Anda di halaman 1dari 2

MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN

http://teorionline.wordpress.com

Instrumen baku yang digunakan untuk penelitian di bidang sosial,


keperilakuan, SDM umumnya sulit ditemukan sehingga peneliti perlu
membuat sendiri instrumen yang akan digunakan dalam penelitiannya.
Proses penyusunan instrumen ini juga terkait erat dengan konseptualisasi,
operasionalisasi dan empirikal variabel

A. Tahapan Konseptualisasi variabel (definisi konseptual)


Tahapan ini merupakan langkah awal untuk menyusun instrumen
dimana peneliti merumuskan konsep atau definisi yang masih bersifat umum
dari berbagai sumber.

Contohnya :
Motivasi didefinisikan sebagai kondisi atau energi yang menggerakkan
diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan perusahaan
(Mangkunegara, 2005:61). Motivasi juga didefinisikan oleh Nawawi (2001 :
351), bahwa sebagai motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau
alasan seseorang melakukan sesuatu.
Dari dua definisi ini, motivasi dapat disimpulkan sebagai energi, daya
dorong, atau penyebab seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam
kaitannya dengan kerja, maka motivasi kerja merupakan energi, daya
dorong, atau penyebab seseorang untuk bekerja.

B. Tahapan Operasionalisasi
Pengertian yang dijelaskan oleh Neuman (2000:161) tentang
operasionalisasi variabel adalah proses mengaitkan definisi konseptual
dengan seperangkat teknik pengukuran. Lebih lanjut, Neuman menyatakan
bahwa operasioalisasi variabel dapat dinamakan construct’s operational
definition (definisi operasional) yang dapat berupa kuesioner.
Tahap operasionalisasi merupakan langkah lanjutan setelah peneliti
mendapatkan suatu definisi yang jelas pada tahap konseptualisasi. Sehingga,
tahap operasionalisasi adalah tahap dimana definisi konseptual tersebut
dikembangkan lebih spesifik dalam bentuk indikator-indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur variabel.

Contohnya : (Operasionalisasi variabel oleh Sekaran, 2003:179)


Setelah diperoleh definisi konseptual mengenai motivasi kerja, maka
motivasi kerja dioperasionalisasikan ke dalam lima dimensi pengukuran yaitu
:
1. Perilaku digerakkan oleh kerja
2. Tidak suka bersantai
3. Tidak suka ketidakefektivan
4. Menyukai tantangan moderat
5. Menyukai umpan balik

Lima dimensi ini selanjutnya dipecah lagi meliputi :


1. Perilaku digerakkan oleh kerja, indikatornya adalah :
a. Bekerja secara konstan
b. Tidak menyukai cuti
c. dst
2. Tidak suka bersantai, indikatornya adalah :
a. Memikirkan pekerjaan meski sedang dirumah
b. Tidak memiliki hobi
c. dst
3. dst

C. Tahapan Mengembangkan Pertanyaan


Setelah tahapan konseptual dan operasional dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah mengembangkan pertanyaan dari butir-butir dimensi dan
indikator yang dijelaskan dalam operasionalisasi variabel (dalam bentuk kisi-
kisi). Artinya, jika tahap operasionalisasi sudah dilakukan maka pembuatan
pertanyaan akan mudah dilakukan.

D. Tahap Ujicoba Kuesioner


Tahap ujicoba perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa baik
kuesioner yang sudah dibuat. Artinya sebelum kuesioner benar-benar
disebarkan perlu diujicobakan untuk mengetahui tingkat kesulitan, lamanya
waktu, validitas dan reliabilitas variabel.

Anda mungkin juga menyukai