Anda di halaman 1dari 3

20/04/2014

1. PENJELASAN UMUM

BAB VII
ANGGARAN BERBASIS
PRESTASI KERJA
Oleh:
Ahmad Bashofi Hasan
Gita Eka Prasetya
Mahendra Siswin M.R.
Wahyu Gusnardiyanto

2. ANGGARAN BERBASIS PRESTASI KERJA


Anggaran disusun dengan pendekatan berbasis prestasi kerja, yaitu suatu
sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau
output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan.
Penyusunan anggaran berbasiskan prestasi kinerja dilakukan berdasarkan:
1) Capaian kinerja,
2) Tolak ukur indikator kinerja,
3) Analisis standar belanja,
4) Standar satuan harga, dan
5) Standar pelayanan umum.

Anggaran yang disusun dan termuat dalam RKA-SKPD, mencerminkan


anggaran berbasis prestasi kerja.
Manfaat yang dapat diperoleh dari anggaran berbasis prestasi kerja yaitu:
1) Kepada masyarakat, sebagai pernyataan pambangunan yang dinyatakan
oleh pemerintah daerah untuk menjawab setiap kebutuhan, tuntutan, atau
aspirasi masyarakat guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
2) Kepada Kepala Daerah (manajemen), sebagai alat manajemen untuk
mengendalikan dan mengarahkan setiap aktivitas dalam pemerintah daerah
agar senantiasa mengacu kepada rencana yang dibuat.
3) Kepada aparatur dan satuan kerja perangkat daerah pelaksana, sebagai
sarana untuk mendorong setiap satuan kerja untuk lebih selektif dalam
merencanakan aktivitas berdasarkan skala prioritas daerah, tugas pokok dan
fungsi, tujuan, serta terjaminnya sinkronisasi aktivitas dan terhindarnya
tumpang tindih aktivitas.
4) Kepada stakeholder yang diwakili oleh DPRD, sebagai media komunikasi
dan pertanggungjawaban tentang keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
misi pemerintah daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, serta menerangkan kinerja yang telah dilaksanakan.

3. INDIKATOR KERJA

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang


menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran
atau tujuan yang telah ditetapkan.

Spesifik dan jelas


Dapat diukur secara objektif
Relevan
Penting
Sensitif terhadap perubahan
Terukur
Efektif

20/04/2014

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam


Penetapan Indikator Kinerja
a. Indikator kinerja
harus cukup
representatif / mewakili
kinerja kegiatan yang
akan diukur. Apabila
dijumpai banyak
indikator untuk suatu
kegiatan, pilih yang
paling representatif
terhadap kegiatan
tersebut.

b. Indikator harus mudah


diukur atau dilakukan
monitoring. Indikator yang
dipilih tentunya yang
mudah dalam hal
pengumpulan data serta
pengolahan datanya.
Indikator kinerja meliputi :
1. Masukan (input)
2. Keluaran (output)
3. Hasil (outcome)
4. Manfaat (benefit)
5. Dampak (Impact)

5. STANDAR BIAYA

Standar biaya merupakan perbandingan antara


anggaran belanja dengan target kinerja yang
dapat juga dinamakan dengan biaya rata-rata
persatuan output

Standar biaya tersebut menjadi dasar untuk


menilai kewajaran biaya suatu progam atau
kegiatan, karena menunjukan hubungan
rasional antara input dan outputnya

4. ANALISA STANDAR BELANJA

Analisa Standar Belanja (ASB) adalah standar


atau pedoman yang digunakan untuk
menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya
setiap progam atau kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh suatu SKPD dalam satu
tahun anggaran

6. STANDAR PELAYANAN

20/04/2014

7. PENILAIAN PROGRAM/KEGIATAN

Proses evaluasi kinerja pada setiap SKPD berdasarkan


pertimbangan sebagai berikut:
1. Kaitan logis antara program atau kegiatan yang
diusulkan dengan Prioritas dan Plafon Anggaran (PA)
dan Kebijakan Umum APBD.
2. Kesesuaian antara program atau kegiatan yang
diusulkan dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang
bersangkutan.
3. Kepastian SKPD yang bersangkutan untuk
melaksanakan program atau kegiatan pada tingkat
pencapaian yang diinginkan dan dalam jangka waktu
satu tahun anggaran.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai