ABSTRAK
Latar Belakang: Penentuan diagnosis penyebab kematian yang tepat harus sesuai dengan aturan
atau Rules yang ada pada ICD-10. Studi pendahuluan di RSU Dr. Moewardi Surakarta pada
penentuan diagnosis penyebab kematian menunjukkan masih ditemukan adanya ketidaksesuaian
dengan tata cara penentuan kode mortalitas pada ICD-10.Hal ini akan berpengaruh terhadap
laporan mortalitas yang berkenaan dengan penyakit, monitoring survey serta dalam trend
klasifikasi 10 besar penyakit penyebab kematian. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat
kesesuaian hasil penentuan diagnosis penyebab kematian di Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi
Surakarta tahun 2010.
Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif observasional yaitu
peneliti bermaksud memberikan gambaran tentang sejauh mana tingkat kesesuaian penentuan
penyebab utama kematian dengan ICD-10 di RSU Dr. Moewardi Surakarta tahun 2010. Populasi
yang digunakan adalah 193 dokumen rekam medis, dengan pengambilan sampel Purposive
Sampling dengan 30% dari jumlah populasi, sehingga sampel yang digunakan sejumlah 58
dokumen rekam medis pasien meninggal dengan penyebab kematian Stroke.
Hasil dan Pembahasan: Persentase kesesuaian penentuan diagnosis penyebab kematian penyakit
Stroke dengan ICD-10 di RSU Dr. Moewardi Surakarta tahun 2010 adalah 9 dokumen rekam
medis dengan persentase 15,52. Sedangkan untuk data yang tidak sesuai dengan jumlah 49
dokumen rekam medis dengan persentase 84,48. Hal ini berarti kualitas hasil penentuan diagnosis
penyebab kematian di RSU Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2010 masih kurang (0%-20%).
Cara penentuan diagnosis penyebab kematian di RSU Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan
diagnosis yang telah dituliskan oleh dokter tanpa melihat kembali prosedur atau Rules tentang
penentuan penyebab kematian di ICD-10. Hal-hal yang menyebabkan ketidaksesuaian adalah
pemilihan diagnosis yang salah dan kesalahan dalam menempatkan diagnosa pada sertifikat
kematian. Hal ini juga dikarenakan belum terdapat Prosedur Tetap dalam penentuan diagnosis
penyebab kematian.
Simpulan dan Saran: Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk pembuatan Prosedur Tetap
tentang penentuan diagnosis penyebab kematian, memberikan pelatihan tentang cara penentuan
diagnosis penyebab kematian kepada petugas medis, sosialisasi antara semua pihak medis dengan
teknisi medis dalam prosedur penentuan penyebab kematian sesuai dengan aturan atau Rules pada
ICD-10 sehingga membantu dalam keputusan manajemen.
internasional.
LATAR BELAKANG
Standar
klasifikasi
digunakan
adalah
merupakan
klasifikasi
menggunakan
26
standar
klasifikasi
ICD-10.
statistik,
yang
ICD-10
yang
Alpha-Numeric
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.IV, NO.1, MARET 2010, Hal 26-34
Departemen
exclusive)
yang
Klasifikasi terstruktur
menurut
kategori,
secara
hierarki
RL2a
untuk
menggunakannya.
tanpa
harus
menentukan
kode
Pelaksanaan
2004).
membuat
klasifikasi
tentang
penyebab
dalam
penentuan
penyebab
suatu
diagnosis
kematian
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah deskriptif
observasional
dengan
melakukan
pengamatan
secara
langsung
terhadap
pelaksanaan
memberikan
gambaran
makna
(Depkes, 2008).
ICD-10 digunakan sebagaidasar dalam
mempersiapkan
data
WHOmenyusunMCCD
statistik
atau
kematian.
sertifikat
27
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
1. Persentase
Kesesuaian
Hasil
Tabel 1. Rekapitulasi
Kesesuaian
Penentuan Diagnosis Penyebab Kematian
Stroke Dengan ICD-10
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
Sesuai
15,52
Tidak
Sesuai
Jumlah
49
84,48
58
100
Dapat
dilihat
bahwa
persentase
persentase
15,52.Sedangkan
ketidaksesuaiannya
dengan
untuk
jumlah
49
9
x 100%
58
Berdasarkan
= 15,52 %
hasil
analisis
kesesuaian
hasil
penentuan
penyebab
kematian
pasien
terhadap
diagnosis
rawat
inap
x100%
Jumlah dokumenyangditeliti
49
x 100%
58
persentase
perhitungan
hasil
penentuan
= 84,48 %
Hasil
kesesuaian
analisis
tingkat
ketidaksesuaiannya.
Hasil
yang
28
penentuan
rekapitulasi
kesesuaian
diagnosis
penyebab
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.IV, NO.1, MARET 2010, Hal 26-34
penentuan
diagnosis
penyebab
100
80
60
40
20
0
Sesuai
Tidak Sesuai
Kesesuaian
Grafik 1.
Kesesuaian
Penentuan
Diagnosis Penyebab Kematian Penyakit
Stroke Dengan ICD-10
berpengaruh
informasi
yang
terhadap
keakuratan
dihasilkan
mengingat
diagnosis final
didukung
penyebab
dengan
dengan
urutan
kematian
diagnosis
penyakit
serta
yang
kesesuaian
menuju
penggunaan
tersebut nantinya
akan
primer.
digunakan
Moewardi Surakarta
untuk
pemilihan
diagnosis
Center
of
Health
Statistics
(NCHS).
sebagai berikut :
StrokeHaemorrhage (I61.9)
II.
