Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat dari segi rohani kristen adalah suatu panggilan untuk menolong sesama sebagai
insan ciptaan yang Maha kuasa,pangilan sebagai seorang perawat terlepas dari menolong dari
sisi fisik tetapi ada hal yang tak kala penting yaitu bagaimana perawat sebagai beban pengabdian
yang tidak melupakan sisi psikologis dan bahkan rohani spiritual kristen untuk memberikan
dukungan spriritual,sehinga pasien paliatif betul betul merasakan asuhan keperawatan dengan
dasar kasih Yesus untuk memperoleh pemulihan iman dan yakin bahwa ada kuasa yang dasyat
dibalik semua situasi yang dialami melalui jamahan rohani kristen melalui perawat.
Dengan menggunakan pendekatan-pendekatan rohani Kristen kita akan mampu
memberikan pelayanan yang holistik dari segi bio,psiko,sosoal,kultural dan spriritual sehingga
pasien mempu menerapkan koping atas dasar kuasa Kristus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sajakah peran perawat dalam merawat pasien dalam agama protestan?
2. Bagaimana cara perawatan jenazah dalam agama protestan ?
1.3 Tujuan
a.

Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari makalah ini yaitu siswa mampu memahami
peran perawat dalam merawat umat beragama kristen

b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini, yaitu Mahasiswa dapat menjelaskan
peran perawat dalam merawat umat beragama kristen protestan dan mengetahui cara
perawatan jenazah dalam agam Kristen protestan.
1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peran Agama dalam Keperawatan


Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
kedudukannya dalam sistem (ZaidinAli , 2002,).
Menurut Gaffar (1995) peran perawat adalah segenap kewenangan yang dimiliki oleh
perawat untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Agama adalah keyakinan yang dianut oleh individu dalam pedoman hidup mereka
yang dianggap benar. Agama sangat menghargai seorang petugas kesehatan karena petugas ini
adalah petugas Kemanusiaan yang sangat mulia.
Peran agama dalam keperawatan adalah topik yang jarang untuk dibahas, padahal kita
tahu hal ini sangat berpengaruh didalam pelayanan, hal ini terbukti dengan didalam keperawatan
kita juga mengenal tentang kebutuhan spiritual (walaupun tidak benar-benar dapat disamakan
dengan agama). Tapi kali ini saya hanya ingin membagi ide atau pemikiran saya, bukan tentang
pemenuhan kebutuhan spiritual, tetapi yang berhubungan dengan pendidikan agama bagi
keperawatan.
Saat ini institusi pendidikan keperawatan sedang menjamur, sebagian besar mengaku
ingin mencetak tenaga siap pakai, terampil dan memiliki akhlak. Karena tujuannya termasuk
mencetak tenaga keperawatan yang berakhlak maka mata kuliah agama tentu saja menjadi wajib
mendapat perhatian. Hal ini tentu saja adalah hal yang baik, karena kita semua tentu tidak mau
keperawatan diisi oleh orang-orang yang bermental rusak. Yang menjadi pertanyaan apakah yang
selama ini diajarkan telah sesui dengan kebutuhan dunia keperawatan? Apakah yang kita
2

harapkan dari mengajarkan agama pada mahasiswa keperawatan, apakah itu cukup atau dipakai
dalam kehidupan profesionalnya sebagai perawat? dan banyak pertanyaan lagi yang mugkin
dapat timbul dan kita pikirkan pemecahannya. Dalam kehidupan profesional, tiap cabang ilmu
keperawatan tentu sudah mempunyai patokan tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.
Selain itu juga ada mata kuliah etika keperawatan yang tentu saja diharapkan dapat
menumbuhkan sikap profesional sesuai dengan tuntutan dunia keperawatan, yang tentu saja
diharapkan dengan ini sudah cukup untuk membentuk mahasiswa yang siap pakai dan terampil
dan bahkan bisa dikatakan tindakannya sesuai dengan tuntutan etika dalam keperawatan yang
pengertiannya tidak jauh beda dengan akhlak. Karena kalau kita berbicara tentang akhlak yang
mulia, mengapa pembentukannya harus dilakukan dibangku kuliah. Bukankah dengan
pendidikan etika keperawatan saja sudah cukup? Karena itu mengapa agama tetap diajarkan
dibangku kuliah?
Agama tetap penting untuk diajarkan, karena untuk menekankan aspek tertentu bagi
masyarakat kita peran agama sangat besar, tinggal bagaimana pemanfaatannya yang perlu
dibenahi. Bila mata kuliah agama hanya mengajarkan agama secara umum saja yang tidak
mengena dengan kehidupan profesional, maka menurut saya tidak ada gunanya dan jadinya
hanya formalitas mengajarkan agama, karena tidak mau disebut sebagai institusi yang tidak
mengajarkan akhlak pada mahasiswa.
Hak dan kewajiban perawat dengan pasien
1. Kewajiban petugas keperawatan
a)
b)
c)
d)
e)

Melaksanakan tugas sesuai dengan tugas sumpah jabatan


Memberikan pelayanan dengan baik
Menetapkan tarif yang terjangkau oleh masyarakat
Mengusahakan keringanan biaya
Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain

2. Hak petugas keperawatan


a) Mendapatkan gaji dan honor
b) Mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah setempat
c) Mendapatkan perlindungan hokum
d) Melindungi pasien dari ancaman luar kehidupan keselamatan jiwanya.
2.2 Peran perawat dengan dasar iman kristen protestan
Proses intervensi terhadap pasien krisis atau terminal
a. Intervensi langsung oleh perawat sebagai konselor kristen
1. Kerelaan dan empati
Cara menolong pasien yang sedang mengalami krisis atau penyakit terminal tidak
semudah dengan cara menolong pasien yang bermasalah lainnya jadi diperlukan empati
dan kerelaan dalam ikut memahami keadaan pasien
Orang yang sedang krisis mengalami ketidak seimbangan perasaan dan pikiran.
Bisa saja tiba-tiba memarahi orang yang berusaha menolongnya dan tidak menerima
pertolongan kita
2. Memberikan dukungan emosi
Tujuan dukungan itu untuk mengurangi kegelisahan rasa bersalah dan ketegabgan
emosinya.semuanya ini adalah usaha demi memulihkan kembali kseimbangan dalan diri
pasien terminal
3. Memberikan dorongan semangat
Dorongan semangat pada tahap permulaan untuk menolong pasien yang
kuatir,merasa tak berdaya dan berputus asa dalam krisisnya.
b. Mengambil tindakan pemulihan

1. Bagi pasien yang sedang mengalami krisis,diperlukan rencana bertindak yang harus
segera di berikan
2. Selama masa krisis atau menghadapi penyakit terminal,perlu membantu pasien untuk
memahami kondisi yang masih baru di alami
c. memberikan dukungan dengan melibatkan Fiman Allah bahwa dalam Yesus ada
pengharapan
Sebagai perawat dasar dalam melengkapi asuhan keperawatan dari sisi rohani
kristen adalah memberikan konseling bahawa dalam yesus ada pengharapan.
Hai anakKu,janganlah engkau melupakan ajaranKu,dan biarlah hatimu
memelihara perintahKu,karena panjang umur lanjut usia serta sejaterah akan
ditambahkan kepadamu.jangan kiranya Kasih dan Setia meninggalkan engkau!
Kalungkanlah pada lehermu,tuliskanlah itu pada loh hatimu,maka engkau akan mendapat
kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.percayalah kepada Tuhan
dengan segenap hatimu,dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.akuilah
Dia dalam segalah lakumu,maka Ia akan meluruskan jalanmu
Dari Firman Allah diatas didapatkan pengharapan yang datangnya dari Allah
sendiri bahwa dalam keadaan krisispun Allah masih dapat melakukan mukjizat. Perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan tentunya yakin bahwah setelah semua tindakan
yang di lakukan dalam pemenuhan kebutuhan pasien ternyata tidak cukup tanpa campur
tangan Tuahan sendiri,termasuk penguatan rohani yang sesungguh menjadi suatu dasar
karena atas dasar kasih Kristus pasien akan mendapatkan pemulihan dan mengerti Kasih
Yesus karena setelah semua pertolongan dari segi medis masih ada kuasa Tuhan yang
mampu merubah yang sesungguhnya mustahil bagi manusia tapi itu sanggup dilakukan
oleh Tuahan.seperti Yesus mambangkitkan orang mati
d. Atas dasar kasih

Perawat sebagai perpanjangan tangan Tuhan sendiri akan sangat berperan dalam
memberikan pemulihan secara rohani setelah semua tindakan yang telah di upayakan
dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif.kasih sendiri telah telah menjadi
komitmen Yesus sendiri dimana yesus tidak akan membiarkan kita untuk menghadapi
persoalan sendiriaan.
Berbagai macam penguatan dapat kita berikan sebagai perawat,dalam menolong
pasien menghadapi keadaan yang di alami dengan dasr kasih Kristus.
e. Campur tangan Yesus
Yesus mempunyai kuasa mengatasi penyakit
contoh dalam Alkitab :
1.

Penyakit kusta adalah penyakit kulit yang buruk dan pada masa Yesus tak

seorangpun yang sakit kusta dapat disembuhkan. Dalam Mar 1:40-43 kita membaca
seorang yang berpenyakit kusta datang kepada Yesus mohon pertolongan. Seorang yang
sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon
bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka
tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah
orang itu dan berkata kepadanya: " Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga
lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu
pergi dengan peringatan keras: Yesus menyembuhkannya dengan satu sentuhan tangan.
2. Dalam Mar 5:25-34 kita membaca tentang seorang wanita yang sakit selama
dua belas tahun. Dia telah berobat kepada beberapa dokter dan telah menghabiskan
uangnya dalam usahanya agar sembuh. Tidak seorangpun dapat menolongnya, tetapi
ketika dia menjamah jubah Yesus, ia segera sembuh.

2.3 Perawatan Jenazah menurut Agama Protestan


Agama Protestan tidak memiliki aturan khusus bagaimana harus merawat jenasah.
Prinsipnya adalah bahwa setiap jenazah harus diperlakukan secara layak. Hal-hal umum yang
6

biasa dilakukan adalah memandikan jenazah (siapapun boleh ikut memandikannya, dan kalau
sudah dimandikan tidak akan dimandikan lagi), memberikan pakaian sama seperti ketika dia
masih hidup (bisa pakaian baru atau pakaian yang paling ia sukai), meriasnya sama seperti kalau
ia mau berangkat ke gereja atau pesta (dengan pertimbangan bahwa ia akan menghadap Tuhan)
dan membaringkannya dalam peti yang sudah dihias dengan rangkaian bunga dan wangiwangian. Sekali lagi pangruptilaya atau perawatan jenazah ini pada umumnya sesuai dengan
adat istiadat setempat.
Setelah dimandikan dan dibaringkan dalam peti kemudian didoakan oleh sanak saudara,
kerabat dan para pelayat. Siapapun boleh menyentuh dan ikut mendoakannya. Sebelum
diberangkatkan ke kubur dan ketika dimasukkan ke liang lahat, akan didoakan sesuai dengan
ritus agama Protestan yang sudah ada dipimpin oleh tokoh umatnya.
A.

Cara merawat jenazah


Tindakan ini dilakukan untuk menjaga privasi keluarga sekaligus merawat

jenazah

supaya tahan lama dan kelihatan bersih dan menghargai jenazah.


1. Perlengkapan memandikan jenazah
Adapun perlengkapan yang diperlukan dalam memandikan jenazah:
a. Air bersih secukupnya
b. Sabun mandi untuk membersihkan
c. Sarung tangan atau handuk untuk membersihkan kotoran-kotoran
d. Lidi atau sebagainya untuk membersihkan kuku
e. Handuk untuk mengeringkan badan atau tubuh jenazah setelah selesai dimandikan
2. Cara-cara memandikan jenazah
a. Bujurkan jenazah di tempat yang tertutup, tetapi jika jenazah dapat didudukkan di kursi
b.

bisa didudukan dikursi.


Seandainya jenazah perempuan maka yang memandikan perempuan demikian juga

c.
d.
e.
f.

sebaliknya.
Lepaskan seluruh pakaian yang melekat dan menutup
Tutup bagian auratnya
Lepaskan logam seperti cincin dan gigi palsu seandainya ada.
Bersihkan kotoran nazisnya dan meremas bagian perutnya hingga kotorannya keluar, hal

ini dialakukan dalam keadaan duduk.


g. Bersihkan rongga mulut
h. Bersihkan kuku, jari dan tangannya
i. Diusahakan menyiram air mulai dari anggota yang kanan, diawali dari kepala bagian
kanan terus ke bawah, kemudian bagian kiri terus kebawah dan diulang sampai bersih

3. Cara pelaksanaan memandikan jenazah


a. Mulai menyiram anggota tubuh secara urut, tertib segera dan rata hingga bersih minimal
b.
c.
d.
e.
f.

3 kali serta dimulai anggota tubuh sebelah kanan.


Menggosok seluruh tubuh dengan air sabun.
Menyiram beberapa kali sampai bersih.
Setelah bersih seluruh tubuh dikeringkan dengan handuk kering hingga kering.
Pakailah baju jenazah dengan warna gelap atau pakaian kesukaannya.
Diangkat ke rumah di ruang tengah dimana dialasi tikar pandan.

4. Hal-hal yang diperhatikan


a. Dilarang memotong rambut, hal ini dihindari karena dianggap menganiaya jenazah
b.

dengan menimbulkan kerusakan atau cacat tubuh.


Saat menyiram air pada wajah dan muka tutuplah lubang mata, hidung, mulut dan

c.

telinganya agar tidak kemasukan air.


Apabila anggota tubuh terluka dalam menggosok dan membersihkan bagian terluka
supaya hati-hati dilakukan dengan lembut seakan memperlakukan pada waktu masih
hidup.

B.

Cara memformalin jenazah


Formalin yang digunakan 70% sebab dapat membunuh bakteri dengan membuat jaringan

dalam bakteri dehidrasi kekurangan air, sehingga sel bakteri akan kering dan membentuk lapisan
baru dipermukaan, hal ini bertujuan untuk melindungi lapisan dibawah, supaya tahan terhadap
serangan bakteri lain.
Formalin digunakan kurang lebih 4 liter supaya tahan lama kurang lebih satu minggu,
untuk tiga hari jumlah 2 liter dimana konsentrasinya sama 70%, untuk penyuntikan formalin
dipercayakan kepada pihak RS atau bidan. Jika di RS penyuntikan ini dipercayakan kepada
perawat sedang di luar RS dipercayakan kepada bidan. Ini disuntikan pada tubuh jenazah. Salah
satu tempatnya di bagian yang banyak mengandung air dan berongga contohnya di bagian selasela iga. Formalin juga dapat dimasukkan ke pembuluh vena saphena magna. Pembuluh ini
letaknya di atas persendian kaki supaya tidak merusak organ tubuh lainnya. Ada juga yang
disuntikkan di pelipatan paha. Namun, di dunia kedokteran sudah menggunakan standar di kaki
karena selain mencarinya mudah juga pembuluh sudah kelihatan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Seorang perawat memiliki peranan penting dalam merawat pasiennya. Seorang perawat
hendaknya memahami latar belakang pasien yang akan di rawat. Sikap empati sangat diperlukan
dalam merawat pasien, memberikan dorongan serta semangat menurut firman allah merupakan
salah satu tugas perawat yang diyakini memiliki kekuatan yang luar biasa dalam merawat
pasiennya.

DAFTAR PUSTAKA

Kaleka, Erikson. 2013. Peran Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Paliatif Dari
Segi Iman Rohani Kristen Protestan. http://erikson28kaleka.blogspot.html . Diakses pada Selasa
28 Oktober 2014 pukul 19.30 WITA.
Septian, Dwi. 2012.Makalah Peran Agama Dalam Keperawatan.
http://wineralways.blogspot.html . Diakses pada Selasa 28 Oktober 2014 pukul 19.30 WITA.
Admin. 2013. Perawatan Jenazah. [Online] available at http://elmanbillonx.blogspot.com/.
Diakses pada tanggal 11 November 2014 pukul 13.10 WITA.

10

Anda mungkin juga menyukai