Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER

KELOMPOK 4 :
Firna Fitriani Amin ( 3335120093 )
Afdwiyarni Metta Karina ( 3335120245 )
Syahri rahman ( 3335120701)
Syah Reza Pahlevi ( 3335120853 )
Yayan Indriyani
Erfal Fauly (333512
Nida Rizkiya ( 3335121931 )
Firman Setiadi

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unit penukar kalor adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida ke
fluida yang lain. Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan dengan
pemprosesan selalu menggunakan alat ini, sehingga alat penukar kalor ini mempunyai
peran yang penting dalam suatu proses produksi atau operasi. Salah satu tipe dari alat
penukar kalor yang banyak dipakai adalah Double Pipe.
Double Pipe Heat Exchanger merupakan bentuk heat exchanger yang paling
sederhana yang tersusun atas dua pipa konsentris, dimana satu fluida mengalir lewat pipa
dalam sedangkan fluida yang satu lagi mengalir lewat anulus antara pipa dalam dan pipa
luar. Fluida yang memiliki suhu lebih rendah (fluida pendingin) mengalir melalui pipa
kecil, sedangkan fluida dengan suhu tinggi mengalir pada pipa yang lebih besar (pipa
anulus). Penukar kalor terdiri dari beberapa lintasan yang disusun vertikal. Perpindahan
kalor yang terjadi pada fluida adalah proses konveksi, sedangkan proses konduksi terjadi
pada dinding pipa. Kalor mengalir dari fluida yang bertemperatur tinggi ke fluida
bertemperatur rendah. Double pipe heat exchanger merupakan Penukar panas yang
digunakan ketika tingkat aliran dari cairan dan tugas panas kecil (kurang dari 500 kW).
1.2 Rumusan Masalah
1. Heat Exchanger Double Pipe
2. Sejarah Heat Exchanger Double Pipe
3. Keuntungan dan kerugian Heat Exchanger Double Pipe
4. Bagian Heat Exchanger Double Pipe
5. Aplikasi Heat Exchanger Double Pipe
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :
1. Mengetahui Pengertian Heat Exchanger Double Pipe
2. Mengetahui Sejarah Heat Exchanger Double Pipe
3. Mengetahui Keuntungan dan kerugian Heat Exchanger Double Pipe
4. Mengetahui Bagian Heat Exchanger Double Pipe
5. Mengetahui Aplikasi dari Heat Exchanger Double Pipe
6. Memahami Prinsip kerja Heat Exchanger Double Pipe

BAB II
HEAT EXCHANGER DOUBLE PIPE
2.1 Sejarah

Heat pipe adalah sebuah teknologi penghantaran panas dengan menggunakan pipa
berukuran tertentu yang berisi cairan khusus sebagai penghantar panas dari ujung yang
panas ke ujung lain sebagai pendingin. Pipa tersebut biasanya terbuat dari bahan
aluminium, tembaga atau tembaga berlapis nikel. Konsep heat pipe pertama kali
ditemukan oleh R.S Gougler dari General motor Corporation, Ohio, USA. Dipatenkan
pada tanggal 21 Desember 1942 dan publikasikan oleh US Patent No. 2350348 pada 6
juni 1944. Heat pipe digambarkan sebagai aplikasi yang diterapkan dalam sistem
refrigerasi. Menurut Gougler tujuan dari penemuan ini adalah untuk mengatasi
permasalahan pada penyerapan panas, atau dengan kata lain penguapan fluida cair pada
titik tertentu dimana transfer panas terjadi tanpa penggunaan energi tambahan dalam
mensirkulasikan fluida kerja. Heat pipe seperti yang disebutkan oleh Gougler didalam
patentnya tidak dapat dikembangkan tanpa tahapan-tahapan patent tersebut, karena heat
pipe yang dikembangkan saat itu hanya sesuai dengan teknologi yang ada pada waktu
itu. Disamping itu, heat pipe diterapkan hanya untuk mencari solusi pada pemecahan
masalah khususnya permasalahan termal pada General Motor Corporation.
Petent dari Grover diajukan atas nama USA Atomic Energy Commision pada tahun 1963,
dengan nama heat pipe. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan perangkat dasar dari heat
pipe yang dipatentkan oleh Gougler. Grover mengatakan bagaimanapun juga bahwa
suatu eksperimental yang dilakukan terhadap heat pipe dengan menggabungkan wire
mesh wick dan sodium sebagai fluida kerja, hal ini harus tetap mencakup analisa secara
teoritis. Dalam hal ini litium dan silver juga digunakan sebagai fluida kerja dari heat
pipe.
Selama tahun 1967 dan 1968, beberapa artikel sains telah diterbitkan pada
beberapa media cetak dan banyak diantaranya berasal dari US. Ini menunjukkan bahwa
semakin meluasnya area aplikasi heat pipe untuk pendingin elektronik, AC, engine dan
lain-lain. Ini terungkap dengan berkembangnya heat pipe yang lebih fleksibel dan
memiliki ukuran yang lebih kecil. Satu hal yang harus ditekankan pada heat pipe adalah
bahwa heat pipe memiliki konduktivitas termal lebih bagus dibandikan dengan
konduktivitas termal benda padat seperti tembaga. Heat pipe dengan fluida kerja air
dan wicksederhana memiliki konduktivitas efektif yang nilainya lebih tinggi beberapa
ratus kali dari batang tembaga dengan dimensi yang sama. Penelitian di Laboratorium
Los Alamos dilakukan secara berkesinambungan pada tingkat lebih lanjut khususnya
pada aplikasi di satelit, peluncuran pertama heat pipe berlangsung tahun 1967.
Saat ini teori dari heat pipe telah mengalami perkembangan yang cukup baik, hal ini
didasari sebagian besar oleh karya Cotter yang juga bekerja di Los Alamos. Keaktifannya
pada Laboratorium di United Staties dan Ispra yakni melakukan tinjauan yang sangat
penting mengenai teori dan aplikasi dari heat pipe. Cheung telah menuangkan
aspirasinya pada lebih dari 80 paper teknik terkait dengan pengembangan heat pipe. Dia

telah mampu menunjukkan bahwa heat pipe mampu beroperasi pada waktu yang lama
(9000 jam) pada temperatur (1500oC) dan itu telah didemonstrasikan. Dia juga telah
mendemontrsikan bahwa heat pipe mampu mentransfer flux panas sebesar 7 kW/cm2.
Pada tahun 1968, Busse menulis dalam sebuah paper yang berisi rangkuman
perjalanan heat pipe di Eropa, dan perlu dicatat bahwa Laboratorium Ispra di Euratom
masih berfokus pada aktivitas di Eropa. Laboratorium yang lain yang memiliki
kontribusi yang sama diantaranya, Brown Boveri, Karlsruhe Nuclear Research Centre,
Institut fur Kernenegetic, Stuugart Grenoble Nuclear Research Centre. Program
penelitian tersebut mengkaji sebagian besar pada kinerja heat pipe dengan menggunakan
logam cair sebagai fluida kerja serta pengukuran flux panas maksimum ke arah aksial
dan radial. Aspek teoritis dari batas perpindahan panas juga dibahas. Kita juga melihat
hasil dari studi awal pada bagian terpisah dari heat pipe contohnya pengembangan wick,
faktor yang mempengaruhi efektifitas dari evaporator dalam mentransfer panas dan
pengaruh kinerja heat pipe akibat gas yang tidak terkondensasi.
Pada tahun 1969, dilakukan sebuah penelitian di perusahaan Kisha Seizo Kaisha Jepang,
mengenai instalasi pemanas udara dengan menggunakan beberapa heat pipe. Pemindah
panas jenis heat pipe ini sangat diminati karena sangat bagus dalam hal konservasi energi
dan keramahannya terhadap lingkungan. Hal ini karena heat pipe dapat digunakan untuk
mengambil kembali panas buangan dari gas buang dan dapat diterapkan pada mesin
pendingin pada industri dan rumah tangga. Pada tahun 1990, perusahaan Eropa
mengeluarkan aturan untuk mensupply heat pipe dari dalam negeri dan luar Eropa. Dan
hal ini dilakukan dengan sangat cepat. Alcatel Space, menggunakan penelitian awal
mereka terhadap aksial heat pipe dan hasilnya kinerja dari heat pipe cukup bagus. Pada
saat yang bersamaan, Astrium menjadi penggagas pada capillary pumped fluid loop
system untuk teknologi French tentang pesawat ruang angkasa yang disebut STENTOR.
Capillary pumped loop digunakan oleh NASA pada Teleskop Huble dan pesawat ruang
angkasa pada Desember 2001.
Sekarang heat pipe digunakan juga untuk mendinginkan sebuah laptop, consol
game, dan beberapa piranti komputer lainnya yang menghasilkan flux panas cukup besar
seperti VGA, chipset mainboard dan bahkan chipset memory. Mekanisme penghantaran
panas pada heat pipe dilakukan melalui tiga daerah hantaran yaitu, evaporator, adiabatic
area dan condensor serta
struktur wick dimana
cairan
diuapkan
oleh
daerah evaporatorpada keadaan vapour melewati daerah adiabatik mencapai daerah
kondensor. Uap dilepaskan pada daerah kondensor sehingga uap mengaalami kondensasi
dan cairan mengalir menuju daerah evaporator kembali melalui daya kapilaritas wick.
Walaupunheat pipe dapat secara berkesinambungan menghantarkan panas ke daerah
kondensor, proses ini akan berlanjut selama ada tekanan kapiler yang cukup untuk
membawa cairan kembali ke daerah evaporator.

