Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain karena
setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing serta manusia juga
memiliki tujuan hidupnya masing - masing, dari kekurangan yang dimiliki tersebut
manusia memiliki keterbatasan dalam mewujudkan tujuan hidupnya sehingga manusia
membutuhkan bantuan orang lain atau dengan kata lain manusia sebagai makhluk sosial
dan tanpa disadari setiap hari kita selalu membutuhkan bantuan orang lain dan kita
dibutuhkan untuk membantu orang lain, dari situ mengakibatkan adanya hubungan
timbal balik yang disebut dengan interaksi atau saling ketergantungan.
A. Rumusan Masalah
1. Bagian-bagian hubungan personal.
2. Prinsip hubungan personal.
3. Aspek interaksi manusia
B. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui bagian- bagian hubungan personal.
2. Untuk mengetahui prinsip hubungan personal.
3. Untuk mengetahui aspek interaksi manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

1|Page

A.

Bagian-bagian hubungan personal.


1. Komunikasi.
Komunikasi hanya bisa terjadi apabila terdapat sekurang-kurangnya 2 orang

dalam setting lingkungan komunikasi. Hubungan yang melibatkan dua orang ini
termasuk kajian diadik, fenomena kajian hubungan dua orang ini mencakup
kepribadian-kepribadian perbedaan hubungan dua orang sahabat dan hubungan dengan
yang belum dikenal.
Devito (1995) mengajukan model proses komunikasi interpersonal yang bersifat
sirkuler. Model ini dijelaskan dengan unsur utama komunikasi, yaitu :1
a. Pengiriman pesan (encoding) dan penerimaan pesan (Decoding).
Pengiriman pesan mengacu pada tindakan untuk mengirimkan suatu pesan yang
berisi ide-ide. Dapat berupa bahasa lisan atau pun tulisan. Dalam tindakan pemahaman
pesan itu penerima berusahan menerjemahkan kembali pesan dalam bentuk kode
kedalam ide-ide.
b. Kompetensi.
Kemampuan penyesuaian diri dalam komunikasi berdasarkan pada konteks
interaksi dan berdasarkan pada konteks orang yang menjadi teman berkomunikasi.
c. Pesan.
Dalam komunikasi diadik, pesan harus dikirim dan diterima, bisa berupa lisan
atau pun tulisan, bahasa tubuh atau bau-bauan. Selama proses tersebut terjadi hubungan
timbal balik berkenaan pesan dalam berkomunikasi. Sebelum mengirim pesan utama
seseorang biasanya mengirimkan umpan awal.
d. Saluran.
Saluran merupakan jembatan yang menghubungkan sumber pengirim pesan ke
penerima pesan.

e. Bising .
Segala sesuatu yang mengganggu proses komunikasi, untuk mengurangi bising
bisa dilakukan dengan cara memilih kalimat yang tepat dan jelas, meningkatkan
kemampuan mengirim pesan dan menerima pesan nonverbal.
f. Konteks.
Komunikasi selalu mengambil tempat pada konteks tertentu, konteks memberi
pengaruh pada bentuk dan isi komunikasi.
g. Dampak.
Komunikasi selalu memberi dampak pada individu yang terlibat dalam proses
komunikasi.
1

Fattah Hanurawan, psikologi sosial, suatu pengantar (Bandung: PT. Remaja rosdakarya. 2012) hlm.137.

2|Page

h. Etika.
Kriteria penilaian baik dan buruk berkenaan dengan suatu tindakan komunikasi.
2. Metode meningkatkan efektifitas komunikasi diadik.
Terdapat metode agar kemunikasi lebih efektif dan agar dapat meningkatkan
hubungan antara dua orang. Yaitu :
a) Penyampaian kalimat harus dalam bentuk kalimat baku, dan menghindari
jargon yang dapat menimbulkan kesalahan persepsi.
b) Pengirim harus memperhatikan bahwa penerima pesan memperhatikan apa
yang disampaikan pengirim pesan.
c) Pengirim menghindari kebisingan berlebihan dalam isi pesan.
d) Pengirim harus menghindari kejenuhan informasi dengan cara pesan dikirim
dalam waktu yang singkat dan pada waktu yang tepat.
e) Pengirim dapat mengulangi pesan yang disampaikan.
f) Pengirim berusaha mendapatkan umpan balik untuk mendapatkan ketepatan
pesan yang disampaikan pengirim.
g) Pengirim pesan harus nampak terbuka dan jujur dihadapan penerima pesan.
h) Pengirim pesan harus memperhatikan dampak emosional dari pesan yang
disampaikan pengirim.
i) Pengirim pesan harus menempatkan diri sebagai pendengar yang baik.
3. Faktor yang menentukan ketertarikan sosial dua orang.
1) Kedekatan.
Jarak ruang yang memberi pengaruh signifikan terhadap pemilihan orang lain
sebagai teman interaksi melalui proses komunikasi.
2) Kemenarikan fisik.
Manusia cenderung memilih teman yang menarik secara fisik.
3) Kesamaan.
Manusia cenderung memilih teman yang banyak memiliki kesamaan.
4) Kebutuhan melengkapi.
Adanya perbedaan antara dua orang dianggap dapat melengkapi kebutuhan yang
tidak dapat dipenuhi oleh seseorang.
5) Pertukaran.
Keseimbangan biaya dan ganjaran merupakan faktor penentu utama dalam
proses pertukaran sosial dalam komunikasi.

3|Page

B.

Prinsip hubungan personal.


Asumsi asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar
manusia adalah sebagai berikut :
1. Manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman.
2. Manusia adalah makhluk rasional.
3. Benda yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan
penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang
lainnya.
Asumsi asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar
dari suatu hubungan adalah sebagai berikut:
1. Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan.
2. Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses.2
Ciri esensial dari setiap hubungan adalah dua orang saling mempengaruhi
atau dalam istilah yang lebih teknis, mereka saling bergantung (interdependen).
Semua hubungan memiliki tiga karakteristik, pertama : hubungan melibatkan
interaksi yang terus berlanjut dalam yang relatif panjang. Kedua, hubungan yang
erat mencakup banyak jenis aktifitas atau peristiwa yang berbeda-beda. Ketiga,
dalam hubungan yang erat pengaruh antar orang cukup kuat.
Teori interdependensi adalah perspektif paling berpengaruh tentang
hubungan sosial. Perspektif ini menganalisis pola interaksi antara partner. Salah
satu cara untuk mengkonseptualisasikan interaksi ini dalam term hasil manfaat
dan biaya.
1) Manfaat dan biaya.3
Manfaat adalah segala sesuatu yang positif yang kita dapat dari hubungan
personal. Perolehan manfaat ini dibedakan menjadi dua dimensi, dimensi
nonpartikular dan partikular (khusus).
Sedangkan biaya adalah segala sesuatu yang bersifat negatif dari interaksi atau
hubungan, sebuah interaksi mungkin merugikan karena banyak membuang
waktu dan energi, misalnya terjadi nya konflik atau ada orang disekitar kita
yang tidak setuju kita berteman dengan seseorang.
2) Mengevaluasi hasil.
Teori interdependensi mengasumsikan bahwa orang selalu meneliti manfaat dan
biaya dari interaksi atau hubungan tertentu.
3) Mengkoordinasikan hasil.
Koordinasi hasil ini adalah aktifitas untuk memaksimalkan manfaat bagi kedua
belah pihak.

West, richard. Turner, lynn H, pengantar teori kemunikasi : analisis dan aplikasi (jakarta :salemba
humanika,2008) hlm.218
3
Shelley E. Taylor, et al, psikologi sosial edisi ke dua belas, (jakarta:kencana, 2009)hlm.325

4|Page

C.

Aspek interaksi manusia


Ada beberapa hal yang biasa dilakukan dalam hubungan personal, yaitu :
1. Pengungkapan diri.
Percakapan adalah aspek penting dalam interaksi sosial. Kita membuka informasi

untuk beberapa alasan, yaitu4 :


a) Penerimaan sosial kita mengungkap informasi tentang diri kita guna
meningkatkan penerimaan sosial dan agar kita disukai orang lain
b) Pengembangan hubungan berbagi informasi pribadi dan keyakinan pribadi
adalah salah satu cara untuk mengawali hubungan dan bergerak kearah
intimasi
c) Ekspresi diri terkadang kita berbicara tentang perasaan kita untuk
melepaskan himpitan di dada
d) Klarifikasi diri dalam proses berbagi perasaan atau pengalaman pribadi
kepada orang lain kita mungkin mendapatkan pemahaman dan kesadaran
yang lebih luas.
e) Kontrol sosial kita mungkin mengungkapkan atau menyembunyikan
informasi tentang diri kita sebagai alat kontrol sosial.
Rasa suka dan pengungkapan diri cenderung beriringan, menurut
penelitian Collins and Miller,1994. Kita cenderung mengungkapkan sesuatu kepada
orang yang kita sukai daripada orang asing yang baru kita kenal. Pengungkapan diri
juga dapat menyebabkan rasa suka. Dan mengungkapkan informasi personal
kepada orang lain dapat memperkuat rasa suka kepada orang itu.
Faktor penting dalam hubungan rasa suka pengungkapan diri ini adalah
resiprositas. Pengungkapan diri akan cenderung dibalas dengan pengungkapan diri.
Jika mengungkapkan informasi pribadi ke orang lain, dia mungkin akan merespon
dengan cara yang sama.5
Selain manfaat yang kita dapat dari mengungkapkan diri, ada hal negatif
yang kita dapat jika kita mengungkap informasi ke orang lain. Informasi yang
diketahui orang lain bisa menyebabkan kita dalam posisi rawan. Beberapa resiko
dalam pengungkapan diri, yaitu :
4
5

Ibid. Hlm.334.
Ibid.hlm.335.

5|Page

1.

Pengabaian, terkadang orang lain tidak peduli terhadap pengungkapan diri kita.

2.

Penolakan, informasi yang kita bagi mungkin ditolak oleh orang lain.

3.

Hilangnya kontrol, terkadang orang lain memanfaatkan informasi yang kita


berikan untuk menyakiti atau mengontrol perilaku kita.

4.

Penghianatan, terkadang informasi yang kita berikan agar dirahasiakan di


bocorkan ke pihak lain.

2. Pengungkapan Diri, Kultural Dan Gender


Suatu budaya juga mempengaruhi pengungkapan diri kepada orang lain,
misalnya kultur individualis di AS dan di Jepang. Ketika dua orang AS pertama
kali bertemu adalah lazim untuk bertanya pekerjaan atau status. Pertanyaan ini
dianggap secara rutin untuk lebih mengenal seseorang yang baru pertama kali
bertemu. Jika di Jepang pertanyaan semacam ini dianggap tidak sopan.
Gender juga mempengaruhi pengungkapan diri, seorang wanita cenderung lebih
terbuka ke pada wanita daripada pria kepada pria. Di sepanjang kehidupan dewasa
dibanding pria, wanita lebih cenderung punya teman kepercayaan wanita dan lebih
mau berbagi informasi pribadi.6
3. Intimasi dan gender.
Kita mengalami hubungan yang intim apabila kita merasa dipahami diakui dan
diperhatikan oleh rekan kita, intimasi tercipta ketika kita memandang orang lain
sebagai responsif dan memberi perhatian pada kita dan bereaksi dengan cara yang
suportif. Riset menunjukkan pentingnya unsur perasaan intimasi dan kepuasan
hubungan.
Pengungkapan diri itu sendiri tidak menciptakan intimasi, orang yang
mengungkapkan diri harus merasa bahwa pendengar menerima dan memahami
perasaannya. Responsivitas dan kesetiaan pendengar untuk saling membuka diri
adalah penting.
Tes perbedaan jenis kelamin dalam intimasi telah dilakukan oleh Reis (1998).
Dalam studi tersebut intimasi sesama pria kurang intim dibanding intimasi antar

Ibid. Hlm.338.

6|Page

wanita. Menurut penelitian tersebut penjelasan tentang intimasi tidak sepenuhnya


jelas.
Penjelasan sosiokultural mungkin menunjukkan bahwa wanita lebih
mengutamakan perasaan atau emosi dalam menjalin hubungan pertemanan dan
karenanya lebih mementingkan intimasi. Sebaliknya pria mungkin telah diajari
untuk membatasi pengungkapan diri dan ekspresi emosinya khususnya saat
berinteraksi dengan sesama pria.

4. Kekuasaan
Dalam setiap interaksi, orang sering memiliki preferensi yang berbeda beda
dan karenanya berusaha saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan masing
masing. Dalam beberapa hubungan pria dan wanita wanita mempunyai pengaruh
seimbang dalam hubungan lainnya ada ketidak seimbangan kekuatan satu orang
lebih banyak mengambil keputusan lebih kuat dalam mengendalikan aktivitas
bersama lebih kuat argumennya dan secara umum lebih berkuasa.
menurut penelitian secara umum kepuasan hubungan lebih tinggi dalam hubungan
yang didominasi pria dan hubungan yang setara.
Pola kekuasaan dalam suatu hubungan di tentukan tiga faktor penting:
Sikap dan norma sosial, sumber daya relatif, prinsip kepentingan terendah.
5. Konflik.
Konflik adalah proses yang terjadi ketika tindakan satu orang mengganggu
tindakan orang lain, potensi konflik meningkat bila dua orang menjadi saling
interdependensi. Saat interaksi lebih sering terjadi dan mencakup lebih banyak
aktivitas dan lebih banyak peluang terjadinya perbedaan pendapat.
Problem konflik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori umum:
a. Perilaku spesifik beberapa konflik terjadi pada perilaku spesifik dari
pasangan.
b. Norma dan peran beberapa konflik terfokus pada isu yang lebih umum
seperti hak dan tanggung jawab partner dalam suatu hubungan.
c. Disposisi personal : beberapa konflik berfokus pada motif dan personalitas
seseorang.

