8. Jadwal Pembelajaran
Pertemuan
ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Pokok Bahasan
Baca
Tetapi sayang, sebegitu jauh usaha ilmu dan filsafat untuk mencapai
kebenaran tidak membawa hasil seperti yang diharapkan. Kemampuan ilmu
dan filsafat hanyalah sampai kepada kebenaran relatif (nisbi), padahal
kebenaran relatif (nisbi) bukanlah kebenaran yang sesungguhnya. Kebenaran
yang sesungguhnya adalah kebenaran mutlak dan universal, yaitu kebenaran
yang sungguh-sungguh benar, absolut, dan berlaku untuk semua orang.
Kebenaran yang dimaksud ialah kebenaran mutlak.
Tampaknya sampai kapan pun masalah kebenaran akan tetap
menjadi misteri bagi manusia, kalau saja manusia hanya mengandalkan alat
yang bernama akal, atau ilmu atau juga filsafat. Sebab, seperti yang
dikatakan oleh Demokritos (460-360), Kebenaran itu dalam sekali letaknya,
tidak terjangkau semuanya oleh manusia (Hatta, 1959).
Penganut Sofisme, yaitu aliran baru dalam filsafat Yunani yang
timbul pada pertengahan abad ke 5 menegaskan pula, Kebenaran yang
sebenar-benarnya tidak tercapai oleh manusia (Hatta, 1957). Bertrand
Russel, selanjutnya ditulis Russel seorang filosuf Inggris termasyhur juga
berkata: Apa yang tidak sanggup dikerjakan oleh ahli ilmu pengetahuan
ialah menentukan kebajikan (haq dan batil). Segala sesuatu yang berkenaan
dengan nilai-nilai adalah di luar bidang ilmu pengetahuan (Fachruddin,
1966).
Sekarang, bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai
jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul
di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan
Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para Nabi dan Rasul ini diberi
wahyu dan agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama
inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari
oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
Tinggallah kewajiban manusia untuk beriman dan patuh terhadap agama
kebenaran ini. Allah SWT berfirman (tulis ayatnya):
Sesungguhnya telah kami turunkan Al-Kitab kepadamu dengan
membawa kebenaran, agar kamu memberi kepastian hukum di antara
manusia dengan apa yang telah ditunjukkan oleh Allah kepadamu (AlNisa: 105).
Dan firmannya pula (tulis ayatnya):
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali
kamu termasuk orang-orang yang ragu (Al-Baqarah: 147).
Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan
karena kebenaran yang gagal dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala dengan
ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama.
tidak boleh kita lampaui dalam soal-soal ilmu. Kita tidak boleh melangkah
melewati batas itu untuk mengenal sebab-sebab yang pertama (yang
dimaksud ialah Tuhan) dan bagaimana hakikatnya.
Sehubungan dengan itu persoalan yang menyangkut metafisika
masih gelap bagi manusia dan belum mendapat penyelesaian. Semua tanda
tanya tentang hal itu tidak terjawab oleh akal manusia, oleh ilmu dan
filsafatnya. Padahal sejak dulu kala manusia telah tergoda untuk menyingkap
dan mengetahuinya.
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama
atau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha
Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dipandang perlu
telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agamaNya. Dengan demikian agama adalah sumber informasi tentang metafisika,
dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui
persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang
berkaitan dengan alam arwah, alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka,
Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan
karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau
filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya
dapat diketahui melalui agama.
4. Agama sebagai Pembimbing Rohani Manusia
Hidup manusia di dunia yang fana ini kadang-kadang suka tetapi
kadang-kadang juga duka. Ketahuilah, dunia bukanlah surga, tetapi juga
bukan neraka. Jika dunia itu surga, tentulah hanya kegembiraan yang ada,
dan jika dunia itu neraka tentulah hanya penderitaan yang terjadi. Kenyataan
menunjukkan, bahwa kehidupan dunia adalah rangkaian dari suka dan duka
yang silih berganti. Firman Allah SWT (tulis ayatnya):
Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian, dan Kami coba kalian
dengan keburukan dan kebaikan sebagai suatu ujian... (Al-Anbiya: 35).
Terjadinya suka atau duka yang mewarnai kehidupan dunia ini,
sebabnya banyak dan bermacam-macam. Tetapi dalam garis besarnya
menurut ayat di atas, karena manusia diberi cobaan Tuhan dengan
keburukan dan kebaikan. Dan hal itu dimaksudkan sebagai ujian bagi
manusia dalam menghadapi cobaan tersebut, yakni cobaan duka karena
ditimpa sesuatu yang buruk atau cobaan suka karena memperoleh sesuat
yang baik.
Dalam masyarakat, seringkali terjadi orang salah mengambil sikap
menghadapi cobaan suka dan duka ini. Misalnya di kala suka, orang mabuk
kepayang dan lupa daratan. Bermacam karunia Tuhan yang ada padanya
tidak mengantarkan dia kepada kebaikan tetapi malah membuat dia jahat.
Qorun yang hidup di masa Nabi Musa adalah contoh orang yang seperti ini.
Sewaktu miskin, dia patuh beragama, tetapi sewaktu kaya raya ia jahat dan
memusuhi Nabi Musa. Salabah yang hidup di zaman Nabi Muhammad
SAW juga bertingkah demikian. Sewaktu miskin ia rajin beribadah, tetapi
setelah menjadi perternak besar ia tinggalkan ibadahnya bahkan ia juga
menolak membayar zakat ternaknya.
Sikap yang salah juga sering dilakukan orang sewaktu dirundung
duka. Misalnya misalnya hanyut dalam himpitan kesedihan yang
berkepanjangan. Padahal dari sikap yang keliru ini dapat timbul gangguan
kejiwaan, yang disebut depresi yang gejala-gejalanya berupa murung, lesu,
hilang gairah hidup, merasa tidak berguna dan putus asa. Menurut data yang
dikumpulkan oleh WHO (World Health Organization), diperkirakan 100 juta
penduduk dunia dewasa ini mengalami depresi. Dan konon, dari jumlah ini
sekitar 800.000 penderita adalah orang-orang Indonesia. Depresi adalah
penyebab utama tindakan bunuh diri, dan tindakan ini menempati urutan
keenam dan penyebab utama kematian di Amerika Serikat (Kompas, 1
November 1988).
Bagaimana sikap yang benar menghadapi suka dan duka? Jawaban
atas pertanyaan ini terkandung dalam sabda Rasulullah SAW:
Betapa menakjubkan keadaan orang yang beriman. Sesungguhnya
keadaan orang yang beriman itu semuanya serba baik, dan yang demikian
itu tidak terjadi kecuali hanya pada orang yang beriman. Yakni, jika ia
memperoleh sesuatu yang menggembirakan dia bersyukur dan syukur
adalah baik baginya. Dan jika ia ditimpa sesuatu yang menyedihkan dia
bersabar dan sabar juga baik baginya. (H.R. Muslim).
Dengan sabdanya ini, Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman
bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang
menggembirakan. Dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang
menyedihkan. Bersyukur di kala suka dan sabar di kala duka inilah sikap
mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu
hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan
tentram dna bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti
yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.
1.3. Agama Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam berasal dari kata aslama-yuslimu yang berarti menyerah,
tunduk, dan damai. Secara bahasa, Islam mengandung makna umum, bukan
hanya nama dari suatu agama. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan
merupakan makna Islam. Ini berarti segala sesuatu yang tunduk dan patuh
10
11
12
1.
2.
3.
13
BAB II
KEIMANAN DAN IMPLEMENTASINYA
Keimanan merupakan azas dalam beramal dan
beraktifitas sekaligus sebagai penentu diterimanya sebagai
ibadah bagi manusia setelah menetapkan tujuan. Karena itu,
dibutuhkan pemhaman yang mendalam tentang hal tersebut
yang meliputi: Penegrtian keimanan, prosesnya terbentuknya
iman, cirri-ciri orang yang beriman dan tantangan orang
yang beriman terhadap kehidupan modern.
1.1 Pengertian Iman dan bagian-bagiannya
A. Pengertian Iman
Iman yang benar dan lurus akan menerangi
kehidupan
masyarakat
dengan
pancaran
cahayanya
sekaligus memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap
dimensi kehidupan baik dalam pemikiran, pemahaman,
perasaan, akhlak maupun aturan lainnya. Pada hakikatnya
keimanan merupakan persoalan pokok bagi umat Islam.
Apabila proses perbaikan masyarakat sampai tertunda atau
tidak berjalan di atas relnya, dan umat Islam lebih
terbelakang dari umat lainnya dalam sarana kehidupan,
maka sesungguhnya semua itu berpulang pada keengganan
mereka untuk memahami Islam dengan benar, serta
dikarenakan rapuhnya nilai moral dan keimanan.
Iman secara etimologis berasal dari kata aamana yuminu
berarti
tasdiq
yaitu
membenarkan
dan
mempercayai. Dan menurut istilah Iman ialah Membenarkan
dengan hati diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan
amal perbuatan.
Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dengan
Qaulun wa amalun wa niyyatun wa tamassukun bis
Sunnah. Yakni Ucapan diiringi dengan ketulusan niat dan
dilandasi dengan berpegang teguh kepada Sunnah.
Sahl bin Abdullah At-Tustari ketika ditanya tentang
apakah sebenarnya iman itu beliau menjawab demikian
Qaulun wa amalun wa niyyatun wa sunnatun. Artinya
Ucapan yang disertai dengan perbuatan diiringi dengan
ketulusan niat dan dilandasi dengan Sunnah. Kata beliau
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1.
25
26
27
3.
Setelah
proses
penyempurnaannya
selesai,
ditiupkan kepada ruh Ilahi. Perhatikan: Q.S. al-Hijr: 28-29:
28
1.
Allah
menjadikan
seorang
manusia, sesudah itu baru Allah menjadikan isterinya
dari bahan yang sama. Dari kedua manusia inilah
dikembang-biakkan Allah keturunannya yang banyak,
seperti firman-Nya dalam Surat an-Nisaa ayat 1:
29
30
diketahui manusia dari ruh itu ialah bahwa dengan ruh itu
manusia dapat menemukan, mengingat, berpikir,
mengetahui, berkehendak, memilih, mencintai,
membenci. (Sayyid Sabiq, 1984: 366).
Pakar ilmu jiwa mengatakan bahwa yang dapat
diketahui tentang ruh hanya gejala-gejalanya saja. Atas
dasar itulah disusun Ilmu Jiwa. Jadi, Ilmu Jiwa bukanlah
ilmu tentang hakikat ruh, melainkan ilmu yang
mengetahui gejala-gejalanya saja.
b. Kejadian manusia keturunan (dari manusia pertama).
1) Keturunan manusia ini dijadikan oleh Allah dari air
mani, seperti firman- Nya dalam surat as-Sajadah
ayat 8:
31
32
33
34
b.
34
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengulangulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacammacam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah.
e.
Berkeluh kesah dan kikir seperti firman Allah
dalam Q.S. al-Maarij: 19-21.
35
36
37
38
39
40
oleh umat Islam. Selain dari keteladanan beliau, butirbutir akhlak banyak sekali terdapat dalam al-Quran.
Ajakan akhlak yang berasal dari al-Quran dan Hadis
berlaku abadi, selama-lamanya. Perwujudannya
kelihatan pada sikap yang dilanjutkan dengan
perbuatan baik atau buruk.
Manusia pertama (Nabi Adam) diciptakan dari tanah
kemudian keturunannya berkembang dari keturunan Adam
dan Hawa. Dari kedua manusia inilah, manusia berkembang
biak mengikuti ketetapan Allah, dan ditugaskan Allah sebagai
khalifah di bumi dengan berpedoman kepada hokum-hukum
Allah dan rasul-Nya.
Tugas:
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan pengertian manusia menurut bahasa, kamus,
istilah dan ilmuwan!
2. Tulis dan terjemahkan istilah manusia menurut ilmuwan
dan Al-Quran
3. Tulis dan terjemahkan ayat-ayat tentang istilah manusia
dalam Al-Quran
4. Terangkan proses kejadian manusia menurut ajaran
Islam!
5. Kemukakan peranan manusia sebagai khalifah Allah di
bumi!
BAB IV
HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
tak
terbantahkan.
Dengan
pengakuan
ini,
Islam
52
53
dalam
kemanusiaan,
penetapan
dan
syariatnya,
gambarannya
selaras
bersifat
tetap.
dengan
fitrah
Islam
telah
54
55
Selanjutnya, Hak Mendapatkan Pendidikan (QS. AtTaubah : 122, Al-Alaq : 1 - 5). Hak Kebebasan Beragama (QS. Alkafirun : 1 - 6, Al-Baqarah : 136 dan Al Kahfi : 29). Hak Kebebasan
Mencari Suaka (QS. An-Nisa : 97, Al Mumtahanah : 9). Hak
Memperoleh Pekerjaan (QS. At-Taubah : 105, Al-Baqarah : 286, AlMulk : 15). Hak Memperoleh Perlakuan yang Sama (QS. Al-Baqarah
275 - 278, An-Nisa 161, Al-Imran : 130). Hak Kepemilikan (QS. AlBaqarah : 29, An-Nisa : 29). Dan Hak Taharan (QS. Al-Mumtaharah :
8). Ayat-ayat di atas yang secara tematik dapat menjadi konsepkonsep utama al-Qur'an tentang HAM dapat diperluas lagi.
