OLEH:
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun masih diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah tentang bahaya brokoli pada hewan Dalam
menyelesaikan tugas makalah ini, penyusun menggunakan buku panduan dan internet. Didalam
makalah ini berisi materi-materi tentang kandungan dalam brokoli. Penyusun makalah bermaksud
untuk memperdalam pemahaman sebagai seorang mahasiswa dan melatih kemandirian agar tidak
hanya menerima dari dosen, tetapi harus mengembangkan sendiri dengan cara mencari informasi
yang bersangkutan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya
dalam ilmu kesehatan.
Makassar,
Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Brokoli
2.5 Glukosinolat
10
13
13
15
17
20
20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3
PENDAHULUAN
I. 1
Latar Belakang
Setiap makhluk membutuhkan makanan yang bergizi untuk
memelihara tubuh,
sebagai faktor pertumbuhan dan perkembangan, pergantian sel- sel yang rusak dan sebagai
zat pelindung dalam tubuh. Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang
terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang.
Makanan merupakan sumber nutrisi, tetapi apabila kita tidak hati-hati dalam memilih
dan mengolahnya maka sumber makanan akan menjadi sumber petaka bagi manusia dan
hewan. Seringkali kita mendengar adanya kasus keracunan akibat mengkonsumsi suatu
makanan.
Faktor penyebab keracunan adalah kontaminasi mikroba dan pencemaran senyawasenyawa beracun diantaranya mercuri dan logam-logam berat dari besi, timah, dan
tembaga. Namun ada kalanya bahan pangan, baik itu hewani maupun nabati secara alamiah
sudah mengandung racun seperti isotiosianat pada brokoli.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai bahaya pemberian brokoli
pada hewan. Mengingat brokoli terkadang diberikan pada hewan peliharaan sebagai pakan.
Dengan pemahaman dan pengolahan yang benar, maka akan dapat meminimalkan
terjadinya resiko keracunan makanan akibat brokli.
I. 2
Rumusan Masalah
I.2. 1 Apa yang dimaksud dengan brokoli?
I.2. 2 Bagaimana bentuk morfologi dari brokoli ?
I.2. 3 Apa saja kandungan dalam brokoli?
I.2. 4 Apa saja khasiat dari brokoli?
I.2. 5 Apa yang dengan glukosinolat?
I.2. 6 Apa saja gejala hewan yang keracunan brokoli?
I.2. 7 Apa saja efek brokoli pada beberapa hewan?
I.2. 8 Bagaimana langkah mengatasi keracunan brokoli?
I.2. 9 Bagaimana cara pencegahan keracunan brokoli?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Brokoli
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Brassicales
4
Suku : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica oleracea L. var. botrytis L. (Cahyono, 2001).
Brassica oleracea var. botrytis subvar. Cymosa, Brassica botrytis Miller, Brassica
oleracea var botrytis cauliflora, Brassica oleracea L. var. italica Plenck
Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.) merupakan tanaman sayuran subtropik
yang banyak dibudidayakan di Eropa dan Asia. Tanaman brokoli termasuk tanaman musim
dingin, sehingga cocok ditanam pada daerah pegunungan (dataran tinggi) yang beriklim
sejuk. Di Indonesia, tanaman brokoli sebagai sayuran dibudidayakan secara luas pada
daerah tinggi seperti Bukit Tinggi (Sumatera Barat), Karo (Sumatera Utara), Pangalengan
(Jawa Barat) dan Sumber Brantas (Jawa Timur). Di Indonesia sayuran brokoli telah dikenal
sejak abad ke- 15, yaitu mulai penjajahan Belanda, sehingga lebih dikenal sebagai sayuran
Eropa. Melalui kultivasi yang dilakukan telah dihasilkan jenis brokoli yang beragam,
seperti kaelan (kale), brokoli (cabbage), brokoli umbi (kohlrabi), brokoli bunga
(cauliflower), brokoli (broccoli) dan brokoli tunas. Meskipun kelihatannya sangat berbeda
namun merupakan spesies yang sama (Muslim, 2010).
Pada mulanya bunga brokoli dikenal sebagai sayuran daerah beriklim dingin (sub
tropis), sehingga di Indonesia cocok ditanam di dataran tinggi antara 1.000 2.000 meter
dari atas permukaan laut (dpl) yang suhu udaranya dingin dan lembab. Kisaran temperatur
optimum untuk pertumbuhan produksi sayuran ini antara 15,5 - 18C dan maksimum 24C.
Setelah beberapa negara di kawasan Asia berhasil menciptakan varietas-varietas unggul
baru yang tahan terhadap temperatur tinggi (panas), maka brokoli dapat ditanam di dataran
menengah sampai tinggi. Tanaman brokoli termasuk kedalam tanaman sayuran semusim
atau berumur pendek. Tanaman brokoli hanya dapat berproduksi satu kali dan setelah itu
akan mati (Cahyono, B., 2001).
2.2 Morfologi Brokoli
Brokoli memiliki tangkai daun agak panjang dan helai daun berlekuk lekuk panjang.
Tangkai bunga brokoli lebih panjang dan lebih besar dibandingkan dengan kubis bunga.
Massa bunga brokoli tersusun secara kompak membentuk bulatan berwarna hijau tua, hijau
kebiru-biruan, kuning atau putih dengan diameter antara 15-20 cm atau lebih (Cahyono,
2001).
5
Bentuk tanaman ini selintas mirip dengan kubis bunga. Hanya saja kepala bunganya
tersusun atas kuntum-kuntum bunga dan tangkainya berdaging tebal. Tergantung
varietasnya, warna kepala bunga ada empat macam yaitu hijau, ungu, putih dan hijau muda.
Pada ketiak daun muncul juga kepala bunga yang lebih kecil dan akan keluar bila kepala
bunga utama telah dipangkas atau dipanen. Kepala bunga utama dan samping serta tangkai
berdaging tebal merupakan bagian-bagian yang biasa digunakan atau dimakan. Pada
kondisi lingkungan yang sesuai, massa bunga brokoli dapat tumbuh memanjang menjadi
tangkai bunga yang penuh dengan kuntum bunga, tiap bunga terdiri atas 4 helai kelopak
bunga (calyx), 4 helai daun mahkota bunga (corolla), 6 helai benang sari yang
komposisinya 4 memanjang dan 2 pendek. Bakal buah terdiri atas 2 ruang dan setiap ruang
berisi bakal biji (Rukmana, 1994; Cahyono, 2001).
Biji brokoli memiliki bentuk dan warna yang hampir sama, yaitu bulat kecil berwarna
coklat sampai kehitaman. Biji tersebut dihasilkan oleh penyerbukan sendiri ataupun silang
dengan bantuan sendiri ataupun serangga. Buah yang terbentuk seperti polong-polongan
tetapi ukurannya kecil, ramping dan panjangnya sekitar 3-5 mm (Rukmana, 1994). Sistem
perakaran relatif dangkal, dapat menembus kedalaman 60-70 cm. Akar yang baru tumbuh
berukuran 0,5 mm, tetapi setelah berumur 1-2 bulan sistem perakaran menyebar ke samping
pada kedalaman antara 20-30 cm (Rukmana, 1994). Dengan perakaran yang dangkal
tersebut, tanaman brokoli dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam pada tanah yang
gembur dan berpori (Cahyono, 2001).
tumbuhan yang termasuk dalam famili tersebut, seperti brokoli, kembang kol, kohlrabi,
kubis, dan beberapa jenis yang lain (Watson dan Victor, 2007).
Brokoli merupakan salah satu jenis sayur yang sangat berguna bagi tubuh. Zat
vitamin dan mineral yang dikandung dapat mencegah penyakit kanker, memperkuat saraf
janin, meredakan stress atau depresi, dan baik untuk meremajakan kulit.
Kandungan Gizi Brokoli, Brokoli mengandung energi, karbohidrat, vitamin, dan
mineral yang berguna bagi tubuh. Nilai Gizi yang terkandung dalam 156 gram brokoli
(mangkuk brokoli yang dikukus)
Kalori 43.68 kal
Protein 4.66 g
Asam Lemak
Omega-3 0.20 g
Karbohidrat 8.19
Lemak 0.55 g
Kalsium 74.72 mg
Potassium (Kalium) 505.44 mg
Fosfor 102.80 mg
Besi 1.37 mg
Zinc (Zn) 0.62 mg
Magnesium 39.00 mg
Vitamin A 228.07 RE
Vitamin B1 (Thiamin) 0.09 mg
Vitamin B2 (Riboflavin) 0.18 mg
Vitamin B6 (pyrodoxin) 0.22 mg
Vitamin B3 (Niasin) 0.94 mg
Vitamin B5 (Pantothenic acid) 0.79 mg
Vitamin B9 (Folat) 93.91 mcg
Vitamin C 123.40 mg
Vitamin E 0.75 mg
Vitamin K 155.20 mg
Serat 4.68 g
Mangan 0.34 mg
Triptofan 0.05 g
Brokoli merupakan sayuran dengan kalori yang rendah, rendah lemak, dan bebas
kandungan lemak jenuh, tinggi kalium dan rendah sodium, tidak mengandung kolesterol.
Sayuran yang paling baik tumbuh di daerah beriklim dingin dan tanah yang lembab ini
merupakan sumber serat yang sangat baik. Kandungan serat dalam brokoli bahkan lebih
banyak daripada serat yang ada dalam roti gandum. Serat ini sangat baik untuk sistem
pencernaan.
7
Selain itu, brokoli juga mengandung folat . Seperti yang kita ketahui, folat merupakan
salah satu vitamin yang sangat baik salah satunya baik untuk ibu hamil dan janin.
Kandungan Vitamin C di dalam brokoli sangat tinggi bahkan Vitamin C yang terdapat
dalam brokoli lebih tinggi dari kandungan vitamin C dalam sebuah jeruk. Vitamin C yang
tinggi akan mempermudah tubuh dalam meyerap zat besi. Kandungan kalsiumnya hampir
setara dengan kalsium dalam segelas susu (71.8 mg kalsium brokoli sama dengan 120 ml
kalsium susu). Vitamin K yang terkandung dalam brokoli juga penting untuk menguatkan
tulang dan membantu pembekuan darah. Brokoli juga mengandung karoten, lutein.
2.4 Khasiat Brokoli
Manfaat dan Nutrisi Sayuran Brokoli Brokoli merupakan sayuran yang sangat bagus
untuk melawan dan mencegah kanker. Agen anti kanker yang terkandung di dalamnya yaitu
indoles, sulforaphane ( zat ini akan membentuk enzim yang mampu melawan kanker,
diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, and tekanan darah tinggi), Isothiocyanate,
glukosinolate, ditihiolthione, dan beta karoten.Khasiat sayuran brokoli dalam melawan
kanker ternyata tidak hanya mampu mencegah perkembangan tumor sebanyak 60 %, tetapi
juga mampu mengecilkan ukuran tumor yang sudah ada sebanyak 75%.
Indole dapat meningkatkan ekskresi estrogen yang diikat pada kanker payudara.
Itulah sebabnya mengapa akhir-akhir ini banyak dianjurkan pada wanita untuk
mengkonsumsi brokoli guna mencegah timbulnya kanker payudara dan kanker rahim.
Indole juga memiliki efek antiproliferatif yang potensial potensial di dalam sel kanker
prostat.
Sementara sulforaphane merupakan zat yang dapat menaikkan enzim detoksifikasi di
dalam tubuh, yang mampu mengubah expresi gen, sehingga berpotensi menghilangkan zatzat karsinogenik lebih cepat. Sulforaphane juga dapat melindungi gen-gen yang rentan
terkena penyakit kanker kolon. Efek dari senyawa ini akan mengecilkan tumor,
memperlambat pertumbuhan tumor, dan lebih banyak membunuh sel-sel tumor.
Brokoli juga mampu menormalkan kadar gula dalam darah.Brokoli dapat juga
dimanfaatkan sebagai pengganti nasi oleh penderita kencing manis, karena brokoli
merupakan sumber karbohidrat dengan jumlah kalori yang lebih rendah daripada nasi.
Brokoli mampu menurunkan kadar kolesterol jahat. Penelitian di Amerika menemukan
bahwa sayur brokoli mengandung serat pektin tertentu yaitu kalsium pektat yang mampu
8
mengikat asam empedu, akibatnya lebih banyak kolesterol yang tertahan di hati dan sedikit
kolesterol yang dilepaskan ke aliran darah. Efektifitas sayuran ini dalam menurunkan kadar
kolesterol jahat ternyata sama dengan obat penurun koleterol.
Bagi wanita hamil, disarankan untuk mengonsumsi brokoli, karena adanya asam folat
yang terkandung di dalamnya. Brokoli juga bermanfaat dalam mencegah terjadinya
gangguan jantung, stroke, berbagai jenis kanker yaitu kolon, prostat, paru, kandung kemih,
payudara, rahim, leher rahim (serviks), esophagus, laring.
Vitamin A dan vitamin C yang terkandung dalam brokoli bermanfaat sebagai
antioksidan. Mengonsumsi antioksidan dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh,
menjaga tetap awet muda, menurunkan resiko penyakit jantung, diabetes, dan berbagai
infeksi. Sedangkan seratnya dapat dimanfaatkan dalam mencegah sembelit dan gangguan
pencernaan.
Brokoli dapat meningkatkan PH yang terlalu asam dalam tubuh, sehingga akan
membuat aktivitas hati menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastik dan otot menjadi lentur,
tulang menjadi lebih kuat. Ini berguna untuk proses peremajaan kulit dan tubuh karena
menghasilkan elastisitas dan susunan tubuh yang lebih baik. Mengonsumsi brokoli secara
teratur dalam makanan sehari-hari juga dapat membantu kecerdasan, karena brokoli
memperlancar aliran asam amino ke otak. Brokoli mampu melindungi mata dan
penglihatan Anda, mengurangi resiko timbulnya katarak.
Untuk mendapatkan segala kandungan gizi yang baik dalam brokoli, pilihlah brokoli
yang tidak berbau, dan tangkainya masih padat (tidak lembek). Jangan pilih brokoli yang
kuntumnya (bagian atasnya) terbuka dan berwarna kuning/kekuningan karena multikhasiat
brokoli justru terdapat di dalam warna hijaunya. Bagian kuntum brokoli memiliki
kandungan beta karoten 8 kali lebih banyak daripada bagian batangnya.
Brokoli bermanfaat untuk mengatasi sembelit. Dari masalah yang paling ringan.
Brokoli mengandung nutrisi, fivonoid, dan serat. Seperti kita tahu bahwa serat dibutuhkan
oleh tubuh untuk memperlancar proses pencernaan. Dan serat pada brokoli dapat mencegah
timbulnya konstipasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan sembelit. Penelitian terbaru
dan lebih spesifik memberikan gambaran bahwa brokoli mampu menekan resiko beragam
gangguan pencernaan seperti maag, infeksi lambung, dan kemungkinan kanker perut.
Dalam sebuah studi di Jepang, para ahli menemukan fakta bahwa mengonsumsi 70 gram
9
brokoli segar setiap hari selama 2 bulan dapat melindungi menusia dari bakteri perut yang
terkait penyakit maag, infeksi lambung, dan kanker perut. Zat yang terdapat dalam brokoli
yang paling penting untuk mencegah urusan lambung adalah sulforaphane juga mampu
meningkatkan produksi enzim di hati.
Enzim ini berperan menggandeng bahanbahan karsinogen (menyebabkan kanker)
yang dan mengeluarkannya dari sel. Selain itu, sulforaphane memiliki kemampuan untuk
membunuh Helicobacter pylori (kuman pengganggu kerja lambung). Dan dalam dunia
medis, kuman tersebut adalah penyebab utama luka dan kanker dan lambung. Mencegah
kerusakan sel pembuluh darah pada penyakit diabetes. Selain untuk urusan lambung,
peneliti dari Universitas Warwick meyakini jika sulforaphane memiliki peran dalam
memulihkan kembali pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah
(hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.
Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum
ditemui di kalangan orang tua. Penyakit aktivitas sehari-hari penderitanya. Sebenarnya
sudah sejak lama brokoli diyakini memiliki peranan penting untuk menyembuhkan
penyakit tersebut. Banyak peneliti yang menduga bahwa brokoli mengandung senyawa
antiacetylcholinesterase. Dalam penelitian yang dilakukan oleh King College di London,
brokoli dianggap memiliki sifat antiacetylcholineaterase paling kuat.
Rendah Kalori Brokoli merupakan salah satu sayuran yang memiliki kalori yang
sangat rendah, yaitu hanya 34 kalori per 100 g. Namun demikian, brokoli kaya serat,
mineral, vitamin, dan anti-oksidan, yang terbukti banyak bermanfaat untuk kesehatan.
Kekuatan total antioksidan diukur dari segi kapasitas penyerapan okseigen radikal oksigen
(ORAC) ,dan pada brokoli perbandingannya adalah 1632 umol TE/100 g.