2.2 Pengertian Heat Exchanger Double Pipe


Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda. Dalam jenis penukar
panas dapat digunakanberlawanan arah aliran atau arah aliran, baik dengan cairan panas
atau dingin cairan yang terkandung dalam ruangan nular dan cairan lainnya dalam pipa.
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang
dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida
yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang
anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan
pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk
kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh ( shell
and tube heat exchanger ).
Pada jenis ini tiap pipa atau beberapa pipa mempunyai shell sendiri- sendiri.
Untuk menghindari tempat yang terlalu panjang, heat exchanger ini dibentuk menjadi U.
pada keperluan khusus, untuk meningkatkan kemampuan memindahkan panas, bagian
diluar pipa diberi srip. Bentuk siripnya ada yang memanjang, melingkar dan sebagainya.

Gambar.1 Alat penukar kalor jenis Double Pipa (Ike Yulia, 2011)
Keistimewaan jenis ini adalah mampu beroperasi pada tekanan yang tinggi, dank
arena tidak ada sambungan, resiko tercampurnya kedua fluida sangat kecil.
Kelemahannya terletak pada kapasitas perpindahan panasnya sangat kecil, Fleksibel
dalam berbagai aplikasi dan pengaturan pipa, dapat dipasang secara seri ataupun paralel,

dapat diatur sedimikian rupa agar diperoleh batas pressure drop dan LMTD sesuai
dengan keperluan,mudah bila kita ingin menambahkan luas permukaannya dan kalkulasi
design mudah dibuat dan akurat Sedangkan kelemahannya terletak pada kapasitas
perpindahan panasnya sangat kecil, mahal, terbatas untuk fluida yang membutuhkan area
perpindahan kalor kecil (<50 m2), dan biasanya digunakan untuk sejumlah kecil fluida
yang akan dipanaskan atau dikondensasikan.
2.3 Keuntungan dan Kekurangan
2.3.1 Keuntungan
Keuntungan dari Heat Exchanger Double Pipe Ialah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mampu beroperasi pada tekanan yang tinggi


Resiko tercampurnya fluida sangat kecil
Mudah dibersihkan pada bagian Fitting
Fleksibel dalam berbagai aplikasi dan pengaturan pipa
Dapat dipasang sri atu paralel
Pressure drop dan LMTD bisa diatur

2.3.2 Kerugian
Kerugian dari Heat Exchanger Doble Pipe Ialah :
1.
2.
3.
4.

Kapasitas perpindan panasnya sangat kecil


Mahal
Area perpindahan kalornya kecil ( <50 m2)
Jumlah fluida yang bisa dipakai kecil

2.4 Prinsip Kerja


Pada alat ini, mekanisme perpindahan kalor terjadi secara tidak langsung (indirect
contact type), karena terdapat dinding pemisah antara kedua fluida sehingga kedua fluida
tidak bercampur. Fluida yang memiliki suhu lebih rendah (fluida pendingin) mengalir melalui
pipa kecil, sedangkan fluida dengan suhu yang lebih tinggi mengalir pada pipa yang lebih
besar (pipa annulus). Penukar kalor demikian mungkin terdiri dari beberapa lintasan yang
disusun dalam susunan vertikal. Perpindahan kalor yang terjadi pada fluida adalah proses
konveksi, sedang proses konduksi terjadi pada dinding pipa. Kalor mengalir dari fluida yang
bertemperatur tinggi ke fluida yang bertemperatur rendah.

Dalam desain pipa penukar panas ganda, merupakan faktor penting adalah jenis
pola aliran dalam penukar panas. Sebuah penukar panas pipa ganda biasanya akan baik
berlawanan arah atau counterflow atau aliran paralel. Crossflow hanya tidak bekerja untuk
penukar panas pipa ganda. Pola yang aliran dan tugas panas yang dibutuhkan pertukaran
memungkinkan perhitungan log mean perbedaan suhu. Yang bersama-sama dengan
perpindahan panas keseluruhan diperkirakan koefisien memungkinkan perhitungan luas
permukaan perpindahan panas yang diperlukan. Kemudian ukuran pipa, panjang pipa dan
jumlah tikungan dapat ditentukan.
Prinsip kerja dari alat ini adalah memindahkan panas dari cairan dengan
temperature yang lebih tinggi ke cairan yang memiliki temperatur lebih rendah. Dalam
percobaan kali ini, aliran panas (steam) dialirkan pada bagian dalam pipa konsentris
sedangkan air dialirkan pada bagian luar dari pipa konsentris ini (bagian anulus).
Namun, terkadang dalam beberapa alat seperti HE ini, akan ada pengotor didalam
pipa yang membuat proses perpindahan kalor nya menjadi terganggu. Pengotoran ini dapat
terjadi endapan dari fluida yang mengalir, juga disebabkan oleh korosi pada komponen dari
heat exchanger akibat pengaruh dari jenis fluida yang dialirinya. Selama heat exchanger ini
dioperasikan pengaruh pengotoran pasti akan terjadi. Terjadinya pengotoran tersebut dapat
menganggu atau memperngaruhi temperatur fluida mengalir juga dapat menurunkan ataau
mempengaruhi koefisien perpindahan panas menyeluruh dari fluida tersebut. Beberapa faktor
yang dipengaruhi akibat pengotoran antara lain : Temperatur fluida, Temperatur dinding tube
dan kecepatan aliran fluida.

Gambar 2. Prinsip Kerja Heat Exchanger Double Pipe

2.5 Bagian-bagian Heat Exchager


Double
Pipe
Heat
konsentris, penghubung T dan return bend.

Double Pipe
Exchanger terdiri dari dua pipa yang
Pipa bagian dalam ditumpuk dengan

packing

gland pada pipa luar. Satu fluida


mengalir

dalam

anulus. Aliran kedua fluida dapat dibuat co-current atau countercurrent.


Penghubung
pada pipa luar untuk pengeluaran atau

disambungkan

pemasukan cairan anulus. Pembalik

arah menghubungkan dua pipa dalam

dan tidak menyumbangkan luas

bidang perpindahan panas. Alat ini mudah dibuat dari bahan-bahan (pipa, fitting) standar.
Ukuran panjang efektif biasanya 12,15 atau 20 feet. Tipe Hairpin mempunyai panjang
40 feet unsur luas/ panjang yang lebih besar dapat dibuat sejumlah Hairpin secara seri.
Dalam hal ini seringkali pipa dalam menyentuh pipa luar dan mengganggu aliran dalam
anulus.
Konstruksi Double Pipe Heat Exchanger antara lain :
1. Hairpin: Penyatuan dua kaki, konstruksi hairpin lebih disukai karena membutuhkan
ruang yang tidak begitu besar
2. Packing & glad: Packing dan glad menyediakan penyegelan untuk anulus dan
mendukung pada inner pipa
3. Return Bend: Ujung-ujung berlawanan bergabung membentuk huruf U melalui
sambungan las
4. Support lugs: Support lugs dapat dilengkapi pada ujung innner pipa
5. Flange: Pipa-pipa luar dihubungakan dengan flange pada akhir sambungan agar
mudah dibuka atau dibongkar guna pembersihan dan pemeliharaan
6. Union Join: Untuk pemasangan inner tube dengan U-bend
7. Nozzles: Bagian kecil dari pipa yang di hubungkan ke shell atau ke saluran yang
bertindak sebagai inlet atau outlet dari cairan
8. Gasket: Packing diletakkan diantara dua buah flange agar aliran dapat bergerak bebas.
2.6 Aplikasi Double Pipe Heat Exchanger dalam Industri
Pada dunia Industri, Double Pipe Heat Exchanger banyak digunakan dalam industri
makanan sebagai proses pendinginan produk. Tipe Heat Exchanger ini yang biasa
digunakan adalah Scraped Surface Heat Exchanger (SSHE). SSHE di desain untuk
proses variasi bahan dengan viskositas tinggi dan penukar panas untuk variasi produk
yang sensitif terhadap panas seperti bulir-bulir buah.

BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoeh dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang dikedua
ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida yang
satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus
antara pipa luar dengan pipa dalam.
2. Keuntungan dari Heat Exchanger Double Pipe ialah Mampu beroperasi pada tekanan
yang tinggi, resiko tercampurnya fluida sangat kecil, mudah dibersihkan pada bagian
Fitting, fleksibel dalam berbagai aplikasi dan pengaturan pipa, dapat dipasang sri atu
paralel, pressure drop dan LMTD bisa diatur. Sedangkan Kerugian dari Heat
Exchanger Doble Pipe ialah kapasitas perpindan panasnya sangat kecil, mahal, area
perpindahan kalornya kecil ( <50 m2), jumlah fluida yang bisa dipakai kecil
3. Aplikasi dari Double Pipe Heat Exchanger yaitu pada kebanyakan industri makanan
sebagai proses pendinginan produk, penjaga suhu, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai