± 19.40 μmol/L sedangkan
pada kelompok pemberian DMPA kadar NO terlihat lebih rendah yaitu 99.12 ± 24.63
μmol/L. Pada minggu ke-8 terlihat rerata perbedaan kadar NO antara kelompok
kontrol dan perlakuan sebesar 28.34 μmol/L, menujukkan kadar NO jauh lebih
rendah dibanding kelompok kontrol dengan nilai *p=0.04. Hal ini menunjukkan
bahwa pada 8 minggu pemberian DMPA terlihat pengaruh terhadap kadar NO pada
tikus.
48
BAB V
PEMBAHASAN
(DMPA) jangka panjang terhadap kadar nitric oxide, maka dilakukan penelitian
umur 140-168 hari, dengan berat badan tikus 200-250 gram. Tikus tersebut
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
DMPA. Kelompok kontrol diberikan pakan standard dan minum ad libitum tiap
Berdasarkan hasil uji normalitas seluruh data kadar Nitric Oxide (NO)
tikus baik pada kelompok kontrol dan perlakuan data yang diperoleh
berdistribusi normal. Hasil Uji unpaired t-test digunakan untuk melihat pengaruh
DMPA pada Minggu ke-4 dan minggu ke-8 kelompok kontrol dan pemberian
DMPA diperoleh nilai p>0.05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara kelompok kontrol dan pemberian DMPA diperoleh nilai p<0.05
49
artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara minggu ke-4 dan
minggu ke-8 kelompok kontrol serta antara minggu ke-4 dan minggu ke-8
kelompok DMPA.
5.2. Analisis Perbedaan kadar Nitric Oxide Minggu ke-4 dan Minggu ke-8
antar kelompok
(NO) pada kelompok tikus yang diberikan DMPA, kadar NO minggu ke-8 lebih
rendah dibanding minggu ke-4. Hal ini menunjukkan bahwa produksi kadar nitric
diberikan DMPA. Sedangkan pada kelompok tikus yang tidak diberikan DMPA
pada minggu ke-4 dan minggu ke-8 menunjukkan tidak terdapat perbedaan
bermakna antara minggu ke-4 dan minggu ke-8 namun jika dilihat rerata kadar
pada vaskuler dalam produksi kadar nitric oxide yang berperan sebagai zat
kelompok yang tidak diberikan DMPA pada minggu ke-8 pengukuran terlihat
terjadi penurunan kadar nitric oxide serta terlihat perbedaan bermakna kadar
nitric oxide antara kelompok yang tidak diberikan DMPA dan kelompok yang
diberikan DMPA pada minggu ke-8, sementara pada minggu ke-4 pemberian
minggu ke-4 kelompok tikus DMPA hampir sama dengan kadar NO kelompok
yang tidak diberikan DMPA. Hal ini menunjukkan bahwa kadar NO kelompok
50
pemberian DMPA selama 4 minggu relatif masih normal dan belum menujukkan
bahwa kadar estrogen relative rendah dari penggunaan DMPA selama lima
yang lebih lama menghambat perlindungan estrogen (Lestari, Wagiyo and Elisa,
kadar terendah tetapi masih dalam kisaran pada fase folikuler dini tetapi masih
1997).
dalam produksi kadar NO (White et al., 1995). Kadar nitric oxide di endothel
51
dan relaksasi vaskuler (Knowlton and Lee, 2012), aktivator cepat endothelial
yang mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 47 orang dari 100 ibu
lebih lanjut, karena pasien yang hipertensi setelah pengobatan DMPA masih
Hal ini terlihat juga dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Runiari and
52
Studi klinis dan hewan telah menunjukkan efek menguntungkan
banyak proses seluler, sangat penting untuk memahami yang lebih luas tentang
endothel melalau ET-1 yang selanjutnya akan berperan dalam relaskasi otot
polos perlu dikaji lebih lanjut, mengingat penelitian ini tidak dilakukan
pemeriksaan reseptor ETB sehingga sulit untuk menentukan apakah efek dari
penggunaan DMPA.
53
5.3.3. Kadar eNOS yang tidak diketahui apakah mengalami kenaikan atau
54
BAB VI
6.1. Kesimpulan
minggu pemberian DMPA dengan dosis yang sama kadar NO jauh lebih
6.2. Saran
statistik.
55
DAFTAR PUSTAKA
56
Immunohistochemical Study’, 3(2), pp. 33–40. doi:
10.13189/ujmsj.2015.030201.
Hisamoto, K. et al. (2001) ‘Estrogen Induces the Akt-dependent Activation of
Endothelial Nitric-oxide Synthase in Vascular Endothelial Cells’, Journal of
Biological Chemistry, 276(5), pp. 3459–3467. doi: 10.1074/jbc.M005036200.
Kementerian Kesehatan RI (2016) Profil Kesehatan Indonesia 2015. doi: 351.077
Ind.
Kirton, K. T. and Cornette, J. C. (1974) ‘Return of ovulatory cyclicity following an
intramuscular injection of medroxyprogesterone acetate (Provera)’,
Contraception, 10(1), pp. 39–45. doi: 10.1016/0010-7824(74)90130-9.
Knowlton, A. A. and Lee, A. R. (2012) ‘Estrogen and the cardiovascular system’,
Pharmacology and Therapeutics. Elsevier B.V., 135(1), pp. 54–70. doi:
10.1016/j.pharmthera.2012.03.007.
Leiman, G. (1972) ‘Depo-medroxyprogesterone acetate as a contraceptive agent:
its effect on weight and blood pressure.’, American journal of obstetrics and
gynecology. Elsevier Inc., 114(1), pp. 97–102. doi: 10.1016/0002-
9378(72)90296-7.
Lestari, I. P., Wagiyo and Elisa (2013) ‘Hubungan Antara Lama Penggunaan
Metode Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Hipertensi’, Keperawatan,
pp. 1–5.
Liao, W. X., Magness, R. R. and Chen, D. (2005) ‘Expression of Estrogen
Receptors-α and -β in the Pregnant Ovine Uterine Artery Endothelial Cells In
Vivo and In Vitro1’, Biology of Reproduction, 72(3), pp. 530–537. doi:
10.1095/biolreprod.104.035949.
McNeill, A. M. et al. (1999) ‘Chronic Estrogen Treatment Increases Levels of
Endothelial Nitric Oxide Synthase Protein in Rat Cerebral Microvessels
Editorial Comment’, Stroke, 30(10), pp. 2186–2190. doi:
10.1161/01.STR.30.10.2186.
McNeill, A. M. et al. (2002) ‘Estrogen increases endothelial nitric oxide synthase via
estrogen receptors in rat cerebral blood vessels: Effect preserved after
concurrent treatment with medroxyprogesterone acetate or progesterone’,
Stroke, 33(6), pp. 1685–1691. doi: 10.1161/01.STR.0000016325.54374.93.
Michael et al. (1999) ‘The Protective Effect of Estrogen on the Cardiovasculer
System’, pp. 1801–1811.
Miner, J. A. et al. (2011) ‘Short-term oral progesterone administration antagonizes
the effect of transdermal estradiol on endothelium-dependent vasodilation in
young healthy women’, AJP: Heart and Circulatory Physiology, 301(4), pp.
H1716–H1722. doi: 10.1152/ajpheart.00405.2011.
Nakamura, M. D. R. J. K. K. T. I. (1972) ‘Estrogenic activity in women receiving an
injectable progestogen for contraception. TT -’, American Journal of
Obstetrics and Gynecology. Elsevier Inc., 113(3), pp. 372–376. doi:
10.1016/0002-9378(72)90687-4.
57
Nelson, L. R. and Bulun, S. E. (2001) ‘Estrogen production and action’, Journal of
the American Academy of Dermatology, 45, pp. S116–S124. doi:
10.1067/mjd.2001.117432.
Niwa, Y. et al. (2000) ‘Production of nitric oxide from endothelial cells by 31-amino-
acid- length endothelin-1, a novel vasoconstrictive product by human
chymase’, Life Sciences, 67(9), pp. 1103–1109. doi: 10.1016/S0024-
3205(00)00700-1.
Notoatmodjo S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Nuedling, S. et al. (2003) ‘17 β -Estradiol regulates the expression of endothelin
receptor type B in the heart’, British Journal of Pharmacology, 140(1), pp.
195–201. doi: 10.1038/sj.bjp.0705409.
Ortiz, A. et al. (1977) ‘Serum Medroxyprogesterone Acetate (Mpa) Concentrations
and Ovarian-Function Following Intramuscular Injection of Depo-Mpa’,
Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 44(1), pp. 32–38. Available
at:
http://apps.webofknowledge.com.queens.ezp1.qub.ac.uk/full_record.do?prod
uct=UA&search_mode=GeneralSearch&qid=3&SID=Z2qMJNZk85DTrK7B3P
E&page=1&doc=1.
Palmiter, R. D. and Wrenn, J. T. (1971) ‘Interaction of estrogen and progesterone in
chick oviduct development: III. tubular gland cell cytodifferentiation’, Journal
of Cell Biology, 50(3), pp. 598–615. doi: 10.1083/jcb.50.3.598.
Pollock, D. M. (2001) ‘Contrasting pharmacological ETB receptor blockade with
genetic ETB deficiency in renal responses to big ET-1’, Physiol Genomics,
6(1), pp. 39–43.
Roselli M, Imthrun B, M. E. (1994) ‘Circulating nitrate/nitrit levels increase with
folliculer development : Indirect evidence for estradiol mediated no release’.
Department Obstetrics and Gynekology, clinic of Endocrinology, University
Hospital Zurich, Switzerland, p. Department Obstetrics and Gynekology,
clinic of En.
Runiari, N. and Kusmarjathi, N. K. (2011) ‘Hubungan antara Lama Pemakaian
Kontrsepsi Suntikan Progestin (Depoprovera) dengan Tekanan Darah pada
Akseptor KB di Puskesmas II Denpasar Selatan’, pp. 7–12.
Russell, K. S. et al. (2000) ‘Estrogen Stimulates Heat Shock Protein 90 Binding to
Endothelial Nitric Oxide Synthase in Human Vascular Endothelial Cells’,
275(7), pp. 5026–5030. doi: 10.1074/jbc.275.7.5026.
Schneider, M. P., Boesen, E. I. and Pollock, D. M. (2007) ‘Contrasting Actions of
Endothelin ET A and ET B Receptors in Cardiovascular Disease’, Annual
Review of Pharmacology and Toxicology, 47(1), pp. 731–759. doi:
10.1146/annurev.pharmtox.47.120505.105134.
Segall-Gutierrez, P. et al. (2012) ‘Deterioration in cardiometabolic risk markers in
obese women during depot medroxyprogesterone acetate use’,
Contraception. Elsevier Inc., 85(1), pp. 36–41. doi:
10.1016/j.contraception.2011.04.016.
58
Sharma, S., Shakya, T. and Baral, P. (2017) ‘Effects of Depot-
Medroxyprogesterone Acetate on White Albino Rat ’ S Liver : a Histological
Study’, 4(3), pp. 251–256.
Stevani, H. (2016) Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi Praktikum Farmakologi.
Kementerian Kesehatan RI Pusdik SDM.
Suryandari, D. A. and Moeloek, N. (2009) ‘Pengaruh Penyuntikan Dosis minimal
Depo Medoksiprogesteon Asetat (DMPA) terhadap Berat Badan dan Kimia
Drah Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley’, 13(2), pp. 189–194.
Taneepanichskul, S. et al. (1997) ‘Bone mineral density in long-term depot
medroxyprogesterone acetate acceptors’, Contraception, 56(1), pp. 1–3. doi:
10.1016/S0010-7824(97)00066-8.
Tendean, B. and Hamel, R. S. (2017) ‘Hubungan Penggunaan Alat Kntrasepsi
Suntik Depomesroksi Progesteron Asetat (DMPA) dengan Tekanan Darah
pada Ibu di Puskesmas Ranotana Weru’, 5.
Tostes, R. C. et al. (2003) ‘Effects of estrogen on the vascular system’, Brazilian
Journal of Medical and Biological Research, 36(9), pp. 1143–1158. doi:
10.1590/S0100-879X2003000900002.
Westhoff, C. (2003) ‘Depot-medroxyprogesterone acetate injection (Depo-
Provera®): A highly effective contraceptive option with proven long-term
safety’, Contraception, 68(2), pp. 75–87. doi: 10.1016/S0010-7824(03)00136-
7.
White, M. M. et al. (1995) ‘Estrogen, progesterone, and vascular reactivity: Potential
cellular mechanisms’, Endocrine Reviews, 16(6), pp. 739–751. doi:
10.1210/edrv-16-6-739.
Zhu, W. and Smart, E. J. (2003) ‘Caveolae, estrogen and nitric oxide’, Trends in
Endocrinology and Metabolism, pp. 114–117. doi: 10.1016/S1043-
2760(03)00027-4.
59
L
A
M
P
I
R
A
N
60
4.1. Hasil Pemeriksaan Kadar Nitric Oxide (NO)
a. Kelompok Kontrol
Tabel 4.1
Hasil Pemeriksaan Kadar NO
Kadar No (μmol/L)
betina pada kelompok kontrol minggu ke-4 dengan rerata 111.21 μmol/L dan
minggu ke-8 dengan rerata 127.46 μmol/L. Hal ini menunjukkan bahwa pada
kelompok kontrol terjadi peningkatan dari minggu ke-4 ke minggu ke-8 kadar
61
4.2. Kelompok DMPA
Tabel 4.2
Hasil Pemeriksaan Kadar NO
Kadar No (μmol/L)
Pemberian
No Subjek DMPA (P)
Minggu Minggu
Ke-4 (P1) Ke-8 (P2)
1 Tikus 1 110.46 92.47
2 Tikus 2 132.36 76.77
3 Tikus 3 150.46 109.94
4 Tikus 4 125.57 90.08
5 Tikus 5 145.45 143.71
6 Tikus 6 102.07 81.74
Mean 127.73 99.12
Sumber : Data Primer 2018
rerata 127.73 μmol/L dan minggu ke-8 dengan rerata 99.12 μmol/L. Hal ini
62
4.3. Analisis Deskriptif Kadar Nitic Oxide (NO)
Tabel 4.2
Hasil Analisis Deskriptif Data Kadar NO antar Kelompok
Nitric Rerata
Kelompok
Oxide n NO SD Maks Min
Uji
(μmol/L) (μmol/L)
Minggu
Kontrol 6 111.21 39.87 190.34 87.50
ke-4
Pemberian
6 127.73 19.04 150.46 102.07
DMPA
Kontrol 6 127.46 19.40 151.08 106.49
Minggu
Ke-8 Pemberian
6 99.12 24.63 143.71 76.77
DMPA
Uji normalitas data kadar NO dan berat badan subyek penelitian diuji
dan dua waktu pengukuran berdistribusi normal dengan nilai p > 0,05.
Tabel 4.3
Hasil Analisis Normalitas Kadar Nitric Oxide (NO) antar Kelompok
Waktu Kelompok
Karakteristik n p Ket
Prngukuran Uji
Kontrol
6 0.751 Normal
Minggu
Kadar NO
Ke-4 Pemberian
6 0.004 Normal
DMPA
Kontrol
6 0.200 Normal
Minggu
Kadar NO
ke-8 Pemberian
6 0.288 Normal
DMPA
Uji Shapiro Wilk
63
b. Analisis efek perlakuan terhadap Kadar Nitric Oxide (NO) antar
Kelompok
dan kelompok Pemberian DMPA pada minggu ke-4 dan minggu ke-8
Tabel 4.5
Hasil Analisis Perbedaan Kadar Nitric Oxide (NO) antar kelompok pada minggu
ke-4 dan minggu ke-8
Nitric Pemberian
Oxide Kontrol DMPA Selisih
n p
(μmol/L Rerata (SD) Rerata (IK95%)
) (SD)
Minggu 127.73 0.074
6 111.21 (39.87) 0.24
ke-4 (19.04) (-0.05-0.20)
Minggu 99.12 -0.11
6 127.46 (19.40) 0.04
Ke-8 (24.63) (-0.22-(-0.00)
Unpaired T-Test. *Levenes Test* Varian sama
64
Lampiran : DOKUMENTASI PENELITIAN
65
PROSES PENGAMBILAN DARAH TIKUS
PROSES CENTRIFUGE
66
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RSP UNHAS
67
68
69
70