Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

EPULIS FIBROMATOUSA

A Identitas Pasien
Nama
TTL
Suku
Jenis Kelamin
Status Pernikahan
Agama
Alamat
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan

: Suryadi
: Air Palui, 6 Desember 1987
: Melayu
: Laki-laki
: Belum Menikah
: Islam
: Desa Kertamukti, Air Sugihan-OKI
: SMP
: Petani

B Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada gusi depan kanan atas sejak
kurang lebih 3 bulan yang lalu, benjolan tersebut tidak sakit dan tidak mudah berdarah
saat disentuh, makan, sikat gigi, dll. Ukuran benjolan 2 bulan terakhir tidak berubah.
Pasien merasa khawatir dan minta dirawat.

Keluhan Tambahan
Tidak ada
Riwayat perawatan gigi
Pernah ditambal gigi belakang bawah kanan dan kiri, serta ditambal gigi belakang
kanan atas
Kebiasaan buruk

Pasien merokok
Riwayat penyakit sistemik
Pasien menyangkal pernah mengidap penyakit sistemik
Riwayat Sosial
Pasien berasal dari keluarga dg perekonomian yang Cukup baik, memiliki tingkat
pendidikan menengah.
C Pemeriksaan Ekstra Oral
Wajah
: Simetri
Bibir
: Sehat
KGB
: Kanan tidak teraba, tidak sakit
Kiri tidak teraba, tidak sakit
D Pemeriksaan Intra Oral
Debris
: Ada pada region A, C, D, F
Plak
: Ada pada regio A, B, C, D, E, F
Kalkulus
: Ada pada regio A, B, C, D, E, F
Perdarahan Papila Interdental : Ada pada regio A, B, C, D, E, F
Gingiva
: 1. Terdapat Nodula pada gingiva bukal regio B
(diantara gigi 12 dan 13) berbentuk bulat, berbatas jelas,
berwarna merah muda, diameter kurang lebih 1 cm,
konsistensi kenyal, tidak sakit ketika dipalpasi, bisa
digerakkan dan dasarnya bertangkai.
2. Gingiva di regio A, B, C, D, E, F Oedem kemerahan,
mudah berdarah saat diperiksa dengan probe, Tidak sakit
saat dipalpasi.
Mukosa
: Sehat
Palatum
: Sehat
Lidah
: Sehat
Dasar Mulut
: Sehat
Kelainan gigi geligi
: Tidak ada
OHI-S
: 2,3 (DI : 0,66 ; CI : 1,6)
E Pemeriksaan Gigi Geligi dan Jaringan Penyangga
1 Lesi D3 gigi 36 dan 38
2 Tumpatan Amalgam gigi 16, 37, dan 47

F Pemeriksaan Penunjang
1 Pemeriksaan radiologi panoramic
2 Pemeriksaan histopatologi untuk jaringan yang nantinya diambil di laboratorium
Patologi Anatomi
G Diagnosa Sementara
Diagnosa sementara : Epulis Fibromatosa
Diagnosa Banding
: Granuloma Pyogenik, giant cell epulis, squamous Cell Carcinoma
H Tinjauan Pustaka
Epulis adalah lesi jinak hiperplastik jaringan lunak yang terdapat pada gingival
margin, atau dapat juga dikatakan sebagai lesi inflamasi yang berasal dari jaringan
periodontal.1,2 Epulis dapat disebabkan oleh iritasi kronis pada tepi gingival oleh tepi
karies yang tajam, kalkulus, atau pada tepi gigi tiruan yang tajam dan mengiritasi
mukosa.1,2,3,5 terdapat 4 jenis epulis :
1 Epulis Fibromatosa
Epulis fibromatosa terjadi paling sering pada gingiva diantara dua gigi, tetapi
dapat juga terjadi pada mukosa bukal, dan mukosa yang terletak di tepi gigi tiruan. 2
Epulis fibromatosa biasanya berbentuk tumor bulat, dasarnya bertangkai, memiliki
banyak jaringan kolagen sehingga konsistensinya kenyal, biasanya berwarna pink
2

muda, tidak terasa sakit.1,4


Granuloma Pyogenik/ Epulis kehamilan
Granuloma pyogenik atau pada ibu hamil sering disebut epulis kehamilan adalah
epulis vascular yang jarang terjadi, dengan penampakan klinisnya berbentuk tumor
membulat, dasarnya bertangkai, berwarna merah terang sampai kebiruan,
konsistensinya lunak dan mudah berdarah bila disentuh karena epitel yang tipis dan
jaringan yang mengandung banyak pembuluh darah, granuloma pyogenik memiliki
gambaran histologi yang sama dengan epulis kehamilan.1,2,5 Wanita lebih rawan

terhadap lesi ini dikarenakan pengaruh hormonal saat pubertas, kehamilan atau
3

menopause.5
Giant Cell Epulis
Giant cell epulis adalah epulis yang berasal dari mukoperiosteum atau
ligament periodontal. Penampakan klinisnya berupa tumor membulat, berwarna
merah terang atau keunguan, konsistensinya keras, tidak bertangkai dan terjadi
resorbsi alveolar pada dasar tumor.2,5
4 Epulis Congenital
Epulis congenital adalah pertumbuhan polipoid jaringan lunak yang timbul
dari lingir alveolar tidak bergigi pada bayi yang baru lahir. Biasanya terjadi pada
maksila anterior. Secara klinis, lesi tersebut berwarna merah muda, lunak, dan
fluktuatif, biasanya melekat pada lingir alveolar dengan suatu tangkai.5
Perawatan untuk epulis adalah dilakukan eksisi sampai ke dasar tumornya,

biasanya hingga jaringan membran periodontal yang terlibat lalu jaringan eksisi dikirim
untuk pemeriksaan histopatologi.1,2,4,5 Pada kasus giant cell epulis, dilakukan juga
kuretase pada tulang alveolar yang terlibat. Bila eksisi epulis tidak adekuat, terdapat
kemungkinan terjadi rekurensi.1,5

Pembahasan Kasus dan Penegakan Diagnosa Oral Medicine


Pada kasus ini, penegakan diagnosa dilakukan melalui pemeriksaan subjektif,
pemeriksaan objektif, dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan subjektif, dapat
digaris bawahi keluhan pasien terdapat benjolan pada gusi depan kanan atas sejak kurang
lebih 3 bulan yang lalu, benjolan tersebut tidak sakit dan tidak mudah berdarah saat
disentuh. Sedangkan pada pemeriksaan objektif, ditemukan tumor tunggal pada gingiva
bukal regio B (diantara gigi 12 dan 13) berbentuk bulat, berbatas jelas, berwarna merah

muda, diameter kurang lebih 1 mm, konsistensinya kenyal, tidak sakit dan tidak berdarah
ketika dipalpasi, tumor bisa digerakkan dan dasarnya bertangkai. Dari pemeriksaan
subjektif dan objektif, dapat diambil diagnosa sementara epulis fibromatosa. Setelah
penetapan diagnosa sementara dan diagnosa banding, dilakukan penyingkiran diagnosa
banding untuk mendapatkan diagnosa kerja.
Ciri khas dari epulis kehamilan/granuloma pyogenik adalah tumornya mudah
terjadi perdarahan saat dimanipulasi ringan karena tipisnya jaringan epitel dan banyaknya
pembuluh darah, sedangkan pada kasus ini, tumornya tidak mudah terjadi perdarahan,
sehingga diagnosa banding epulis kehamilan dapat disingkirkan. Diagnosa banding giant
cell epulis juga dapat disingkirkan karena dari pemeriksaan objektif, ditemukan bahwa
tumor kasus ini memiliki tangkai di dasarnya, sedangkan ciri khas giant cell epulis adalah
tidak bertangkai pada dasarnya. Begitu juga dengan diagnosa banding Squamous Cell
Carcinoma, permukaan tumor SCC yang khas berbintil-bintil atau adanya ulcerasi tidak
ditemukan pada kasus ini, sehingga diagnosa banding SCC dapat disingkirkan. Dari
pengamatan pemeriksaan subjektif dan objektif, dapat ditegakkan diagnosa kerja epulis
fibromatosa.

Untuk memastikan diagnosa, jaringan tumor akan dikirim untuk

pemeriksaan histopatologi setelah tindakan.


J

Rencana Perawatan
Fase I (Etiotropi)
Kontrol plak, Scalling, DHE

Fase II (Bedah)
Eksisi epulis fibromatosa

Fase III (Konservatif)


Tidak dilakukan

Fase IV (Maintenance & Rehabilitatif)


Kontrol plak, kontrol hasil eksisi, DHE
K Laporan Perawatan
Pasien datang pertama kali pada tanggal 14 Agustus 2012 dan lesi didiagnosa
sebagai epulis fibromatosa, pada hari tersebut juga dilakukan scaling, instruksi kontrol
plak dan DHE.
Pada tanggal 29 Agustus 2012 dilakukan tindakan eksisi lesi dan jaringan yang
dieksisi dikirim ke laboratorium patologi anatomi. Pasien diresepkan ciprofloxacin
250mg diminum tiap 12 jam selama 7 hari dan asam mefenamat 500mg 3 kali sehari
diminum bila sakit saja. Pasien diberikan DHE singkat, instruksi perawatan luka, dan
diminta datang 1 pekan kemudian untuk kontrol.
Pada tanggal 11 September 2012, pasien datang untuk kontrol dan membawa hasil
laboratorium patologi anatomi sbb:
Makros
: Sepotong jaringan ukuran 0,7 x 0,3 x 0,2 cm, kenyal, putih.
Mikros
: Sediaan berasal dari mukosa bukal interdental 3 dan 2 terdiri dari
jaringan yang membentuk struktur polipoid dilapisi epitel squamous komplek berkeratin
dengan akantosis, sub epitel tampak jaringan ikat fibrokolagen hialinisasi. Serbukan
sedang sel-sel radang PMN, sel plasma histiosit, diantara massa jaringan dijumpai focus
kalsifikasi, dijumpai pembuluh darah kecil, proliferasi, lumen hiperplasi.
Kesan
: Epulis Fibromatosa
Pasien tidak merasakan keluhan sakit dan bengkak, obat yang diresepkan sudah
habis diminum sesuai arahan. Pemeriksaan objektif kondisi bekas luka sudah menutup
sempurna, bekas luka berwarna sedikit kemerahan dibanding jaringan sekitarnya, tidak

terasa sakit saat dipalpasi, tidak terlihat adanya rekurensi. Perawatan pasien dinyatakan
selesai.

Sebelum tindakan

Kontrol
L Kesimpulan
Epulis fibromatosa adalah lesi yang cukup sering terjadi di rongga mulut. Pada
kasus ini, diagnosa epulis fibromatosa dapat ditegakkan melalui pemeriksaan subjektif
dan objektif, dan diperkuat dengan hasil laboratorium patologi anatomi. Epulis
fibromatosa tersebut dilakukan eksisi hingga ke dasarnya, dan dikontrol 1 pekan
kemudian dengan penyembuhan luka bekas operasi yang hampir sempurna dan tidak ada
rekurensi.
M Daftar Pustaka

Tyldesley WR, Field A, Longman L, 2003. Tyldesley's Oral medicine 5th edition. Oxford:

Oxford University Press.


RA Cawson, 2002. Cawsons essential of oral pathology and oral medicine 7 th edition.
London: Churchill Livingstone. Page 275-278

Laskaris, George, 2006. Pocket Atlas of Oral Disease 2 nd edition. New York: Thieme.

page 210
Scully, Crispian, 1999. Handbook of Oral Desease. London: Martin Dunitz. Page

129-131.
Langlais, Robert P., dkk, 1998. Atlas Berwarna: Kelainan Rongga Mulut yang
Lazim. Jakarta: Hipokrates. Pages 8-9, 20-22

Anda mungkin juga menyukai