Dari gambaran di atas baik deklarasi Madinah maupun
deklarasi Cairo, betapa besarnya perhatian Islam terhadap HAM yang
dimulai sejak Islam ada sehingga Islam tidak membeda-bedakan latar
belakang agama, suku, budaya, strata sosial dan sebagainya. Namun
perlu ada penegasan bahwa hukum-hukum dan hak-hak dasar
manusia yang di datangkan oleh syariat tidak tertandingi oleh
perundang-undangan
yang
berasal
dari
pengaturan
(sistem)
tegaknya
masyarakat
Islam.
Masyarakat
yang
II. Pertanyaan
Jawablah soal di bawah ini dengan benar!
56
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB VI
AKHLAK, MORAL DAN ETIKA
Nabi Muhammad saw adalah Rasul Allah yang terakhir, beliau
diutus untuk menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Karenanya
Islam yang dibawa misinya universal dan abadi. Universal artinya untuk
seluruh manusia dan abadi artinya sampai ke akhir zaman. Al- Quran
sendiri menyatakan, bahwa beliau adalah seorang yang memiliki akhlak
yang agung perlu dicontoh oleh manusia, dengan ungkapan: Uswatun
Hasanah (teladan yang baik) bagi manusia. Karena itu, Perhatikan
penjelasan tentang: pengertian akhlak, etika dan moral;
karakteristik dan pembagian akhlak; indikator manusia
berakhlak; faktor-faktor pembentuk akhlak; dan hubungan
tasawuf dengan akhlak.
1.1 Pengertian Akhlak, Etika dan Moral
A.Pengertian Akhlak
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan),
pendekatan terminologik (peristilahan). Dari sudut pembahasan, akhlak
berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut
mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalaqun yang
berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan yang berarti
pencipta, demikian pula dengan makhluqun yang berani yang
diciptakan.
Ibnu Athir menjelaskan bahwa: Hakikat makna khuluq itu,
adalah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifatsifatnya), sedang khalqi merupakan gambaran bentuk luarnya (raut
muka, warna kulit, tinggi rendahnyaaa tubuh dan lain sebagainya).
57
58
Pengertian Moral
Perkataan moral berasal dari bahasa latin mores, jamak kata
mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
tersebut diatas moral artinya ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti dan akhlak.
Moral adalah istilah yang dipergunakan untuk menentukan
batas-batas suatu sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatan
yang layak dikatakan benar, salah, baik, buruk. Di masukkannya
pernilaian benar atau salah kedalam moral, jelas menunjukkan salah
satu perbedaan moral dengan akhlak, sebab salah benar adalah
penilaian dipandang dari sudut hukum yang didalam agama Islam tidak
dapat dicerai pisahkan dengan akhlak.
Adapun moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya
adalah tradisi yang berlaku disuatu masyarakat. Seseorang dianggap
bermoral kalau sikap hidupnya sesuai dengan tradisi yang berlaku di
59
Pengertian Etika
Perkataan etika berasal dari bahasa yunani ethos yang berarti
kebiasaan. Yang dimaksud adalah kebiasaan baik atau buruk. Dalam
kepustakaan umumnya, kata etika diartikan sebagai ilmu. Makna etika
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, misalnya, adalah ilmu tentang
apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
atau akhlak. Bahasa etika mampu membuat tingkah laku yang dapat
menjamin setiap individu dan masyarakat sehingga tidak terjerumus ke
dalam kekeliruan dan penyimpangan, dan dalam saat yang sama
memperlancar laju roda pembangunan.
Didalam ensiklopedi pendidikan tersebut diatas diterangkan
bahwa etika adalah filsafat tentang nilai kesusilaan tentang baik dan
buruk. Kecuali mempelajari nilai-nilai, etika merupakan pengetahuan
tentang nilai-nilai itu sendiri. berbagai cabang filsafat yang mempelajari
tingkah laku manusia untuk menentukan nilai perbuatan baik atau
buruk, ukuran yang dipergunakan adalah akal pikiran. Akallah yang
menentukan apakah perbuatan manusia itu baik atau buruk. Kalau
moral dan etika diperbandingkan, moral lebih bersifat praktis, sedang
etika bersifat teoritis. Moral bersifat lokal, etika bersifat umum
(regional).
Akhlak Islami yang diuraikan diatas berbeda dengan moral
dan etika. Perbedaannya dapat dilihat terutama dari sumber yang
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Yang baik menurut
akhlak adalah segala sesuatu yang berguna, yang sesuai dengan nilai
dan norma agama; nilai serta norma yang terdapat dalam masyarakat,
bermanfaat bagi diri sendiri, dan orang lain. Yang buruk adalah segala
sesuatu yang tidak berguna, tidak sesuai dengan nilai dan norma agama
serta norma masyarakat merugikan masyarakat dan diri sendiri.
Yang menentukan baik atau buruk suatu sikap (akhlak) yang
melahirkan perilaku atau perbuatan manusia, di dalam agama dan
ajaran Islam adalah Al-Quran yang dijelaskan dan dikembangkan oleh
Rasulullah dengan Sunnah beliau yang kini dapat dibaca dalam kitabkitab hadits. Yang menentukan perbuatan baik dan buruk dalam moral
60
dan etika adalah adat istiadat dan pikiran manusia dalam masyarakat
pada suatu tempat di suatu masa. Oleh karena itu, di pandang dari
sumbernya, akhlak Islami bersifat tetap dan berlaku untuk selamalamanya, sedang moral dan etika berlaku selama masa tertentu di suatu
tempat tertentu.
Konsekuensinya, akhlak islam bersifat mutlak, sedang moral
dan etika bersifat relatif (nisbi). Perbedaan pengertian ini harus kita
pahami supaya kita dapat membedakan sifat dan isi akhlak, moral, dan
etika, walaupun dalam masyarakat ketiga istilah itu disinonimkan dan
dipakai silih berganti untuk menunjukkan sesuatu yang baik atau buruk.
1.5 Karakteristik Akhlak
a.
61
paling mulia derajatnya di sisi Allah adalah yang paling tinggi kadar
ketakwaannya di antara mereka.
2.Indikator Manusia Berakhlak
Manusia berakhlak adalah manusia yang suci dan sehat
hatinya sedang manusia tidak berakhlak adalah manusia yang kotor dan
sakit hatinya. Namun seringkali manusia tidak sadar kalau hatinya sakit.
Padahal penyakit hati jauh lebih berbahaya ketimbang penyakit fisik.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khuluq), kata Imam AlGhazali, adalah tertanamnya iman dalam hatinya. Sebaliknya manusia
yang tidak berakhlak (su al-khuluq) adalah manusia yang ada nifaq di
dalam hatinya. Nifaq artinya sikap mendua terhadap Tuhan. Tidak
ada kesesuaian antara hati dan perbuatan.
Dengan mengutip beberapa ayat dan hadits, selanjutnya Imam
Al-Ghazali mengemukakan tanda-tanda orang beriman sebagai berikut :
Manusia beriman adalah manusia yang khusyuk dalam shalatnya. 2.
Selalu kembali kepada Allah. 3. Selalu kembali kepada Allah. 4.
Mengabdi hanya kepada Allah. 5. Selalu memuji dan mengagungkan
Allah. 6. Bergetar hatinya jika nama Allah disebut-sebut. 7. Berjalan
dimuka bumi dengan tawadhu dan tidak sombong. 8. Bersikap arif
menghadapi orang-orang awam. 9. Mencintai orang lain seperti
mencintai dirinya sendiri. 10. Menghormati tamu. 11. Menghargai dan
menghormati tetangga. 12. Berbicara selalu baik, santun, dan penuh
makna. 13. Tidak menyakiti orang lain dengan sikap maupun
perbuatannya.
Butir-butir akhlak didalam Al-Quran dan hadits bertebaran
laksana gugusan bintang-bintang di langit. Karena banyaknya tidak
mungkin semua dicatat di ruang ini. Lagi pula, selain satu butir dapat
dilihat dari berbagai segi juga mempunyai kaitan bahkan persamaan
dengan takwa. Karena itu hanya dicantumkan beberapa contoh.
1.
62
63
64
3.Wirotsah (keturunan)
Adapun warisan adalah: Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari
pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan). Sifat-sifat asasi
anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadangkadang anak itu mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat orang
tuanya.
4. Mileu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi
tanah dan udara sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang
mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat.
milieu ada 2 macam:
a. Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang
mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang.
Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn
bakat yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman Nabi
Muhammad pernah terjadi seorang badui yang kencing di
serambi masjid, seorang sahabat membentaknya tapi nabi
melarangnya. Kejadian diatas dapat menjadi contoh bahwa
badui yang menempati lingkungan yang jauh dari masyarakat
luas tidak akan tau norma-norma yang berlaku.
b. Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya.
Itulah sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam
pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan
tingkah laku. Contohnya Akhlak orang tua dirumah dapat pula
mempengaruhi akhlak anaknya, begitu juga akhlak anak
sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan yang
diberikan oleh guru-guru disekolah.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak pada
khususnya dan pendidikan pada umunya, ada tiga aliran yaitu:
1) Aliran Nativisme
Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruhi
terhadap diri seseorang adalah faktor bawaan dari dalam yang
bentuknya dapat berupa kecendrungan, bakat, dan akal. Jika
seorang telah memiliki bawaan kepada yang baik maka dengan
sendirinya orang tersebut lebih baik. Aliran ini begitu yakin
terhadap potensi batin dan tampak kurang menghargai peranan
pembinaan dan pendidikan.
2) Aliran Empirisme
65
)
(
Artinya: setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan
(membawa) fitrah (rasa ketuhanan dan kecendrungan
kepada kebenaran). Maka kedua orang tuanya yang
membentuk anak itu menjadi yahudi, Nasrani, atau majusi.
(HR. Bukhori).
Dari ayat dan hadits tersebut di atas menunjukkan
dengan jelas bahwa pelaksana utama dalam pendidikan adalah
kedua orang tua
2.
1.
66
67
1.
2.
3.
4.
5.
68
hal yang diselidiki, yang merupakan realitas bagi manusia yang menyelidiki
(Anshari, 1987: 43). Pengetahuan merupakan proses dari usaha manusia
untuk tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf,
mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu semua milik atau isi pikiran, demikian
penjelasan menurut Iberani (2003: 99). Karena itu, ilmu dan pengetahuan
suatu kesatuan yang tak terpisahkan setelah melalui beberapa proses usaha
dan upaya manusia secara sadar, terencana dan bertanggungjawab.
Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan ilmu pengetahuan
untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia
(Quraish Shihab, 1996: 441). Berbeda pengertian teknologi yang
dikemukakan oleh Baiquni (1983: 7) bahwa teknologi ialah penerapan sains
secara sistematis untuk mempengaruhi alam di sekeliling kita dalam suatu
proses produktif ekonomis untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi umat manusia. Dengan demikian mesin atau alat canggih yang
digunakan manusia bukanlah teknologi, tetapi merupakan hasil dari
teknologi, walaupun secara umum sering diasosiasikan sebagai teknologi.
Ketersediaan lahan yang diciptakan Allah mengantarkan manusia berpotensi
untuk memanfaatkan alam ini yang telah ditundukkan Allah.
Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi jiwa dan budaya
manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi
terdalam manusia yang didorong oleh kecenderungan kepada yang indah
(Quraish Shihab, 1996: 441). Kemampuan berseni merupakan salah satu
pembeda manusia dengan makhluk lain. Dengan demikian, Islam
mendukung kesenian selama penampilannya mendukung fitrah manusia yang
suci atau penampilannya tidak menyalahi syariat Islam (porno aksi).
Pemahaman yang benar tentang Ilmu dan agama ini harus
ditanamkan sejak dini. Pemisahan Ilmu dengan agama yang selama ini
ditempuh oleh barat (sekularisasi Ilmu Pengetahuan), sesungguhnya tidak
mempunyai pijakan historis dalam Islam dan bertentangan dengan ajaran
agama Islam. Ilmuwan Islam zaman dahulu adalah para polimath , yang
merupakan perpaduan antara Ulama (dalam bidang agama) dan Ilmuwan
(dalam bidang sains). Tidak ada pemisahan antara Ilmu dengan agama,
walaupun ada pandangan yang berpendapat bahwa mengembangkan ilmu
yang bukan agama adalah fardhu kifayah, namun karena teknologi dan
peradaban adalah sebuah keniscayaan, maka menuntut ilmu seperti teknik,
kedokteran, dan penerbangan adalah hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh
umat islam
69
70
71
1.
2.
3.
4.
KLASIFIKASI ILMU
Al-farabi:
Ilmu Bahasa
Logika
Ilmu-Ilmu Matematis
Metafisika
KARAKTERISTIK
1.
72
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Artinya: Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya.
Penundukan yang dimaksud dalam ayat tersebut secara potensial,
terlaksana melalui sunnatullah (hukum-hukum yang ditetapkan Allah pada
alam) dan kemampuan yang dianugerahkan-Nya pada manusia. Al-Quran
menyebutkan sifat dan ciri-ciri alam semesta, ditambahkan lagi antara lain:
73
1.
74
75
1.
2.
3.
Alam
Manusia
76
pengetahuan, maka ini akan menjadi motivasi yang luar biasa dalam
pengembangan sains. Yang juga akan berkembang dengan selalu
mengkaitkannya dengan Allah SWT., sehingga tidak melenceng dari ajaran
Islam.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam Islam merupakan
kebutuhan manusia yang sangat penting dalam menjalankan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dan hamba Allah di bumi. Perlu diketahui bahwa
mengamalkan ilmu penting, tetapi jauh lebih penting mengamalkannya
dalam kehidupan bermasyarakat.
Tugas:
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.
Jelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
menurut bahasa, istilah dan ilmuwan!
2.
Terangkan bagaimana hubungan agama dengan ilmu
pengetahuan!A
3.
Uraikan klasifikasi dan karakteristik Ilmu dalam Islam!
4.
Terangkan kewajiban menuntut ilmu!
5.
Tulis dan terjemahkan satu ayat dan satu hadis tentang
kewajiban menunutut ilmu!
6.
Uraikan peranan Ilmuwan terhadap lingkungan sosial budaya
dan ekonomi!B
BAB VII
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Dalam ajaran Islam ada dua dimensi utama hubungan yang harus
dipelihara, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia
dengan manusia dalam masyarakat. Kedua hubungan itu harus berjalan
dengan serentak. Dengan melaksanakan kedua hubungan itu hidup manusia
akan sejahtrera baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Hubungan yang baik harus senantiasa terjaga, agar kehidupan ini
dapat berjalan dengan damai. Hubungan ini dapat dilalui tanpa
mengikutsertakan rasa perbedaan antara satu dengan yang lain, perbedaan
ras, perbedaan suku, bahkan perbedaan agama.
Dalam bab ini akan diuraikan tentang: 1) Pengertian kerukunan, 2)
Hubungan intern Imat Islam, 3) hubungan antar umat beragama, dan
Hubungan Antar Umat Beragama dgn Pemerintah. Untuk jelasnya perhatikan
uraian berikut.
77
78
79
80
1.
2.
3.
4.
5.
Tugas:
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Jelaskan pengertian kerukunan menurut bahasa dan istilah serta
ilmuwan!
Terangkan kerukunan intern umat Islam di Indonesia!
Uraikan hubungan antar umat beragama di Indonesia! Dan
hubungan antar dan inter umat beragama dengan pemerintah!
Bagaimana sikap saudara terhadap tetangga non muslim yang
mengadakan kebaktian sampai larut malam!
Tulis dan terjemahkan satu ayat tentang kerukunan antar umat
beragama!
BAB VII
MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT
81
82
1.
83
2.
3.
4.
5.
6.
7.
84
85
86
87
88
89
1. Ajaran Islam
memiliki dasar dan prinsip-prinsip
pengembangan ekonomi yang jelas dan tegas. Usaha
mengembangkan ekonomi yang berdasarkan prinsipprinsip ajaran Islam tersebut sama pentingnya dengan
perbuatan amal saleh yang diridhai Allah SWT.
Pengembangan usaha dalam bidang ekonomi sebagai
bagian dari visi, misi dan tujuan ajaran Islam untuk
memberi rahmat bagi seluruh alam, dan untuk
menyejahterakan
kehidupan
masyarakat
secara
seimbang.
2. Bahwa prinsip ajaran Islam
dalam pengembangan
ekonomi bukanlah prinsip yang bersifat antroposentris,
sekularistik, liberalistis, pragmatis, dan materialistis,
melainkan berdasar pada prinsip perpaduan antara
antroposentris dan teosentris, yakni memadukan usaha
dan kreativitas manusia yang berdasarkan pada nilai-nilai
ajaran yang bersumber pada Al-Qur'an dan al-Sunah
serta usaha manusia.
3. Ekonomi dalam pandangan Islam adalah ekonomi yang
berpihak
pada
memberdayakan,
menolong,
dan
mengangkat kelompok masyarakat miskin atau yang
kurang mampu, atau ekonomi yang bertumpu pada
sektor makro yang secara umum hanya menguntungkan
para kaum kapitalis yang bermodal besar, sebagaimana
yang banyak dipraktikkan oleh ekonomi liberal yang
cenderung monopoli, dan menguntungkan kelompok elit
tertentu.
Tugas:
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian masyarakat madani menurut bahasa dan istilah!
2. Uraikan karakteristik/Ciri-ciri masyarakat madani!
3. Terangkan cara mewujudkan masyarakat madani!
4. Tulis Piagam Madinah sebagai konstitusi pertama dan tertua di dunia!
5. Kemukakan beberapa alasan perlunya mempelajari
ekonomi Islam!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekonomi Islam!
7. Sebutkan empat landasan ekonomi Islam
beserta
penjelasannya secara singkat!
90
BAB VIII
KEBUDAYAAN DALAM ISLAM
Islam berkembang dari masa ke masa karena
budayanya, misalnya ilmu pengetahuan dan klasifikasinya.
Perlu diketahui bahwa bagaimanapun perkembangan
peradaban dan budaya manusia harus diwarnai oleh ajaran
Islam, dalam arti penggunaan teknologi sesuai dengan
peruntukannya, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan
kebahagiaan manusia.
Dalam bab ini akan diuraikan: 1) Hakikat
kebudayaan, 2) Prinsip-prinsip Kebudayaan dalam Islam, 3)
Nilai-Nilai Islam dalam Budaya Indonesia, dan 4) Kehidupan
Sosial dalam Pemikiran Islam. Untuk jelsnya, perhatikan
uraian berikut ini.
Uraian masing-masing sub pokok bahasan di atas
dipaparkan sebagai berikut.
1.1 Hakikat Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan,
saling terkait, karena kebudayaan merupakan hasil karya,
rasa
kemudian menjadi adat istiadat manusia sebagai
khalifah di bumi. Tidak ada kebudayaan bila tidak ada
manusia dan sebaliknya, tidak ada manusia bila mereka
tidak berbudaya dalam masyarakat dan lingkungannya.
Jamal Syarif Iberani dan Hidayat (2003: 89) mengutip
pendapat J.Verkuyl dan Koentjaraningrat tentang pengertian
budaya, yaitu:
a. J.Verkuyl mengatakan bahwa kebudayaan itu berasal dari
bahasa Sangsekerta, yakni budaya, bentuk jamak dari
budi yang berarti roh atau akal. Kata Kebudayaan
berarti segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia.
b. Koentjaraningrat mengatakan kebudayaan berasal dari
bahasa Sangksekerta, yakni budhaya, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi dan akal.
91
Insaniyah
Kebudayaan Islam menghormati manusia, memelihara
fitrah, kemuliaan dan hak-haknya. Kebudayaan Islam
92
93
94
95
96
97
Tugas:
Jawablah pertanyaan di baw
1.
Jelaskan pengertian budaya menurut bahasa dan
istilah
2.
Uraikan prinsip-prinsip kebudayaan!
3.
Uraikan karakteristik budaya dalam Islam!
4.
Terangkan nilai-nilai Islam dalam budaya Indonesia!
5.
Uraikan kehidupan sosial dalam pemikiran Islam!
6.
Bagaimana pendapat saudara tentang perkembangan
budaya lewat TV dan teknologi imformasi!
BAB
POLITIK DALAM ISLAM
Politik biasa juga disebut strategi atau siasat yang
dilakkan untuk mencapai tujuan. Dalam Islam dikenal dengan
politik Islam. Artinya Umat Islam berpolitik berdasarkan
petunjuk Alquran dan Hadis Nabi yang sahih. Umat Islam
98
99
100
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul-(Nya), dan ulil amri diantara kamu, kemudian jikakamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
kesudahannya. (QS. An-Nisa (4): 59).
Artinya :
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di
bumi, dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian
(yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu
amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Anam (6) : 165).
101
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orangorang mumin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang
nyata bagi Allah (untuk menyiksamu). (QS. An-Nisa (4) :
144).
Selanjutnya, di dalam Hadis Rasulullah SAW bersabda :
102
103
104
Artinya :
Maha karena rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras
lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri
dari sekelilingmu. Maka maafkanlah mereka, mohonkan
ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepadanya. (QS. Ali Imran (3) : 159).
3. Ketaatan pada Pemimpin
Ketaatan kepada pemimpin dapat diartikan sebagai sikap
yang mengikuti dan mematuhi segala kebijakan, undangundang, dan peraturan yang ditetapkan pemimpin dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan bersama. Misalnya,
mematuhi ketentuan membayar pajak, mendirikan
bangunan, mengembangkan usaha, menyelenggarakan
kegiatan pendidikan, dan lain sebagainya. Allah SWT
berfirman :
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul-Nya dan ulil amri diantara kamu (QS. An-Nisa (4):
59).
4. Keadilan dan Kebaikan
Keadilan dan kebaikan sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, yaitu memberikan perlakuan, pelayanan,
perhatian, bimbingan, bantuan, kesepakatan, dan lain
sebagainya kepada seseorang sesuai dengan peran dan
kontribusi yang diperankannya. Adapun kebaikan adalah
memberikan segala bantuan, bimbingan, pertolongan,
dan lainnya baik dalam bentuk fisik maupun non fisik
kepada seseorang, sehingga dapat memecahkan masalah
atau meringankan beban yang dipikul orang tersebut.
Allah SWT berfirman:
Artinya :
105
106
4.
107