Anda di halaman 1dari 7

DASAR DASAR MEDIS

LABEL
Nomor :
Nama : Ny. Nggasa
Umur : 69 tahun
BLU. RSUP Sulawesi Tenggara/ Bagian Penyakit Dalam- Jantung dan Pembuluh Darah

Unit Kerja: Ruang ICCU Tgl :15 April 2013 Jam :10.00
1. Keluhan utama :
Sesak Napas sejak 1 jam yang lalu
2. Riwayat Penyakit :
Sesak napas yang dirasakan sejak 1 jam yang lalu sedang duduk didepan rumah yang dirasakan
semakin memberat. Sesak napas disertai dengan nyeri dada, sakit ulu hati dan udem tungkai bawah
minimal. Riwayat dirawat di ICCU 2 hari yang lalu dengan keluhan yang sama.

3. Faktor Risiko :

Merokok
Tekanan darah tinggi
Nutrisi yang tidak adekuat
Stress
Aktivitas fisik yang berat

4. Riwayat Penyakit Terdahulu :


Riwayat penyakit jantung (+)
Riwayat hipertensi (-)

5. Pemeriksaan Fisik :
Ku
Tanda Vital
Leher

: sedang
: TD : 150/100; N : 89x/menit
: JVP : Normal.

TULISLAH YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKANLAH YANG ANDA TULIS (ISO 9001 : 2000)
TAHUN 2004

Thoraks
I
Pa
Pe
A
Jantung
I
Pa
Pe
A

:
: bentuk dan ukuran dada normal.
: tidak ada nyeri tekan, fokal premitus dalam batas normal
: sonor
: vesikuler Rh -/- Wh -/:
: Ictus cordis tampak pada ICS 5 LMCS
: Ictus cordis teraba di ICS 5 LMCS
: - batas atas : ICS 2 LMCS
- batas kiri : ICS 5 LMCS
- batas kanan : ICS 2 Linea parasternalis (D)
: BJ1 = BJ2 ireguler.

6. Elektrokardiogram :
Tidak sinus
HR : 170
Ireguler
Interval PR menghilang
Aksis normal
Komp. QRS melebar
T inverted pada V4 V5
ST elevasi
Q patologis V1
7. Foto Thorax :
(-)
8. Laboratorium :
WBC : 10,0 X 103
HGB : 11,1 gr/dl
MCV : 90,4 fl
MCH : 25,9 pg
MCHC: 28,7 g/dl
PLT : 256 x 103
Urea : 42,2
Creatinin : 1,66
Albumin : 3
9. Ekokardiogram :
(-)

10. Uji Latih Jantung :


(-)
TULISLAH YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKANLAH YANG ANDA TULIS (ISO 9001 : 2000)
TAHUN 2004

11. Pemeriksaan Lain (Holter Monitoring,ABPM, Kateterisasi Jantung/Angiografi) :


(-)
12. Diagnosis :
Acute anchronic Heart Failure
OMI Inferior
AF with rapid
Inferior infarct, age undertemined
Anterior infarct, possibly acute
13. Terapi :
O2
Furosemid amp II/12 jam
Tanapres 0-0-1
Fargoxin 0-1-0
Spironolacton 0-1-0
Furosemid tab 1-0-0
Tyarid II amp/24 jam
Cpg 0-0-1
Vip albumin 2x3
14. Rencana/ Tindakan Lanjut :
Rawat ICCU
Mobilisasi jika keadaan membaik
15. Penyuluhan :
- untuk
: Pasien, keluarga, teman-temanny
-Pencegahan : Primordial, primer, sekunder, tertier
- Isi
: faktor risiko, penyakit, Prosedur, Obat Diet, Olahraga,Perilaku
Catatan Khusus

Mengetahui,
Supervisor

dr. H. Sjarif Subijakto, Sp.JP, FIHA

,
Dibuat Oleh,

Ekha Desiastuti Mulyadi

TULISLAH YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKANLAH YANG ANDA TULIS (ISO 9001 : 2000)
TAHUN 2004

Heart Failure
1. Definisi
Gagal jantung adalah sindroma klinis (sekumpulan tanda dan gejala) ditandai oleh
sesak nafas dan fatik (saat istirahat dan beraktivitas) yang disebabkan oleh kelainan
struktur atau fungsi jantung.
2. Etiologi
Dulu GI dianggap merupakan akibat dari berkurangnya kontraktilitas daya pompa
sehingga diperlukan inotropik untuk menikngkatkan dan diuretic serta vasodilator
untuk mengurangi beban (un-lood).
Sekarang GI dianggap sebagai remodeling progresif akibat beban/penyakit pada
miokard sehingga pencegahan progresivitas dengan menghambat neurohumoral
seperti ACE-Inhibitor, Angiotensin Receptor-blocker, atau penyekat beta diutamakan
di samping obat konvensional (diuretika dan digitalis) ditambah dengan terapi yang
muncul belakangan.
3.

Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA (New York Heart Association)


a. Kelas I : asimtomatik
Tidak ada pembatasan aktivitas fisisk akibat penyait jantung yang dipastikan
melalui pemeriksaan. Misalnya : Echocardiography.
b. Kelas II : ringan
Terdapat sedikit pembatasan aktivitas fisik. Aktivitas yang lebih berat
menyebabkan nafas tersengat. Misalnya : berjalan menaiki tangga.
Pasien dengan kelas ini dapat menjalani hidup dan pekerjaan yang hampir mirip
dengan keadaan normal.
c. Kelas II : sedang
Terdapat pembatasan aktivitas yang lenih jelas sehingga dapat mengganggu
pekerjaan.
d. Kelas IV : berat
Tidak mampu menjalani aktivitas fisik tanpa disertai gejala.
Pasien kesulitan bernafas pada saat istirahat dan kebanyakan jarang keluar rumah.

4. Gagal jantung akut berdasarkan klasifikasi Killip


a. Kelas I

: tidak terlihat gejala disfungsi ventrikel kiri.

b. Kelas II

: gallop S3/kongesti pulmoner ringan sampai moderat.

c. Kelas III : edema paru berat yang akut.


d. Kelas IV : sindroma syok.
5. Penyebab dan faktor presipitasi gagal jantung akut
TULISLAH YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKANLAH YANG ANDA TULIS (ISO 9001 : 2000)
TAHUN 2004

a. Dekompensasi pada GIK yang sudah ada (Kardiomiopati).


b. Sindrom koroner akut :
i. Infark miokardial/angina pectoris tidak stabil dengan iskemia yang bertambah
luas dan disfungsi iskemik.
ii. Komplikasi kronik infark miokard akut.
iii. Infark ventrikel kanan.
c. Krisis hipertensi.
d. Aritmia akut.
e. Regurgitasi valvular/endokarditis/rupture korda tendineae.
f. Stenosis katup aorta berat
g. Miokarditis berat akut
h. Kardiomiopati pasca melahirkan
i. Tamponad jantung
j. Diseksi aorta
k. Faktor presipitasi non kardiovaskular :
i.

Pelaksanaan terhadap pengobatan kurang.

ii.

Overload volume

iii.

Infeksi, terutama pneumonia atau septicemia

iv.

Severe brain insult.

v.

Pasca operasi besar

vi.

Penurunan fungsi ginjal

vii.

Asma

6. Sasaran pengobatan pasien Gagal jantung akut


a. Bukti adanya kongesti saat istirahat
a) Orthopneu
b) Tekanan vena jugular tinggi
c) Edema
d) Ascites
b. Bukti adanya perfusi yang rendah saat istirahat
a) Tekanan nadi sempit
b) Ekstremitas dingi
TULISLAH YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKANLAH YANG ANDA TULIS (ISO 9001 : 2000)
TAHUN 2004

c) Mengantuk atau lemas


d) Suspek penurunan kadar Na serum
e) Salah satu penyebab buruknya fungsi ginjal.
7. Diagnosis
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung kongestif.
a. Kriteria Major
-

Paroksismal nocturnal dispena

Distensi vena leher

Ronki paru

Kardiomegali

Edema paru akut

Gallop S3

Peninggian tekanan vena jugular

Refluks hepatojugular

b. Kriteria Minor
-

Edema ekstremitas

Batuk malam hari

Dispneu

Hepatomegali

Efusi pleura

Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal

Takikardia >20/menit

c. Kriteria Major dan Minor


Penurunan BB > 4,5 kg dalam hari pengobatan. Diagnosis gagal jantung
ditegakkan minimal 1 kriteria major dan 2 kriteria minor.
8. Penatalaksanaan gagal jantung
Pada tahap asimtomatik di mana sindrom GJ sudah terlihat jelas seperti cepat
capek (fatik), sesak napas (dyspnea in effort, orthopnea), kardiomegali, peningkatan
tekanan vena jugular, asites, hepatomegalia dan edema sudah jelas, maka diagnosis
GJ mudah dibuat. Tetapi bila sindrom tersebut belum terlihat jelas seperti pada tahap
disfungsi ventrikrl kiri/LV dysfungtion (tahap asimptomatik), maka keluhan fatik dan
keluhan di atas yang hilang timbul tidak khas, sehingga harus ditopang oleh
pemeriksaan foto rontgen, ekokardiografi dan pemeriksaan Brain Nutriuretic Peptide.

TULISLAH YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKANLAH YANG ANDA TULIS (ISO 9001 : 2000)
TAHUN 2004

Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal
jantung sampai edema atau asites hialng (tercapai envolemik). ACE-inhibotor atau
Angiotensin Receptor Blocker (ARB) dosis kecil dapat dimulai setelah envolemik
sampai dosis optimal. Penyekat beta dosis kecil sampai optimal dapat dimulai setelah
diuretic dan ACE-inhibitor tersebut diberikan.
Digitalis diberikan bila ada aritmia supra-ventrikuler (fibrilasi atrium atau SVT
lainnya) atau ketiga obat di atas belum memberikan hasil yang memuaskan.
Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi bila fungsi ginjal menurun (ureum, kreatinin
meningkat) atau kadar kalium rendah (kurang dari 3,5 meq/L).
Aldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau paada pasien
dengan hipokalemia dan ada beberapa studi yang menunjukkan penurunan mortalitas
dengan pemberian obat jenis ini.
Pemakaian obat dengan efek diuretic-vasodilatasi seperti Brain Natriuretik
Peptide (Nesiritide) masih dalam penelitian. Pemakaian alat bantu seperti Cardiac
Resychronization Therapy (CRT) maupun pembedahan, pemasangan ICD (IntraCardiac Defibrilation) sebagai sebagai alat mencegah mati mendadak pada gagal
jantung akibat iskemia maupun non-iskemia dapat memperbaiki status fungsional dan
kualitas hidup. Transplantasi sel dan stimulasi regenerasi miokard masih terkendala
dengan masih minimalnya jumlah miokard tang dapat ditumbuhkan untuk mengganti
miokard yang rusak dan masih memerlukan penelitian lanjut.

TULISLAH YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKANLAH YANG ANDA TULIS (ISO 9001 : 2000)
TAHUN 2004

Anda mungkin juga menyukai