Brokoli memiliki sifat antikanker Brokoli yang masih segar adalah gudang nutrisi
nabati seperti tiosianat, indoles, sulforaphane, isothiocyanate dan flavonoid seperti betakaroten cryptoxanthin, lutein, dan zea-xanthin. Penelitian telah menunjukkan bahwa,
senyawa ini memberikan sinyal positif dengan memodifikasi pada tingkat reseptor molekul
membantu melindungi kita dari berbagai jenis kanker, seperti prostat, usus besar, kandung
kemih, pankreas, dan kanker payudara.
10
Brokoli kaya zat sebagai antioksidan alami yang kuat Brokoli sangat populer akan
sumber yang kaya vitamin C. Brokoli mengandung 89,2 mg atau sekitar 150% per 100 g
(RDA). Vitamin-C adalah anti-oksidan dan modulatorkekebalan tubuh alami yang kuat,
berguna membantu untuk melawan virus penyebab flu.
Mengandung vitamin A untuk kesehatan mata. Selain mengandung antioksidan alami
dari vitamin C , sumber antioksidan lain dari kepala brokoli adalah vitamin-A. 100 g
Brokoli segar mengandung Vitamin A 623 IU, atau 21% dari tingkat kebutuhan harian yang
direkomendasikan. Pro-vitamin lainnya pada brokoli seperti beta-karoten, alfa-karoten, dan
zea-xanthin, berguna untuk membantu menjaga integritas kulit dan selaput lendir. Vitamin
A penting untuk kesehatan mata, dan akan membantu mencegah degenerasi makula pada
retina pada lanjut usia. Daun Brokoli (pucuk hijau) merupakan sumber karotenoid dan
vitamin A; (16000 IU vitamin A per 100 g) , senyawa ini lebih banyak beberapa kali dari
yang di bunga.
Brokoli Sumber folat yang baik. Brokoli segar adalah sumber folat yang sangat baik ,
mengandung sekitar 63 g/100 g (sebesar 16% dari RDA). Dari penelitian telah
menunjukkan bahwa mengkonsumsi sayuran segar dan buah-buahan yang kaya folat
selama sebalum, dan kehamilan dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
Brokoli kaya vitamin K Bunga brokoli merupakan sumber yang kaya vitamin-K, dan
kelompok vitamin B-kompleks , seperti niacin (vit B-3), asam pantotenat (vit.B-5),
piridoksin (vit.B-6), vitamin B-12, dan riboflavin. Bunga brokoli juga mengandung asam
lemak omega-3 selain ikan.
Sumber mineral yang baik. Brokoli juga merupakan sumber mineral yang baik,
seperti kalsium, mangan, zat besi, magnesium, selenium, zinc dan fosfor.
2.5 Glukosinolat
Brokoli (Brassica oleracea) mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang
pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat
goiterogen). Daun brokoli (Brassica oleracea) juga mengandung kelompok glukosinolat
yang menyebabkan rasa agak pahit Brokoli memiliki senyawa beracun yaitu isotiosianat
yangmenyebabkan iritasi lambung pada hewan kesayangan.
11
Isotiosianat merupakan zat iritan lambung yang kuat dan turunan alkil dari
glukosinolat
(hasil
hidrolisis
dengan
enzim
mirosenase).
Pada
anjing
apabila
mengkonsumsi brokoli lebih dari 5 10 % dari asupan makanan total akan menjadi toksik
dan akan berakibat fatal jika menkonsumsi sebanyak 25 % dari asupan makanan seharihari.
Glukosinolat adalah tioester dan bagian glikosida pada -D-tioglukosa dengan sebuah
aglikonorganik yang menghasilkan sebuah isotiosianat, nitril, tiosianat atau struktur yang
sama dalam hidrolisis. Apabila konsumsi glukosinolat dalam jumlah berlebih maka dapat
mengakibatkan iritasi pada lambung dan diare. Karena makanan pedas mempercepat
peristaltikusus.
oleh tiroid, menekan sekresi tiroksin atau bereaksi sebagai antagonis metabolic pada
jaringan tiroksin. Menghambat kerja yodium sampai pada tingkat yang sangat rawan,
kematian akibat glukosinolat biasa terjadi dikarenakan adanya gangguan hormone tiroksin
yang terlalu parah. Pada hewan ruminansia glukosinolat lebih dari 10% dapat ditolerir
dengan bantuan mikroorganisme pada rumennya.
