Anda di halaman 1dari 45

Basic Life Support

(Update AHA 2017)

DIVISI PELATIHAN TBM ALERT


2018/2019
BASIC LIFE SUPPORT

 Usaha yang dilakukan untuk


mempertahankan kehidupan seseorang
pada saat pasien atau korban
mengalami keadaan yang mengancam
jiwa.
 Suatu tindakan oleh HCP atau orang
terlatih untuk mengusahakan
keselamatan nyawa seseorang yang
terkena respiratory arrest, cardiac
arrest, atau airway obstruction.
CARDIAC ARREST

 Hilangnya fungsi jantung normal


secara mendadak
 Keadaan terhentinya peredaran darah
secara normal akibat kegagalan
jantung dalam berkontraksi secara
efektif  transportasi oksigen dan
glukosa ke seluruh tubuh terganggu 
menyebabkan penurunan kesadaran,
kemudian menyebabkan henti napas
Inadequate Oxygen Brain
Supply

0-1 menit: Iritabilitas Jantung


6-10 menit: kerusakan otak sangat
mungkin
> 10 menit: kerusakan otak permanen
INDIKASI HENTI
NAPAS/JANTUNG
 Tenggelam
 Tersedak
 Stroke
 Obstruksi jalan napas
 Epiglotitis
 Overdosis obat-obatan
 Tersengat listrik
 Infark miokard
 Tersambar petir
 Koma akibat berbagai macam kasus
CPR

 Cardio Pulmonary Resucitation/


Resusitasi Jantung Paru adalah teknik
penyelamatan nyawa seseorang secara
emergency untuk mengusahakan
kembalinya aliran darah dari jantung
ke organ tubuh terutama ke organ vital
(otak, jantung, paru) dan pada
akhirnya mengembalikan fungsi kerja
dari organ tersebut.
TUJUAN CPR

 Aktivasi aliran darah


 Maksimalisasi aliran oksigen ke organ
vital terutama otak
 Mengembalikan sirkulasi spontan
 Minimalisir kerusakan neurologis
3 Kelompok Penolong

1. Tidak terlatih
2. Terlatih untuk CPR kompresi dada saja
3. Terlatih untuk CPR menggunakan
kompresi dada dan ventilasi (napas
buatan)  hanya dapat dilakukan
wajib minimal 2 orang
1. Tidak terlatih : berikan kompresi dada
saja secara terus menerus.
2. Terlatih untuk CPR kompresi dada
saja : berikan kompresi dada saja
secara terus menerus.
3. Terlatih untuk CPR menggunakan
kompresi dada dan ventilasi (napas
buatan) : lakukan kompresi dada
secara terus menerus (tanpa
interupsi) dan ventilasi (napas buatan)
CHAINS OF SURVIVAL
LANGKAH - LANGKAH CPR
PRINSIP BLS

Safety
Ressponsivene
ss
Shout for
helps
Compression

Airway

Breathing Sesuaikan dengan tipe penolong


SAFETY/ Keamanan
 Penolong
- Perkenalan diri secara singkat
- Informed consent dengan lingkungan
sekitar
 Korban
- Keadaan korban (cedera servic, spinal,
perdarahan)
 Lingkungan
- Pindahkan ke tempat aman dan tidak
berbahaya
Responsiveness
 Mengenal tanda – tanda henti jantung
 Cek respon/ kesadaran
- berteriak (suara)
- menepuk bahu/ pundak (sentuhan)
- menekan tulang dada/taju pedang
(nyeri)
Tingkat Kesadaran
AVPU
 Alert: bangun, tetapi masih bingung
 Verbal : merespon terhadap suara yg
diberikan
 Pain : merespon terhadap rangsang
nyeri yang diberikan
 Unresponsive : tidak merespon
samasekali
Shout for Helps
 Meminta pertolongan dengan mengaktifkan Emergency
Medical Service (EMS).
• 1 Penolong segera menghubungi telpon jogja (0274)
420 118 atau EMS dan mengambil AED (jika tersedia)
• Sebutkan informasi :
1. Identitas penolong
2. Nomor telepon yang bisa dihubungi
3. Identitas korban + jumlah korban
5. Lokasi korban secara spesifik
6. Kondisi korban (apa yang terjadi, misalnya serangan
jantung/ tidak sadar)
7. Dibutuhkan ambulan segera dan meminta bantuan
AED untuk dewasa/ anak - anak
• Menanyakan instruksi dan tutup telepon setelah
diinstruksikan oleh petugas
Evaluasi Nadi/ Tanda – tanda
sirkulasi
Cek Pulsasi
 Meraba denyut nadi karotis dengan

meletakkan 2 jari (jari telunjuk dan

tengah) melintang dan menempel

leher pasien.

 Geser pelan-pelan kedua jari tersebut

dari arah trachea ke tepi leher sambil

rasakan adakah denyutan karotis

teraba. Pemeriksaan denyut nadi ini

tidak boleh lebih dari 10 detik.


NO RESPONSE!
NO PULSE!
NO NORMAL BREATHING!
CAB

Chest
compression
Airway

Breathing Sesuaikan dengan tipe penolong


CHEST COMPRESSION
 Cara menentukan posisi tangan pada kompresi dada :
• Telusuri batas bawah tulang rusuk sampai ke ujung
tulang dada (processus xyphoideus), letakkan 2 jari
diatas processus xyphoideus.
• Letakkan tumit telapak tangan pada daerah pijatan
dan tangan lain (dominan) diatasnya.
Posisi tangan yang tepat saat kompresi
dada
 Angkat jari telunjuk dan jari tengah
 Letakkan tumit tangan yang lain di atas tangan yang
menempel di sternum.
 Kaitkan jari tangan yang lain di atas pada tangan yang
menempel pada tulang dada
 Luruskan dan kunci kedua siku
 Bahu penolong di atas dada korban
 Gunakan berat badan untuk menekan dada
Pijat Dada Efektif
 Landmark yang tepat
 rasio kompresi dan ventilasi 30:2
 Kedalaman minimal 5 cm / 2 inchi tetapi tidak lebih dari 6
cm / 2,4 inchi
 Memberi kesempatan dada kembali mengembang
sempurna (complete recoil)
 Frekuensi mencapai 100 -120 kali per menit.
 Minimalkan interupsi
 Hindari ventilasi berlebihan
 Jangan menghentak selama kompresi karena dapat
menimbulkan cedera.
AIRWAY
 Buka jalan napas

Lakukan gerakan Head tilt – Chin lift


- Letakkan satu tangan pada dahi
korban dan berikan tekanan ke
arah belakang dengan telapak
tangan untuk menengadahkan
kepala (head tilt).

- Tempatkan jari - jari tangan yang


lain di bawah tulang rahang bawah
untuk mengangkat dagu ke atas
(chin lift).
Cross Finger for Airway Obstruction
 Digunakan hanya untuk korban yang tidak sadar
 Dengan menggunakan jari jempol dan telunjuk
dari salah satu tangan, pegang lidah dan
mandibula kemudian naikkan
 Dengan menggunakan tangan yang lain,
masukkan jari telunjuk kedalam belakang
tenggorokan
 Gunakan hooking action untuk mengeluarkan
benda asing
 Lakukan dengan perlahan agar benda asing
tidak terdorong masuk kedalam teggorokan
BREATHING
 Lakukan ventilasi 2 kali tiap selesai 30 pijat dada
• Pertahankan posisi kepala tengadah dan dagu
terangkat.
• Pencet hidung korban
• Ambil napas seperti biasa
• Mulut penolong harus menutupi seluruh mulut korban,
berikan 2 tiupan pendek dengan jeda singkat
diantaranya. Lebih disarankan menggunakan alat bantu.
• Tiup sampai terlihat dada mengembang
• Lepaskan tekanan pada cuping hidung sehingga
memungkinkan terjadinya ekspirasi pasif setelah tiap
tiupan.
• Tiap napas bantuan diberi jarak 1 detik dengan volume
adekuat Ventilasi bertekanan positif diberika
• Biarkan dada mengempis
Tanpa jeda kompressi dada
• Volume ventilasi antara 400-600ml.
Pembaruan American Heart Association
2017
 Tidak ditekankan lagi look, listen, feel. Kunci
untuk menolong korban henti jantung adalah
aksi (action) tidak lagi penilaian (assesment)
 Untuk orang awam/ penolong tidak terlatih,
AHA menganjurkan harus memberikan
kompressi dada saja/ hands-only CPR dengan
atau tanpa bantuan pendamping
ADA NADI !
TIDAK ADA NAPAS!
COMPRESSI
TERUS!
ADA NADI !
ADA NAPAS!
RECOVERY POSITION
 Pada recovery position yang terpenting posisi
harus stabil, mendekati posisi lateral dengan
kepala tergantung dan tanpa menekan dada
untuk menghindari terganggunya pernapasan.
 Jika korban sudah dalam posisi recovery lebih
dari 30 menit, maka pindahkan ke posisi
sebaliknya. Re-Assesment setiap 2 menit.
Langkah-langkah menempatkan korban
pada posisi recovery
Posisikan Korban
 Lipat lengan kiri korban. Luruskan lengan kanan dengan
telapak tangan menghadap ke atas, di bawah paha kanan.
 Lengan kanan harus dilipat disilangkan di depan dada dan
tempelkan punggung tangan pada pipi kiri korban.
 Dengan menggunakan tangan yang lain, tekuk lutut kanan
korban dengan sudut 90 derajat.
Gulingkan Korban Ke Arah
Penolong
 Tempelkan tangan pada tangan korban yang ada di pipi.
Gunakan tangan yang lain memegang pinggul korban dan
gulingkan korban menuju penolong sampai berbaring
miring.
 Gunakan lutut untuk menyangga tubuh korban saat pada
menggulingkannya agar tidak terguling.
Posisi Akhir Recovery
 Pastikan kepala (pipi) korban di alasi punggung
tangannya.
 Periksa posisi tangan korban yang lain menggeletak
bebas dengan telapak menghadap ke atas.
 Tungkai kanan tetap di pertahankan dalam posisi
tersebut 90 derajat pada sendi lutut.
 Monitor nadi, tanda-tanda sirkulasi dan pernapasan
setiap beberapa menit (2 menit).
Indikasi Dihentikan CPR
 Terdapat tanda kembalinya sirkulasi spontan seperti
adanya gerakan pasien
 Adanya napas spontan (pasien telah sadar). Posisikan
pasien dengan recovery position.
 AED siap untuk menganalisis ritme jantung korban.
 Pertolongan atau bantuan medis telah tiba.
 Penolong sendirian dan kelelahan untuk melanjutkan CPR.
 Lingkungan menjadi tidak aman.
 Pasien telah dinyatakan meninggal.
DAFTAR PUSTAKA
 2017 American Heart Association
Focused Update on Adult Basic Life
Support and Cardiopulmonary
Resuscitation Quality: An Update to the
American Heart Association Guidelines
for Cardio pulmonary Resuscitation and
Emergency Cardiovascular Care
 American Heart Association. (2015).
Guideline Update for CPR and ECC.
Dallar, Texas: American Heart Association
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai