HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
Putri Ulfa Sani, S.Ked*
Pembimbing :
dr. Panggayuh Wilutomo, SpOG **
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
SMF/BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD RADEN MATTAHER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015
PENDAHULUAN
50-90% wanita hamil mual dan muntah
Mual dan muntah dimulai pada kehamilan
minggu ke 9-10, memberat pada minggu 1113 dan berakhir minggu ke 12-14.
1-10% berlanjut melewati minggu ke-20
sampai ke-22.
Apabila mual dan muntah yang dialami
mengganggu
aktivitas
sehari-hari
atau
menimbulkan komplikasi, keadaan ini disebut
Hiperemesis gravidarum
[Kecemasan, Nyeri]
Saluran
Pencernaan
Organ
Vestibular
[5-HT33]
[H22, M22]
Pusat Muntah
[H1, M1, NK1, 5-HT3]
CHEMORESEPTOR TRIGGER
ZONE (CTZ)
[mu, kappa, DA22, NK11]
MUNTA
H
DEFINISI
Hiperemesis gravidarum
Muntah-muntah yang berlebihan pada wanita hamil,
terjadi pada awal kehamilan sampai usia kehamilan
20 minggu, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau
setiap saat sehingga mengganggu pekerjaan seharihari dan menggangu kesehatan penderita
ETIOLOGI
Belum diketahui dengan pasti
Faktor predisposisi :
a.
b.
c.
d.
Faktor
hormonal
primigravida,mola
hidatidosa, kehamilan ganda
Faktor organik masuknya vili khoriales
dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik.
Faktor alergi
salah satu respons dari
jaringan ibu terhadap anak.
Faktor endokrin lainnya hipertiroid, diabetes
PATOFISIOLOGI
Masih kontroversi
Faktor Psikologis
Faktor
Biologis
Sosial
Budaya
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
TEORI HOROMONAL
hCG (human chorionic gonadotrophin)
Dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon hCG
(human chorionic gonadotrophin) merangsang
sekresi saluran pencernaan atas dan mempengaruhi
distensi dari saluran cerna
Esterogen
Dikaitkan dengan peningkatan kadar esterogen
memperlambat pengosongan lambung dan menurunkan
transit usus dan meningkatkan akumulasi cairan
Patofisiologi Gejala
Muntah terus menerus cadangan karbohidrat dan
dehidrasi
hemokonsentrasi aliran darah ke
jaringan berkurang zat makanan dan
oksigen ke jaringan menurun tertimbun
zat metabolik toksik
TOFISIOLOGI GEJALA
PEMBAGIAN
SECARA KLINIK
HEG Tingkat I
Muntah terus-menerus
Intoleransi makanan dan minuman
Nafus makan menurun
Berat badan menurun
Nyeri epigastrium.
Pertama-tama isi muntahan adalah makanan,
kemudian lendir beserta sedikit cairan empedu,
dan dapat keluar darah jika keluhan muntah terus
berlanjut.
Nadi meningkat sampai 100 kali per menit
TD sistolik menurun.
PF : mata cekung, lidah kering, turgor kulit
menurun dan urin sedikit tapi masih normal
HEG Tingkat II
Pasien memuntahkan semua yang dimakan
dan diminum
Subfebril
Berat badan cepat menurun
Rasa haus yang hebat.
Nadi rentang 100-140 kali/menit
TD sistolik kurang dari 80 mmHg.
PF : apatis, pucat, lidah kotor, kadang ikterus
Ditemukan aseton serta bilirubin dalam urin
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis
DIAGNOSIS BANDING
Ulkus peptikum
Kolestasis obstetrik
Perlemakan hati akut
Apendisitis akut
Hipertiroidisme
Infeksi Helicobacter pylori
TATALAKSANA
Rawat Inap
Stop makanan per oral 24-48 jam
Jika dehidrasi rehidrasi dengan cairan kristaloid
Maintanace Infus glukosa 10% atau 5% : RL = 2 :
Antiemetik :
PENGATURAN DIET
HEG tingkat III diet hiperemesis I.
KOMPLIKASI
Maternal
PROGNOSIS
Pasien yang ditatalaksana dengan tepat
TERIMA KASIH