Nama Madrasah
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: XI/Ganjil
Pertemuan Ke
:1
Alokasi Waktu: 2 X 45
Standar Kompetensi : Menulis
8. Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Identitas buku
Kepengarangan
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan
penggunaan EYD
I.
Identitas buku
Kepengarangan
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan
penggunaan EYD
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar siswa dapat:
1. Menjelaskan resensi novel dengan memperhatikan
Identitas buku
Kepengarangan
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan
EYD
2. Menulis resensi novel dengan memperhatikan
Identitas buku
Kepengarangan
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan
EYD
II.
Materi Pembelajaran
1. Pengertian Resensi
- Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau
buku
- Resensi adalah penilaian tentang kelemahan dan kelebihan sebuah buku
- Resensi novel adalah sebuah tulisan yang mengupas kelebihan dan kekurangan
sebuah novel, berdasarkan pemahaman dan pengetahuan tentang karya sastra,
memberikan semacam catatan atas novel yang dibacanya
2. Unsur-unsur resensi:
a. Identitas buku
Dalam identitas buku terdapat data buku yang harus dicatat dalam menulis
resensi novel sebagai berikut:
- Judul buku
- Pengarang buku
- Nama penerbit
- Tahun terbit
- Tebal buku atau jumlah halaman
b. Kepengarangan
Kepengarangan, terkait dengan siapa pengarang buku yang telah diresensi atau
untuk memperkenalkan lebih jauh pengarang buku kepada pembaca dan karyakarya yang pernah ditulisnya.
Contoh:
nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja
yang ditulis, dan mengapa ia menulis buku itu.
c. Keunggulan buku
Seorang penulis resensi harus berusaha dengan tepat menunjukan keunggulan
buku dengan penilaian langsung, dengan cara memberi kutipan-kutipan yang
menunjukkan pertalian yang tepat antara bagian-bagiannya.
Contoh:
Apakah temanya, alur, karakter tokoh yang unik menarik pembaca?
Apakah kisah yang diangkat penulis berhubungan dengan salah satu sisi
kehidupannya, bahasa yang digunakan pengarang komunikatif, serta adakah
nilai-nilai kehidupan yang disampaikan merupakan pandangan baru tentang
kehidupan?
d. Kelemahan buku
Kelemahan buku dikemukakan dalam resensi, sebagai pertimbangan pembaca
dalam memilih buku atau novel.
Contoh:
Apakah temanya, alur, karakter tokoh yang unik menarik pembaca?
Apakah kisah yang diangkat penulis berhubungan dengan salah satu sisi
kehidupannya, bahasa yang digunakan pengarang komunikatif, serta adakah
nilai-nilai kehidupan yang disampaikan merupakan pandangan baru tentang
kehidupan?
e. Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan
EYD
Salah satu informasi yang dibutuhkan calon pembaca adalah garis besar isi buku.
Untuk itu, peresensi harus dapat memberikan gambaran tentang pokok-pokok
persoalan yang dibahas buku. Jika perlu peresensi dapat menyampaikan garis
besar isi bab buku tersebut. Dengan demikian, calon pembaca sudah memiliki
bayangan tentang informasi-informasi apa yang akan diberikan oleh buku hendak
dibacanya.
Agar ringkasan atau sinopsis mudah dipahami, pergunakan bahasa secara
komunikatif. Hindari kalimat-kalimat majemuk ganda yang berpotensi
menimbulkan ambiguitas. Usahakan mempergunakan kalimat baku dalam bahasa
Indonesia. Perhatikan pula kalimat ejaannya.
f. Kesimpulan
Setelah membaca sebuah buku atau novel yang diresensi kemudian
mengemukakan tentang apa yang diperoleh dari buku yang diresensi tersebut dan
imbauan-imbauan kepada pembaca.
Contoh: Novel ini tentu sangat berharga bagi peminat sastra karena di dalam
novel ini banyak pengalaman hidup yang berharga dan dapat menjadi tauladan.
g. Tujuan meresensi buku untuk memberi informasi kepada masyarakat akan
kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekedar
mengulas buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek
resensi. Yetapi penggungkapkanya haruslah merupakan penialian objek resensi
dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi (resentator). Umumnya
diakhir ringkasan terdapat nilai- niali yang dapat diambil hikmahnya.
3. Menimbang dan Membandingkan Keunggulan dan Kelemahan Buku
Hakikat atau esensi dari sebuah resensi adalah menimbang kelebihan dan kekurangan
sebuah buku. Jika kekurangannya lebih banyak ditemukan, buku itu tidak layak
direkomendasikan sebagai bahan bacaan. Sebaliknya, jika banyak kelebihannya, dapat
disimpulkan bahwa buku itu berbobot sehingga layak dibaca.
Hal yang disorot dalam sebuah resensi tidak hanya sebatas masalah, tetapi juga
sistematika penyajian, gaya bahasa, kecermatan ejaan, dan diksi. Bahkan, ilustras, tata
letak, atau hal-hal yang berkenaan dengan teknik pencetakan pun dapat dikomentari dan
dinilai.
4. Langkah-langkah menulis resensi
Langkah-langkah menulis resensi, yaitu sebagai berikut:
1) Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,
2) Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif mampu menangkap
(menerima) dengan baik, cermat, dan teliti,
3) Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan
bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data,
4) Membuat sinopsis atau intisari buku
5) Menentukan sikap dan menilai isi buku, dan
6) Mengoreksi dan merevisi hasil resensi.
Contoh resensi:
Identit
as
buku
Kepen
garang
an
Keunggul
anbuku
Ikhtisar
(inti
permasalah
an)
III.
mempunyai pengalaman menulis tetapi hasil karyanya ini sangat bagus tidak ada bedanya
dengan Penulis-Penulis ternama. Novel ini mengangkat kisah perjalanan hidup sang
penulisnya yang bernama Andrea Hirata. Pada saat itu sang penulis akan diterima pada
Sekolah Dasar Swasta dan mulai menjalani kehidupan bersekolah saat menduduki awal
bangku SD sampai dengan tamat bangku SMP bersama dengan teman-teman sekelasnya
yang hanya berjumlah 9 orang di sekolah yang bernama SD Muhammadiyah. Karena
jumlah siswanya yang terlalu sedikit, hampir-hampir sekolah ini ditutup lantaran jumlah
muridnya dalam 1 kelas tidak memenuhi kuota yang telah ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan saat itu yaitu minimal 10 murid siswa per kelasnya. Di saat yang mendebardebarkan akhirnya ada seorang calon murid terakhir yang akhirnya diterima sehingga
mengenapi angka ganjil menjadi 10 murid siswa. Perkenalanpun dimulai di antara
mereka dengan menyebutkan nama masing-masing di depan ruang kelas. Lambat laun
mereka menjadi sebuah tim yang solid dan kompak, mereka saling tolong-menolong
apabila diantara mereka mendapatkan kesulitan. Mereka, Sang Penulis beserta temanteman sekelasnya yang berjumlah 10 orang menyebut diri mereka Laskar Pelangi.
Sekolah Muhammadiyah berada di pedalaman yang jauh dari pusat kota yang
terletak di Pulau Belitong. Pulau Belitong bukanlah suatu pulau yang daratannya cocok
untuk bertani dan bercocok tanam. Namun Pulau Belitong adalah pulau yang kaya akan
kandungan timah. Sekolah di mana tempat mereka belajar, bukanlah sekolah elite dan
mewah yang memiliki segala fasilitas pendukung pembelajaran seperti sekolah lainnya
yang dideskripsikan di buku ini sebagai sekolah PN (Perusahaan Negara). Sekolah
mereka hanya sebuah bangunan tua yang rapuh, reyot dan terbengkalai sehingga apabila
kita melihatnya maka sedikitpun tidak akan menumbuhkan minat untuk belajar pada
sekolah ini, dengan kata lain sekolah ini biasa disebut dengan sekolah Kampung. Strata
ekonomi orang tua mereka adalah berasal dari golongan tidak mampu. Rata-rata mata
pencaharian orang tua mereka berasal dari profesi buruh tambang dan nelayan.
Di akhir cerita ini akan ada pendatang baru yang membuat kelompok mereka
bertambah jumlahnya menjadi 11 orang. Seorang gadis tomboy dari keluarga kaya raya.
Ayahnya adalah seorang berpendidikan tinggi dan memiliki pengaruh pada suatu
perusahaan milik BUMN di Pulau Belitong. Sangat kontras bila membandingkannya
dengan murid-murid Laskar Pelangi lainnya. Dengan kedatangan pendatangan baru yang
bernama Flo pada akhir cerita ini, alur cerita semakin menarik dan petualangan
kehidupan para Laskar Pelangi lebih banyak melewati cobaan, rintangan, tantangan, dan
pertentangan yang pada saat membacanya akan membuat kita selalu penasaran seperti
apa ujung dari akhir cerita ini.
Metode Pembelajaran
IV.
Penugasan
Diskusi
Tanya jawab
Unjuk kerja
Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Mengucapkan salam dan membaca basmallah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini
Apersepsi
B. Kegiatan Inti (70 menit)
Guru menjelaskan unsur-unsur dalam sebuah resensi
Guru menjelaskan langkah-langkah menulis sebuah resensi
Guru memberikan contoh sebuah resensi buku fiksi
Siswa menulis resensi dari sebuah novel
C. Kegiatan Akhir (10 menit)
Refleksi
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan
Membaca hamdallah
V.
Bachory, Achmad, dkk. 2006. Kharisma SMA Bahasa Indonesia Kelas XI. Banyu
Agung: CV.HaKa MJ. hlm 18-19.
Haryanta, Agus. Alex Suryanto. 2006. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra
Indonesia SMA Kelas XI. Tangerang: Erlangga. hlm. 20-23.
Sulastri, Euis, dkk. 2007. Bahasa dan sastra Indonesia 2 SMA Kelas XI. Bekasi:
Galaksi Puspa Mega. hlm 16-18
2. Media Pembelajaran
VI.
Penilaian
Teknik
: Tulisan
Bentuk
: Essay/Uraian
Soal/instrument
Tes
1. Jelaskan unsur-unsur dalam sebuah resensi!
2. Tulislah sebuah resensi buku fiksi yaitu novel Cintaku Bersemi di Padang Arafah
dengan unsur-unsur yang telah dijelaskan!
Kunci Jawaban
1. Unsur-unsur resensi
a. Identitas buku
Dalam identitas buku terdapat data buku yang harus dicatat dalam menulis resensi
novel sebagai berikut:
- Judul buku
- Pengarang buku
- Nama penerbit
- Tahun terbit
- Tebal buku atau jumlah halaman
b. Kepengarangan
Kepengarangan, terkait dengan siapa pengarang buku yang telah diresensi atau untuk
memperkenalkan lebih jauh pengarang buku kepada pembaca dan karya-karya yang
pernah ditulisnya.
Contoh:
nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang
ditulis, dan mengapa ia menulis buku itu.
c. Keunggulan buku
Seorang penulis resensi harus berusaha dengan tepat menunjukan keunggulan buku
dengan penilaian langsung, dengan cara memberi kutipan-kutipan yang menunjukkan
pertalian yang tepat antara bagian-bagiannya.
Contoh:
Apakah temanya, alur, karakter tokoh yang unik menarik pembaca?
Apakah kisah yang diangkat penulis berhubungan dengan
salah satu sisi
kehidupannya, bahasa yang digunakan pengarang komunikatif, serta adakah nilainilai kehidupan yang disampaikan merupakan pandangan baru tentang kehidupan?
d. Kelemahan buku
Kelemahan buku dikemukakan dalam resensi, sebagai pertimbangan pembaca dalam
memilih buku atau novel.
Contoh:
Apakah temanya, alur, karakter tokoh yang unik menarik pembaca?
kebesaran Allah Swt terhadap makhluk-Nya yang menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya. Tokoh-tokoh yang diceritakan dalam novel ini adalah tokoh-tokoh yang
mempunyai karakter yang mengikuti perintah Allah, dengan segala kekuatan imam dan
ketakwaannya, para tokoh ini bisa menjalankan kisah-kisah hidupnya.
Novel Cintaku Bersemi di Padang Arafah menceritakan kisah cinta antara Mim
dan Nun yang begitu mengharukan. Mim dan Nun adalah dua insan yang berbeda suku
dan berbeda usia. Mim (20) asli Indonesia dan Nun (17) asli Pakistan yang menetap di
Indonesia tepatnya di kota Jogjakarta dengan pamannya, yang bernama Hasan. Mim
mempunyai adik yang bernama Alief yang selalu setia menemani dan menghibur Mim.
Sejak kecil mereka sudah ditinggalkan kedua orang tuanya menghadap tuhan akibat
pesawat yang ditumpangin orang tuanya mendapat musibah (kecelakaan), dan mereka
hidup dari harta warisan kedua orang tuanya yang insyallah mencukupi kebutuhan
mereka. Mim adalah wanita yang sempurna dengan kesopanannya dia banyak disenangi
banyak orang, terutama Mim adalah wanita yang taat pada perintah Allah, Mim takut
akan azab Allah, Mim melakukan sesuatu dengan minta ijin kepada Allah karena dia
sebagai manusia tidak luput dari kesalahan. Saat Mim dilamar Guru Abu dengan cincin
Giok Hijau, yaitu guru musiknya, secara bersamaan Nun yang baru Mim kenal juga
mengungkapkan cinta dengan sekuntum mawar merah. Saat itu Mim benar-benar
bingung. Ketika Nun pulang ke Negara asalnya Pakistan, dalam perjalanan pesawat yang
ditumpangin Nun mendapat musibah, saat itu Mim merasakan betapa cinta dan
sayangnya dia dengan Nun, sehingga pertunangannya dengan Guru Abu dibatalkan.
Dalam waktu 10 tahun, Mim menunggu Nun kembali ke Indonesia. Tapi, dengan
kebesaran Allah Mim dan Nun dipertemukan di sebuah tugu Putih yang berada di bukit
yang bernama Jabal Rahmah Mekkah, saat rombongan Guru Abu Umroh bersama-sama.
Akhirnya, dua akad nikah di langsungkan, yaitu Mim dan Nun, serta Alief dan Pipin
menikah di Masjidil Haram. Kebesaran dan kekuasaan Allah tidak dapat diduga oleh
setiap manusia.
Novel Cintaku Bersemi di Padang Arafah adalah sebuah novel yang dapat
membangun kisah-kisah kehidupan. Maka, dari itu kita dapat memetik hikmah dari novel
tersebut. Yakinlah dengan kebesaran Allah, karena bila kita bersungguh-sungguh dalam
menjalankah perintahnya, dan menganggap sebuah cinta itu datangnya dari Allah, pasti
suatu saat kita akan menjadi orang yang bahagia atas nikmat yang di berikan Allah pada
kita semua. Cinta adalah anugerah yang indah yang dimilki setiap insane di bumi ini.
.
Pedoman Penilaian/Rubrik Penilaian
Skor maksimal
: 10
NIP 196010021982031007
NIP. 196511061989032002