Tentu keadaan ini membuat Baridin sangat sakit hatinya, maka ia pun
pergi dengan niat LEBIH BAIK MATI untuk menebus sakit dan malu
Mbok Wangsih....
Setelah Baridin pergi meninggalkan Mbok Wangsih, sahabat Baridin
(Gemblung) datang ke rumah Mbok Wangsih dan saat yang tepat ini
Mbok Wangsih minta tolong agar mencari Baridin sampai ketemu.dan
untuk membawa Baridin kebali ke rumah.
Nuansa tangis Mbok Wangsih dalam latar belakang suara Baridin yang
menangis dalam alunan tembang khas Cirebon yang menggambarkan
kepedihan dan niatan atau tekad Baridin akan menyelusuri ujung kaki
sampai dapat membalaskan sakit hati dan malu Mbok Wangsih..
Baridin menggambarkan nasibnya sebagai orang yang belum mati tapi
ruh-nya telah melayang-layang karena tak ada satupun orang yang
menolongnya. Akhirnya dia mau minta tolong sama Ayahnya yang telah
meninggal. Sebenarnya, dahulu Baridin sudah minta dikubur bersama
Ayahnya yang menggambarkan betapa hinanya hidup sebagai orang
miskin. Sementara itu, Mbok Wangsih setelah kepergian Gemblung
akhirnya berdoa mengiringi kepergian Baridin untuk dikuatkan Imannya.
Singkat cerita, Baridin ditemui oleh Gemblung dan meminta Baridin
pulang ke rumah terapi niat Baridin tidak tergoyahkan yang disampaikan
dalam tutur lagu yang akhirnya mengatakannya pada Gemblung
bagaiman caranya Gemblung bisa merasakan sakitnya hati Baridin dan