Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan
rahmatnyalah saya bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan Tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata etika umum .Adapun topik yang
dibahas didalam makalah ini adalah mengenai etika dalam bertamu dan berkomunikasi dengan
orang lain
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak sebagai dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis didalam menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk tersajinya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan
keterbatasan yang ada bagi penulis .Sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca.
Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.Sehingga
etika dalam bertamu dan berkomunikasi dengan sesame dapat diterapkan dalam kehidupan sehari
hari. Atas perhatiannya, Saya ucapkan terima kasih.
Tulungagung 8 maret 2015
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dalam pembuatan makalah ini penyususn sengaja lebih banyak memaparkan tentang cara
bertamu,menjenguk orang sakit dan berkomunikasi karena supaya dapat memudahkan para
mahasiswa dalam mempelajari makalah ini. Agar para mahasiswa mengerti cara bertamu
,menjenguk orang sakit dan berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Dan semoga bsetelah
membaca makalah ini, para mahasiswa dapat meneraokan di lingkungan dan dimanapun, Selain
itu dosen dosen sangat menyadari pentingnya cara bertamu, menjenguk orang sakit dan
berkomunikasi dengan sorang lain.
I.3 Rumusan Masalah
1. Cara mengunjungi orang sakit baik dirumah maupun di rumah sakit
2. Cara bertamu dimulai dari membuka pintu sampai pulang
3. Cara berkomunikasi dengan teman dan orang TUA

BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN CARA MENGUNJUNGI ORANG SAKIT


Pada umumnya orang yang sakit akan memiliki suatu perubahan sikap dari keadaan
normalnya. Sikap yang berubah itu bisa bermacam-macam, bisa menjadi lebih sensitif, mudah
marah, acuh tak acuh, menjadi lebih sopan, dan lain sebagainya.
Selain itu mungkin di sekitar orang yang sakit terdapat orang lain seperti orang tua, saudara,
teman, kekasih, tetangga, tamu dan lain sebagainya baik yang sudah kita kenal maupun yang
belum dikenal. Oleh sebab itu kita sebaiknya menjaga sikap dan sopan santun selama berkunjung
ke orang yang sedang sakit tersebut agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan
B.CARA MENGUNJUNGI ORANG SAKIT
1. Hendaknya melakukan etika standar saat berkunjung ke rumah orang seperti mengetuk
pintu/memencet bel dan mengucapkan salam dengan suara yang tidak terlalu keras.
2. Kunjungan dilakukan di waktu yang pantas. Apabila sedang dirawat di rumah sakit, maka
harus sesuai dengan jam besuk yang diperbolehkan. Kalau di bulan Ramadan, hindari datang
pada siang hari.
3. Mendekat pada orang yang sakit dan duduk di dekat kepalanya dan meletakkan tangan pada
dahinya serta menanyakan keadaan dan apa yang diinginkannya.
4. Waktu berkunjung jangan terlalu lama agar tidak mengganggu si sakit atau keluarganya.
5. Jangan terlalu banyak bertanya pada si sakit karena hal itu akan membebani si sakit.
6. Mendoakan si sakit agar cepat sembuh. Salah satu doa yang dianjurkan adalah membaca:
1. Bersikap sopan dan ramah
2. Memakai pakaian yang layak, sopan dan tidak mengundang syahwat
3. Memberikan bantuan jika dibutuhkan
4. Tidak mengganggu pasien dan penunggunya di rumah sakit atau klinik
5. Jangan berkunjung jika yang sakit sedang tidur atau istirahat
6. Mendoakan si sakit agar cepat lekas sembuh
7. Niat berkunjung dengan ikhlas dan dengan itikad yang baik pula
8. Tidak membawa makanan yang dilarang bagi si sakit
9. Tidak menakut-nakuti yang sedang sakit akan penyakit yang diderita

10. Jangan terlalu banyak bertanya pada si sakit karena hal itu akan membebani si sakit.
11. Tidak melakukan tindak kejahatan
12. Menghibur si sakit
Apabila orang yang kita kunjungi sedang sekarat dan seorang muslim maka ada baiknya kita
bantu mengingatkan untuk mengucapkan dua kalimah syahadat laa ilaaha illalaah.

2 Tata Cara Bertamu


1. Pengertian
Bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain dalam rangka mempererat silaturrahim.
Maksud orang lain disini bisa tetangga, saudara (sanak family), dan teman sebaya. Bertamu tentu
ada maksud dan tujuannya, antara lain menyambung persaudaraan atau silaturrahim, menjenguk
orang yang sedang sakit, ngobrol-ngobrol biasa, membicarakan masalah keluarga, atau
membahas tentang musyawarah lingkungan.
Dengan mempererat tali silaturrahim pada sesama, berarti kita telah membina hidup
rukun, menumbuhkan rasa kasih sayang, tolong menolong dan saling membantu antara sesama
manusia. Selain itu, bertamu tidak saja menghubungkan tali persaudaraan tetapi juga akan
banyak menambah wawasan ataupun pengalaman.
2. Cara Bertamu
a. Meminta ijin masuk
Dalam hal ini (memberi salam dan minta izin), mengetuk pintu batasannya adalah tiga kali.
Maksudnya adalah, jika kita telah memberi salam tiga kali namun tidak ada jawaban atau tidak
diizinkan, maka itu berarti kita harus menunda kunjungan kita kali itu. Adapun ketika salam kita
telah dijawab, bukan berarti kita dapat membuka pintu kemudian masuk begitu saja atau jika
pintu telah terbuka, bukan berarti kita dapat langsung masuk. Mintalah izin untuk masuk dan
tunggulah izin dari sang pemilik rumah untuk memasuki rumahnya.
b. Jangan mengintip ke dalam rumah
Mengintip ke dalam rumah sering terjadi ketika seseorang penasaran apakah ada orang di dalam
rumah atau tidak.
c. Berpakaian yang rapi dan pantas
Bertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti menghormati tuan rumah dan dirinya
sendiri. Tamu yang berpakaian rapi dan pantas akan lebih dihormati oleh tuan rumah, demikian
pula sebaliknya.
d. Memperkenalkan diri sebelum masuk
Jika ditanya siapa oleh tuan rumah, jawablah dengan nama atau julukan yang ia mengenalnya.
Kemudian apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal, hendaknya tamu memperkenalkan diri
secara jelas.
e. Masuk dan duduk dengan sopan
Setelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, hendaknya tamu masuk dan duduk dengan
sopan di tempat duduk yang telah disediakan. Tamu hendaknya membatasi diri, tidak

memandang kemana-mana secara bebas. Pandangan yang tidak dibatasi (terutama bagi tamu
asing) dapat menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah.
f. Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati
Hendaknya tidak menampakkan sikap tidak senang terhadap jamuan itu. Jika sekiranya tidak
suka dengan jamuan tersebut, sebaiknya berterus terang bahwa dirinya tidak terbiasa menikmati
makanan atau minuman seperti itu. Jika tuan rumah telah mempersilahkan untuk menikmati,
tamu sebaiknya segera menikmatinya, tidak usah menunggu sampai berkali-kali tuan rumah
mempersilahkan dirinya dan makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan
memilih.
g. Memilih waktu yang tepat untuk bertamu.
Sebaiknya kita tidak bertamu pada waktu-waktu makan, istirahat, atau jika waktu sudah larut
malam, karena akan mengganggu kenyamanan tuan rumah.
f. Berpamitan waktu akan pulang
jika kita ingin pulang, kita harus berpamitan dengan tuan rumAH. Dan
mengucapkan terimakasih kepada tuan rumah.

3. cara berkomunikasi dengan orang tua dan teman


Komunikasi adalah suatu kemahiran yang perlu dikembangkan. Seperti
halnya kemahiran lain, ada yang mudah menguasai kemahiran berkomunikasi
tetapi ada yang tampaknya lebih sulit menguasainya.

Berkomunikasi dengan orang tua


Dalam pergaulan kita sebagai anak dengan orang tua yang hampir seriap saat bercakapan
keluarga, seringkali orang tua memaggil atau menyuruh kita sebagai anak untuk membantu
mereka. Anak yang di suruh sering merasa tidak berkenan di hati, lalu menampakkanya dalam
bentuk suara atau sikap yang tidak layak. Bagaimanakah ketentuan dalam memberikan pedoman
kepada kita sebai anak mereka untuk berbicara, mennjawab panggilan dan mengeluarkan
pernyataan di hadapkan orang tuan kita?
Apalagi orang yang beragama, pasti dalam agamanya di jelaskan cara berbicara yang
benar terhadap orang tua. dalam islam agama saya di jelaskan bahwa dalam berdoalog atau
berbicara dengan otang tua kita, kita sebagai anak tidak saja harus menundukan diri, tapi juga
harus merendahkan suara dan memilih kata-kata yang sopan serta halus. kita sebagai anak harus
dapat mengukur tiggi rendahnya suara yang akan di ucapkan di hadapan orang tua kita. kita tidak
di perkenankan bersuara lebih lantang daripada suara orang tua kita, apalagi meneriakan dari
jauh. sebenarnya kita tidak di perkenankan menjawab panggilan orang tua kita dari jauh dengan
suara yang kerasdan lantang. jika kita berada di tempat yang jauh ketika mendengar panggilan
orang tua kita maka hendaknya ia datang mendekat dan menjawab panggilan tersebut dengan
suara merendah. Inilah yang di sebut sebagai ucapan yang lemah lembut terhadap orang tua kita.

bagai mana jika kita sebai anak mengutarakan isi hati kita melalui surat? Dalam menulis surat
kepada orang tua kita tetap berkewajiban mengutarakan isi hati kita dengan cara merendah yaitu
dengan memili kata yang halus dan merendah. jadi, dalam keadaan apapun kita harus tetap
dengan adab dan kesopanan dalam berkomunikasi dalam bersikap dengan orang tua kita.
Berkomunikasi dengan teman
Mengkomunikasikan apa yang Anda mau dan menangkap apa yang teman kehendaki
dari Anda atas suatu pecakapan, merupakan modal dasar dalam komunikasi. Berkomunikasi
yang tepat dapat diperlajari dengan cara menguasai 4 tahap berikut ini:
1. Tekanan Dan Ekspresi. Modal berkomunikasi adalah suara. Dengan suara yang berintonasi
baik, jelas, dinamis, bertempo yang tepat dan dijeda dengan baik. Anda dapat mengutarakan
maksud atau ide dengan efektif. Selain itu, latihlan ekspresi untuk menunjang komunikasi verbal.
2. Kekuatan Kata-kata. Akan lebih baik kalau Anda sendiri merasa nyaman dengan kata-kata
yang diucapkan. Rasa percaya yang Anda ungkapkan lewat kata-kata yang maknanya kuat bagi
diri sendiri, akan mudah ditangkap oleh lawan bicara Anda.
3. Percakapan. Keahlian berkomunikas dapat ditunjukan dengan menggunakan kata-kata yang
mudah dipahami oleh lawan bicara. Konsep-konsep yang penting dan berbobot dapat
diungkapkan dengan kata-kata yang sederhana. Di sinilah, keindahan dari kesederhanaan dapat
dipancarkan.
4. Pendengar Yang Aktif. Dengarkan apa yang diungkapkan lawan bicara dengan baik dan
tampilkan bahwa Anda benar-benar tertarik. Anda juga harus mengetahui, kapan waktunya harus
bicara, kapan mesti diam dan kapan waktunya Anda harus menyela percakapan. Semuanya ini
dapat diraih bila Anda memberikan perhatian yang cukup, bersikap sensitif dan menunjukan rasa
simpati.

Bab iii
Penutup
Kesimpulan
Kita sebagai orang yang berahklak dan beragama, kita harus bisa menghargai orang lain.
Dan kita harus sopan santun dalam dalam menjenguk orang sakit dan menghargai keadaan yang
sakit dan tidak boleh menganggu ketenagannya. Dan jika kita bertamu kita juga harus sopan dan
tidak mengangu yang punya rumah, dengan mengetuk pintu dahulu sampai yang punya rumah
membukakan pintu dan berpamitan seakan kita akan pulang.
Ketika kita berkomunikasi dengan orng tua dan teman, kita tidak boleh menyinggung
perasaan nya, kita harus tetap menjaga etika kita dalam berkomunikasi, agar lawan bicara kita
tidak kecewa dengan kita dan terjagalah silaturohmi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Data Rumah RW 01
    Data Rumah RW 01
    Dokumen1 halaman
    Data Rumah RW 01
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Data Rumah RW 04
    Data Rumah RW 04
    Dokumen1 halaman
    Data Rumah RW 04
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Data Rumah RW 03
    Data Rumah RW 03
    Dokumen2 halaman
    Data Rumah RW 03
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Hidrocephalus
    Hidrocephalus
    Dokumen22 halaman
    Hidrocephalus
    Na-chakde Nitluvvover
    Belum ada peringkat
  • Malam 2
    Malam 2
    Dokumen1 halaman
    Malam 2
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • BAB 1ger Ontik
    BAB 1ger Ontik
    Dokumen9 halaman
    BAB 1ger Ontik
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Format BBL Edit Lengkap
    Format BBL Edit Lengkap
    Dokumen19 halaman
    Format BBL Edit Lengkap
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Surat Undangan Kokan
    Surat Undangan Kokan
    Dokumen1 halaman
    Surat Undangan Kokan
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Scribd CM
    Scribd CM
    Dokumen38 halaman
    Scribd CM
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Form Penilaian PKRS
    Form Penilaian PKRS
    Dokumen4 halaman
    Form Penilaian PKRS
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Si peok dibawa turis
    Si peok dibawa turis
    Dokumen1 halaman
    Si peok dibawa turis
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Format Penilaian - Ujian Skripsi
    Format Penilaian - Ujian Skripsi
    Dokumen8 halaman
    Format Penilaian - Ujian Skripsi
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Cover, Lembar Pengesahan, Kata Pengantar
    Cover, Lembar Pengesahan, Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Cover, Lembar Pengesahan, Kata Pengantar
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Etical Clearence Rani
    Etical Clearence Rani
    Dokumen6 halaman
    Etical Clearence Rani
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • DISMENORE
    DISMENORE
    Dokumen4 halaman
    DISMENORE
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Medikal Bedah New-1
    Format Pengkajian Medikal Bedah New-1
    Dokumen16 halaman
    Format Pengkajian Medikal Bedah New-1
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Dokumen7 halaman
    Askep BBLR
    Rika Setiyowati
    100% (1)
  • Definisi Dari Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
    Definisi Dari Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
    Dokumen9 halaman
    Definisi Dari Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen6 halaman
    Bab 1
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Saget
    Saget
    Dokumen12 halaman
    Saget
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Sop Laboratorium Di Biologi
    Sop Laboratorium Di Biologi
    Dokumen12 halaman
    Sop Laboratorium Di Biologi
    ar_ci
    100% (1)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen3 halaman
    Bab Ii
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen31 halaman
    Bab 1
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Keterbatasan Penelitian
    Keterbatasan Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Keterbatasan Penelitian
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Bab
    Bab
    Dokumen64 halaman
    Bab
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • B Indonesia
    B Indonesia
    Dokumen2 halaman
    B Indonesia
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Besar
    Keluarga Besar
    Dokumen2 halaman
    Keluarga Besar
    afnan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Grande Multipara
    Leaflet Grande Multipara
    Dokumen4 halaman
    Leaflet Grande Multipara
    Muhammad Ikhwanul Hakim
    Belum ada peringkat