Pada
menjadikandiagnosisStrokeHaemorrh
age
kematian.
Dengan
ketidaksesuaian
reseleksi
penentuan
penentuan
penyebab
urutan
(I61.9)
ini,
sebagai
dokter
penyebab
dilakukannya
diagnosis
29
Oleh
Haemorrhage
pada
penerapan
bantuan
melihat
(I61.9)
ICD-10
Prinsip
dengan
Umum
dengan
riwayat
penyakit
pemeriksaan-pemeriksaan
dan
yang
karena
kematian
dokumen
maka
StrokeHaemorrhage
dijadikan
apakah
(I61.9)
sebagai
(I61.9)
dapat
penyebab
(UCoD)
menggunakan
medis,
Stroke
sebagai
itu
Prinsip
diagnosis
Umum,
penyebab
dapat
penyebab
kematian?.
b. Melihat
riwayat
penyakit
pemeriksaan-pemeriksaan
Dapatkah
(I61.9)
dengan
StrokeHaemorrhage
menyebabkan
Herniasi
dan
pada
Cerebral (G93.5)?
pasien,
berikut:
ICD-10
yang
tercantum
dapat
b) Pada
diketahui
lembar
sebagai
pemeriksaan
G93.6.
StrokeHaemorrhage .
pemeriksaan
radiologik
A000 F199
menunjukkan
bahwa
M F200 F99
positif
G000 G98
mengalami
Pada
ini
pasien
Stroke
Haemorrhage.
H600 H749
30
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.IV, NO.1, MARET 2010, Hal 26-34
Dying)
(7) Kelemahan
Respiratory
sistem
muskuloskeletal
seperti
penyebab
Heart
Failure.
kematian
Failure,
Seharusnya
diisi
dengan
disimpulkan
diagnosis
dokter
StrokeHaemorrhage
kematian,
karena
seperti
dinyatakan
dalam
aturan
bahwa
yaitu
dalam
sertifikat
yang
bahwa
dan
kematian,
StrokeHaemorrhage (I61.9)
II.
Gagal
sebagai
kematian.
Dengan
(I61.9)
reseleksi
penentuan
Nafas
penyebab
dilakukannya
(J96.9)
oleh
dokter
dengan
dapat
dijadikan
sebagai
penyebab kematian?
1) Penerapan Prinsip Umum dengan
bantuan Decision TableD
Langkah I
Dapatkah
StrokeHaemorrhage(I61.9)
penyakit
(G93.5)?
dan
pemeriksaan-
Gagal
tidak
penyebab
kematian
ICD-10
Nafas
diperbolehkan
(J96.9)
menjadi
menyebutkan
untuk
yang
tercantum
31
Oleh
G93.6.
menyebabkan
(J96.9).
A000 F199
Dari
M F200 F99
karena
Gagal
kedua
Nafas
langkah
maka
tersebut,
kita
memilih
G000 G98
StrokeHaemorrhage
H600 H749
sebagai
(UCoD)
########
Prinsip Umum.
itu
(I61.9)
penyebab
dengan
kematian
menggunakan
pemeriksaan-pemeriksaan
Oleh
itu
(G93.5).
Langkah 2
berikut :
karena
(1) Pasien
(J96.9)?
pada
datang
dengan
penurunan kesadaran
(2) Kelumpuhan
gerabagian kanan
(3) Pada
kondisi
merupakan
penyakit
Kelumpuhan
ICD-10
gerak
yang
tercantum
anggota
b) Pada
tersebut
tanda-tanda
Stroke
lembar
yaitu
anggota
pemeriksaan
J96.9.
StrokeHaemorrhage
40 cc.
########
ini
pasien
J96.9
StrokeHaemorrhage
menunjukkan
positif
bahwa
mengalami
dengan
32
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.IV, NO.1, MARET 2010, Hal 26-34
efektif
perfusi
Rumah
perdarahan
Sakit
Umum
Dr.
Moewardi
15,52.
ketidaksesuaian
pemilihan
yang
adalah
seharusnya
tidak
boleh
Berbanding
terbalik
pada
terutama
sertifikat
kematian
tetapi
dokter,
dengan
petugas
mengingat
medis
pentingnya
Prosedur
Tetap
diagnosis
dalam
penyebab
KEPUSTAKAAN
___________2004.
Morbidity
ICD-10
Volume 2. Training of Trainers
(TOT)
ICD-10.
PORMIKI.
Yogyakarta. (Tidak dipublikasikan).
Hal : 1-3
kita
dalam
penyebab
penentuan
kematian,
dapat
menerapkannya
agar
dalam
penentuan
pengolahan
data
33
Dr.
Notoadmodjo,
S.
2005.
Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Jakarta:
Rineka Cipta. Hal 70.
Sugiyono.
2008.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung : Penerbit Alfabeta. Hal
184-193.
PerMenKes
RI
No
269/MENKES/PER/III/2008.
Tentang Rekam Medis, Jakarta. Hal
3.
34
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.IV, NO.1, MARET 2010, Hal 26-34