Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE


DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 16 MEI 2014

OLEH :
PUTU AYU SINTYA SANDRINA
PO7120012043
II.2 REGULER

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2014

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE
DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 16 MEI 2014

I. KONSEP DASAR PENYAKIT


A. PENGERTIAN
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti
dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes
RI).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai
suatu manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat
dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak
hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati,
yang menandai awal periode antepartum. (Helen Varney, 2007 ; 492)
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan
terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi ( implantasi ) pada uterus, pembentukan
plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.(Manuaba,
2010 ; 84)
Periode antenatal atau kehamilan memiliki pengertian yang
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid
terahir. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke 2 dari bulan keempat sampai 6
bulan, dan triwulan ke 3 dari bulan ketuju sampai 9 bulan. (Pelayanan
kesehatan material dan neonatal, 2001 ).
Asuhan antenatal adaah upaya preventif program pelayanan
kesehatan untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin.(Andriansz,2008)

Antenatal care adalah pemerisaan kehamilan untu mengoptimalan


kesehatan maternal dari fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi
persalinan , nifas , persiapan memberikan ASI dan kembalinya esehatan
reprodusi secara wajar(Nenk,2010)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi , eduasi , dan penanganan medi pada ibu hamil untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuasan . (Bebak,2005)
1. Tujuan Antenatal Care
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,

persalinan, dan kala nifas.


c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek Keluarga
Berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

B. TANDA DAN GEJALA


1. Tanda-tanda dugaan hamil :
a. Amenorea
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual dan muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
d. Sinkope / pingsan

Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia


susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
g. Konstipasi atau obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen.
h. Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
1) pipi
:
Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada
kulit.
2) Perut
:
a) Striae livide
b) Striae albican
c) Linea alba makin menghitam
3) Payudara
: - hipepigmentasi areola mamae
i. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis erta payudara.
2. Tanda Kemungkinan
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks

d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak
nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
3. Tanda pasti kehamilan
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal


electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin

Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih
tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
C. PERUBAHAN FISIOLOGI & PSIKOLOGIS AKIBAT
KEHAMILAN
1. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.

b. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,56
3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran
selaput lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).

c. Ovarium (Indung Telur)


Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
e.

normal, dan linea alba.


Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie

gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
h.

sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.


Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.

2. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai

ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah,


keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu
perubahan psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan
seringkali

memberitahukan

orang

lain

apa

yang

dirahasiakannya
3) Hasrat melakukan seks berbeda beda pada setiap wanita.
Ada yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang
mengalami

penurunan.

Pada

wanita

yang

mengalami

penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk


berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan,
tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk
mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa
dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu
besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.

c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran

bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal


yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu
merasa khawatir

atau takut kalu kalau bayi yang akan

dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap


melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa
saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif
untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai
menduga duga apakah bayi mereka laki laki atau perempuan
dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk
bayi mereka.
D. ETIOLOGI
Penyebab kehamilan yaitu merupakan suatu proses pada coitus
(persetubuhan)

air mani terpencar ke dalam ujung atas dari vagina

sebanyak 3 cc yang didalamnya terkandung spermatozoa (sel-sel mani)


sebanyak 100-120 juta setiap cc. Disini sel mani menunggu kematangan
sel telur.
Jika kebetulan pada saat ini terjadi ovulasi, maka mungkin fertilasi
berlangsung. Jika tak terjadi ovulasi maka penghamilan tidak akan terjadi.
Maka jelaslah bahwa koitus saat masa ovulasi yang dapat menghasilkan
kehamilan.
Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi,
sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat membuahi selama 1-3
hari. Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dari persenyawaan antara sel
telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) yang disebut zigote.
E. PATOFISIOLOGI KEHAMILAN
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke

dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki


rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
a. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi
di geneta-bridge.
b. Sel mani (spermatozoa)

Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk


lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan
kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga
sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel
telur di tuba pallofi.
d. Nidasi (implantasi )

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam


endometrium.
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Pengawasan Antenatal
a. Tekhnik inspeksi
1) Darah muka

Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau


merah, adakah oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah
dan gigi
2) Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung)
apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limpa
membengkak.
3) Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola
mammae, keadaan putting susu, adakah colostrums.
4) Perut
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba,
nampak ada gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae
gravidarum atau jaringan parut.
5) Vulva
Keadaan

perineum,

adakah

varises,

tanda

Chadwick,

condiloma, flour albus


6) Anggota gerak bawah
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha
2. Tekhnik palpasi
a. Maksud periksa palpasi adalah :
1) Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)
2) Untuk menentukan letaknya anak dalam Rahim
b. Palpasi
1) Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian
Leopold I
a) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
b) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke
arah muka klien
c) Rahim dibawah ke tenga
d) Tinggi fundus uteri ditentukan

e) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam


fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong
adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada
letak lintang fundus uteri kosong
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau
bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di
atas simfisis
Pemeriksaan usia kehamilan dari tingginya fundus uteri :
a)

Sebelum bulan ke 3 fundus uteri belum

dapat diraba dari luar.


b) Akhir bulan III (12 mg)

: tinggi fundus uteri 1 2 jari

c) Akhir bulan IV (16 mg)

di atas symphisis
: tinggi
fundus

d) Akhir bulan V (20 mg) :

uteri

pertengahan symphisis
tinggi fundus uteri 3 jari di

e) Akhir bulan VI (24 mg)

bawah pusat
: tinggi fundus uteri setinggi

f) Akhir bulan VII (28 mg)

pusat
: tinggi fundus uteri 3 jari di

atas pusat
g) Akhir bulan VIII (32 mg) : tinggi
fundus
pertengahan

uteri
prosesus

h) Akhir bulan IX (36 mg)

xipoideus dan pusat


: tinggi fundus uteri 3 jari di

i) Akhir bulan X (40 mg)

bawah prosesus xipoideus


: tinggi
fundus
uteri
pertengahan antara prosesus
xipoideus dan pusat

Leopold II
a) Kedua tangan pindah ke samping
b) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
c) Tentukan letak punggung anak
d) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin

Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung


anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil)
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan di fundus
Leopold III
a) Dipergunakan satu tangan saja
b) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
c) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung
dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
Leopold IV
a) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki
si penderita
b) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi
bagian bawah.
c) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah
ke dalam rongga panggul.
d) Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
e) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran
tebesar kepala sudah melewati pintu atas panggul
f) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran
terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan
berapa masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga
panggul.

Biasanya sambil melakukan palpasi, sekaligus diperhatikan


tentang :
a)

Konsistensi uterus

b)

Gerakan janin

c)

Kontraksi uterus (his), dan apakah ada lingkaran van


bandl.

Hubungan tua kehamilan (bulan), besar uterus, tinggi fundus uteri.


Bln/mgg
1/

Besar uterus
Tinggi fundus uteri
Lebih besar dari biasa Belum teraba (palpasi)

2/

Telur bebek

Di belakang simfisis

3/12

Telur angsa

1 2 jari di atas simpisis

4/16

Kepala bayi

Pertengahan simpisis pusat

5/20

Kepala dewasa

2 3 jari di bawah pusat

6/24

Kepala dewasa

Kira-kira setinggi pusat

7/28

Kepala dewasa

2 3 jari di atas pusat

8/32

Kepala dewasa

Pertengahan pusat processus xypoideus

9/36

Kepala dewasa

3 jari di bawah perut atau sampai setinggi


px
sama dengan kehamilan 3 bulan namun

10/40

Kepala dewasa

melebar ke samping

c. Auskultasi
Dilakukan dengan stetoskop

Biasanya dipergunakan stetoskop monokuler atau dengan


daptone. Dengan stetoskop dapat di dengar bermacam-macam
bunyi berasal dari :
1) Anak/janin
Bunyi jantung anak, dapat didengar pada akhir bulan ke-v.
Yang dapat kita ketahui dari bunyi jantung anak :
a) Dari adanya bunyi jantung anak : tanda pasti kehamilan
dan anak hidup.
b) Dari tempat bunyi jantung anak terdengar : persentasi
anak, posisi anak (kedudukan punggung), sikap anak dan
adanya anak kembar.
c) Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di bawah
pusat, maka presentasinya kepala, kaku terdengar kiri
kanan sehingga atau di atas pusat maka presentasinya
bokong (letak sungsang).
d) Sifat bunyi jantung anak : kita mengetahui keadaan anak,
anak yang dalam keadaan sehat bunyi jantungnya teratur
dan frekuensinya antara 120 140/menit.
e) Bising tali pusat : sifatnya meniup karena tali pusat
tertekan, dengan mengubah sikap ibu sering bising ini
f)

hilang.
Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim

2) Ibu
a) Bising rahim : bersifat bising dan frekuensinya sam
adengan denyut nadi ibu, ini disebut ateria uterine.
b) Bunyi aorta : frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu,
untuk membedakan dengan bunyi jantung anak maka
nadi ibu harus dipegang.
c) Bising usus : sifatnya tak teratur, disebabkan udara dan
cairan yang ada dalam usus ibu
d. Perkusi
Dilakukan pada refleks lutut, refleks lutut ( ) pada
hypovitaminose B1 dan penyakit saraf.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan rontgen dilakukan setelah bulan ke VI, karena
2.

3.
4.
5.
6.
7.

sebelumnya rangka janin belum tampak.


Pemeriksaan USG
Untuk menentukan :
a. Jenis kelamin
b. Tafsiran kelahiran, tafsiran berat janin (TBJ)
c. Jumlah cairan amnion
Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin
Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosi
Titer rubella
menunjukkan imunitas
Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal).

H. KRITERIA DIAGNOSIS
Untuk menentukan diagnosis kehamilan yang harus diperhatikan adalah
tanda pasti kehamilan :
a. Adanya DJJ
Terdeteksi umur kehamilan 10 minggu dengan doppler sedangkan
`dengan funandoskop umur kehamilan 18-20 minggu. (DJJ rendah
110-120 kali permenit, tinggi 150-160 kali permenit).
b. Fetal movement, dengan palpasi trimester ketiga
Gerakan janin ini lebih cepat diketahui dengan USG.
c. Dengan USG (100% reliable) pada umur kehamilan 5-6 minggu nyata
adanya kehamilan.
I. TERAPI / TINDAKAN PENANGANAN
Diharapkan ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan paling sedikit 4x
untuk mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan
Kunjungan
Trimester I

Waktu
sebelum 14
minggu

Infomasi penting
a) Mendeteksi masalah yang dapat
ditangani sebelum membahayakan
jiwa.
b) Mencegah masalah, misal : tetanus

neonatal,

anemia,

kebiasaan

tradisional yang berbahaya)


c) Membangun

hubungan

saling

percaya
d) Memulai persiapan kelahiran &

kesiapan menghadapi komplikasi.


e) Mendorong perilaku sehat (nutrisi,

kebersihan , olahraga, istirahat,


seks, dsb).
Trimester II

14 28

a) Sama seperti di atas , ditambah

minggu

kewaspadaan khusus mengenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejalagejala pre-eklamsia, pantau tekanan
darah, evaluasi edema, periksa untuk

Trimester III

28 - 36

mengetahui proteinuria)
a) Sama seperti di atas, ditambah

minggu

palpasi abdominal untuk mengetahui


apakah kehamilan ganda

J. KOMPLIKASI
Adapun komplikasi yang mungkin dialami selama kehamilan yaitu :
1. Hiperemisis gravidarum
2. Hipertensi dalam kehamilan
3. Perdarahan trimester I (abortus)
4. Perdarahan antepartum
5. Kehamilan ektopik
6. Kehamilan kembar
7. Molahydatidosa
8.

Inkompatibilitas darah

9. Kelainan dalam lamanya kehamilan


10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.

Adapun komplikasi penyakit yang tidak langsung berhubungan dengan


kehamilan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penyakit dan kelainan alat kandungan


Penyakit kardiovaskuler
Penyakit endokrin (DM)
Infeksi
Asma
Penyakit ginjal
Penyalahgunaan obat/psikosis
Penyakit darah
Penyakit GIT

K. KEBUTUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL DAN CARA


PEMENUHANNYA
1. Personal Hygiene
Kebersihan atau hygiene terutama mengenai kebersihan tubuh,
pakaian, dan lingkungan sangat diperlukan karena adanya peningkatan
fungsi ekskresi dan keringat pada ibu hamil.
a. Kebersihan tubuh
b. Rambut harus sering dicuci/keramas
c. Gigi perlu perawatan dan pemeriksaan untuk mencari kerusakan
gigi yang dapat menyebabkan infeksi. Ini dilakukan pada awal
kehamilan ataupun kapan saja selama kehamilan.
d. Payudara
Selama kehamilan, payudara harus dipersiapkan untuk fungsinya
menghasilkan ASI bagi bayi setelah lahir. Apabila ibu memberikan
ASI pada bayinya, perawatan puting susu sangat dianjurkan, yang
meliputi
1) perawatan memutar puting susu
2) pencucian setiap hari tanpa menggunakan sabun
3) mengeringkan dengan hati-hati
4) mengolesi linen pada puting susu.
e. Kebersihan Vulva
Vulva merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak, untuk itu
1) harus lebih sering dibersihkan
2) memakai celana dalam yang bersih
3) membersihkan tidak hanya bagian luarnya saja, tetapi juga
lipatan-lipatan Labra minora dan mayora serta vestibula.
f. Kebersihan kuku
1) sebaiknya dipotong
2) jika dipelihara panjang, jaga kebersihan dan ujungnya jangan
terlalu runcing

g. Kebersihan kulit
Dengan mandi 2x sehari, dapat menyegarkan badan dan
merangsang aliran pembuluh darah. Mandi dengan shower lebih
baik digunakan ibu hamil untuk mencegah jatuh.
h. Kebersihan pakaian
Pakaian harus disesuaikan dengan postur tubuh-mudah dicuci dan
longgar sehingga tidak menyebabkan sesak. Sepatu berhak tinggi
sebisa mungkin dihindari. Pakaian yang tidak bersih akan memberi
perasaan tidak enak bila dipakai karena mengandung kumankuman penyakit. Wanita hamil sebaiknya ganti pakaian setiap pagi
dan sore, terlebih lagi pakaian dalam. Kalau tidak dapat, setidaktidaknya berganti pakaian sekali sehari.
i. Kebersihan lingkungan
Kebersihan tubuh, kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan
kebersihan lingkungan. Bila lingkungan kurang bersih dengan
sendirinya akan mengurangi kesehatan. Untuk itu kebersihan
lingkungan perlu dijaga.
j. Kebiasaan
yang

dapat

mengganggu

kesehatan

menghindari/mengurangi kebiasaan yang dapat mengganggu


kesehatan, seperti : merokok, minum alkohol, dan kecanduan
narkotik diaman zat-zat yang terkandung di dalamnya dapat secara
langsung mempengaruhi pertumbuhan janin.
2. Nutrisi
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan karena diperguakan :
a. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan.
b. Untuk tumbuh kembang janin
c. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
d. Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi
Yang diperlukan ialah zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garamgaram terutama garam dapur, fosfor, besi, vitamin dan air.
Makanan hendaknya beraneja ragam, berganti-ganti jangan selalu
makan menu yang sama. Pada umumnya jumlah kalori dalam
kehamilan tidak usah ditambah malahan kalau berat badan pasien
terlalu naik harus dikurangi. Penambahan berat dalam kehamilan
kira-kira 10-12 kg. hal ini penting sebagai tanda pertumbuhan anak

yang naik. Kenaikan berat yang berlebihan atau bila berat badan itu
turun setelah kehamilan trimester 2, haruslah diperhatikan.
3. Eliminasi
Konstipati merupakan hal umum bagi wanita selama hamil karena
reaksi hormonal yang mengurangi gerakan penstaltik usus dan
pembesaran uterus yang menahannya. Asupan cairan dan laxantif
buah-buahan cara terbaik non medis sangat dianjurkan. Sedapat
mungkin buang air besar secara teratur setiap hari. Serta hindari
makanan yang banyak mengandung zat alkolid seperti teh kental,
salak mentah dan jambu biji metah. Sedangkan sering berkemih
merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan
terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh uterus
dan peningkatan sinsitifikasi kongestif darah jaringan.
4. Aktivitas dan latihan
a. Aktifitas/pergerakan yang baik dilakukan untuk mencegah
obstipasi, sirkulasi darah lancar, nafsu makan meningkat, danm
tidur lebih nyaman. Aktifitas yang dilarang pada ibu hamil
antara lain : bekerja berat, melonjak, meloncat atau mencapai
benda yang lebih tinggi, serta bepergian jauh dengan
menggunakan kedaraan. Dianjurkan berjalan-jalan di pagi hari
dan senam hamil. Tujuan senam hamil adalah untuk
mempermudah lancarnya persalinan, mempergiat kerja alat-alat
tubuh dan mencegah obstipasi.
b. Latihan otot dasar panggul (kaegels)
Hal ini penting bagi ibu untuk meregangkan otot dan
mengontrol kesadaran sehingga ibu dapat berelaksasi atau
berkonsentrasi sesuai kemampuan. Untuk memulai kaegels,
pertama-tama

ibu

harus

mengontrol

otot-otot

tersebut.

Pemeriksa meletakkan 2 jari pada vagina dan meminta ibu


untuk menahan seperti yang dilakukan bila menahan urine.
Latihan tersebut adalah sebagai berikut :
1) kontraksi otot-otot dasar panggul dan tahan selama 10 detik
2) relaksasi selama 10 detik, ulangi 8-10 x sehari
3) ulangi latihan ini 5-10 x sehari
5. Istirahat dan Tidur

Ini diperlukan sekali bagi wanita hamil karena daya tahannya


turun, kesehatan umumnya

juga turun. Istirahat yang

dibutuhkan 10-11 jam perhari, termasuk tidur siang dan tidur


malam. Posisi yangbaik adalah ibu tidur melingkar/lurus pada
salah satu sisi tubuh. Lebih dipilih sisi kiri dengan salah satu
kaki menyilang di atas yang lainnya dan dengan bantal diapit
diantara kedua kaki.
6. Hubungan seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan
seksual. Pada kelamilan 0-3 bulan bersetubuh dilarang karena
janin dalam kandungan belum begitu kuat menempal. Boleh
dilakukan mulai bulan ke-3 sampai 8 dilakukan harus dengan
hati-hati dan jangan terlalu sering. Sedangkan di atas
kehamilan 8 bersetubuh sangat tidak dianjurkan karena
sudah mendekati persalinan.
Hubungan seksual disarankan dihentikan apabila :
a. terdapat tanda infeksi dengan mengeluarkan cairan disertai
nyeri atau panas.
b. terjadi perdarahan saat hubungan seksual
c. terdapat pengeluaran cairan (ketuban) yang mendadak
d. hentikan bagi wanita yang sering keguguran, persalinan
kurang bulan, dan mengalami kematian dalam kandungan
sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
7. Pengetahuan
Pengetahuan yang perlu diketahui oleh ibu hamil trimester III
a. persiapan persalinan
b. persiapan laktasi
c. tanda-tanda bahaya kehamilan
8. Kesehatan jiwa
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan.
Karena itu dianjurkan juga untuk melatih kejiwaan menghadapi
persalinan di samping melakukan latihan fisik. Banyak ibu
hamil yang merasa tidak tenang dan khawatir dengan
kehamilan dan persalinan. Untuk itu, dokter/bidan harus
menanamkan kepercayaan pada ibu hamil dan menerangkan
dengan tujuan :
a. menghilangkan ketidaktahuan

b. latihan-latihan fisik dan kejiwaan


c. mendidik cara-cara perawatan bayi
d. berdiskusi tentang persalinan fisiologik

II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
2. Anamnesa
a. Keluhan utama
Keluhan yang sering terjadi pada trimester III : sering kencing,
nyeri punggung, obstipasi, varises, sesak nafas, karam kaki,
oedem dan nyeri ulu hati.
b. Riwayat kesehatan

Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang


dialami, dan pengobatan yangsedang atau pernah dilakukan. Hal
ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya
penyakit-penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi
kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah pada
waktu kehamilan dan setelah melahirkan. Terutama dinyatakan
mengenai penyakit jantung, paru-paru, DM, penyakit kelamin,
pembedahan yang pernah dialami dan penyakit-penyakit yang
lain.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Dinyatakan mengenai latar

belakang

kesehatan

keluarga,

terutama:
1) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu penyakit
menular seperti TBC, hepatitis
2) Penyakit keluarga yang dapat diturunkan seperti kencing

manis, hemofili, dan asma


3) Riwayat hamil kembar

Informasi di atas penting untuk melihat kemungkinankemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan
mengupayakan pencegahan dan penanggulangannya
d. Riwayat kebidanan

1)

Haid
Informasi

mengenai

memperhitungkan

haid

usia

sangat

kehamilan

penting
dan

untuk
perkiraan

persalinannya. Memperkirakan tanggal persalinan dapat


dilakukan bila diketahui dengan pasti hari pertama haid
terakhir (HPHT) dengan rumus NAEGLE sebagai berikut :
a) Untuk bulan JanuariMaret : tanggal ditambah 7 dan
ditambah 9
b) Untuk bulan Maret Desember : tanggal ditambah 7,
bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1
c) Selain HPHT ditanyakan pula pula menarche, lamanya

haid, banyaknya darah haid, keluhan yang dirasakan


selama haid dan lain-lain untuk memperoleh gambaran
mengenai fungsi alatreproduksi.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a) Mengkaji kehamilan yang lalu
(1) Keluhan yang dirasakan misalnya pusing, mual,
muntah, dll.
(2) Adakah penyakit
(3) Sudah periksa dimana dan berapa kali
(4) Nasehat yang diberikan apa saja, dilaksanakan apa
tidak
b) Mengkaji ibu hamil multipara, keadaan anak
(1) Berapa anak yang hidup
(2) Berapa anak yang meninggal, umur berapa dan kapan
(3) Pernahkah mengalami abortus, apabila pernah berapa
kali dan pada usia kehamilan berapa
c) Persalinan yang lalu
(1) Jenis persalinan untuk menentukan

persalinan

berikutnya
(2) Apakah plasenta susah dilahirkan
(3) Apakah pernah mengalami perdarahan
kemungkinan
perdarahan juga
d) Keadaan bayi

persalinan

berikutnya

bisa

banyak,
terjadi

(1) Apakah bayi lahir langsung menangis


(2) Apakah anak ada kelainan
(3) Jenisnya, beratnya dan panjangnya
e) Keadaan nifas
(1) Pada waktu

nifas

ibu

mengalami

panas

atau

perdarahan
(2) Bagaimana laktasinya
(3) Apakah bayi diteteki, sampai umur berapa bulan
(4) Apakah puting susu pernah lecet dan bagaimana cara
mengatasinya.
(5) Lama nifas 6 minggu, hari 1-2 lochea, hari 409
lochea sangilenta dan hari ke 10-15 lochea alba.
e. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin,
ibu, atau keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus
didapatkan pada saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi
oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan yang tidak
diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual
janin.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : sebaiknya di ambil pada posisi duduk
dengan lengan sejajar posisi jantung
2) Nadi : frekuensi normalnya 60-90 kali permenit.
Takikardi dapt terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid,
dan infeksi. Nadi diperiksa dengan satu menit penuh.
Nadi diperiksa untuk mengetahui masalah pada sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
3) Pernapasan : frekuensi napas selama hamil berkisar
antara 16-24 kali permenit.takipnea terjadi karena infeksi
pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas harus
sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru
bebas dari suara napas abdominal.

4) Suhu normal wanita hamil adalah 36,2-37,6

C.

Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan


membutuhkan perawatan medis.
c. Muka
Adanya edema, chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada
wajah), selaput mata pucat dan merah, keadaan lidah dan gigi.
d. Leher (kelenjar tiroid : membesar / tidak )
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit
jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar
limfe membengkak.
e. Dada dan axial
Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu, keadaan puting
f.
g.
h.
i.
j.

susu, adakah coloctrum.


Ekstremitas (oedema, varises, reflek patella)
Abdomen (inspeksi, palpasi, auskultasi)
Genetalia ( vulva, vagina, perineum)
Keadaan perineum, adakah asites, tanda Chadwick.
Sistem kardiovascular
1) Bendungan vena : biasanya terjadi pada tungkai, vulva,
rektum. Bendungan vena bisa berkembang menjadi
varises
2) Oedema
Oedema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian
darah pada ekstremitas akibat perpindahan cairan
intravaskular ke ruang intersitiil. Odeman pada tangan
dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena
merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
1) Sistem muskuloskeletal
2) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan, keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot
punggung dan tungkai.
3) Tinggi dan berat badan
Barat badan awal kunjungan sebagai dasar menentukan
kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan
sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan
kurang dari 150 cm, ibu berisiko melahirkan bayi prematur
dan BBLR. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg
dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi

kehamilan, persalinan secara seksio caesarea, dan infeksi


postpartum.
4) Abdomen
Kontur, ukuran dan tonus otot abdomen perlu dikaji.
Tinggi fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi di atas
simpisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan saat
pemeriksaan untuk memperoleh hasil yang akurat.
k. Sistem neurologi
Tidak diperlukan pemeriksaan neurologi lengkap bila ibu
tidak memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan terjadi
masalah. Hanya saja pemeriksana refleks tendon terutama
patella perlu dilakukan karena hiperefleksi menandakan
adanya komplikasi kehamilan.
l. Sistem integumen
Pucat menandakan anemia, jaundice menandakan gngguan
pada hepar, lesi, hiperpigmentasi, seperti choasma gravidarum
serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan serta strie.
Penampang kuku berwarna merah muda berarti pengisian
kapiler baik.
m. Sistem endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran
yang berlebih menandakan hipertiroid
n. Sistem gastrointestinal
1) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut.
Bibir bebas dari ulcerasi, gusi berwarna kemerahan,
oedema

akibat

efek

peningkatan

esterogen

yang

menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat dengan baik.


2) Usus
Bising usus berkurang karena efek progesteron pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan
bising usus terjadi apabila menderita diare.
o. Sistem urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara
urine tengah. Urin diperiksa utuk mendeteksi tanda infeksi
saluran kemih dan zat yang ada dalam urin yang menandakan
masalah.

1) Protein
Seharusnya tidak ada dalam urin, tetapi bila ada berarti
adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta
hipertensi pada kehamilan.
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah kecil bisa dikatakan normal.
Glukosa dlam jumlah besar membutuhkan pemeriksaan
gula darah.
3) Keton
Keton ditemukan dalam urin setelah mealkukan aktivitas
berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak
adekuat.
4) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urin berkaitan dengan infeksi
saluran kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
p. Sistem reproduksi
1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puting, dan
pengeluaran kolostrum. Adanya benjolan atau tidak
simetris pada payudara.
2) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus
perlu diperiksa dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan
jaringan parut perineum
3) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil
dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang
disebut tanda Chadwik (Mitayani, 2009 : 4)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul :
Trimester I
1. Keletihan

berhubungan

dengan

peningkatan

metabolisme

karbohidrat, perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan


energi untuk melakukan aktifitas.
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan kehilangan protein
plasma dan penurunan tekanan osmotic.

3. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung


kencing karena pembesaran uterus.
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak
mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
5. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik dan
pengaruh hormonal.
Trimester II
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan anatomi &
fisiologi kehamilan.
2. Difisiensi pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan
kebutuhan alamiah dari kehamilan
3. Perubahan pola seksual berhubungan dengan rasa tidak nyaman, rasa
takut bahwa senggaman akan mencedareai janin
Trimester III
1.

Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan

perubahan fisik pengaruh hormonal


2.
Kurang
pengetahuan
mengenai

persiapan

persalinan/kelahiran; perawatan bayi berhubungan dengan

untuk
kurang

3.

pengalaman
Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan adanya penekanan

4.

vesika urinaria oleh uterus


Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma
sekunder

C. INTERVENSI
Trimester I
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,
perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk
melakukan aktifitas
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan
keperawatan pasien tidak mengalami keletihan/keletihan berkurang
KH
:
1. Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area
kontrol individu

2. Memodifikasi

gaya

hidup

untuk

memenuhi

perubahan

kebutuhan/tingkat energy
3. Melaporkan adanya peningkatan energi
INTERVENSI
RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 2 jam Untuk
memenuhi
dan tidur malam 8 jam.

metabolik

yang

kebutuhaan

berkenan

dengan

pertumbuhan jaringan ibu/janin.


Tentukan siklus tidur bangun Membantu menyusun prioritas yang
yang normal dan komitmen realistic dan waktu untuk menguji
terhadap pekerjaan, keluarga, komitmen.
komunitas dan diri sendiri.

Klien

perlu

membuat

penilaian seperti perubahan shift kerja


untuk mengatasi mual pagi hari atau

istirahat yang banyak dsb.


Pantau kadar Hb. Jelaskan Kadar Hb rendah, mengakibatkan
peran zat Fe dalam tubuh, kelelahan

lebih

besar

karena

anjurkan mengkonsumsi zat Fe penurunan jumlah pembawa oksigen.


sesuai indikasi.
2. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah
secara berlebihan.
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan
keperawatan, pasien tidak mengalami mual muntah
KH
:
1. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan
frekwensi mual/muntah
2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari
3. Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi
INTERVENSI
RASIONAL
Tentukan frekwensi/beratnya Memberikan data yang berkenaan
mual/muntah

dengan

semua

peningkatan
metabolisme
penurunan

kondisi

HCG,

perubahan

karbohidrat
motilitas

fisik,
dan
gastric

memperberat mual/muntah
Anjurkan klien mempertahan Membantu menetukan hiperemesis

kan input/output, tes urine dan grafidarum. Pada awalnya muntah


penurunan BB setiap hari.

dapat

mengakibatkan

alkalosis,

dehidrasi dan ketidak seimbangan


elektrolit. Muntah dapat menyebabkan
asidosis dan memerlukan intervensi
Anjurkan

lanjut.
peningkatan Membantu

masukan

mengatasi

mual/muntah

minuman dan menurunkan keasaman lambung.

berkarbonat, makan 6 x sehari


dengan tinggi karbohidrat dan
jumlahnya sedikit.
Kaji suhu dan perubahan kulit, Indikator

dalam

membantu

membran mukosa, tensi, BJ mengevaluasi kebutuhan hidrasi


urine dan output/input.
3. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan adanya penekanan
vesika urinaria oleh uterus
Tujuan :
Klien mampu mengatasi perubahan eliminasi urine
Kriteria Hasil :
1. Mengungkapkan penyebab sering kencing
2. Dapat mengidentifikasi cara mencegah stasis urinarius
Intervensi
Berikan informasi perubahan berkemih

Rasional
Dapat mengubah kebiasaan berkemih
yang

dapat

menimbulkan

gangguan

Anjurkan mengindari posisi tegak &

perkemihan
Posisi ini memungkinkan

terjadinya

supine dalam waktu lama

sindrom vena cava dan menurunkan aliran


vena.

Kaji ulang masalah-masalah medis yang

Masalah-masalh

yang

ada sebelumnya (misal: penyakit ginjal,

fungsi

di

hipertensi dan penyakit jantung)

peningakatan folume cairan dan statis

ginjal

meningkatkan
masah-masalah

mempengaruhi
sertai

resiko

dengan

clien

terhadap

sirkulasi

yang

mempengaruhi plasenta atau janin

4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan


nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak
mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
Tujuan

: Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan,


kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.

Kriteria Hasil

a. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.


b. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
c. Mengikuti diet yang dianjurkan
d. Mengkonsumsi

vitamin/suplemen

zat

besi,

Menunjukan

penambahan berat badan yang sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir


trimester pertama)

Tentukan

Intervensi
keadekuatan

kebiasaan

Rasional
Kesejateraan janin-ibu tergantung pada

asupan nutrisi dulu atau sekarang nutrisi ibu selama kehamilan


dengan menggunakan batasan 24 jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat

Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan

usia (kurang dari 17 tahun, lebih dari lansia

cenderung

obesitas/diabetes

35 tahun).
gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji
Memakan bahan bukan makanan pada
pilihan bahan bukan makanan dan kehamilan
tingkat motivasi untuk memakannya

karena

kebutuhan

psikologis,

fenomena budaya, respon terhadap lapar dan

atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh


Timbang BB klien; pastikan BB
Ketidakadekuatan
penambahan
BB
pregravid.

Informasikan

tentang prenatal atau dibawah BB normal masa

penambahan prenatal yang optimum

kehamilan, meningkatkan resiko retardasi


pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin
dengan BBLR

5. Risiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan


pengaruh hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan
perubahan tonus otot
Tujuan

: setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan


pasien merasa lebih nyaman

Kriteria Hasil :
1. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2. Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan
Intervensi
Anjurkan klien memperhatikan higyene
individu

perorangan

dan

menghindari mengabsorpasi

penggunaan bedak talk.


Tinjau

ulang

Rasional
Meningkatkan
higyene

perubahan

secret

dengan

vagina

yang

berlebihan. Bedak talk dapat menyebabkab


kanker servikal
fisiologis
Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh

berkemih. Anjurkan menghindari minuman perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi
mengandung kafein

dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki

sifat diuretic yang memperberat ginjal


Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar
Mendorong klien menyusun prioritas
terhadap keluarga/pekerjaan
termasuk waktu untuk istirahat
Tambahan suplemen kalsium setiap hari
Membantu memperbaiki keseimbangan
bila asupan produk susu dikurangi.

kalsium/fosfor dan menurunkan kram.

Trimester II
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan anatomi &
fisiologi kehamilan
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan gangguan
citra tubuh dapat teratasi
Kriteria Hasil :
1. Body image positif
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
3. Mendiskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi sosial
Intervensi

Rasional

Tinjau ulang/ kaji sikap terhadap kehamilan


perubahan bentuk tubuh, dan sebagainya.

Pada triwulan kedua, perubahan bentuk


tubuh telah tampak. Respons negatif dapat
terjadi pada klien/pasangan yang memiliki
konsep diri yang rapuh, didasarkan pada
penampilan fisik.

Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan Indivudu bereaksi secara berbeda terhadap
respon klien terhadap perubahan. Berikan perubahan yang terjadi. Informasi dapat
informasi tentang kenormalan perubahan.

membantu klien memahami/menerima apa

yang terjadi.
Diskusikan metoda perawatan kulit dan Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa
berias

(untuk

meminimalkan/ baik

mungkin

membantu

untuk

menyembunyikan area kulit yang menjadi mempertahankan perasaan (+) tentang diri
gelap), menggunakan kaus kaki penyokong ,
pemeliharaan postur, dan program latihan
sedang

2. Defisiensi

pengetahuan

(kebutuhan

belajar)

berhubungan

dengan

kebutuhan alamiah dari kehamilan


Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan
belajar pasien dapat teratasi
Kriteria Hasil :
1. Klien mengetahui kebutuhan saat ia hamil
2. Klien mampu menjelaskan kembali apa yang dikatakan perawat / tim
kesehatan

Intervensi
Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus

Rasional
Fero sulfat dan asam folat dpt membantu

pada setiap kunjungan

mempertahankan kadar Hb normal

Tinjau ulang status kesehatan ibu; mis :

Membantu mengingatkan klien untuk

malnutrisi, penyalahgunaan/ penggunaan zat

terjadinya

resiko

potensial

dan

memerlukan pemantauan yang lebih ketat

Beri HE mengenai apa saja yang dibutuhkan Memberikan informasi dini kepada klien
pada saat kehamilan yaitu pemeriksaan
rutin, nutrisi dll

Trimester III
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh
hormonal
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ketidaknyamanan klien
dapat teratasi
Kriteria Hasil :
1. Status lingkungan yang nyaman
2. Status kenyamanan meningkat
3. Dapat mengontrol ketegangan (ketakutan)

Intervensi
terus-menerus ketidaknyamanan

Kaji

Rasional
Data dasar terbaru untuk merencanakan

klien dan metode mengatasinya

perawatan

Kaji status pernapasan klien

Penurunan

kapasitas

pernapasan

saat

uterus menekan difragma, mengakibatkan


dipsnea, khususnya pada multigravida
yang tidak mengalami kelegaan dengan
ikatan

antara

ibu

dan

bayi

dalam

kandungannya
Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada
punggung

dan

perubahan

cara

jalan.

Lordosis dan regangan otot disebabkan


oleh

pengaruh

hormone

(rrelaksin,

Lanjutkan penggunaan sepatu hak rendah,

progesterone) pada sambungan pelvis

latihan

maternitas,

dan perpindahan pusat gravitasi sesuai

sentuhan

dengan pembesaran uterus. Intervensi

pelvic-rock,

penggunaan

kompres

terapeutik dengan tepat

girdle
hangat,

multiple biasanya lebih membantu untuk


menghilangkan ketidaknyamanan.

2. Difisiensi pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan/kelahiran;


perawatan bayi berhubungan dengan kurang pengalaman
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien mengetahui
persiapan yang harus ia lakukan
Kriteria Hasil :
1. Klien menyatakan pemahaman mengenai persiapan persalinan dan
perawatan bayi
2. Mampu menjelaskan kembali apa yang dikatakan perawat
Intervensi
Berikan info tentang perubahan fisik

Rasional
Pemahanman kenormalan perubahan ini

atau fisiologis normal berkenaan dengan

dapat

trimester tiga

membantu meningkatkan penyesuaiaan

menurunkan

kecemasan

dan

aktivitas perawatan diri


Berikan info verbal atau tertulis tentang

Membantu

perawatan

perkembangan,

peran baru, memerlukan barang-barang

pemberian makan, berikan referensi

tertentu untuk perabot, pakaian bayi,

tepet.

membantu persiapan membri makan,

bayi,

menyiapkan

pengambilan

cara menyusui dengan menggunakan


botol.
Anjurkan keikutsertaan dalam kelas

Menurunkan ansietas berkanaan

kelahiran anak (bila belum mengikuti)

dengan ketidaktahuan,

dan melakukan orientasi RS/RB

mekanisme

meningkatkan

koping

persalinan/kelahiran .

D. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan oleh
perawat terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan rencana keperawatan diantaranya :

untuk

Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan


validasi ; ketrampilan interpersonal, teknikal dan intelektual dilakukan
dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan
psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan respon
pasien.
Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit dari
rencana intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan
dan perawatan yang muncul pada pasien.

E. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan,
dimana evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya.
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam
rencana keperawatan tercapai dengan baik atau tidak dan untuk melakukan
pengkajian ulang

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, L,J.2004. Buku Ajar : Keperawatan Maternitas Edisi IV. Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall, Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik
Edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC,;1995

DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Jakarta: Bhakti Husada
Doengoes. E, M. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran: EGC
Nanda Internasional.2010. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2009-2011. Jakarta : EGC
Wikipedia. 2010. Kehamilan dalam : ( http://id.wikipedia.org/wiki/Kehamilan. )
Diakses pada 12 Mei 2014 pukul 15.30

Anda mungkin juga menyukai