Enzim rumen akan menghancurkan aglikan glukosinolat pada derivattoksik, enzim
rumen lainnya dapat memetabilisme toksikan tersebut menjadi senyawa yang kurang
toksik. Sedangkan pada hewan non ruminansia yang sensitive hanya dapat mentolerir
glukosinolat pada tingkatan 5-10%.
Hewan non-ruminansia dan ruminansia yang menkonsumsi brokoli lebih dari 10%
menunjukan gejala antitiroid. Pada ungags dan babi tiroid akan mengalami pembesaran,
terhambatnya pertumbuhan, dan efek utama pada ungags adalah terjadinya kelumpuhan,
penurunan produksi, hilangnya aroma pada telur dan kerusakan liver.
Pada anjing menimbulkan efekiritasi lambung. Dinding mukosa lambung mengalami
iritasi
sehingga
dinding
lambung
menjadi
merah,
bengkak,
berdarah,
14
Pada kasus yang berat : halusinasi, gagal ginjal, kejang, serangan jantung, koma
bahkan kematian.
Keracunan makanan biasanya dimulai dengan perasan mual, kejang dan nyeri di perut
secara tiba-tiba, perut kembung terutama di bagian bawah yang diikuti dengan muntahmuntah, diare, dan perasaan lemah. Mungkin juga muncul perasaan terbakar pada anus, dan
tinja yang dikeluarkan mengandung darah atau semacam lendir. Bila sudah dalam kondisi
seperti ini, si penderita akan kekurangan cairan dan akhirnya syok, hingga asidosis (terlalu
banyak asam pada cairan tubuh).
Dalam dua sampai empat jam setelah memakan makanan yang sudah terkontaminasi
bakteri, penderita akan merasakan kejang perut yang hebat, diikuti perasaan mual, muntahmuntah, dan diare, sering juga terjadi kelemahan dan syok yang hebat. Meskipun begitu,
pada umumnya serangan ini akan berakhir dalam beberapa jam diikuti dengan kesembuhan
sempurna.
terhambatnya pertumbuhan, dan efek utama pada ungags adalah terjadinya kelumpuhan,
penurunan produksi, hilangnya aroma pada telur dan kerusakan liver.
Pada anjing menimbulkan efekiritasi lambung. Dinding mukosa lambung mengalami
iritasi
sehingga
dinding
lambung
menjadi
merah,
bengkak,
berdarah,
Biasakan minum air minimal 2 liter setiap hari. Air yang cukup dapat membantu
ginjal bekerja dengan baik. Fungsi dari air ini adalah membantu ginjal yang sedang
bekerja keras menghilangkan sisa-sisa metabolisme seperti asam urat, urea, asam
laktat, dan racun yang ada di tubuh kita untuk dikeluarkan melalui buang air besar.
Selain itu, air menjaga kelembapan, kesegaran, membantu pencernaan, dan
mengeluarkan racun dari organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh, dan
menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung, dan tenggorokan.
16
Kurangi mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung kalori karena kalori dalam
makanan ini dicerna dan tidak mengandung serat yang berfungsi membersihkan
saluran cerna dan dinding usus, sehingga racun sulit untuk dikeluarkan.
Mengkonsumsi daging secara tidak berlebihan, daging merupakan bahan makanan
yang sulit dicerna, sebab mengandung enzim yang membuatnya bertahan lebih lama
tubuh.
Minum air kelapa segar untuk membersihkan saluran pencernaan dan meningkatkan
kekebalan tubuh.
Melatih pernapasan secara sehat. Caranya, duduk dengan nyaman dengan punggung
tegak. Ambil napas melalui hidung dalam 7 hitungan, tahan selama 4 hitungan, lalu
keluarkan napas melalui mulut dalam 8 hitungan. Anda tentu ingin menghirup udara
di dalam paru-paru, sehingga dapat menarik lebih banyak oksigen dalam nafas
berikutnya.
Melakukan sauna bisa membuat pori-pori kulit akan terbuka, ketika pori-pori terbuka,
racun dan kotoran pada tubuh akan keluar. Tubuh kita membuang racun melalui
keringat. Selain itu, sauna juga membantu melancarkan peredaran darah dan
Melakukan olahraga secara teratur sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Beberapa tindakan yang diambil saat ada keracunan adalah sebagai berikut:
a)
Pertolongan pertama
Beri oralit atau air hangat yang telah dicampur dengan gula dan garam untuk
mengganti cairan yang hilang selama diare.
Berikan teh dengan jeruk nipis dan jahe yang berfungsi untuk meredakan gejala mual
atau diare.
Berikan air kelapa, karena ion yang terkandung dalam air kelapa mampu mengganti
cairan yang hilang.
Setelah cairan kembali normal, makanlah sedikit demi sedikit dan dalam jumlah kecil
seperti nasi, roti, kentang, dan daging, sehingga mual dan muntah berhenti.
Susu dapat diberikan secara aman, meskipun beberapa orang mungkin mengalami
sakit perut karena laktosa intoleransi.
karena tenaga pengolahnya tidak memperhatikan aspek higiene dan sanitasi. Soal sepele
seperti kebersihan kuku, pakaian kerja, dan rambut sering diabaikan, padahal bisa berakibat
fatal.
Perilaku kurang baik, seperti merokok saat mengolah makanan, tidak mencuci tangan
setelah dari kamar kecil, dan tetap mengolah makanan meskipun dalam keadaan sakit
memperbesar risiko terjadinya keracunan. Sesudah diolah, makanan umumnya disimpan
lebih dulu, lalu diangkut untuk disajikan. Terjadinya kontaminasi pada tiga tahap terakhir
bisa sangat berbahaya, karena makanan sudah dalam keadaan matang atau siap santap.
Khusus untuk di rumah, hati-hati dengan makanan setengah matang. Jangan pernah
menyimpannya secara sembarangan hanya karena berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi
suhu untuk memanaskan makanan menjadi setengah matang tidak cukup untuk membunuh
kuman. Jadi, lebih baik simpan makanan setengah matang dalam wadah tertutup untuk
menghindari kontaminasi.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
20
(hasil
hidrolisis
dengan
enzim
mirosenase).
Pada
anjing
apabila
mengkonsumsi brokoli lebih dari 5 10 % dari asupan makanan total akan menjadi toksik
dan akan berakibat fatal jika menkonsumsi sebanyak 25 % dari asupan makanan seharihari.
III.2
Saran
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bahaya brokoli terhadap hewan maka para
pembaca maupun penyusun harus lebih banyak lagi menggunakan refrensi yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010 . Maksimalkan Kekuatan Anti Kanker Brokoli. Kompas. Tanggal akses 2 Maret
2015. www.gpdimaranatha.org.htm
Anonim. 2011. Health Secret of Broccoli. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Halaman 25, 77.
Anonimb . Artemia salina. Tanggal akses 05 Maret 2015. www.wikipedia.org.
Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: EGC. Hal. 93.
21
Atmarita dan Tatang S Fallah, 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. Laporan Dalam Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan
Gizi VIII, Jakarta.
Gusyana, D. 2010. Menghalau Kanker dengan Brokoli Isothiocyanates & Sulforaphane. Tanggal
akses 05 Maret 2015. www.netsains.com
Inayah, I.S. 2007. Mengenal Isothiocyanates dan Sulforaphane. Pikiran
Rakyat
Marliani, R. 2010. Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Etanol Dan Fraksi n-Heksan, Etil Asetat, Dan Etanol Bunga Tumbuhan Brokoli
(Brassica oleracea L. var. botrytis L.). SkripsiS1, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara, Medan. Halaman 37-38.
Nugroho SHS. 2006. Sehat dan Bugar Secara Alami. Jakarta: Niaga Swadaya.
Sartono, 2002, Racun dan Keracunan, Widya Merdeka.
Suwarto A. 2010. 9 Sayur & Buah Sakti Tangkal Penyakit. Yogyakarta: Liberplus
Ide P. 2007. Seri Diet Korektif: Diet Cabbage Soup. Jakarta: PT Elex Media Computindo.
Vera
Farah
Bararah.
2010.
Tanda-Tanda
Keracunan
Makanan.
(Online)
http://health.detik.com/read/2012/05/17/144312/1556684/763/tanda-tanda-keracunanmakanan diakses tanggal 5 Maret 2015
Wibowo, E. 2010. Memetik Manfaat Hebat Brokoli. Tanggal akses 05 Maret 2015.
www.go4healthylife.com
Widodo, wahyu DR. Ir, 2010, Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak,
Jakarta
22
23