7|Page

Karena konflik menimbulkan emosi yang kuat maka emosi tidak cocok
dipakai sebagai dasar penyelesaian problem secara konstruktif. eskalasi konflik
jarang menguntungkan suatu hubungan khususnya jika menimbulkan sikap mau
menang sendiri keras kepala dan penarikan diri dari hubungan.
6. Pemeliharaan Hubungan
Hubungan akan mengalami masalah dan kadang mengecewakan. Cara kita
merespon kekecewaan akan menjadi sebab sekaligus akibat dari kepuasan dan
komitmen kita. Salah salah satu cara untuk mempertahankan suatu hubungan yaitu
memandang sepositif mungkin seseorang yang menjadi pasangan kita. Cara lainnya
adalah pertahankan keyakinan pada hubungan dan menganggap bahwa hubungan
mereka terus berjalan ke arah cinta dan intimasi.
Selain ujian dalam suatu hubungan ada pada internal pasangan, ujian lain
juga berasal dari luar pasangan. Salah satu ancaman potensial yang mengganggu
suatu hubungan adalah potensi adanya partner lain, salah satu tujuan dari perkawinan
adalah mengumumkan bahwa seseorang telah terikat dengan satu pasangan. Orang
yang sangat berkomitmen dalam suatu hubungan mungkin juga menggunakkan
mekanisme kognitif untuk melindungi dan menjaga hubungan.
Terkadang pasangan dalam suatu hubungan menghadapai situasi dimana
pilihan terbaik untuk pihak masing-masing berbeda. Ketika terjadi konflik mungkin
satu pihak berkorban demi kepentingan partnernya atau demi menjaga hubungan.

7. Respon terhadap ketidakpuasan.


Menurut Caryl Rusbult Ada 4 reaksi utama terhadap ketidakpuasan yang
disebutnya :8
a) Suara
Ketika seseorang mendiskusikan masalah usaha berkompromi mencari
pertolongan mengubah dirinya partner atau situasi atau berusaha
memperbaiki hubungan.
b) Loyalitas
Menunggu secara pasif tetapi optimis sampai situasi membaik.
c) Pengabaian
Membiarkan situasi terus memburuk.
7
8

Ibid. Hlm.354
Ibid, hlm.360

8|Page

d) Keluar
Secara aktif mengakhiri suatu hubungan.

9|Page

BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi sebagai salah satu alat manusia untuk berhubungan dengan manusia
satu dengan yang lain. Dengan komunikasi manusia melakukan kerjasama dan saling
mengisi kebutuhan masing-masing. Dengan komunikasi akan ada saling mempengaruhi
hubungan diantara dua orang manusia.
Interaksi hubungan antara dua orang manusia bisa dijelaskan dengan teori
interpendensi, hubungan manusia seperti prinsip ekonomi. Dimana manfaat yang
didapat serta kerugian yang ditimbulkan hubungan sesama manusia akan mempengaruhi
kedekatan interaksi manusia.
Didalam suatu hubungan manusia ada prinsip-prinsip yang harus dipegang untuk
melanggengkan hubungan. Kepuasan dan komitmen menjadi salah satu hal yang bisa
membuat suatu hubungan terus berjalan. Jadi manusia harus terus menyeimbangkan
kebutuhan dirinya dengan kebutuhan orang lain agar tidak terjadi saling merugikan
tetapi harus saling menguntungkan di kedua belah pihak yang saling berhubungan.

10 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA
Hanurawan ,Fattah, psikologi sosial, suatu pengantar (Bandung: PT.
Remaja rosdakarya. 2012)
Shelley E. Taylor, et al, psikologi sosial edisi ke dua belas,
(Jakarta:kencana, 2009)
West, richard. Turner, lynn H, pengantar teori kemunikasi : analisis dan
aplikasi (jakarta :salemba humanika,2008)

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai