mola
bersifat
jinak.
Meskipun
demikian
kemungkinan
keganasan pada kasus mola juga harus dipikirkan. Oleh sebab itu
penanganan kasus mola harus tuntas terutama penatalaksanaan post
evakuasi
mola
dimana
follow-up
pasien
sangat
diperlukan
untuk
DEFINISI
Mola
berasal
dari
bahasa
Latin
yang
berarti
massa,
kadang-kadang
keras,
dan
mengeluarkan
Human
chorionic
C.
PATOGENESIS
Adapun beberapa teori yang menerangkan patogenesis
penyakit ini yaitu:(1, 2, 5)
1. Teori missed abortion
Kematian mudigah pada usia kehamilan 3-5 minggu, saat di
mana
seharusnya
sirkulasi
fetomaternal
sudah
terbentuk,
mengalami
hiperplasia
dan
menghasilkan
substansi-
gelembung-gelembung
yang
berisi
cairan
jernih.
HISTOPATOLOGI
Pada
mola
komplit
didapatkan
gambaran
histologi
berupa
KLASIFIKASI
Berdasarkan histopatologi mola hidatidosa diklasifikasikan
menjadi dua kelompok yaitu:(1, 2)
1. Mola hidatidosa Komplit (Klasik)
Struktur dan gambaran histologinya ditandai oleh:
1. Degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma villus
2. Tidak adanya pembuluh darah dalam vili
3. Proliferasi epitel trofoblas sehingga mencapai derajat yang
beragam
4. Tidak ditemukan janin dan amnion
Berbagai
penelitian
sitogenetik
terhadap
kehamilan
mola
oleh
sebuah
sperma
haploid
yang
kemudian
sebagian
vili
yang
biasanya
avaskuler
terjadi
multipel
dan
retardasi
pertumbuhan.
Resiko
Sedangkan
klasifikasi
WHO
didasarkan
pada
beberapa
(3, 11)
Parameter
Usia (thn)
0
< 39
1
> 39
Kehamilan sebelumnya
Mola
Abortus
Aterm
Interval (bln)
<4
46
7 12
> 12
<
1000
10000
>
ABO maternal-paternal
1000
10000
100000
100000
OxA, AxO
B, AB
(cm)
35
>5
Lokasi metastase
Limpa,
GIT, hati
Otak
Jumlah metastase
ginjal
48
>8
Kemoterapi terdahulu
Total score:
14
single
>2
DIAGNOSIS
1.
Gejala Klinik
(1, 2, 5, 6, 7, 8)
b.
c.
d.
Hiperemesis
ovarium
Umumnya
kista
terjadi
ini
pada
15-30%
menghilang
penderita
setelah
jaringan
mola.
mola
mempunyai
resiko
kali
lebih
besar
untuk
bedah
perdarahan
atau
hanya dilakukan
pembesaran
ovarium
tadi
mengalami
infeksi.
f.
Embolisasi
Sejumlah trofoblas dengan atau tanpa stroma vili keluar dari
uterus ke vena pada saat evakuasi. Sebetulnya pada setiap
kehamilan selalu ada migrasi sel trofoblas ke peredaran
darah kemudian ke paru tanpa memberi gejala apapun.
Tetapi pada kasus mola kadang-kadang sel trofoblas ini
sedemikian banyak sehingga dapat menimbulkan emboli
paru akut yang dapat menyebabkan kematian. Jumlah dan
volume akan menentukan gejala dan tanda dari emboli paru
akut bahkan akibat yang fatal, walaupun kefatalan jarang
terjadi.
g.
Tirotoksikosis
Kadar tiroksin plasma pada wanita dengan kehamilan mola
sering meningkat, namun gejala hipertiroid jarang muncul.
bebas
tiroksin
yang
meningkat
sebagai
akibat
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:(4)
o
Inspeksi
-
Muka
dan
kadang-kadang
badan
kelihatan
pucat
o
-
o
-
Pemeriksaan dalam
-
vagina,
serta
evaluasi
keadaan serviks.
3.
Laboratorium
Karakteristik yang terpenting pada penyakit ini adalah
kemampuan dalam memproduksi hCG, sehingga jumlahnya
meningkat lebih tinggi dibandingkan kadar -hCG seharusnya
pada usia kehamilan yang sama.
Hormon ini dapat dideteksi pada serum maupun urin
penderita dan pemeriksaan yang lebih sering dipakai adalah
-hCG kuantitatif serum. Pemantauan secara hati-hati dari
kadar -hCG penting untuk diagnosis, penatalaksanaan dan
tindak lanjut pada semua kasus penyakit trofoblastik. Jumlah
hCG
yang
ditemukan
pada
serum
atau
pada
urin
c.
Ultrasonografi
Pada kelainan mola, bentuk karakteristik berupa gambaran
seperti badai salju dengan atau tanpa kantong gestasi atau
janin. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada setiap
pasien yang pernah mengalami perdarahan pada trimester
awal kehamilan dan memiliki uterus lebih besar dari usia
kehamilan. USG dapat menjadi pemeriksaan yang spesifik
untuk membedakan antara kehamilan normal dengan mola
hidatidosa.
Pada 20-50% kasus dijumpai adanya massa kistik di daerah
adneksa. Massa tersebut berasal dari kista teka lutein.
Amniografi
Penggunaan bahan radiopak yang dimasukkan ke dalam
uterus secara trans abdominal akan memberikan gambaran
radiografik khas pada kasus mola hidatidosa kavum uteri
ditembus dengan jarum untuk amniosentesis. 20 ml Hypaque
disuntikkan segera dan 5-10 menit kemudian dibuat foto
anteroposterior. Pola sinar X seperti sarang tawon, khas
ditimbulkan
oleh
bahan
kontras
yang
mengelilingi
G.
KRITERIA DIAGNOSTIK
(2)
ganda.
Penegakkan
diagnosis
yang
akurat
ialah
pemeriksaan USG.
Sebagai kesimpulan, kriteria diagnostik dari mola hidatidosa
komplit sebagai berikut:
1. Perdarahan yang terus menerus pada kehamilan kurang lebih 12
minggu yang biasanya bersifat masif dan berwarna kecoklatan.
2. Pembesaran uterus melebihi usia kehamilan.
3. Tidak adanya bagian janin dan denyut jantung janin walupun
uterus membesar setinggi pusat atau lebih.
4. Gambaran USG yang khas, badai salju.
5. Kadar serum HCG yang lebih tinggi daripada kadar umum
berdasarkan masa kehamilan.
6. Preeklampsi dan eklampsi yang muncul sebelum minggu ke 24.
7. Hiperemesis gravidarum.
Diagnosis
pasti
gelembung-gelembung
gelembung
pengeluaran
mola
ditegakkan
mola.
keluar
gelembung
bila
Tetapi
biasanya
umumnya
kita
bila
sudah
disertai
melihat
lahirnya
menunggu
sampai
terlambat,
karena
perdarahan
yang
banyak dan keadaan umum pasien menurun. Yang baik ialah bila
dapat mendiagnosa mola sebelum keluar gelembung.
H.
DIAGNOSA BANDING
(1,2,9)
1. Abortus
2. Kehamilan ganda
3. Kehamilan dengan mioma
4. Hidramnion
I.
KOMPLIKASI
(1,2,7,8)
Perdarahan
sebelum
post
evakuasi
prosedur
mola.
dimulai
dapat
Pemberian
oksitosin
mengurangi
IV
kejadian
perdarahan ini.
-
Emboli
trofoblastik
dapat
menyebabkan
insufisiensi
pernapasan akut.
J.
PENATALAKSANAAN
(1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9)
2.
10
dengan
dipersiapkan,
atau
kuret
mungkin
hisap,
laparotomi
diperlukan
ligasi
harus
arteri
dilakukan
histerektomi,
atau
kasus
dengan
hasil
11
kemungkinan
terjadi
keganasan
setelah
mola
pemakaian
alat
kontrasepsi.
Selama
pengawasan,
Kontrasepsi(2)
Pemakaian IUD merupakan kontraindikasi. Pil KB kombinasi tidak
hanya memperlambat penurunan titer HCG namun juga dapat
menstimulasi neoplasia trofoblas dan pil KB kombinasi ini dapat
digunakan
bila
HCG
negatif.
Metode
barrier
juga
dapat
PROGNOSIS
(1, 2, 9)
12
20%
mola
hidatidosa
komplit
menjadi
metastatik
Hidatidosa
dan
Gestational
Trophoblatic
Disease
by
13
14