Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk kedalam suku Liliaceae.
Tanaman ini berasal dari Asia Selatan, yaitu daerah sekitar India, Pakistan, sampai Palestina (Rahayu, 2005). Bawang merah sangat banyak manfaatnya baik sebagai sayuran rempah, juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena mengandung asam amino Alliin yang berfungsi sebagai anti biotik(kuettner, 2002). Selanjutnya Rukmana (2001) menambahkan bahwa hingga sekarang bawang merah digunakan untuk pengobatan sakit panas, masuk angin, dan gigitan serangga serta juga sebagai bumbu penyedap makanan. Hal ini disebabkan karena bawang merah mempunyai efek anti septik dali senyawa Alliin dan Allisin. Senyawa Allin maupun Alliisin oleh enzim Alliisin liase diubah menjadi asam piruvat, ammonia, dan Allisin anti mikroba yang bersifat bakteri sida. (Marliah, 2012). Manfaat bawang merah dalam kehidupan sehari-hari selai seperti yang telah disebutkan yaitu sebagai bumbu penyedap masakan , juga sebagai sumber vitamin B dan C, protein, lemak, karbohidrat, yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. (Fikrinda, 2009) Preparat yang digunakan untuk pengamatan, ada dua jenis yaitu sediaan segar dan sediaan awetan. Namun yang akan diamati dalam praktikum kali ini adalah sediaan segar. Sediaan segar, yaitu sediaan yang dibuat pada saat akan dilakukan pengamatan, dengan cara membuat irisan tipis dari bahan yang diamati. Dalam pembuatan sediaan segar ada dua jenis irisan yang dapat digunakan, yaitu irisan membujur dan irisan melintang. Irisan membujur adalah irisan yang di buat dengan mengiris obyek searah atau sejajar dengan permukaan. Irisan membujur daun, misalnya akan memperlihatkan susunan sel dari jaringan epidermisnya. Irisan melintang, adalah irisan yang dibuat dengan mengiris obyek tegak lurus permukaannya. Irisan membujur daun misalnya, akan memperlihatkan susunan dari jaringan epidermis, palisade, bunga karang, dan berkas pengangkutan. Agar obyek dapat dilihat di bawah mikroskop dengan jelas, irisannya harus dibuat setipis mungkin. Praktikum kali ini praktikan menggunakan bawang merah (Allium cepa) sebagai sediaan segar. Bawang merah diiris dengan menggunakan silet, baik dengan irisan melintang maupun irisan membujur. Kedua irisan digunak agar praktikan dapat melihat atau mengamati perbedaan dari hasil dan bentuk irisan, baik yang membujur maupun yang melintang. Irisan tersebut diletakan didalam objeck glass dan ditetesi air sebagai mediumnya, lalu ditutup dengan cover glass kemudian diamati menggunakan mikroskop. Hasil dari pengamatan tersebut memperlihatkan beberapa bagian dari sel bawang merah (Allium cepa) yang terlihat jelas dari mikroskop. Bagian-bagian yang terlihat jelas tersebut antara lain : 1. Dinding sel 2.Ruang sel
3. Ruang antar sel
Sel epidermis bawang merah memiliki bentuk yang rapi kotak-kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan, karena sel tumbuhan memiliki dindingsel diluar membrannya. Sehingga terlihat rapi saat dilihat melalui mikroskop. Sel bawang merah akan berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meskitak selalu mengandung klorofil. (Aldi, 2012) Seperti yang disampaikan oleh Aldi, hasil pengamatan kami juga menghasilkan hal-hal yang sama. Nurhayati, Ainun Marliah dkk. 2012.PENGARUH JENIS MULSA DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR SUPER BIONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.) Fikrinda, Said Imran AK.dkk.2009.PENGARUH UKURAN FISIK DAN JUMLAH UMBI PERLUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH Aldi. 2012. PENGAMATAN SEL-SEL EPIDERMIS BAWANG MERAH.