DISUSUN OLEH :
BOD KELOMPOK 7
Aditya Eka Nurcahya (1406565726)
Nicoline (1406567896)
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi
keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul Laporan ................................................................................................. i
Kata Pengantar . ii
Daftar
iii
Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembelajaran ...
BAB II PEMBAHASAN .
DAFTAR PUSTAKA
...
1
1
2
3
34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan dan pergerakan yang terjadi pada tubuh manusia disebabkan
oleh komponen musculoskeletal. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi
system musculoskeletal merupakan dasar yang penting dalam bidang kedokteran
gigi. Perawatan dan pengobatan pada gigi juga harus memperhatikan system otot
pada wajah agar tidak terjadi kesalahan atau malpraktik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan klasifikasi tulang kepala beserta sutura-sutura yang membatas
tulang neurokranium
2. Jelaskan topografi tulang-tulang yang membentuk neurokranium dan
splanknokranium
3. Berdasarkan bentuknya, bedakan tulang-tulang yang membentuk kepala
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan processus, protuberentia, spina, fosa,
fovea, sulcus, linea, incisura, foramen, canalis, sinus, lamina. Tunjukkan
contoh dari setiap tanda anatomis tersebut yang terdapat di region Oro
Krano Fasial (OKF)
5. Jelaskan topografi tulang-tulang cranium yang terlihat dari aspek anterior,
dari aspek lateral, dan dari aspek internal
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan origo dan insertion dan berikan
contoh origo di region cranium
7. Jelaskan batas-batas os. Maksila serta bagian-bagiannya
8. Jelaskan bagian-bagian os. Mandibular beserta tanda-tanda anatomis yang
berada di setiap bagian tersebut
9. Jelaskan komponen skeletal
dan
muscular
persendian Temporo-
Mandibularis
10. Jelaskan struktur mikroskopis persendian Temporo-Mandibularis dan
kaitannya dengan fungsi dan pertumbuhan persendian tersebut
11. Jelaskan klasifikasi Otot-otot region OKF
12. Jelaskan topografi otot-otot pengunyahan beserta origo dan insertionya
1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui klasifikasi tulang kepala beserta sutura-sutura yang membatas
tulang neurokranium
2. Mengetahui topografi tulang-tulang yang membentuk neurokranium dan
splanknokranium
3. Mengetahui tulang-tulang yang membentuk kepala berdasarkan bentuknya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jelaskan klasifikasi tulang kepala beserta sutura-sutura yang membatas
tulang neurokranium
Neurokranial: Bagian kranium yang melindungi bagian otak
Os. Temporale
Os. Occipitale
Tulang Tak Beraturan : mempunyai bentuk yang kompleks dan tidak
dapat didefinisikan sebagai tulang panjang, pendek, atau pipih. Tulang
ini mempunyai fungsi khusus pada tubuh.
o Contoh pada tulang kepala : semua tulang pada kepala, kecuali
neurokranial yang telah disebutkan diatas
Os. Zygomaticus
Os. Nasale
Os. Vomer
Os. Maxilla
Os. Mandibula
dll.
Gambar 1.1 Contoh tanda anatomis pada bagian mandibular. Merah: Processus, hijau: Fossa, biru: Fovea, kuning: Pro
Spina, yaitu penonjolan yang runcing dan menyerupai duri pada tulang.
Contoh spina pada orokraniofasial adalah Mental spines.
Linea, yatu garis yang membatasi bagian-bagian anatomis. Contohnya
pada mandibula, yaitu Mylohyoid line.
Gambar 1.2 Contoh tanda anatomis pada bagian mandibular. Pink: Linea dan hijau: Spina.
Sinus, yaitu sebuah rongga yang berisi udara dalam bagian padat tulang
tengkorak. Sinus terdapat dalam empat pasang kiri-kanan: sinus frontalis,
sinus maksilaris, sinus sfenoidalis, dan sinus etmoidalis. Sinus tidak hanya
ruang kosong yang mengurangi berat tengkorak, tetapi berfungsi
menambah resonansi suara dan membantu dalam pemanasan dan
penyaringan udara yang masuk ke rongga hidung. Sinus pada
orokraniofasial adalah Maxillary sinus.
Incisura, yaitu lekukan dalam atau torehan di tepi atau permukaan. Contoh
dariincisura pada orokraniofasial adalah pada os Frontale terdapat Incisura
suborbitalis atau Incisura frontalis.
