Anda di halaman 1dari 1

Di Indonesia ada dua sistem seluler yang digunakan, yaitu GSM dan

CDMA. Mungkin kamu lebih familiar dengan GSM karena lebih dulu
digunakan di Indonesia. Meski demikian, CDMA pun sekarang mulai
marak digunakan terutama untuk modem. Namun sebenarnya apakah
perbedaan keduanya? Mengapa ponsel GSM tidak bisa diisi kartu
CDMA dan sebaliknya?
Sebelumnya kamu perlu tahu bahwa dalam setiap sistem komunikasi
dimungkinkan beberapa pengguna melakukan sambungan pada satu
waktu bersamaan. Akan tetapi, tentu saja setiap sambungan telepon
membutuhkan jalurnya sendiri-sendiri agar tidak saling mengganggu
antara satu saluran dengan saluran lain. Konsep ini dinamakan
multiple access. Inilah yang menjadi pembeda utama antara GSM dan
CDMA.
Pada GSM, digunakan metode TDMA atau Time Division Multiple Access.
Terlihat dari namanya, metode ini menggunakan waktu untuk
membentuk jalur tiap sambungan telepon. Tiap ponsel yang hendak
melakukan sambungan mendapat slot waktu sendiri untuk
sambungan tersebut. Jadi, ponsel tersebut hanya dapat mengirim data
GSM pada slot waktu yang telah ditentukan. Akan tetapi hal ini tidak
begitu terasa bagi kita karena rentang waktunya sangat singkat dan
berulang secara periodik.
Sedangkan CDMA menggunakan metode yang sama dengan namanya,
yaitu CDMA (Code Division Multiple Access). Dengan metode ini, setiap
ponsel yang hendak melakukan sambungan dapat mengirim data
CDMA kapan saja. Sebagai pembeda, setiap ponsel memiliki kode unik
untuk mengatur paket data CDMA yang dikirimnya dalam sambungan
telepon. Nantinya, pihak penerima sambungan telepon itu juga hanya
akan menerima data yang menggunakan kode yang sama dengan
kode yang digunakan oleh pengirim itu.

Anda mungkin juga menyukai