Konsentrasi Poimer
:10% weight
Applied voltage
:12 kV
Flow Rate
:2 ml/jam
Jarak dari needle ke collector plate
:15 cm
Diameter dalam
dari needle
:0.6 mm
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan SEM FEISirion pada voltase 2kV dan dengan perbesaran
tertentu. Untuk menghitung degree of crystallinity
digunakan Siemens diffractometer D-500, dengan
radiasi K kobalt dengan panjang gelombang 1.77 .
Degree of crystallinity dapat diperkirakan dengan
memperhatikan dua karakteristik dari pola difraksi
yaitu puncak difraksi yang berhubungan dengan sifat
kristalin
dan
lebar
setengah
puncak
yang
berhubungan dengan sifat amorpus.
Dimana Ic
contribution.
Resistansi elektrik diukur dengan metode dua titik. Power supply yang digunakan
untuk memberikan tegangan adalah Hewlett-Packard 6281A DC dan arus diukur
dengan menggunakan Keithley 2420 electrometer. Beberapa resistansi diukur
dalam range 0-9 volts.
X-Ray Diffraction
Gambar 4 menunjukkan pola XRD dari fiber. Dapat diketahui bahwa sifat kristalin
pada fiber berada pada puncak difraksi 2=22.320 dan 2=27.090 yang berasosiasi
dengan komponen polyethylene oxide. Gambar 5 menunjukan pola keseluruhan
baik kristalin maupun amorfus. Area di bawah kurva didapatkan dengan melakukan
fitting pada masing-masing puncak kepada kurva gaus seperti yang terlihat pada
gambar 6 dan 7 (nilai dari integrity intensity). Didapatkan crystallinity setelah
dihitung yaitu 34.27% yang menandakan bahwa nilai crystallinity rendah.
Electrical Conductivity
Gambar 8 menunjukkan kurva I-V dari PEO/PANI. Konduktiitas yang teritung adalah
95389.30 s.
Conclusion
Dari hasil yang didapatkan, dapat diambil beberapa kesimpulan:
Orientasi dari fiber dalam non-woven web, bergantung pada bagaimana fiber itu
diambil (Collected). Diameter fiber dapat dikurangi dengan liquid jet dan pelarut
yang terevaporasi. Konduktivitas beragam bergantung pada level doping dari
polyaniline. Persentase yang rendah dari crystallinity dikarenakan sifar semikristalin
dari polimer asal.