Harta Karun
Harta Karun
isebuah desa yang sejuk,tinggal seorang petani beserta tiga anak lakilakinya. Setiap hari petani itu sibuk mencangkul ladang,menanam dan
menyirami tanamanya.Di sela-sela kesibukanya,ia tetap memperhatikan
ketiga anak-anaknya yang sejak kecil telah ditinggalkan oleh ibunya yang
meninggal karena sakit.
Tiada hari tanpa bekerja, itulah yang dilakukan petani tersebut.Berangkat
pagi,pulang petang.Dipundaknya membawa cangkul sambil membawa
terombong.Di lading ia mencangkul tanah,menyirami tanaman ,membersihkan
rumput-rumput liar.Di senja hari,ia pulang membawa hasil dari lading.Kadang
jagung,buah-buahan atau umbi-umbian
Kegiatan di ladang memang membuat petani kurang memperhatikan ketiga
anaknya.Ia sedikit lupa memperhatikan anaknya yang semakin hari semakin
besar.Tanpa terasa,petani itu beranjak tua.Tubuhnya tak lagi gagah,tenaganya
semakin lemah.Sementara ketiga anak-anaknya semakin dewasa.Sebenarnya
petani itu sangat bangga dengan ketiga anak-anaknya.Selain gagah,ketiga anakanaknya juga berwajah menawan, namun dibalik semua itu,di dalam hati petani
tersimpan rasa gundah.Sebab ternyata,ketiga anaknya itu semua pemalas.Mereka
enggan membantu bapaknya ke ladang.Mereka hanya terbiasa berleha-leha
,makan lalu bermain.
Sebenarnya,petani itu sudah mengajarkan anaknya untuk bekerja demi
kehidupan yang mereka hadapi.Tanpa bekerja keras,hanya kemalangan yang akan
mereka dapat,namun sering kali anak-anak nya enggan untuk bersusah payah
mencangkul.Apalagi musti berkotor-kotoran di lumpur sawah.Bagaimanapun
,petani itu merasa kewalahan merawat ketiga anaknya seorang diri.
Hingga akhirnya, petani itu terbaring lemas.Ia menderita sakit keras.Ia sudah
sadar bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.Tapi, ia merasa masih mempunyai
tanggung jawab terhadap ketiga anak-anaknya.Hatinya sedih,melihat ketiga
anaknya pemalas itu.
Dengan suara sangat pelan,petani itu memanggil ketiga anakanaknya.Anak-anak, kemarilah, ada yang ingin bapak bicarakan
Ketiga anak tersebut mendekat dengan perasaan sedih.Anak-anaku,kini
bapak sudah tak kuat lagi.Bapak punya sesuatu yang sangat berharga untuk
kalian,jikalau bapak meninggal nantikata petani itu.
Apa itu? Buat aku saja,ucap seorang anaknya.aku juga anaknya,aku
kebagian dongkata seorang anak lainya tak mau kalah.Enak saja,memang kalian
saja yang berhak tanggap anak yang satunya lagi.
Sudah,kalian jangan ributpetani itu menengahi.Wasiat apa yang ingin
bapak berikan kepada kami? Tanya si anak sulung.
Begini nak,bapak sebenarnya punya harta karun yang tersembunyi di
ladang,tapi bapak lupa menyimpanya disebelah manakata petani itu.