Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

Gingivitis Marginalis Akut dengan Hematoma Intra Oral


et causa Acute Myeloid Leukemia

A Identitas Pasien
Nama
TTL
Suku
Jenis Kelamin
Status Pernikahan
Agama
Alamat
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan

: Marna Muharram
: Pemulutan, 10 Maret 1966
: Palembang
: Perempuan
: Menikah
: Islam
: Dusun II RT 03 Kel. Maju Jaya, Pemulutan Selatan-Ogan Ilir
: SD
: Ibu Rumah Tangga

B Status Umum Pasien


Rujukan
: Bangsal penyakit dalam
Keadaan umum
: kesadaran kompos mentis
BB
: 58 KG
TB
: 158 KG
Tekanan Darah
: 160/100 mmHg
Nadi
: 98 kali/menit
Pernapasan
: 22 kali/menit
Pupil Mata
: Normal
C Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan sakit pada seluruh gusinya, sejak kurang lebih 1 minggu lalu
yang menyebabkan pasien sulit untuk makan. Pasien dirujuk oleh TS Bagian penyakit
dalam untuk mendapat perawatan di poli gigi. Diagnosa dari dokter PDL bangsal
penyakit dalam adalah AML (M2), gingivitis, dan faringitis. Keterangan rujukan gigi
pasien ngilu, gusi bengkak dan nyeri, hematom positif dan akan dikemoterapi LAM 6.
Keluhan Tambahan
Pasien merasa sakit pada sendi rahangnya saat membuka mulut, dan sakit pada
saat menelan sejak kurang lebih 2 minggu lalu

Riwayat perawatan gigi


Belum pernah dirawat
Kebiasaan buruk
Tidak ada
Riwayat penyakit sistemik
1. Pasien menderita penyakit tekanan darah tinggi sejak kurang lebih 4 tahun
lalu
2. Pasien didiagnosa Acute Myeloid Leukemia sejak kurang lebih 2 pekan lalu.

Riwayat Sosial
Pasien berasal dari keluarga dg perekonomian menengah ke bawah, dan memiliki
tingkat pendidikan yang kurang.
D Pemeriksaan Ekstra Oral
Wajah
: Simetri
Bibir
: Sehat
KGB
: Kanan teraba lunak, sakit
Kiri teraba lunak, sakit
E Pemeriksaan Intra Oral
Debris
: Ada pada region A, B, C, D, E, F
Plak
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Kalkulus
: Ada pada regio A, B, C, D, E, F
Perdarahan Papila Interdental : Tidak dilakukan pemeriksaan
Gingiva
: 1. gingival regio A, B, C, D, E, F oedem berwarna
kemerahan, sakit saat dipalpasi
2. terdapat plak berwarna putih pada gingival region B di

superior gigi 21 dan 22 dengan ukuran kurang lebih 0,5x1


cm yang hilang saat diusap, dikelilingi oleh Makula
berwarna merah mulai dari free gingival gigi 21 dan
sebagian free gingival gigi 22 meluas hingga ke
mukobukal fold di atasnya, permukaannya licin
dengan konsistensi seperti gingival normal. pasien
merasa sakit saat dipalpasi.
3. terdapat Makula berwarna merah pada gingival region E
di inferior gigi 41 dan 42 dengan lebar kurang lebih 2 cm
meluas hingga mukobukal fold di bawahnya. Makula
merah tersebut mengelilingi daerah gingival yang oedem
berwarna merah lebih terang. Permukaannya licin dengan
konsistensi seperti gingival normal. Pasien merasa sakit
saat dipalpasi.
: Sehat
: Sehat
: Sehat
: Sehat
: Tidak ada
: 4,5 (DI : 2,4 ; CI :2,1)

Mukosa
Palatum
Lidah
Dasar Mulut
Kelainan gigi geligi
OHI-S

F Pemeriksaan Gigi Geligi dan Jaringan Penyangga


1 Gigi hilang 11 dan 36
2 Lesi d 4 gigi 16, 17, 46, 27
3 Atrisi gigi 17, 16, 15, 14, 13, 23, 24, 25, 26, 27, 37, 35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44,
45, 46, 47.
G Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
H Diagnosa Sementara
Diagnosa sementara : gingivitis marginalis akut disertai Hematoma Intra Oral et causa
Acute Myeloid Leukemia
Diagnosa Banding
I

: Traumatic Hematoma, gingivitis marginalis kronis

Tinjauan Pustaka
Leukimia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan
proliferasi sel induk hematopoetik yang secara maligna melakukan transformasi yang
menyebabkan penekanan dan penggantian unsur sumsum yang normal.1 Leukimia ada 4
jenis utama, yaitu Acute Myeloid Leukemia (AML); Acute Limphblastic Leukemia

(ALL); Chronic Myeloid Leukemia (CML); Chronic Limphoblastic Leukemia (CLL). 2


CLL dan AML umumnya terjadi pada orang dewasa dan ALL umumnya terjadi pada
anak-anak. Leukemia akut terjadi ketika sel leukemik berkembang dengan onset yang
sangat cepat. Sel-sel leukemik mendesak jumlah sel-sel darah lainnya, termasuk eritrosit
dan trombosit sehingga tubuh kekurangan oksigen dan mudah terjadi pendarahan
spontan.2
Acute Myeloid Leukemia (AML) adalah kanker yang terjadi pada sel myeloblast
yang nantinya akan membentuk berbagai macam sel darah. Sel myeloblast yang telah
berubah menjadi sel leukemik dapat berduplikasi menjadi banyak dan berdiferensiasi
dengan berbagai macam tingkatan, diklasifikasikan oleh FAB menjadi berikut:1
M-0 Myeloblast berdiferensiasi minimal
M-1 Diferensiasi granulositik tanpa maturasi
M-2 Diferensiasi granulositik dengan maturasi sampai stadium promyelositik
M-3 Diferensiasi granulositik dengan promyelosit hipergranular
M-4 Leukemia Myelomonosit akut; garis sel monosit dan granulosit
M-5a Leukemia monosit akut, berdiferensiasi buruk
M-5b Leukemia monosit akut, berdiferensiasi baik
M-6 Eritroblastosis yang menonjol dengan dis-eritropoesis berat
M-7 Leukemia megakariosit
Gejala AML antara lain:3,6
1
2

Pasien mudah merasa lelah, kelelahan, pusing dan pandangan berkunang-kunang


Terjadi pendarahan spontan dan lambatnya pendarahan berhenti. Dapat terjadi

3
4

petechie di kulit dan hematoma


Rasa sakit di tulang dan persendian
Terjadi infeksi berat hingga septikemia
Sedangkan gejala Leukemia yang paling sering terjadi di dalam rongga mulut

adalah sebagai berikut:4,6


1

Pembengkakan gingiva, dikarenakan rendahnya jumlah sel darah putih yang sehat
dan mature yang tidak adekuat untuk melawan infeksi gingiva.

Leukemic deposit, terdapat massa seperti tumor sebagai efek penyebaran sel

kanker.
Terjadi pendarahan pada gingiva, ataupun purpura (genangan darah ekstravasasi)
berbagai ukuran dan perpanjangan masa pendarahan.

Dengan kondisi rongga mulut yang mudah berdarah, dan terasa sakit, sangat wajar
bila kebersihan mulut pasien menjadi terabaikan. Pada kasus kebersihan mulut yang
buruk dapat terjadi akumulasi dan deposit material alba yang berasal dari food debris,
sel epitel yang telah mati, dan bakteri. Biasanya deposit material alba terbentuk pada
dentogingival margin, tetapi terkadang dapat juga terbentuk pada permukaan
vestibular dengan gambaran plak putih lunak yang mudah hilang saat dihapus/diusap.5
J

Pembahasan Kasus dan Penegakan Diagnosa


Penegakan diagnosa pada pasien dilakukan dengan memperhatikan pemeriksaan
subjektif, objektif, dan diagnosa penyakit sistemik dari dokter yang merujuk. Pada
pemeriksaan subjektif, pasien mengeluhkan bengkak dan sakit pada seluruh gusinya,
terutama bagian depan atas dan bawah sejak kurang lebih 1 minggu lalu yang
menyebabkan pasien sulit untuk makan. Pada pemeriksaan objektif ditemukan kalkulus
dan odematous gingiva berwarna kemerahan pada seluruh regio, terdapat Makula
berwarna merah yang cukup luas pada regio anterior atas dan bawah dan plak berwarna
putih pada regio anterior atas berukuran kurang lebih 0,5x1 cm yang hilang saat diusap.
Pasien merasa sakit saat Makula merah tersebut dipalpasi. Plak putih yang mudah hilang
saat diusap kemungkinan besar adalah deposit material alba dikarenakan kebersihan
mulut pasien yang buruk, hal ini dapat dipahami karena pasien mengeluhkan gingivanya
sakit saat makan, tentu saja tidak dimungkinkan pasien menyikat giginya. Selain itu, dari
surat rujukan TS Bagian penyakit dalam, Diagnosa pasien dari bangsal penyakit dalam

adalah AML (M2), gingivitis, dan faringitis. Keterangan rujukan gigi pasien ngilu, gusi
bengkak dan nyeri, hematom positif dan akan dikemoterapi LAM 6.
Dengan mengamati ketiga hal di atas, diagnosa banding traumatic hematoma telah
dapat disingkirkan, karena selain tidak terdapat riwayat trauma, diagnosa penyakit
sistemik dari dokter penyakit dalam, yaitu AML telah menjelaskan etiologi dari lesi-lesi
yang terjadi di dalam rongga mulut. Sehingga dapat ditegakkan diagnosa kerja adalah
gingivitis marginalis akut disertai Hematoma Intra Oral et causa Acute Myeloid
Leukemia.
K Rencana Perawatan
Fase Emergensi
(DHE, kontrol plak, scaling jika keadaan umum memungkinkan)
Fase IV
(Kontrol, DHE, kontrol plak, scaling)

L Laporan Perawatan
Pasien pertama kali datang pada tanggal 24 januari 2014 atas rujukan sejawat
dokter penyakit dalam dengan diagnosa penyakit dalam Acute Myeloid Leukemia (AML)
disertai gingivitis dan faringitis. Pasien diperiksa dan didapat diagnosa gingivitis
marginalis akut disertai Hematoma Intra Oral et causa Acute Myeloid Leukemia. Dari
status rekam medis, pada hari pasien datang, pasien telah diberikan injeksi tramadol 3x1
ampul intravena, Amlodipine 1x10mg, ambroxol 3x1 C, ceftazidime 2x1gr iv di bangsal
penyakit dalam. Tidak dilakukan tindakan apapun saat pertemuan pertama, hanya
diberikan petunjuk pembersihan gigi dan mulut singkat dengan menggunakan kasa basah.
dikirim surat jawaban rujukan dengan rencana perawatan scaling jika keadaan umum

memungkinkan. Untuk kasus ini idealnya pasien diberikan obat kumur povidone iodine
3-4 kali sehari.

Foto Kunjungan I
Pada tanggal 1 feb 2014 dilakukan kontrol di tempat (di bangsal penyakit dalam).
Pasien masih mengeluhkan sakit saat makan dan menelan. Saat diperiksa, gingivitis
masih seperti saat pertama kali datang, hematoma regio anterior atas berwarna kehitaman
dengan ukuran yang sama dengan pertama kali datang, sakit saat dipalpasi, dan
konsistensinya lunak. Hematoma regio anterior bawah tetap berwarna merah dan
ukurannya sama dengan pertama kali datang, sakit saat dipalpasi dan konsistensinya
lunak. Pasien selama sepekan diberikan terapi obat oleh dokter penyakit dalam di bangsal
dengan obat-obat sebagai berikut:
1 Daunorubicin injeksi 72 mg, 1 kali sehari selama 3 hari (D1,2,3) (kemasan vial
2
3
4

20mg)
Cytarabine injeksi 320 mg, 1 kali sehari selama 7 hari (D1,2,3,4,5,6,7) (kemasan
vial 100 mg)
Ondansetron ampul 8mg, 2 kali sehari (kemasan ampul 4mg/2ml)
Tramadol 100mg, 3 kali sehari (kemasan ampul 100mg/2ml)
Tidak dilakukan tindakan apapun. Pasien kembali diingatkan metode pembersihan

gigi dengan menggunakan kasa basah.

Kontrol I
Pada tanggal 8 Februari, kembali dilakukan kontrol di tempat (bangsal penyakit
dalam). Pasien mengeluh susah membuka mulut, gusinya bengkak dan sakit walaupun
tidak sedang makan. Pemeriksaan menunjukkan bahwa terjadi pembengkakan gingiva
pada seluruh regio, berwarna biru kehitaman, konsistensinya keras dan sakit saat
dipalpasi, dengan sebagian tertutup deposit material alba. Pada mukosa bibir kanan atas
ditemukan vesikel berwarna merah berbatas jelas, konsistensi lunak, berdiameter kurang
lebih 0,5 cm dan tidak sakit saat dipalpasi. Pada dorsum lidah ditemukan plak berwarna
coklat muda dengan berbintik coklat tua, dapat hilang saat diusap, konsistensinya lunak
dan tidak sakit saat dipalpasi. Kontrol mengikuti perjalanan penyakit dicukupkan karena
mempertimbangkan kondisi pasien.

Kontrol II
M Kesimpulan
Acute Myeloid Leukemia (AML) adalah kanker yang terjadi pada sel myeloblast yang
nantinya akan membentuk berbagai macam sel darah. AML dapat menimbulkan banyak
manifestasi di dalam rongga mulut, seperti kasus ini, terdapat gingivitis marginalis akut
dan hematoma intra oral sebagai manifestasi AML. Kondisi pasien dengan AML yang
mudah terjadi perdarahan dan infeksi, sangat tidak dimungkinkan untuk dilakukan
tindakan medis apapun, terutama yang berpeluang menyebabkan perdarahan, misalnya
scaling, karena justru akan memperburuk kondisi pasien itu sendiri. Harus ditunggu
sampai keadaan umum memungkinkan untuk dilakukan tindakan intra oral.

N Daftar Pustaka
1 Price, Silvia, 2006. Patofisiologi Ed. 6. Jakarta: EGC. Hal 268-290
2 Suryani, Esti, dkk, 2013. Identifikasi penyakit Acute Limphoblastic Leukemia (ALL)
menggunakan Fuzzy Rule Based System berdasarkan Morfologi Sel Darah Putih.
3

Semarang: Semantik 2013.


Greenberg, Martin S, 2008. Burkets Oral Medicine 11th Edtion. Ontario: BC Decker.
Page 400-404

Cawson, RA., 2002. Cawsons Essential of Oral Pathology and Oral Medicine 7 th

Edition. London : Churchil Livingstone. Page 296-298


Laskaris, G., 2006. Pocket Atlas of Oral Disease 2nd Edition. New York: Thieme

page 26-27
Judith Karp, M.D., dkk, 2011. Acute Myeloid Leukemia. Leukemia and Lymphoma
Society release.

Anda mungkin juga menyukai