Gambar 1.4 Contoh incisura yang
dtunjukkan oleh panah nomor 7
Lamina, yaitu lapisan tipis dan rata pada membran atau jaringan yang
lebih tebal.
Aspek lateral
Aspek internal
Aspek Inferior
10
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan origo dan insertion dan berikan
contoh origo di region cranium
Origo
o Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan
pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi
Insersio
o Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan
pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
OTOT EKSPRESI
Otot
Origo
Insersio
Fungsi
M.
Kulit dahi tempat
occipitofrontalis alis
/ M. epicranus
M.
Fossa temporalis
temporoparietalis
Galea
aponeurotica
M. auricularis
anterior
M. auricularis
superior
M. auricularis
posterior
M. orbicularis
oculi
Fossa temporalis
Spina helicis
Galea
aponeurotica
Prosesus
mastoideus
Pars orbitalis
(pars nasalis os.
Frontale,
prosesus frontalis
maxilla, os.
Zygomaticum,
ligament
palpebrale
mediale, saccus
lacrimale
Pars lacrimalis :
Crista lacrimalis
posterior (os
lacrimale)
Kartilago
aurikularis
Kartilago
aurikularis
Mengelilingi
auditus orbitae
seperti sphincter
Pars orbitalis :
Lig. Palpebrale
laterale, di
sampingnya
merupakan
peralihan
menjadi simpul
otot
Mengangkat alis
Mengerutkan
dahi
Menekan scalp
Pergerakan pinna
auricularis
Pergerakan pinna
aurikularis
Pergerakan pinna
aurikularis
Pergerakan pinna
aurikularis
Menutup kelopak
mata
Menekan
kantung air mata
Pergerakan alis
Lateral Galea
aponeurotica
11
OTOT MATA
Otot
M. orbicularis
oculi
N. facialis (VIII)
Origo
Pars orbitalis : pars
nasalis (os
frontale), Proc.
frontalis maxillae,
Os lacrimale, Lig.
Palpebrale
mediale, Saccus
lacrimale
Pars lacrimalis :
Crista lacrimalis
posterior (os
lacrimale)
Insersio
Mengelilingi
auditus orbitae
seperti sfinkter
Pars orbitalis : Lig.
Palpebrale laterale,
di sampingnya
merupakan
peralihan menjadi
simpul otot
berbentuk cincin
Pars palpebralis :
ligamentum
palpebrale laterale
Pars lacrimalis :
lubang air mata,
tepi kelopak mata
Sepertiga tengah
kulit alis mata
Galea
aponeurotica
Fungsi
Menutup kelopak
mata
Menekan kantung
air mata
Pergerakan alis
mata
M. corrugator
supercilii
N. facialis (VIII)
M. depressor
supercilii
N. facialis (VIII)
Pars. nasalis os
frontale,
pembelahan pars
orbitalis M.
orbicularis oculi
Sepertiga medial
dari kulit alis mata
Menurunkan kulit
dahi dan alis mata
M. procerus
N. facialis (VIII)
Os nasale
Cartilago nasi
lateralis
Kulit glabela
Menurunkan kulit
dahi dan alis mata
Menurunkan kulit
dahi dan alis mata
OTOT HIDUNG
12
Otot
M. nasalis
N. facialis (VIII)
Origo
Pars alaris : Jugum
alveolare gigi seri
lateral
Pars transversal :
Jugum alveolare
gigi taring
Insersio
Pars alaris :
Cuping hidung,
tepi lubang hidung
Pars. transversal :
Cartilago nasi
lateralis, lempeng
tendo di atas
punggung hidung
Fungsi
Pergerakan cuping
hidung dan hidung
M. depressor septi
nasi
N. facialis (VIII)
Jugum alveolare
gigi incisivus
medial
Cartilago alaris
major, Cartilago
septi nasi
Pergerakan cuping
hidung dan hidung
M. Procerus
Aponeurosis pada
jembatan hidung
dan kulit dahi
Menggerakkan
hidung
Mengubah posisi
dan bentuk lubang
hidung
Insersio
Dinding lateral
faring dan tepi
posterior cartilago
thyroidea
Dorsum dan aspek
lateral lingual
Langsung ke
Aponeurosis
Palatina
Fungsi
Mengangkat faring
dan laring
Menutup Isthymus
Tendon terletak di
bawah Hamulus
dan berinsersio
pada Aponeurosis
Palatina
Menegangkan
palatum dan
membuka
Orifisum Tuba
Auditiva selama
menelan dan
menguap
Uvula
Mengangkat uvula
untuk membantu
memisahkan
Origo
Aponeurosis
Palatina
M. Palatoglossus
Aponeurosis
Palatina
Aspek medial
Tuba Auditiva dan
aspek medial
cekungan tulang
pada aspek inferior
Pars Petrosa Ossis
Temporalis
Aspek lateral Tuba
Auditiva, bagian
membranosis,
Fossa Schapoidea
Ossis Sphenoidalis
M. Levator Labii
Palatini
M. Tensor Vili
Palatini
M. Uvulae
Spina Nasalis
Posterior
Menutup Isthymus
Faucium
Mengangkat
palatum selama
menelan dan
menguap
13
Cvum Oris
terhadap FaringCavum Nasi
7. Jelaskan batas-batas os. Maksila serta bagian-bagiannya
Osteum Maxillaris
Terbentuk dari : fusi processus maxillaris sinistra dan processus maxillaris dextra
Os. Palatinum
Os. Sphenoidales
Os. Zygomaticum
14
15
16
tidak
secara
langsung
berhubungan
dengan
sendi
tergantung
pada
pembentukan
molar
ketiga
selama
perkembangan embrionik
9. Jelaskan komponen skeletal dan muscular persendian TemporoMandibularis
17
Persendian temporo-mandibularis
1. Processus Kondiloideus
Kondiloideus mandibula adalah bagian yang menonjol dari mandibula yang
meluas ke arah superior dan posterior, berbentuk cembung dengan panjang 20 mm
medio-lateralis dan 8-10mm ketebalan anterior-porterior.
Permukaan artikulasi tulang temporal terdiri dari dua bagian yaitu fosa artikularis
dan eminensia artikularis. Fosa artikularis cekung dalam arah antero-posterior
medio-lateral. Eminensia artikularis membentuk batas anterior dari fosa
mandibularis yang meluas ke posterior dan dibatasi oleh linggir meatus akustikus
eksternus.
TMJ dibentuk oleh kondilus yang terletak pada tulang mandibula dan fossa
pada tulang temporal. Kedua tulang ini dipisahkan oleh discus artikularis. Sendi
kiri dan kanan pada mandibula dihubungkan oleh ligamen dan otot yang
menghasilkan hubungan bilateral antara satu bagian mandibula dengan kranium
yang disebut Craniomandibular Articulation.
18
permukaan
artikular.
Kapsul
ini
diperkuat
oleh
ligamen
19
mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan kelenjar parotis dan kulit di sebelah
lateral, sedangkan di sebelah medial dengan ligamen kapsular.
Ligamen sphenomandibula bentuknya tipis dan pipih, melekat ke spina
angularis os sphenoidalis pada bagian atas, melekat di bagian bawah sebelah
lingual dari foramen mandibula. Ligamen ini
berhubungan dengan muskulus pterigoideus eksternus di bagian atas, di bagian
bawah dengan arteri dan vena alveolaris inferior, lobus kelenjar parotis dan ramus
mandibula. Di sebelah medial berhubungan dengan muskulus pterigoideus
internus.
Ligamen stylomandibula bentuknya bulat dan panjang. Liga men ini
melekat ke prosesus stiloideus os temporalis di bagian atas. Di bagian bawah
melekat ke angulus mandibula dan margo posterior dari ramus mandibula.
Ligamen ini berhubungan dengan muskulus maseter dan kelenjar parotis pada
bagian lateral. Di bagian medial dengan muskulus pterigoideus internus dan
kelenjar submandibulari
Komponen muscular pada Temporomandibular Joint (TMJ):
a. Temporalis muscle: otot yang lebar berbentuk seperti kipas angin yang menutupi
bagian temporal berfungsi sebagai elevasi dan retraksi mandibular. Otot ini dapat
dengan mudah dilihat dan dirasakan saat mandibular menutup
Origo: dasar dari fossa temporalis dan bagian dalam dari temporal fascia
Insertio: processus coronoideus medial dan anterior ramus mandible atau pelipis
Saraf: trigeminal (no.5)
b. Masseter muscle: otot bersegi empat yang multi lapis, bersifat kuat dan berada di
sudut (coronoid) rahang bawah dan bagian lateral dari ramus mandible berfungsi
untuk elevasi mandibular (mengatupkan rahang)
Origo: bagian inferior dan medial dari arkus zigomatikus dan maxilla
Insertio: sudut dan permukaan lateral ramus mandibular dan coronoid process of
mandible
20
21
Pterygomaxillary ligament
Mentalis muscle: otot fasial dari tepi bawah dagu berfungsi untuk elevasi bibir
bawah dan protrusi bibir bawah
Origo: incicor fossa anterior dari mandibular
22
g. Styloid process: penunjuk dari tulang yang memanjang ke bawah dari tulang
tengkorak di bawah telinga sebagai ujung tempat ligament dan otot menempel
dengan lidah dan laring
h. Ramus of mandible: berbentuk quadrilateral yang mempunyai dua permukaan,
empat ujung dan dua process dan satu kanal. Permukaan luarnya datar untuk
penempelan otot masseter. Permukaan tengahnya terdapat mandibular foramen
untuk tempat pembuluh darah alveolar. Lingual mandible berbentuk tajam di
ujungnya berada di depan mandibular foramen yang memberikan penempelan ke
sphenomandibular ligament. Pinggir bawahnya tebal, lurus dan
berkesinambungan dengan pinggir inferior dari badan mandibular. Pinggir
posterior tebal, halus, bundar dan dilapisi dengan kelenjar parotid. Pinggir
anterior tipis di atas dan tebal di bawah menyambung di oblique line. Pinggir atas
tebal, terdiri dari coronoid process anterior dan condylar process posterior yang
dipisahkan dengan mandibular notch
23
i.
j.
Temporomandibular disc: articular disc yang berbentuk oval dengan kualitas serat
elastiknya yang kuat yang berada di atas concave infeiorly dan concavoconvex.
Terdiri dari serat kolagen yang bercampur terutama di anterior dan posterior dari
serat elastic. Artikulasi ini tidak mempunyai kartilago. Disc ini melekat di perifer
joint capsule dan memisahkan capsule itu dari rongga superior dan inferior. Itu
terikat kuat di lateral dan medial dari mandibular condyle. Fungsinya untuk
mengembalikan bentuk pad diantara permukaan articular noncongruen dari sendi.
24
25
Struktur Miskroskopis
1. Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang temporal. Bagian
anterior berhubungan dengan eminensia artikularis, merupakan artikulasi
dari fossa glenoidalis. Bagian posterior dari fossa glenoidalis merupakan
dataran tympani dari tulang temporal. Mencapai bentuk dewasa pada
umur 4 tahun.
2. Eminensia artikularis. Bagian dari tulang temporalis terletak anterior dari
articular fossa dan bentuknya berupa tonjolan bulat di bawah prosesus
zigomatikus
3. Prosesus kondiloideus dari tulang mandibula. Merupakan tulang yang
berbentuk elips yang mempunyai kepala dan leher.
4. Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan
bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan
cairan pelumas yang berguna untuk pergerakan sendi.
5. Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian
temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan
fossa glenoidalis, berbentuk bantalan serabut kecil. Membagi rongga
sendi menjadi dua, ruang synovial atas dan bawah.
26
OTOT WAJAH
27
28
OTOT MENGUNYAH
29
OTOT MATA
30
origo:
Bagian
belakang
proc.
Alveolaris
maxillae,
raphe
mengunyah
32
33
DAFTAR PUSTAKA
http://download.videohelp.com/vitualis/med/tmpmanjt.htm
http://www.physio-pedia.com/TMJ_Anatomy
http://radiopaedia.org/articles/digastric-muscle
http://www.healthline.com/human-body-maps/digastric-muscle
www.gpnotebook.co.uk/simplepage.cfm?ID=-845545395
www.meddean.luc.edu/lumen/meded/grossanatomy/dissector/mml/oor.htm
http://www.innerbody.com/image_musfov/musc40-new.html
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/658654/zygomatic-arch
Sloane, Ethel. 2003. Anatomo dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: ECG
Verlag, George Thieme. 2007. THIEME ATLAS OF ANATOMY HEAD AND
NEUROANATOMY (HALAMAN 30). German: Thieme
Cates, Ten. 2008. TEN CATES ORAL HYSTOLOGY DEVELOPMENT,
STRUCTURE AND FUNCTION. Missouri: ELSEVIER
34