Anda di halaman 1dari 23

Tugas Toksikologi

Bahaya Brokoli Pada Hewan

OLEH:

NUR FADILLAH HERMAN


O111 12 005

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun masih diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah tentang bahaya brokoli pada hewan Dalam
menyelesaikan tugas makalah ini, penyusun menggunakan buku panduan dan internet. Didalam
makalah ini berisi materi-materi tentang kandungan dalam brokoli. Penyusun makalah bermaksud
untuk memperdalam pemahaman sebagai seorang mahasiswa dan melatih kemandirian agar tidak
hanya menerima dari dosen, tetapi harus mengembangkan sendiri dengan cara mencari informasi
yang bersangkutan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya
dalam ilmu kesehatan.

Makassar,

Maret 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah

1
1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Brokoli

2.2 Morfologi Brokoli

2.3 Kandungan Brokoli

2.4 Khasiat Brokoli

2.5 Glukosinolat

10

2.6 Gejala Hewan Keracunan Brokoli

13

2.7 Efek Brokoli Pada Hewan

13

2.8 Langkah mengatasi Keracunan Brokoli

15

2.9 Pencegahan keracunan Brokoli

17

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

20
20

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
3

PENDAHULUAN
I. 1

Latar Belakang
Setiap makhluk membutuhkan makanan yang bergizi untuk

memelihara tubuh,

sebagai faktor pertumbuhan dan perkembangan, pergantian sel- sel yang rusak dan sebagai
zat pelindung dalam tubuh. Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang
terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang.
Makanan merupakan sumber nutrisi, tetapi apabila kita tidak hati-hati dalam memilih
dan mengolahnya maka sumber makanan akan menjadi sumber petaka bagi manusia dan
hewan. Seringkali kita mendengar adanya kasus keracunan akibat mengkonsumsi suatu
makanan.
Faktor penyebab keracunan adalah kontaminasi mikroba dan pencemaran senyawasenyawa beracun diantaranya mercuri dan logam-logam berat dari besi, timah, dan
tembaga. Namun ada kalanya bahan pangan, baik itu hewani maupun nabati secara alamiah
sudah mengandung racun seperti isotiosianat pada brokoli.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai bahaya pemberian brokoli
pada hewan. Mengingat brokoli terkadang diberikan pada hewan peliharaan sebagai pakan.
Dengan pemahaman dan pengolahan yang benar, maka akan dapat meminimalkan
terjadinya resiko keracunan makanan akibat brokli.
I. 2

Rumusan Masalah
I.2. 1 Apa yang dimaksud dengan brokoli?
I.2. 2 Bagaimana bentuk morfologi dari brokoli ?
I.2. 3 Apa saja kandungan dalam brokoli?
I.2. 4 Apa saja khasiat dari brokoli?
I.2. 5 Apa yang dengan glukosinolat?
I.2. 6 Apa saja gejala hewan yang keracunan brokoli?
I.2. 7 Apa saja efek brokoli pada beberapa hewan?
I.2. 8 Bagaimana langkah mengatasi keracunan brokoli?
I.2. 9 Bagaimana cara pencegahan keracunan brokoli?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Brokoli
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Brassicales
4

Suku : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica oleracea L. var. botrytis L. (Cahyono, 2001).
Brassica oleracea var. botrytis subvar. Cymosa, Brassica botrytis Miller, Brassica
oleracea var botrytis cauliflora, Brassica oleracea L. var. italica Plenck
Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.) merupakan tanaman sayuran subtropik
yang banyak dibudidayakan di Eropa dan Asia. Tanaman brokoli termasuk tanaman musim
dingin, sehingga cocok ditanam pada daerah pegunungan (dataran tinggi) yang beriklim
sejuk. Di Indonesia, tanaman brokoli sebagai sayuran dibudidayakan secara luas pada
daerah tinggi seperti Bukit Tinggi (Sumatera Barat), Karo (Sumatera Utara), Pangalengan
(Jawa Barat) dan Sumber Brantas (Jawa Timur). Di Indonesia sayuran brokoli telah dikenal
sejak abad ke- 15, yaitu mulai penjajahan Belanda, sehingga lebih dikenal sebagai sayuran
Eropa. Melalui kultivasi yang dilakukan telah dihasilkan jenis brokoli yang beragam,
seperti kaelan (kale), brokoli (cabbage), brokoli umbi (kohlrabi), brokoli bunga
(cauliflower), brokoli (broccoli) dan brokoli tunas. Meskipun kelihatannya sangat berbeda
namun merupakan spesies yang sama (Muslim, 2010).
Pada mulanya bunga brokoli dikenal sebagai sayuran daerah beriklim dingin (sub
tropis), sehingga di Indonesia cocok ditanam di dataran tinggi antara 1.000 2.000 meter
dari atas permukaan laut (dpl) yang suhu udaranya dingin dan lembab. Kisaran temperatur
optimum untuk pertumbuhan produksi sayuran ini antara 15,5 - 18C dan maksimum 24C.
Setelah beberapa negara di kawasan Asia berhasil menciptakan varietas-varietas unggul
baru yang tahan terhadap temperatur tinggi (panas), maka brokoli dapat ditanam di dataran
menengah sampai tinggi. Tanaman brokoli termasuk kedalam tanaman sayuran semusim
atau berumur pendek. Tanaman brokoli hanya dapat berproduksi satu kali dan setelah itu
akan mati (Cahyono, B., 2001).
2.2 Morfologi Brokoli
Brokoli memiliki tangkai daun agak panjang dan helai daun berlekuk lekuk panjang.
Tangkai bunga brokoli lebih panjang dan lebih besar dibandingkan dengan kubis bunga.
Massa bunga brokoli tersusun secara kompak membentuk bulatan berwarna hijau tua, hijau
kebiru-biruan, kuning atau putih dengan diameter antara 15-20 cm atau lebih (Cahyono,
2001).
5

Bentuk tanaman ini selintas mirip dengan kubis bunga. Hanya saja kepala bunganya
tersusun atas kuntum-kuntum bunga dan tangkainya berdaging tebal. Tergantung
varietasnya, warna kepala bunga ada empat macam yaitu hijau, ungu, putih dan hijau muda.
Pada ketiak daun muncul juga kepala bunga yang lebih kecil dan akan keluar bila kepala
bunga utama telah dipangkas atau dipanen. Kepala bunga utama dan samping serta tangkai
berdaging tebal merupakan bagian-bagian yang biasa digunakan atau dimakan. Pada
kondisi lingkungan yang sesuai, massa bunga brokoli dapat tumbuh memanjang menjadi
tangkai bunga yang penuh dengan kuntum bunga, tiap bunga terdiri atas 4 helai kelopak
bunga (calyx), 4 helai daun mahkota bunga (corolla), 6 helai benang sari yang
komposisinya 4 memanjang dan 2 pendek. Bakal buah terdiri atas 2 ruang dan setiap ruang
berisi bakal biji (Rukmana, 1994; Cahyono, 2001).
Biji brokoli memiliki bentuk dan warna yang hampir sama, yaitu bulat kecil berwarna
coklat sampai kehitaman. Biji tersebut dihasilkan oleh penyerbukan sendiri ataupun silang
dengan bantuan sendiri ataupun serangga. Buah yang terbentuk seperti polong-polongan
tetapi ukurannya kecil, ramping dan panjangnya sekitar 3-5 mm (Rukmana, 1994). Sistem
perakaran relatif dangkal, dapat menembus kedalaman 60-70 cm. Akar yang baru tumbuh
berukuran 0,5 mm, tetapi setelah berumur 1-2 bulan sistem perakaran menyebar ke samping
pada kedalaman antara 20-30 cm (Rukmana, 1994). Dengan perakaran yang dangkal
tersebut, tanaman brokoli dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam pada tanah yang
gembur dan berpori (Cahyono, 2001).

2.3 Kandungan Brokoli


Brokoli mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, zat besi, vitamin
(A, C, E, tiamin, riboflavin, nikotinamid), beta karoten dan glutation. Selain itu brokoli
mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan dan iberin yang
merangsang pembentukan glutation (Dalimartha, 1999). Selain itu dari proses biosintesis
di dalam brokoli juga dihasilkan 3,3-diindolilmetana (DIM) (Anonima , 2011).
Brokoli merupakan sayuran yang kaya akan nutrisi dan mikronutrien diantaranya
adalah protein, vitamin A, B6, C, D, E, K, thiamin, riboflavin, niasin, folat, dan beberapa
mikronutrien lainnya. Brokoli termasuk dalam golongan Cruciferae, masih banyak lagi
6

tumbuhan yang termasuk dalam famili tersebut, seperti brokoli, kembang kol, kohlrabi,
kubis, dan beberapa jenis yang lain (Watson dan Victor, 2007).
Brokoli merupakan salah satu jenis sayur yang sangat berguna bagi tubuh. Zat
vitamin dan mineral yang dikandung dapat mencegah penyakit kanker, memperkuat saraf
janin, meredakan stress atau depresi, dan baik untuk meremajakan kulit.
Kandungan Gizi Brokoli, Brokoli mengandung energi, karbohidrat, vitamin, dan
mineral yang berguna bagi tubuh. Nilai Gizi yang terkandung dalam 156 gram brokoli
(mangkuk brokoli yang dikukus)
Kalori 43.68 kal
Protein 4.66 g
Asam Lemak
Omega-3 0.20 g
Karbohidrat 8.19
Lemak 0.55 g
Kalsium 74.72 mg
Potassium (Kalium) 505.44 mg
Fosfor 102.80 mg
Besi 1.37 mg
Zinc (Zn) 0.62 mg
Magnesium 39.00 mg
Vitamin A 228.07 RE
Vitamin B1 (Thiamin) 0.09 mg
Vitamin B2 (Riboflavin) 0.18 mg
Vitamin B6 (pyrodoxin) 0.22 mg
Vitamin B3 (Niasin) 0.94 mg
Vitamin B5 (Pantothenic acid) 0.79 mg
Vitamin B9 (Folat) 93.91 mcg
Vitamin C 123.40 mg
Vitamin E 0.75 mg
Vitamin K 155.20 mg
Serat 4.68 g
Mangan 0.34 mg
Triptofan 0.05 g
Brokoli merupakan sayuran dengan kalori yang rendah, rendah lemak, dan bebas
kandungan lemak jenuh, tinggi kalium dan rendah sodium, tidak mengandung kolesterol.
Sayuran yang paling baik tumbuh di daerah beriklim dingin dan tanah yang lembab ini
merupakan sumber serat yang sangat baik. Kandungan serat dalam brokoli bahkan lebih
banyak daripada serat yang ada dalam roti gandum. Serat ini sangat baik untuk sistem
pencernaan.
7

Selain itu, brokoli juga mengandung folat . Seperti yang kita ketahui, folat merupakan
salah satu vitamin yang sangat baik salah satunya baik untuk ibu hamil dan janin.
Kandungan Vitamin C di dalam brokoli sangat tinggi bahkan Vitamin C yang terdapat
dalam brokoli lebih tinggi dari kandungan vitamin C dalam sebuah jeruk. Vitamin C yang
tinggi akan mempermudah tubuh dalam meyerap zat besi. Kandungan kalsiumnya hampir
setara dengan kalsium dalam segelas susu (71.8 mg kalsium brokoli sama dengan 120 ml
kalsium susu). Vitamin K yang terkandung dalam brokoli juga penting untuk menguatkan
tulang dan membantu pembekuan darah. Brokoli juga mengandung karoten, lutein.
2.4 Khasiat Brokoli
Manfaat dan Nutrisi Sayuran Brokoli Brokoli merupakan sayuran yang sangat bagus
untuk melawan dan mencegah kanker. Agen anti kanker yang terkandung di dalamnya yaitu
indoles, sulforaphane ( zat ini akan membentuk enzim yang mampu melawan kanker,
diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, and tekanan darah tinggi), Isothiocyanate,
glukosinolate, ditihiolthione, dan beta karoten.Khasiat sayuran brokoli dalam melawan
kanker ternyata tidak hanya mampu mencegah perkembangan tumor sebanyak 60 %, tetapi
juga mampu mengecilkan ukuran tumor yang sudah ada sebanyak 75%.
Indole dapat meningkatkan ekskresi estrogen yang diikat pada kanker payudara.
Itulah sebabnya mengapa akhir-akhir ini banyak dianjurkan pada wanita untuk
mengkonsumsi brokoli guna mencegah timbulnya kanker payudara dan kanker rahim.
Indole juga memiliki efek antiproliferatif yang potensial potensial di dalam sel kanker
prostat.
Sementara sulforaphane merupakan zat yang dapat menaikkan enzim detoksifikasi di
dalam tubuh, yang mampu mengubah expresi gen, sehingga berpotensi menghilangkan zatzat karsinogenik lebih cepat. Sulforaphane juga dapat melindungi gen-gen yang rentan
terkena penyakit kanker kolon. Efek dari senyawa ini akan mengecilkan tumor,
memperlambat pertumbuhan tumor, dan lebih banyak membunuh sel-sel tumor.
Brokoli juga mampu menormalkan kadar gula dalam darah.Brokoli dapat juga
dimanfaatkan sebagai pengganti nasi oleh penderita kencing manis, karena brokoli
merupakan sumber karbohidrat dengan jumlah kalori yang lebih rendah daripada nasi.
Brokoli mampu menurunkan kadar kolesterol jahat. Penelitian di Amerika menemukan
bahwa sayur brokoli mengandung serat pektin tertentu yaitu kalsium pektat yang mampu
8

mengikat asam empedu, akibatnya lebih banyak kolesterol yang tertahan di hati dan sedikit
kolesterol yang dilepaskan ke aliran darah. Efektifitas sayuran ini dalam menurunkan kadar
kolesterol jahat ternyata sama dengan obat penurun koleterol.
Bagi wanita hamil, disarankan untuk mengonsumsi brokoli, karena adanya asam folat
yang terkandung di dalamnya. Brokoli juga bermanfaat dalam mencegah terjadinya
gangguan jantung, stroke, berbagai jenis kanker yaitu kolon, prostat, paru, kandung kemih,
payudara, rahim, leher rahim (serviks), esophagus, laring.
Vitamin A dan vitamin C yang terkandung dalam brokoli bermanfaat sebagai
antioksidan. Mengonsumsi antioksidan dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh,
menjaga tetap awet muda, menurunkan resiko penyakit jantung, diabetes, dan berbagai
infeksi. Sedangkan seratnya dapat dimanfaatkan dalam mencegah sembelit dan gangguan
pencernaan.
Brokoli dapat meningkatkan PH yang terlalu asam dalam tubuh, sehingga akan
membuat aktivitas hati menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastik dan otot menjadi lentur,
tulang menjadi lebih kuat. Ini berguna untuk proses peremajaan kulit dan tubuh karena
menghasilkan elastisitas dan susunan tubuh yang lebih baik. Mengonsumsi brokoli secara
teratur dalam makanan sehari-hari juga dapat membantu kecerdasan, karena brokoli
memperlancar aliran asam amino ke otak. Brokoli mampu melindungi mata dan
penglihatan Anda, mengurangi resiko timbulnya katarak.
Untuk mendapatkan segala kandungan gizi yang baik dalam brokoli, pilihlah brokoli
yang tidak berbau, dan tangkainya masih padat (tidak lembek). Jangan pilih brokoli yang
kuntumnya (bagian atasnya) terbuka dan berwarna kuning/kekuningan karena multikhasiat
brokoli justru terdapat di dalam warna hijaunya. Bagian kuntum brokoli memiliki
kandungan beta karoten 8 kali lebih banyak daripada bagian batangnya.
Brokoli bermanfaat untuk mengatasi sembelit. Dari masalah yang paling ringan.
Brokoli mengandung nutrisi, fivonoid, dan serat. Seperti kita tahu bahwa serat dibutuhkan
oleh tubuh untuk memperlancar proses pencernaan. Dan serat pada brokoli dapat mencegah
timbulnya konstipasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan sembelit. Penelitian terbaru
dan lebih spesifik memberikan gambaran bahwa brokoli mampu menekan resiko beragam
gangguan pencernaan seperti maag, infeksi lambung, dan kemungkinan kanker perut.
Dalam sebuah studi di Jepang, para ahli menemukan fakta bahwa mengonsumsi 70 gram
9

brokoli segar setiap hari selama 2 bulan dapat melindungi menusia dari bakteri perut yang
terkait penyakit maag, infeksi lambung, dan kanker perut. Zat yang terdapat dalam brokoli
yang paling penting untuk mencegah urusan lambung adalah sulforaphane juga mampu
meningkatkan produksi enzim di hati.
Enzim ini berperan menggandeng bahanbahan karsinogen (menyebabkan kanker)
yang dan mengeluarkannya dari sel. Selain itu, sulforaphane memiliki kemampuan untuk
membunuh Helicobacter pylori (kuman pengganggu kerja lambung). Dan dalam dunia
medis, kuman tersebut adalah penyebab utama luka dan kanker dan lambung. Mencegah
kerusakan sel pembuluh darah pada penyakit diabetes. Selain untuk urusan lambung,
peneliti dari Universitas Warwick meyakini jika sulforaphane memiliki peran dalam
memulihkan kembali pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah
(hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.
Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum
ditemui di kalangan orang tua. Penyakit aktivitas sehari-hari penderitanya. Sebenarnya
sudah sejak lama brokoli diyakini memiliki peranan penting untuk menyembuhkan
penyakit tersebut. Banyak peneliti yang menduga bahwa brokoli mengandung senyawa
antiacetylcholinesterase. Dalam penelitian yang dilakukan oleh King College di London,
brokoli dianggap memiliki sifat antiacetylcholineaterase paling kuat.
Rendah Kalori Brokoli merupakan salah satu sayuran yang memiliki kalori yang
sangat rendah, yaitu hanya 34 kalori per 100 g. Namun demikian, brokoli kaya serat,
mineral, vitamin, dan anti-oksidan, yang terbukti banyak bermanfaat untuk kesehatan.
Kekuatan total antioksidan diukur dari segi kapasitas penyerapan okseigen radikal oksigen
(ORAC) ,dan pada brokoli perbandingannya adalah 1632 umol TE/100 g.
Brokoli memiliki sifat antikanker Brokoli yang masih segar adalah gudang nutrisi
nabati seperti tiosianat, indoles, sulforaphane, isothiocyanate dan flavonoid seperti betakaroten cryptoxanthin, lutein, dan zea-xanthin. Penelitian telah menunjukkan bahwa,
senyawa ini memberikan sinyal positif dengan memodifikasi pada tingkat reseptor molekul
membantu melindungi kita dari berbagai jenis kanker, seperti prostat, usus besar, kandung
kemih, pankreas, dan kanker payudara.

10

Brokoli kaya zat sebagai antioksidan alami yang kuat Brokoli sangat populer akan
sumber yang kaya vitamin C. Brokoli mengandung 89,2 mg atau sekitar 150% per 100 g
(RDA). Vitamin-C adalah anti-oksidan dan modulatorkekebalan tubuh alami yang kuat,
berguna membantu untuk melawan virus penyebab flu.
Mengandung vitamin A untuk kesehatan mata. Selain mengandung antioksidan alami
dari vitamin C , sumber antioksidan lain dari kepala brokoli adalah vitamin-A. 100 g
Brokoli segar mengandung Vitamin A 623 IU, atau 21% dari tingkat kebutuhan harian yang
direkomendasikan. Pro-vitamin lainnya pada brokoli seperti beta-karoten, alfa-karoten, dan
zea-xanthin, berguna untuk membantu menjaga integritas kulit dan selaput lendir. Vitamin
A penting untuk kesehatan mata, dan akan membantu mencegah degenerasi makula pada
retina pada lanjut usia. Daun Brokoli (pucuk hijau) merupakan sumber karotenoid dan
vitamin A; (16000 IU vitamin A per 100 g) , senyawa ini lebih banyak beberapa kali dari
yang di bunga.
Brokoli Sumber folat yang baik. Brokoli segar adalah sumber folat yang sangat baik ,
mengandung sekitar 63 g/100 g (sebesar 16% dari RDA). Dari penelitian telah
menunjukkan bahwa mengkonsumsi sayuran segar dan buah-buahan yang kaya folat
selama sebalum, dan kehamilan dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
Brokoli kaya vitamin K Bunga brokoli merupakan sumber yang kaya vitamin-K, dan
kelompok vitamin B-kompleks , seperti niacin (vit B-3), asam pantotenat (vit.B-5),
piridoksin (vit.B-6), vitamin B-12, dan riboflavin. Bunga brokoli juga mengandung asam
lemak omega-3 selain ikan.
Sumber mineral yang baik. Brokoli juga merupakan sumber mineral yang baik,
seperti kalsium, mangan, zat besi, magnesium, selenium, zinc dan fosfor.

2.5 Glukosinolat
Brokoli (Brassica oleracea) mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang
pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat
goiterogen). Daun brokoli (Brassica oleracea) juga mengandung kelompok glukosinolat
yang menyebabkan rasa agak pahit Brokoli memiliki senyawa beracun yaitu isotiosianat
yangmenyebabkan iritasi lambung pada hewan kesayangan.
11

Isotiosianat merupakan zat iritan lambung yang kuat dan turunan alkil dari
glukosinolat

(hasil

hidrolisis

dengan

enzim

mirosenase).

Pada

anjing

apabila

mengkonsumsi brokoli lebih dari 5 10 % dari asupan makanan total akan menjadi toksik
dan akan berakibat fatal jika menkonsumsi sebanyak 25 % dari asupan makanan seharihari.
Glukosinolat adalah tioester dan bagian glikosida pada -D-tioglukosa dengan sebuah
aglikonorganik yang menghasilkan sebuah isotiosianat, nitril, tiosianat atau struktur yang
sama dalam hidrolisis. Apabila konsumsi glukosinolat dalam jumlah berlebih maka dapat
mengakibatkan iritasi pada lambung dan diare. Karena makanan pedas mempercepat
peristaltikusus.

Komposisi kimia glukosinolat


Glukosinolat merupakan metabolit sekunder hamper seluruh tanaman dalam ordo
Brassicales. Glukosinolat dikenal memiliki efektoksik, yaitu goitrogenik, terhadap hewan
dan manusia dalam dosis tinggi. Sebaliknya pada dosis subtoksik, produk hidrolisis dan
metaboliknya berperan sebagai agenk emoprotektif terhadap karsinogen kimiawi dengan
mengeblok inisiasi tumor pada berbagai jaringan tikus, yaitu liver, colon, kelenjar
mammae, pankreas, dan lain-lain. Konsumsi makanan yang mengandung glukosinolat
dalam jumlah besar dapat mengurangi intake makanan, menyebabkan hipertrofi kelenjar
tiroid dan mengurangi level hormone tiroid yang bersirkulasi, terutama dengan
menghambat uptake iodine oleh kelenjar tiroid.
Beberapa efeknya dapat mempengaruhi produktivitas hewan ternak. Unggas dan babi
lebih rentan daripada sapi, domba, dan kambing karena sapi, domba, dan kambing dapat
mendetoksifikasi produk hidrolisis glukosinolat. Efek utama dari hidrolisis glukosinolat
adalah mengahambat fungsi kelenjar tiroid (agen anti tiroid), menganggu masukan yudium
12

oleh tiroid, menekan sekresi tiroksin atau bereaksi sebagai antagonis metabolic pada
jaringan tiroksin. Menghambat kerja yodium sampai pada tingkat yang sangat rawan,
kematian akibat glukosinolat biasa terjadi dikarenakan adanya gangguan hormone tiroksin
yang terlalu parah. Pada hewan ruminansia glukosinolat lebih dari 10% dapat ditolerir
dengan bantuan mikroorganisme pada rumennya.
Enzim rumen akan menghancurkan aglikan glukosinolat pada derivattoksik, enzim
rumen lainnya dapat memetabilisme toksikan tersebut menjadi senyawa yang kurang
toksik. Sedangkan pada hewan non ruminansia yang sensitive hanya dapat mentolerir
glukosinolat pada tingkatan 5-10%.
Hewan non-ruminansia dan ruminansia yang menkonsumsi brokoli lebih dari 10%
menunjukan gejala antitiroid. Pada ungags dan babi tiroid akan mengalami pembesaran,
terhambatnya pertumbuhan, dan efek utama pada ungags adalah terjadinya kelumpuhan,
penurunan produksi, hilangnya aroma pada telur dan kerusakan liver.
Pada anjing menimbulkan efekiritasi lambung. Dinding mukosa lambung mengalami
iritasi

sehingga

dinding

lambung

menjadi

merah,

bengkak,

berdarah,

danluka.Denganterjadinyapendarahan (hemorrhagic gastritis) menyebabkan banyaknya


darah yang keluar dan berkumpul di lambung sehingga terjadi muntah yang mengandung
darah berwarna cokelat seperti kopi.
Glukosinolat merupakan metabolit sekunder yang dibentuk dari beberapa asam amino
dan terdapat secara umum pada Cruciferae (Brassicaceae). Glukosinolat dikelompokkan
menjadi setidaknya 3 kelompok, yakni: (1). glukosinolat alifatik (contoh: sinigrin),
terbentuk dari asam amino alifatik (biasanya metionin), (2) glukosinolat aromatik (contoh:
sinalbin), terbentuk dari asam amino aromatik (fenilalanin atau tirosin) dan (3) glukosinolat
indol, yang terbentuk dari asam amino indol (triptofan). Keragaman jenis glukosinolat
tergantung pada modifikasi ikatannya dengan gugus lain melalui hidroksilasi, metilasi dan
desaturasi. Hidrolilis dari glukosinolat terjadi karena adanya enzim mirosinase, sehingga
menghasilkan beberapa senyawa beracun seperti isotiosianat, tiosianat, nitril, dan
epitionitril. Senyawa-senyawa tersebut merupakan racun bagi serangga yang bukan
spesialis pemakan tumbuhan Cruciferae, dan merupakan zat penolak makan bagi ulat kilan,
Trichoplusia ni.
13

Sianogenik Semua jenis tumbuhan mempunyai kemampuan untuk mensintesis


glikosida sianogenik. Namun, tidak semua jenis tumbuhan mengumpulkan senyawa ini
dalam sel-selnya. Pada famili Rosaceae, senyawa ini disimpan pada vakuola. Pada saat sel
tumbuhan dirusak, glikosida sianogenik akan dihidrolisis secara enzimatis menghasilkan
asam sianida (HCN) yang sangat beracun dan merupakan zat penolak makan serangga
dengan spektrum yang luas.
Glukosinolat terkandung pada berbagai tanaman, merupakan kelas dari thioglukosida.
Sebahagian besar glukosinolat adalah goitrogenik (penyebab gondok atau pembengkakan
kelenjar). Ada tiga jenis gondok yaitu cabbage goiter (struma), brassica seed goiter, and
legume goiter. Cabbage goiter atau gondok yang disebabkan oleh kelebihan mengkonsumsi
sayur kubis dimana goitrogen kubis menghambat penyerapan yodium dengan cara langsung
mempengaruhi kelenjar tiroid. Cabbage goiter dapat diobati dengan suplementasi
yodium. brassica seed goiter muncul akibat mengkonsumsi biji tanaman brassica seperti
kubis yang mengandung senyawa pencegah sintesis tiroksin. Gondok jenis ini dapat diobati
dengan pemberian hormon tiroid Legume goiter adalah akibat dari goitrogen yang terdapat
pada legum seperti kacang kedelai dan kacang tanah. Berbeda dengan cabbage goiter,
legume goiter bukan dikarenakan keterlibatan langsung kelenjar tiroid melainkan adanya
penghambatan penyerapan yodium di usus atau penyerapan kembali tiroksin. Legume goier
dapat diatasi dengan terapi yodium. Ada 50 glukosinolat yang berhasil diidentifikasi dari
tanaman. Kubis, strawberi, bayam dan wortel terbukti nyata menurunkan konsumsi yodium
pada kelenjar tiroid manusia.

2.6 Gejala Hewan Keracunan Brokoli


Muntah bisa berbusa atau tidak,
Diare
sakit perut
dehidrasi
depresi
anoreksia
hypersalivasi
Lemas

14

Pada kasus yang berat : halusinasi, gagal ginjal, kejang, serangan jantung, koma
bahkan kematian.

Keracunan makanan biasanya dimulai dengan perasan mual, kejang dan nyeri di perut
secara tiba-tiba, perut kembung terutama di bagian bawah yang diikuti dengan muntahmuntah, diare, dan perasaan lemah. Mungkin juga muncul perasaan terbakar pada anus, dan
tinja yang dikeluarkan mengandung darah atau semacam lendir. Bila sudah dalam kondisi
seperti ini, si penderita akan kekurangan cairan dan akhirnya syok, hingga asidosis (terlalu
banyak asam pada cairan tubuh).
Dalam dua sampai empat jam setelah memakan makanan yang sudah terkontaminasi
bakteri, penderita akan merasakan kejang perut yang hebat, diikuti perasaan mual, muntahmuntah, dan diare, sering juga terjadi kelemahan dan syok yang hebat. Meskipun begitu,
pada umumnya serangan ini akan berakhir dalam beberapa jam diikuti dengan kesembuhan
sempurna.

2.7 Efek Brokoli Pada Beberapa Hewan


Unggas dan babi lebih rentan daripada sapi, domba, dan kambing karena sapi, domba,
dan kambing dapat mendetoksifikasi produk hidrolisis glukosinolat. Efek utama dari
hidrolisis glukosinolat adalah mengahambat fungsi kelenjar tiroid (agen anti tiroid),
menganggu masukan yudium oleh tiroid, menekan sekresi tiroksin atau bereaksi sebagai
antagonis metabolic pada jaringan tiroksin. Menghambat kerja yodium sampai pada tingkat
yang sangat rawan, kematian akibat glukosinolat biasa terjadi dikarenakan adanya
gangguan hormone tiroksin yang terlalu parah. Pada hewan ruminansia glukosinolat lebih
dari 10% dapat ditolerir dengan bantuan mikroorganisme pada rumennya.
Enzim rumen akan menghancurkan aglikan glukosinolat pada derivattoksik, enzim
rumen lainnya dapat memetabilisme toksikan tersebut menjadi senyawa yang kurang
toksik. Sedangkan pada hewan non ruminansia yang sensitive hanya dapat mentolerir
glukosinolat pada tingkatan 5-10%.
Hewan non-ruminansia dan ruminansia yang menkonsumsi brokoli lebih dari 10%
menunjukan gejala antitiroid. Pada ungags dan babi tiroid akan mengalami pembesaran,
15

terhambatnya pertumbuhan, dan efek utama pada ungags adalah terjadinya kelumpuhan,
penurunan produksi, hilangnya aroma pada telur dan kerusakan liver.
Pada anjing menimbulkan efekiritasi lambung. Dinding mukosa lambung mengalami
iritasi

sehingga

dinding

lambung

menjadi

merah,

bengkak,

berdarah,

danluka.Denganterjadinyapendarahan (hemorrhagic gastritis) menyebabkan banyaknya


darah yang keluar dan berkumpul di lambung sehingga terjadi muntah yang mengandung
darah berwarna cokelat seperti kopi.
Toksisitas dari brokoli pada manusia dan hewan ternak berhubungan khusus dengan
glukosinolat dalam pembentukan formasi tiosianat, oxazolidinethiones, dan nitriles.
Komponen-komponen tersebut akan mempengaruhi penyerapan yodium (tiosianat) dan
sintesis dari hormon tiroid T3 dan T4 (oxazolidinethiones), yang dapat menyebabkan
terjadinya hipotiroid dan pembesaran dari kelenjar tiroid. Sebagai konsekuensi dari
perubahan fungsi tiroid, proses metabolisme pada hampir seluruh jaringan termasuk pada
organ reproduksi terpengaruh.
Kemudian dapat diamati terjadinya penurunan tingkat kesuburan pada hewan baik
jantan maupun betina. Selain itu, berbagai produk dari hidrolisis glukosinolat tersebut juga
dapat menyebabkan iritasi pada mukosa gastro-intestinal diikuti dengan nekrosis jaringan
sekitar, hepatotoksik, dan nefrotoksik yang umumnya disebabkan oleh nitriles.
2.8 Langkah Mengatasi Keracunan Brokoli
Beberapa cara untuk mengusir racun dari dalam tubuh dengan cara yang alami,
diantaranya adalah:

Biasakan minum air minimal 2 liter setiap hari. Air yang cukup dapat membantu
ginjal bekerja dengan baik. Fungsi dari air ini adalah membantu ginjal yang sedang
bekerja keras menghilangkan sisa-sisa metabolisme seperti asam urat, urea, asam
laktat, dan racun yang ada di tubuh kita untuk dikeluarkan melalui buang air besar.
Selain itu, air menjaga kelembapan, kesegaran, membantu pencernaan, dan
mengeluarkan racun dari organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh, dan
menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung, dan tenggorokan.

16

Kurangi mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung kalori karena kalori dalam
makanan ini dicerna dan tidak mengandung serat yang berfungsi membersihkan

saluran cerna dan dinding usus, sehingga racun sulit untuk dikeluarkan.
Mengkonsumsi daging secara tidak berlebihan, daging merupakan bahan makanan
yang sulit dicerna, sebab mengandung enzim yang membuatnya bertahan lebih lama

di dalam tubuh, sehingga pencernaan menjadi terhalang oleh lendir.


Konsumsi makanan berserat untuk mengingkatkan makanan secara menyeluruh. Serat
ini didapatkan pada buah-buahan, sayuran, dan beras merah. Sebagai jenis sayur
lainnya seperti berry, brokoli, lobak, anggur merah, bayam spirulina (sejenis
tumbuhan ganggang), chlorella (ganggang hijau), worteldan rumput laut membantu
tubuh melawan radikal bebas dan peradangan, sehingga melindungi sistem kekebalan

dan sel-sel tubuh.


Meningkatkan konsumsi Vitamin C karena mengandung antioksidan, sehingga
membantu tubuh memproduksi glutathione, senyawa hati yang mampu melenyapkan

racun dalam tubuh.


Meningkatkan makanan yang memiliki rempah-rempah yang sangat membantu untuk
mengeluarkan racun dan membuat tubuh lebih energik serta sehat. Salah satu rempah
yang menyehatkan adalah bawang putih untuk meningkatkan fagositosis, yaitu
kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi bakteri atau racun. Selain bawang
putih, jahe bisa Anda konsumsi untuk membantu pencernaan, merangsang sirkulasi
darah, dan membuka pori-pori, serta cabai yang dapat meningkatkan sirkulasi seluruh

tubuh.
Minum air kelapa segar untuk membersihkan saluran pencernaan dan meningkatkan

kekebalan tubuh.
Melatih pernapasan secara sehat. Caranya, duduk dengan nyaman dengan punggung
tegak. Ambil napas melalui hidung dalam 7 hitungan, tahan selama 4 hitungan, lalu
keluarkan napas melalui mulut dalam 8 hitungan. Anda tentu ingin menghirup udara
di dalam paru-paru, sehingga dapat menarik lebih banyak oksigen dalam nafas

berikutnya.
Melakukan sauna bisa membuat pori-pori kulit akan terbuka, ketika pori-pori terbuka,
racun dan kotoran pada tubuh akan keluar. Tubuh kita membuang racun melalui
keringat. Selain itu, sauna juga membantu melancarkan peredaran darah dan

mengurangi nyeri otot.


Istirahat dan tidur yang cukup mampu meningkatkan stamina dan energi.
17

Melakukan olahraga secara teratur sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Beberapa tindakan yang diambil saat ada keracunan adalah sebagai berikut:
a)

Pertolongan pertama

Beri oralit atau air hangat yang telah dicampur dengan gula dan garam untuk
mengganti cairan yang hilang selama diare.

Jangan berikan minuman yang mengandung alkohol, berkafein, atau manis

Berikan teh dengan jeruk nipis dan jahe yang berfungsi untuk meredakan gejala mual
atau diare.

Berikan air kelapa, karena ion yang terkandung dalam air kelapa mampu mengganti
cairan yang hilang.

Setelah cairan kembali normal, makanlah sedikit demi sedikit dan dalam jumlah kecil
seperti nasi, roti, kentang, dan daging, sehingga mual dan muntah berhenti.

Susu dapat diberikan secara aman, meskipun beberapa orang mungkin mengalami
sakit perut karena laktosa intoleransi.

b) Pengobatan medis pada keracunan makanan


Pengobatan awal pada setiap yang keracunan adalah mengganti cairan tubuhnya yang
hilang, baik melalui infus ataupun dengan minum. Jika keracunan bersifat ringan, organ
yang terkena racun bisa langsung pulang setelah diberi cairan, berbeda dengan tingkat
keracunan yang parah mereka harus lebih lama tinggal di rumah sakit, semua tergantung
pada tingkat dehidrasinya, respons terhadap terapi, dan kemampuan untuk minum cairan
tanpa muntah. Anak-anak, khususnya, mungkin perlu pengamatan yang saksama.
Langkah awal yang dilakukan secara medis, meliputi hal berikut :

Memberikan obat anti muntah dan diare.


Berikan obat demam agar pasien lebih nyaman.
18

Keracunan karena jamur atau kontaminsai pestisida pada makanan, pengobatan

agresif dimungkinkan termasuk intravena(infus).


Pemberian obat penangkal racun jika keracunan mengancam jiwa.
Keracunan yan serius sebaiknya dirawat secara intensif di rumah sakit.

2.9 Pencegahan Keracunan Brokoli


Ada enam langkah mencegah keracunan seperti dimasyarakatkan Departemen
Kesehatan RI. Tidak cuma untuk sektor industri, tapi bisa pula untuk tingkat rumah tangga.
Langkah itu dimulai dari :
1. Pemilihan bahan makanan,
2. Penyimpanan makanan mentah,
3. Pengolahan bahan makanan,
4. Penyimpanan makanan jadi,
5. Pengangkutan,
6. Penyajian.
Semua itu bertujuan menyediakan makanan sehat dan aman dikonsumsi, dengan
menekankan pentingnya aspek higiene dan sanitasi. Biasanya, bahan makanan dibagi
menjadi dua jenis: yang tidak mudah rusak dan tahan lama, serta yang mudah rusak. Yang
tahan lama biasanya dibeli dalam jumlah besar dan disimpan sebagai persediaan.
Sedangkan yang mudah rusak lebih sering dibeli dadakan.
Saat belanja inilah tahap pemilihan bahan makanan mulai dilakukan. Pemilihan bahan
akan lebih efektif bila dibeli dalam jumlah terbatas. Khusus untuk makanan mudah rusak,
proses seleksi lebih baik dilakukan saat pengolahan. Lalu seleksi makanan yang tidak
mudah rusak dilakukan saat penyimpanan. Yang berkondisi tidak baik disingkirkan agar
tidak mencemari bahan makanan lain yang berkondisi baik.
Menyimpan bahan makanan yang tidak mudah rusak dan yang mudah rusak juga
perlu dibedakan. Yang gampang rusak disimpan di lemari es atau gudang berpendingin.
Yang awet cukup ditaruh di gudang biasa atau lemari bahan makanan. Yang penting,
tempatnya bebas tikus, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), mudah dibersihkan, dan
penempatannya dipisahkan dari bahan kimia.
Langkah ketiga, pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap santap, yang
merupakan salah satu titik rawan terjadinya keracunan. Banyak kasus keracunan terjadi
19

karena tenaga pengolahnya tidak memperhatikan aspek higiene dan sanitasi. Soal sepele
seperti kebersihan kuku, pakaian kerja, dan rambut sering diabaikan, padahal bisa berakibat
fatal.
Perilaku kurang baik, seperti merokok saat mengolah makanan, tidak mencuci tangan
setelah dari kamar kecil, dan tetap mengolah makanan meskipun dalam keadaan sakit
memperbesar risiko terjadinya keracunan. Sesudah diolah, makanan umumnya disimpan
lebih dulu, lalu diangkut untuk disajikan. Terjadinya kontaminasi pada tiga tahap terakhir
bisa sangat berbahaya, karena makanan sudah dalam keadaan matang atau siap santap.
Khusus untuk di rumah, hati-hati dengan makanan setengah matang. Jangan pernah
menyimpannya secara sembarangan hanya karena berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi
suhu untuk memanaskan makanan menjadi setengah matang tidak cukup untuk membunuh
kuman. Jadi, lebih baik simpan makanan setengah matang dalam wadah tertutup untuk
menghindari kontaminasi.

BAB III
PENUTUP
III.1

Kesimpulan
20

Brokoli (Brassica oleracea) mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang


pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat
goiterogen). Daun brokoli (Brassica oleracea) juga mengandung kelompok glukosinolat
yang menyebabkan rasa agak pahit Brokoli memiliki senyawa beracun yaitu isotiosianat
yangmenyebabkan iritasi lambung pada hewan kesayangan.
Isotiosianat merupakan zat iritan lambung yang kuat dan turunan alkil dari
glukosinolat

(hasil

hidrolisis

dengan

enzim

mirosenase).

Pada

anjing

apabila

mengkonsumsi brokoli lebih dari 5 10 % dari asupan makanan total akan menjadi toksik
dan akan berakibat fatal jika menkonsumsi sebanyak 25 % dari asupan makanan seharihari.
III.2

Saran
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bahaya brokoli terhadap hewan maka para
pembaca maupun penyusun harus lebih banyak lagi menggunakan refrensi yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010 . Maksimalkan Kekuatan Anti Kanker Brokoli. Kompas. Tanggal akses 2 Maret
2015. www.gpdimaranatha.org.htm
Anonim. 2011. Health Secret of Broccoli. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Halaman 25, 77.
Anonimb . Artemia salina. Tanggal akses 05 Maret 2015. www.wikipedia.org.
Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: EGC. Hal. 93.

21

Atmarita dan Tatang S Fallah, 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. Laporan Dalam Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan
Gizi VIII, Jakarta.

Gusyana, D. 2010. Menghalau Kanker dengan Brokoli Isothiocyanates & Sulforaphane. Tanggal
akses 05 Maret 2015. www.netsains.com
Inayah, I.S. 2007. Mengenal Isothiocyanates dan Sulforaphane. Pikiran
Rakyat

Leni Herleani Afrianti, 2004, Penyebab Makanan Beracun, F MIPA, ITB.

Marliani, R. 2010. Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Etanol Dan Fraksi n-Heksan, Etil Asetat, Dan Etanol Bunga Tumbuhan Brokoli
(Brassica oleracea L. var. botrytis L.). SkripsiS1, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara, Medan. Halaman 37-38.
Nugroho SHS. 2006. Sehat dan Bugar Secara Alami. Jakarta: Niaga Swadaya.
Sartono, 2002, Racun dan Keracunan, Widya Merdeka.
Suwarto A. 2010. 9 Sayur & Buah Sakti Tangkal Penyakit. Yogyakarta: Liberplus
Ide P. 2007. Seri Diet Korektif: Diet Cabbage Soup. Jakarta: PT Elex Media Computindo.
Vera

Farah
Bararah.
2010.
Tanda-Tanda
Keracunan
Makanan.
(Online)
http://health.detik.com/read/2012/05/17/144312/1556684/763/tanda-tanda-keracunanmakanan diakses tanggal 5 Maret 2015
Wibowo, E. 2010. Memetik Manfaat Hebat Brokoli. Tanggal akses 05 Maret 2015.
www.go4healthylife.com
Widodo, wahyu DR. Ir, 2010, Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak,
Jakarta

22

Wulandari, dewisri, 2009, Glukosinolat dalam(Brassica oleracea) sebagai


Antikarsinogenik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang

23

Anda mungkin juga menyukai