Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum dengan
jelas tujuan nasional Bangsa Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan

ketertiban

dunia

yang

berdasarkan

kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.


Salah satu unsur dari kesejahteraan umum dari tujuan nasional
adalah pembangunan di bidang kesehatan, dimana pembangunan di bidang
kesehatan diantaranya bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
sumber daya manusia, meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, dan dilaksanakan
dengan semangat pemberdayaan dan kemitraan yang tinggi (Hapsara,
2004).
Upaya untuk mencapai tujuan pembangunan di bidang kesehatan
tidak hanya diperlukan sarana dan prasarana yang emadai, tetapi juga
diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan berkualitas dalam jumlah
yang cukup dan merata penyebarannya di seluruh Indonesia. Untuk
memperoleh tenaga kesehatan yang siap pakai, program pembangunan
kesehatan menurut Garis-Garis Besar Haluan Negara 1999-2004 yaitu
dengan diadakannya pendidikan dan pendayagunaan tenaga kesehatan.

Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh


tenaga kesehatan yang bermutu serta mampu mengemban tugas untuk
mewujudkan perubahan, pertumbuhan, dan pembaharuan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat secara
optimal.
Salah satu institusi pendidikan tenaga kesehatan yang menyediakan
tenaga kesehtan adalah Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Analis
Kesehatan, yang menghasilkan tenaga analis kesehatan yang mampu
bekerja sebagai pengelola dan pelaksana dalam sistem pelayanan
kesehatan khususnya dibidang laboratorium. Sehingga perlu tenaga analis
kesehatan yang terlatih, terampil, dan mampu mengembangkan diri
sebagai tenaga kesehatan profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat
menunjang upaya pembangunan kesehatan.
Untuk menghasilkan tenaga kesehatan tersebut, penyelenggara
pendidikan terutama proses belajar mengajar perlu ditambah secara terus
menerus baik kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu upaya yang
dilakukan diantaranya dengan memberikan pengalaman belajar kepada
peserta didik melalui latihan kerja secara langsung ke masyarakat
pedesaan dalam wilayah kerja Puskesmas yang disebut PKMD (Praktek
Kerja Membangun Desa).
PKMD (Praktek Kerja Membangun Desa) bertujuan untuk
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menerapkan dan
mengembangkan ilmu dan keterampilan yang didapat dibangku kuliah
langsung ke masyarakat. Kegiatan PKMD (Praktek Kerja Membangun
Desa)

yang

dilaksanakan

oleh

mahasiswa

Politeknik

Kesehatan

Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas


dan

mengikuti

program-program

yang

berhubungan

dengan

kelaboratoriuman yang dilakukan oleh Puskesmas yang bersangkutan.


PKMD (Praktek Kerja Membangun Desa) merupakan salah satu
bentuk nyata dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu berupa
kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa dengan melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan laboratorium. Dengan kegiatan ini
mahasiswa

dapat

secara

langsung

mengamati

dan

menganalisa

permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat dan juga berupaya untuk


meningkatkan pengelolaan laboratorium Puskesmas sesuai dengan standar
pengelolaan laboratorium di Puskesmas.
PKMD (Praktek Kerja Membangun Desa) yang dilaksanakan oleh
Jurusan Analis Kesehatan tahun Akademik 2014-2015 di Puskesmas
Kabupaten Banjar bagi mahasiswa tingkat III bersifat wajib, sebab
merupakan salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Program
(UAP).
B. Tujuan Praktek Kerja Membangun Desa (PKMD)
1. Tujuan Umum
Praktek kerja membangun desa ini mempunyai tujuan umum
yaitu mewujudkan visi Indonesia sehat 2015, dengan meningkatkan
pelayanan

kesehatan

masyarakat

pedesaan

melalui

pengelolaan

laboratorium Puskesmas menurut standar pelayanan laboratorium


Puskesmas dengan menerapkan ilmu pengetahuan tentang laboratorium.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari PKMD (Praktek Lerja Membangun Desa)
adalah:

a. Mengenal kegiatan-kegiatan penyelenggaraan program kesehatan


masyarakat secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi,
teknis maupun sosial budaya.
b. Mahasiswa mampu mengaplikasiskan,

meningkatkan

serta

mengembangkan keterampilan yang telah diperoleh dibangku kuliah


ke masyarakat.
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat secara langsung dan
terpadu dalam pelayanan laboratorium di Puskesmas.
d. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat pedesaan tentang
pentingnya pemeriksaan laboratorium yang berhubungan dengan
keluhan yang diderita.
e. Membantu pelaksanaan pemeriksaan laboratorium yang masih belum
memenuhi standar pelayanan laboratorium di Puskesmas.
f. Memperoleh masukkan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan tenaga kesehatan dengan
kebutuhan masyarakat.
C. Manfaat Praktek Kerja Membangun Desa (PKMD)
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal secara langsung
lingkungan kerja dan program-program kesehatan di Puskesmas.
b. Mahasiswa dapat memperoleh pengalam kerja dibidang Laboratorium
yang berhubungan dengan pelayanan Kesehatan Masyarakat.
2. Bagi Puskesmas
Puskesmas akan mendapat masukan tentang pengelolaan
laboratorium dan diharapkan pelayanan laboratorium Puskesmas dapat
sesuai dengan standar pelayanan laboratorium.
3. Bagi institusi Pendidikan

a. Instansi pendidikan (akademi) mendapat informasi tentang pelayanan


laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas tempat PKMD.
b. Pihak akademi dapat meningkatkan mutu pendidikan agar dapat
mengahasilkan tenaga laboratotium yang berkualitas.
D. Ruang Lingkup Laporan
Laporan PKMD ini mencangkup latar belakang, tujuan dan manfaat
PKMD, Profil Puskesmas yang berisi sejarah, visi, misi, stuktur organisasi,
jenis pelayanan puskesmas, dan jenis pelayanan laboratorium puskesmas,
hasil PKMD, berisi hasil selama PKMD, metode dan prosedur pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan, serta masalah-masalah yang ada dalam
pelayanan laboratorium, analisa dan solusi permasalahan-permasalahan yang
didapatkan selama PKMD.

BAB II
HASIL PKMD (PRAKTEK KERJA MEMBANGUN DESA)

A. Gambaran Umum Puskemas

1. Sejarah Puskesmas
Wilayah kerja puskesmas Karang Intan mempunyai luas wilayah
69,61 Km2 meliputi 13 desa yang terdiri dari desa Karang Intan, Lihung,
Penyambaran, Mali-Mali, Jingga Habang Ulu, Jingga Habang Ilir, Pandak
Daun, Loktangga, Sungai Besar, Bi-ih, Balau, Pasar Lama,dan Sungai
Arfat dengan jumlah penduduk sekitar 12.931 jiwa tahun 2010. Adapun
jumlah data penduduk laki-laki dan perempuan kecamatan Karang Intan
Tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Data penduduk Kerja Puskesmas Krang Intan Tahun 2010

No
1.

Desa

Jumalah Data Penduduk Hasil Pengecekan


L
P
L+P

Karang Intan

Batas wilayah Karang Intan:


a.
b.
c.
d.

Utara
Selatan

: Wilayah Kecamatan Astambul dan Kecamatan Pengaron.


: Wilayah Kerja Puslesmas Suangai alang Kecamatan

Barat
Timur

Karang Intan.
: Wilayah Kecamatan Martapura.
: Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Alang, Kecamatan
Pengaron.

Puskesmas Karang Intan terletak di Desa Karang Intan, Kecamatan


Karang Intan, Kabupaten Banjar. Puskesmas Karang Intan bermula pada
tahun 1932 dengan didirikannya bangunan yang terdiri dari ruang dan
berfungsi sebagai balai pengobatan. Baru pada tahun 1970 diresmikan
menjadi Puskesmas yang bersifat Non Inpres, berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banjar No.I-B.2-1277/1970.
Bangunan puskesmas Karang Intan telah mengalami beberapa kali
renovasi atau perluasan bangunan. Pada tahun 1976 dilakukan
penambahan bangunan sebanyak 2 ruang, dan pada tahun 1983 sebanyak
dua ruang. Pada tahun 2009 dilakukan renovasi bangunan puskesmas
secara keseluruhan.
Puskesmas Karang Intan mempunyai 2 Puskesmas pembantu
(Pustu) yaitu:
a. Pustu Bi-ih dibuka setiap hari kerja, sedangkan masyarakat yang sering
berobat atau memanfaatkan pelayanan, meliputi wilayah kerja
sekitarnya seperti Desa Sungai Besar, Desa Bi-ih, dan Desa Balau
dengan program yang sering dilaksanakan yaitu kegiatan. Pengobatan,
KIA, KB, Imunisasi dan lain-lain sesuai dengan program Puskesmas.
b. Pustu Mali-Mali, dibuka setiap hari kerja. Sedangkan masyarakat yang
sering berobat atau memanfaatkan pelayanan, meliputi wilayah kerja
yaitu seperti Desa Mali-Mali, Desa Sungai Arfat, Desa Loktangga,
Desa Jingah Habang Hulu, Desa Jingah Habang Hilir dengan program
yang sering dilaksanakan yaitu kegiatan Pengobatan, KIA, KB, dan
Imunisasi dan lain-lain sesuai dengan program pokok Puskesmas.

Berdasarkan data Puskesmas Karang Intan 20--, sepuluh


penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Karang Intan adalah
sebagai berikut: Tabel ---. Sepuluh penyakit terbanyak di wilayah kerja
Puskesmas Karang Intan
No.

Penyakit

Jumlah

2. Visi dan Misi Puskesmas Karang Intan


Puskesmas merupakan suatu tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat
yang ingin memeriksakan diri maupun berobat yang berada di pedesaan
maupun di kecamatan.
Fungsi dari puskesmas adalah memberikan pelayanan tingkat
pertama,

memberdayakan

masyarakat

serta

dapat

menggerakkan

pembangunan tang berwawasan kesehatan.


1. Motto
Bekerja dengan Hati dan Senyum untuk Mendapatkan Hasil
Terbaik.
2. Visi
Tercapainya Kecamatan Karang Intan Sehat Menuju Terwujudnya
Indonesia Sehat.
3. Misi
a) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c) Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan
keterjangkauan Pelayanan kesehatan.

dan

d) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga


dan masyarakat beserta anggota masyarakat.
3. Struktur organisasi
Segala kegiatan baik dalam segala besar

maupun

kecil

membutuhkan wadah yang disebut dengan struktur organisasi. Sturktur


organisasi adalah suatu bentuk proses penggabungan pekerja pada
individu atau kelompok-kelompok yang harus melakukan dengan bakatbakat yang diperlukan untuk pemakaian yang efisien, sistemis, positif dan
terkoordinasi dari usaha yang tersedia. Begitu pula dengan Puskesmas
Karang Intan. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Perda Kabupaten
Banjar Nomor 37 tahun 2008, tanggal 1 Desember 2008 tentang struktur
organisasi Puskesmas.
Puskesmas Karang Intan dipimpin oleh seorang Sarjana ---- yang
membawahi beberapa unit yaitu Promkes, Kesling, KIA & KB, perbaikan
gizi masyarakat, P3M, Pengobatan dan kesehatan pengembangan serta
unit penunjang yaitu Puskesmas Pembantu. (bagan terlampir)
4. Program Kesehatan Pelayanan Puskesmas
Adapun program pelayanan di Puskesmas Karang Intan, dikelompokkan
menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Program Wajib Puskesmas, yang terdiri dari:
a) Promosi Kesehatan
b) Kesehatan Lingkungan
c) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
d) Perbaikan gizi dan Kesehatan
e) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit menular
f) Pengobatan
2. Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas, yang terdiri dari:
a) Kesehatan Sekolah
b) Kesehatan Olah Raga
c) Perawatan Kesehatan Masyarakat
d) Kesehatan Kerja
e) Kesehatan Gigi dan Mulut

f)
g)
h)
i)

Kesehatan Jiwa
Kesehatan Usia Lanjut
Pembinaan Pengobatan Tradisional
Laboratorium
Adapun tempat praktek untuk mahasiswa sesuai arahan dari

pembimbing Puskesmas meliputi Loket, Apotek dan Laboratorium.


Salah satu dari program tersebut yaitu Laboratorium. Jenis
pemeriksaan laboratorium dasar sesuai Perda Kabupaten Banjar No. 37
Tahun 2008 meliputi:
A. Hematologi
1) Hemoglobin
2) Eritrosit
3) Leukosit
4) LED
5) Diffcount
6) Golongan Darah
B. Urinalisa
1) Makroskopis urin
2) Kimiawi urin, meliputi
- Albumin
- Reduksi
- Urobilin
- Bilirubin
3) Mikroskopis urine
C. Bakteriologi
1) BTA (Basil Tahan Asam)
2) Pewarnaan gram
D. Analisa faeses
1) Makroskopis faeses
2) Mikroskopis faeses
Amoeba
Telur cacing
E. Sediaan malaria
F. Tes kehamilan

B. Alur Layanan Puskesmas Karang Intan


C. Kegiatan Dalam Puskesmas
1. Kimia klinik
1) Pemeriksaan glukosa darah
Metode
Tujuan
Prinsip

: Gluko DR
: Untuk mengetahui adanya glukosa dalam darah
: Darah bereaksi dengan reagen yang terdapat di

Alat dan Bahan

dalam strip kemudian dibaca hasil setelah 5 detik.


: Kapas alkohol
Stik Gluko DR
Blood GlukoDr Test Meter
Lancet
Tisu

Cara Kerja

a) Jari didesinfeksi dengan alkohol


b) Kemudian jari ditusuk dengan lancet, darah yang keluar pertama
dihapus
c) Stik GlukoDr dimasukkan ke dalam Blood GlukoDr Test Meter
yang akan menyala secara otomatis
d) Tetesan darah kedua diteteskan pada stik GlukoDr yang sudah
terpasang pada alat
e) Baca hasil setelah 10 detik yang akan keluar secara otomatis pada
alat Blood GlukoDr Test Meter.
2) Pemeriksaan reduksi urine/glukosa urine
Metode
Tujuan
Prinsip

:
:
:

Benedict
Untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine
Dalam suasana alkali kuat dengan pemanasan
gula-gula akan mereduksi ion cupri m enjadi
cupro yaitu CuOH yang berwarna kuning atau

Cu2O yang berwarna merah tergantung dari


Alat dan Bahan

jumlah reduktor yang terdapat dalam urine.


Tabung reaksi
Reagen Benedict
Pipet tetes
Penjepit

Lampu spiritus
Cara Kerja
:
a) Siapkan tabung reaksi panjang yang bersih dan kering.
b) Masukkan 2,5 ml benedict ke dalam tabung reaksi, tambahkan 3
-4 tetes sampel urine, campur sampai homogen, panaskan dengan
api spiritus selama 2 menit, dan dilihat perubahan warnanya.
Interpretasi hasil :
Negatif : Biru jumlah atau sedikit kehijauan dan agak keruh
+1
: Hijau kekuningan endapan kuning
+2
: Kuning kehijauan endapan kuning
+3
: Kuning kemerahan endapan merah
+4
: Merah bata endapan merah
3) Pemeriksaan protein/ albumin urine
Metode
Tujuan
Prinsip

:
:

Bang (asam asetat 6 %)


Untuk mengetahui adanya protein atau albumin

dalam urine
Dalam suasana asam dan

dengan pemanasan

protein akan terjadi denaturasi dengan terbentuk


Alat dan Bahan

kekeruhan sampai endapan


Tabung reaksi
Asam asetat 6%
Pipet tetes
Penjepit
Lampu spiritus
Sentrifuge

Cara Kerja

a) Sentrifuge 3-5 ml sampel urine dengan kecepatan 1500 rpm


selama 5 menit.
b) Pisahkan antara supernatan dengan sedimen dengan baik dan hatihati, supernatant dipakai untuk pemeriksaan .
c) Masukkan 2,5 ml supernatan kedalam tabung reaksi panjang
panaskan sampai mendidih kemudian tambahkan kedalamnya 3-5
tetes reagen bang, campur sehomogen mungkin.
d) Panaskan diatas api spiritus 2 menit, angkat dan dinginkan
sebentar sampai hangat-hangat kuku.
e) Dan selanjutnya baca hasil terhadap adanya kekeruhan.
Interpretasi hasil :
Negatif : Jernih atau ada kekeruhan yang sangat sedikit sekal.
+1
: Ada kekeruhan dengan latar belakang tulisan masih
+2

terbaca
: Kekeruhan jelas dengan latar belakang tulisan tidak

+3
+4

terbaca.
: Kekeruhan berkeping-keping.
: Endapan menggumpal.

4) Pemeriksaan Bilirubin Urine


Metode
Tujuan

: Harisson
: Untuk mengetahui ada tidaknya bilirubin dalam

Prinsip

urin
: BaC12 bereaksi dengan sulfat dalam urine
membentuk endapan BaSO4. Bilirubin yang
menempel pada molekulini ditambah dengan
FeC13 akan mengoksidasi bilirubin menjadi
biliverdin (hijau), bilicyanin (biru) dan Cholitelin

Alat dan Bahan

(kuning)
: Tabung reaksi
Pipet tetes
Kertas saring
Bac12 10%

Fouchet.
Cara Kerja
:
a) Dimasukkan 2 bagian urine (2 ml), ditambah 2 bagian BaC12
10% ( 1 ml) dan dicampur.
b) Disaring dengan kertas saring dan endapan pada kertas saring
ditetesi 3 tetes Fouchet.
c) Di biarkan 5 menit dan hasil dibaca.
2. Hematologi
1) Pemeriksaan hemoglobin
Metode
Tujuan

: Sahli
: Untuk mengetahui dan menentukan kadar Hb

Prinsip

abnormal dalam darah seseorang.


: Hemoglobin darah (oksi Hb) diubah menjadi asam
hematin

dengan

pertolongan

larutan

HCl,

kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara


visual dengan standar permanen alat tersebut
dengan cara ini carbonsiHb, metHb dan sulfHb
Alat dan Bahan

tidak teratur.
: Hemoglobinmeter sahli
Kapas

HCl 0,1 N
Aquadest.

Cara Kerja
:
a) Masukkan HCl 0,1 N kedalam tabung hemometer sampai tanda 2
gr%
b) Isap darah kapiler dengan pipet sahli sampai tanda 20 cm.

c) Bagian luar pipet dibersihkan dengan kapas kering (jangan


sampai mengisap darah yang ada dalam pipet).
d) Masukkan kedalam tabung hemometer dan darah segera ditiupkan
hati-hati kedalam larutan HCl tersebut tanpa menimbulkan
gelembung udara.
e) Sebelum pipet dikeluarkan, bilas dahulu dengan cara menghisap
dan meniup HCl yang ada dalam tabung beberapa kali.
f) Ditunggu 5-10 menit untuk pembentukan asam hematin.
g) Asam hematin ini diencerkan dengan aquadest tetes demi tetes
sambil diaduk sampai didapatkan warna yang sama dengan
standard. Hasil dibaca dan dinyatakan dalam gr%
Nilai Normal

Laki-laki

: 12 16 gr%

Perempuan

: 12 14 gr%

2) Pemeriksaan Golongan Darah ABO


Metode
Tujuan

:
:

Objek glass
Untuk menentukan golongan darah ABO pada

Prinsip

seseorang.
Darah diletakkan pada objek glass kemudian
ditambahkan

Alat dan Bahan

aglutinasi atau
Objek gelas
Lancet

serum anti akan membentuk


penggumpalan
Anti serum A (Biru)
Anti serum B (Kuning)

Cara Kerja
:
a) Letakkan diatas objek glass satu tetes anti serum anti A, satu tetes
anti serum anti B.

b) Pada masing-masing tetesan antisera tadi ditambah satu tetes


darah.

Dicampur

masing-masing

dan

perhatikan

adanya

aglutinasi.
c) Aglutinasi terjadi berarti positif dan tidak terjadi aglutinasi berarti
negatif.
Interpretasi Pemeriksaan :
Anti A
(-)
(+)
(-)
(+)

Anti B
(-)
(-)
(+)
(+)

Golongan Darah
O
A
B
AB

3) Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)


Metode
Tujuan
Prinsip

:
:

Westergreen
Untuk mengetahui laju endapan darah seseorang

dalam mm/jam
Darah EDTA 10% dalam pipet westergreen
didiamkan dan diamati kecepatan pengendapan

Alat dan Bahan

eritrositnya yang dinyatakan dalam mm/jam.


Pipet westergreen
EDTA 10 % (1:40)
Rak westergreen
Bola isap

Pengatur waktu
Cara Kerja
:
a) Diisap darah EDTA 10% dengan pipet Westergreen memakai bola
isap sampai tanda 0
b) Pipet diletakkan vertikal pada rak Westergreen dan didiamkan
selama 1 jam
c) Dibaca hasilnya setelah 1 jam pertama dan setelah 2 jam
berikutnya untuk pembacaan kedua (bila diminta oleh dokter)

Nilai normal

Laki-laki ---- mm/jam


Perempuan ----- mm/jam

3. Bakteriologi
1) Pengecatan BTA
Metode
Tujuan
Prinsip

:
:
:

Ziehl Neelsen
Untuk melihat kuman BTA
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai
lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembus cat.
Oleh karena fenol dan pemanasan maka lapisan
lilin dan lemak itu dapat ditembus oleh cat basic
fuchsin. Pada waktu pencucian lapisan lilin dan
lemak yang terbuka akan merapat kembali,
sehingga pada pencucian dengan asam alkohol
warna fuchsin tidak terlepas. Sedangkan pada
bakteri tidak tahan asam akan luntur dan

Alat dan Bahan

mengambiul warna biru dari metilen biru.


Lidi
Pewarna Ziehl Neelsen
Objek glass

Oil emersi

Api spiritus

Lisol

Mikroskop

Sputum

Bak pewarnaan

Alkohol 70 %

Pinset
Cara kerja :
A. Pembuatan sediaan

a) Sediakan objek glass yang bersih dan kering


b) Dengan lidi steril/ose yang telah dipanaskan pada api spiritus,
ambil sputum pada bagian yang purulen.
c) Olehkan sputum dengan cara sentrifugal sampai merata di atas
objek glass dngan ukuran 2 x 3 cm (lidi /ose didesinfeksi
dengan Lysol, jika menggunakan ose segera dibakar ose
dengan spiritus/api bunsen).
d) Keringkan sediaan dahak selama 15-30 menit di udara terbuka,
kemudian difiksasi dengan cara melewatkannya di atas api
bunsen/spiritus 3x.
B. Pewarnaan Zeilh-Neelsen
a) Diletakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan hapusan
menghadap ke atas.
b) Tuangkan carbol fuchsin sampai menutupi seluruh permukaan
c) Panaskan kaca sediaan dengan cara melewatkan api di bawah
kaca sediaan selama 3 menit (jangan sampai mendidih),
d)
e)
f)
g)
h)

dinginkan selama 5 menit.


Kemudiaan dicuci dengan air mengalir.
Lalu dialiri dengan asam alkohol sampai warna merah luntur.
Cuci dengan air mengalir.
Genangi dengan methylen blue 0,3 % selama 10-20 detik.
Cuci dengan air mengalir kemudian dikeringkan di udara
terbuka, dan periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran
10 x 100.

Pembacaan Hasil :
Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan
dengan menggunakan skala IUATLD (International Union
Association Tuberculosis Lung Disease) sebagai berikut :

a) Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut


negatif.
b) Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah
kuman yang ditemukan
c) Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut
positif atau 1+
d) Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau
2+ dibaca 50 x lapang pandang
e) Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++
atau 3+ yang dibaca 20x lapang pandang
4. Parasitologi
1) Pemeriksaan Malaria
Metode
Tujuan
Prinsip

:
:

Objek Glass
Untuk mengetahi ada tidaknya parasit malaria di

dalam sampel
Setetes darah dibuat hapusan di atas objek glass
dan diwarnai dengan Wright Stain, diperiksa di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100

Alat dan Bahan

memakai minyak emersi.


Zat waranaWright Stain
Minyak emersi
Sampel
Mikroskop

Interpretasi Hasil
Negatif : bila tidak ditemukan parasit malaria
Positif : Untuk Plasmodium falciparum
Ditemukan bentuk tropozoit : Pf (+)

Ditemukan bentuk tropozoit dan gametosit


:
Untuk Plasmodium vivax
Ditemukan bentuk tropozoit : Pv (+)
Ditemukan bentuk tropozoit dan skizon

: Pv + Sk

(+)
Ditemukan bentuk tropozoit, skizon dan gametosit : Pv
+ Sk + g (+)
2) Pemeriksaan telur cacing
Metode
Tujuan
Prinsip

:
:
:

Objek Glass
Feses

diperiksa

secara

mikroskopis

menggunakan larutan pewarna, diperiksa di


Alat dan Bahan

bawah mikroskop perbesaran 10 x 40


Objek Glass
Eosin 2 %
Cover Glass

Feses

Lidi
Pipet tetes
Mikroskop
Cara Kerja
:
a) Teteskan 1 tetes larutan Eosin 2% di atas objek glass.
b) Dengan ujung lidi ambil sedikit sampel feses.
c) Aduk, sehingga feses tercampur dengan eosin.
d) Buang bagian yang keras atau padat.
e) Tutup dengan cover glass, amati adanya telur cacing di bawah
mikroskop dengan perbesara 10 x 40.
5. Imunologi
1) Pemeriksaan Kehamilan

Metode
Tujuan
Prinsip

:
:

Strip Imunokromatografi (HCG Rapid Test)


Untuk mengetahui adanya hormon Chorionic

Gonadotropin (HCG) dalam urin


Anti HCG yang ada pada stick direaksika dengan
HCG yang terdapat dalam

Alat dan Bahan

urine maka akan

terbentuk garis berwarna.


HCG Strip test
Pipet tetes
Urin

Cara Kerja:
a) Dibawa HCG strip test dan sampel pada suhu ruang.
b) Urine segar ditampung (urine pertama di pagi hari setelah bangun
tidur) dalam tabung reaksi.
c) Strip dicelupkan kedalam urine samapi bagian bawah garis biru
terendam selama 3 menit sampai 10 detik dan diangkat.
d) Tunggu 1-3 menit kemudian di baca hasil dengan hati-hati.
Interpretasi Hasil :
(-)

: Jika muncul satu garis merah muda

(+)

: Jika muncul dua garis merah muda

D. Jumlah dan Jenis Pengguna Jasa Laboratorium


Jenis Pemeriksaan
Hb
Golongan Darah
GDS
Reduksi
Tes Kehamilan
Albumin
BTA
Feses
Malaria
Widal

Jumlah

Asam Urat
Kolesterol
Urine Rutin

C. Kegiatan di Luar Puskesmas


Mahasiswa terlibat kegiatan luar Puskesmas selama PKMD baik Posyandu
bayi balita, Posyandu lansia, Pusling, UKGS/UKGMD:
1. ----- (sesuai jadwal pusling dan penyuluhan)

Anda mungkin juga menyukai