Anda di halaman 1dari 3

Nama : Chairunnisa

NPM

: 200110130266

E. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau
pertikaian (conflict). Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian.
Mungkin penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara
waktu, yang dinamakan akomodasi (accomodation); dan ini berarti bahwa kedua
belah pihak belum tentu puas sepenuhnya.
Tiga pendapat dari tiga tokoh
Gillin dan Gillin
Bentuk interaksi sosial
adalah;
1. proses yang asosiatif
(akomodasi,
asimilasi,
dan akulturasi);
2. proses yang disosiatif
(persaingan,
pertentangan).

Kimball Young
Tomatsu Shibutani
Bentuk interaksi sosial Bentuk interaksi
adalah;
adalah;
1. oposisi (persaingan
dan pertentangan);
2. kerja sama yang
menghasilkan
akomodasi;
3.
diferensiasi
(tiap
individu mempunyai hak
dan kewajiban atas dasr
perbedaan usia, seks,
dan pekerjaan).

1.
akomodasi
situasi rutin;
2. ekspresi
dan anjuran;

sosial
dalam

pertemuan

3.
onteraksi
strategis
dalam pertentangan;
4.
pengembangan
perilaku massa.

1. Proses-proses yang asosiatif


a. Kerja sama (Coopeation)
Kerja sama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara
orang perirangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang
apabila orang dapat digerakkan untuk mencapai tujuan bersama dan
harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut dikemudian hari
mempunyai manfaat bagi semua. Kerja sama timbul karena orientasi
orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan
kelompok lainnya (yang merupakan out-group-nya).
Dikalangan masyarakat Indonesia dikenal bentuk kerja sama
tradisional dengan nama gotong-royong. Hal mana disebabkab adanya
suatu pandangan hidup bahwa seseorang tidak mungkin hidup sendiri
tanpa kerja sama dengan orang lain.
Dalam teori-teori sosiologi akan dapat dijumpai beberapa bentuk kerja
sama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerja sama
tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan: kerja sama spontan

(spontaneous
cooperation),
kerja
sama
langsung
(directed
cooperation), kerja sama kontrak (contractual cooperation), dan kerja
sama tradisional (traditional cooperation).
Selain itu masih ada lagi menurut James D. Thompson William. J.
McEwen menyebutkan ada lima bentuk kerja sama, yaitu sebagai
berikut:
1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.
2. Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur
baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya
kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
4. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih
yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
5. Join venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek
tertentu.
b. Akomodasi (Accomodation)
1. Pengertian Akomodasi
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk
menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu
proses. Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu
pengertian
yang
digunakan
oleh
para
sosiolog
untuk
menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial
yang sama artinya dengan pengertian adaptasi (adaptation) yang
dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjuk pada suatu
proses dimana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
alam sekitarnya.
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga pihak
lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Tujuan akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang
dihadapinya, yaitu:
1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan
atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan
paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara
waktu atau secara temporer.
3) Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara
kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai
akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah.
2. Bentuk-bentuk akomodasi
Akomodasi sebagai suatu proses mempunyai beberapa bentuk,
yaitu sebagai berikut.
a) Coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan oleh karena adanya paksaan.

b) Compromise adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihakpihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar
tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
c) Arbitration
merupakan
suatu
cara
untuk
mencapai
compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak
sanggup mencapainya.
d) Mediation hampir menyerupai arbitration. Pada mediation
diundanglah pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan
yang ada.
e) Conciliation adalah suatu usaha untuk mempertemukan
keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi
tercapainya suatu persetujuan bersama.
f) Toleration juga sering dinamakan tolerant-participation. Ini
merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang
formal bentuknya.
g) Stalemate merupakan akomodasi, dimana pihak-pihak yang
bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang
berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan
pertentangannya.
h) Adjudication, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di
pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai