Anda di halaman 1dari 9

A.

LATAR BELAKANG
Indeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya dalam hampa
udara (c) terhadap cepat rambat cahaya dalam zat tersebut(v), atau perbandingan sinus
sudut datang terhadap sinus sudut bias. Harga indeks bias berubah-ubah tergantung pada
panjang gelombang cahaya dan suhu.
Refraktometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias suatu zat.
Definisi indeks bias suatu zat adalah perbandingancepat rambat cahaya dalam ruang
hampa (c) dengan cepat rambat cahaya dalam zat tersebut (n). Hal ini disebabkan oleh
redaman osilasi dari atom-atom dalam medium tersebut. Jika cahaya masuk dari suatu
medium kemedium lain frekuensi cahaya tidak berubah tetapi cepat rambatnya akan
berubah. Standar ini berisi antara lain prosedur penentu indeks bias (n) relative mineral
transparan dalam bentuk butiran atau pecahan mineral transparan berukuran (+/-) 0,6 mm
atau berat kir-kira 0,01 g dalam bentuk medium rendam yang diketahui indeks biasnya
dengan menggunakan mikroskop dan ilminasi piring. Kecepatan cahaya dalam sebuah
vakum adalah 299.792.458 meter perdetik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer perjam
(km/h).
Kebanyakan yang dapat kita amati, tampak karena obyek tersebut memantulkan
cahaya kemata kita. Pada pantulan yang paling umum terjadi, ketika cahaya memantul
kesemua arah yang disebut pantulan baur. Untuk keperluan cukup kita melukiskan satu sinar
saja, mustahil ada atau hanya merupakan abstrasi geometrical saja.
Dari penjelasan di atas bahwa konsentrasi larutan akan berpengaruh secara
proporsional terhadap sudut refraksi. Pada prakteknya refraktometer akan ditera pada skala
sesuai dengan penggunaannya. Sebagai contoh refraktometer yang dipakai untuk mengukur
konsentrasi larutan gula akan ditera pada skala gula. Begitu juga dengan refraktometer
untuk larutan garam, protein dan lain-lain.
B. Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan percobaan ini diharapkan mahasiswa:
1. Dapat memahami prinsip kerja refraktometer
2. Dapat menentukan konsentrasi suatu larutan gula melalui kurva kalibrasi
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja dari alat refraktometer?
2. Bagaimana cara menentukan konsentrasi larutan gula melalui kurva kalibrasi?
D. Prinsip Percobaan

Penentuan kadar gula didasarkan atas indeks bias larutan gula dengan menggunakan
alat refraktometer.

BAB II
TEORI PENDUKUNG
Metode standard dalam pengukuran indeks bias yang paling sederhana yaitu dengan
mengukur sudut pembelokan cahaya yang melewati wadah berbentuk prisma berisi larutan
uji. Meskipun metode ini akurat, namun membutuhkan ruangan yang cukup besar (Akbar,
2009).
Pengukuran indeks bias dapat dilakukan dengan menggunakan refraktometer
maupun metode interferometri. Dalam penelitian digunakan metode prisma refraktometri
dan refraktometer Abbe. Hasil pengukuran indeks bias dari keduanya kemudian
dibandingkan dengan indeks bias standar. Sampel yang digunakan adalah cairan murni yaitu
aquades, alkohol, aseton, toluene, bensin, minyak tanah, solar, paraffin oil dan paraffin
liquid dan campuran cairan yaitu bensin murni-minyak tanah, bensin SPBU swasta-minyak
tanah dan solar-minyak tanah. Campuran cairan dibuat dengan variasi konsentrasi 3%, 5%,
8%, 13%, 15%, 18%, 20%, 23%, 25%. Dari hasil percobaan disimpulkan metode prisma
refraktometri cukup akurat dalam pengukuran indeks bias cairan maupun campuran cairan.
Pengaruh perubahan konsentrasi terhadap indeks bias campuran dapat ditunjukkan dengan
baik. Metode ini juga cukup peka terhadap ketidakmurnian cairan (Dina, 2009).
Nilai indeks bias diperlukan untuk menginterpretasi suatu jenis data. Spektroskopi
indeks bias dari suatu bahan atau larutan merupakan parameter karakteristik yang sangat
penting dan berkaitan erat dengan parameter-parameter lain seperti temperatur, konsentrasi
dan lain-lain yang digunakan dalam optik, kimia dan industri obat-obatan. Refraktometer
bekerja menggunakan prinsip pembiasan cahaya ketika melalui suatu larutan. Ketika cahaya
datang dari udara ke dalam larutan maka kecepatannya akan berkurang. Refraktometer
memakai prinsip ini untuk menentukan jumlah zat terlarut dalam larutan dengan melewatkan
cahaya ke dalamnya. Metode analisis kuantitatif refraktometrik pada berbagai media cair
berkembang lebih pesat dan lebih luas, menggantikan metode yang volumetrik dan
gravimetri yang lebih banyak memakan waktu dan kurang akurat. Refraktometer modern
berbeda-beda antara satu dengan yang lain dalam berbagai aspek jangkauan pengukuran,
tingkat akurasi, metode yang digunakan untuk merekam pergeseran cahaya, metode
pengukuran indeks bias, sifat dari sumber cahaya, pembuatan perangkat sampling,
pengukuran sel dan lain-lain. Indeks bias mutlak suatu medium adalah rasio dari kecepatan
gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa dengan kecepatannya dalam media
tersebut. Indeks bias relatif adalah rasio dari kecepatan cahaya dalam satu medium ke

dalam medium lain yang berdekatan. Refraksi terjadi pada semua jenis gelombang tetapi
umumnya terjadi pada gelombang cahaya. Indeks bias medium memiliki panjang gelombang
yang berbeda-beda. Efek dispersi, memungkinkan prisma memisahkan cahaya putih menjadi
warna penyusunnya. Untuk warna tertentu, indeks bias medium bergantung pada kerapatan
medium, yang juga merupakan fungsi dari konsentrasi. Nilai indeks bias refraktometer, juga
dikenal sebagai nilai oBrix (BV), adalah konstan untuk suatu zat pada kondisi suhu dan
tekanan standar (Hidayanto, 2010).
Bahan cair yang sama memiliki nilai kekentalan dan nilai indeks bias tertentu.
Keduanya merupakan parameter berbeda, namun sama-sama merupakan fungsi suhu cairan.
Pengukuran indeks bias zat cair dengan refraktometer hanya memerlukan cairan dengan
volume kecil, dan eksperimen pengukuran indeks biasnya dapat berlangsung cepat.
Pengukuran indeks bias zat cair dengan refraktometer ABEE dapat dilakukan bila bahan
cair itu bersifat tembus cahaya. Indeks bias zat cair (n) merupakan ukuran kelajuan cahaya
(v) di dalam zat cair dibanding ketika di udara (c), dan dinyatakan:

Artinya, bila v semakin kecil maka n semakin besar, disebut kerapatan optisnya lebih besar.
Perubahan kelajuan cahaya dari c menjadi vberhubungan dengan perubahan arah rambat
cahaya, disebut dengan pembiasan cahaya. Peristiwa ini digunakan sebagai dasar
mengukur n zat cair dengan alat refraktometer (Karyono, 2010).
Gula adalah zat padat terlarut yang terbanyak terdapat dalam jus buah-buahan dan
karenanya zat padat terlarut dapat digunakan sebagai penafsiran rasa manis. Sebuah
refraktometer tangan dapat digunakan di luar rumah untuk mengukur % SSC (derajat
ekuivaln oBrix untuk larutan gula) dalam sampel jus buah yang kecil. Suhu akan
mempengaruhi pengukuran (meningkat sekitar 0,5% total padatan terlarut atau TPT untuk
setiap peningkatan 5oC atau 10oF), sesuaikan pengukuran dengan suhu ruang. Bersihkan
dan standarisasi refraktometer setiap akan melakukan pengukuran dengan air distilasi
(seharusnya terbaca 0% TPT pada 20oC atau 68oF).

Jika pada alat pengukur terbaca % TPT yang lebih tinggi, maka pengukur lebih baik dari
standar minimum (Kitinoja, 2003).
Indeks bias merupakan salah satu sifat optik yang banyak digunakan untuk mencirikan keadaan
suatu material transparan. Refractive index suatu material pada suatu panjang gelombang tertentu akan
mengalami perubahan bila komposisi material tersebut mengalami perubahan. Beberapa industri
menggunakan ukuran refractive indeks dalam penetapan kualitas produk solid atau liquid transparannya.
Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengukur indeks bias suatu bahan. Beberapa diantaranya

adalah metode interferometri (interferometri Mach-Zender, interferometri Fabry-Perot dan interferometri


Michelson) dan sudut Brewster. Metode-metode ini merupakan metode yang sangat akurat untuk
mengukur indeks bias. Kelemahan dari metode ini adalah pengoperasian alatnya rumit dan membutuhkan
waktu yang lama. Karena alasan ini metode pengukuran refractive indeks dengan menggunakan
refraktometer banyak dipakai orang. Dibandingkan dengan metode interferometrik ataupun sudut Brewster,
pengukuran dengan refraktometer dapat dilakukan dengan cara lebih cepat dan mudah. Masalah dengan
alat ukur ini adalah karena ukurannya, alat ini tidak memungkinkan pengukuran refractive index suatu
material yang akses untuk mengambilnya tidak mudah ataupun memerlukan pengukuran yang terusmenerus. Bila untuk tiap konsentrasi gula diukur refractive indeksnya dengan alat ukur refractive indeks
standar, maka dapat dibuat hubungan antara posisi puncak grafik dengan indeks bias larutan gula.
Perubahan indeks bias yang kecil dapat memberikan perubahan posisi puncak yang besar (Marzuki,
2012).

Indeks bias merupakan salah satu dari beberapa sifat optis yang penting dari
medium. Pengukuran indeks bias baik menggunakan metode refraktometer maupun metode
interferometri seperti Mach-Zender, Jamin, Michelson dan Fabry-Perot umumnya cenderung
rumit dan membutuhkan waktu yang lama, sehingga dibutuhkan suatu alat yang dapat
mengukur indeks bias secara lebih mudah dan cepat. Portable Brix Meter merupakan suatu
alat yang dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan sukrosa. Selain itu, Portable
Brix Meter juga dapat digunakan untuk memprediksi besaran-besaran fisika yang lain.
Dalam bidang kimia, pengukuran terhadap indeks bias secara luas telah digunakan antara
lain untuk mengetahui konsentrasi larutan dan mengetahui komposisi bahan-bahan
penyusun larutan. Indeks bias juga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas suatu larutan
(Rofiq, 2010).
Pengukuran nilai % obrix larutan gula. Refraktometer dikalibrasi terlebih dahulu ke 0
dengan meneteskan 2 hingga 3 tetes aquades ke permukaan kaca optik. Tekan tombol
meas sehingga angka % obrixnya menunjukkan 0. Kemudian cairan aquades tadi
dibersihkan menggunakan tisu tanpa menekan permukaan kaca optik. Larutan gula
diteteskan ke permukaan kaca optik 2 hingga 3 tetes, lalu ditutup agar tidak terkena cahaya
dari luar. Tekan tombol meas untuk melihat nilai % obrix larutan gula tersebut. Untuk
menguji nilai % obrix konsentrasi larutan gula berikutnya, maka cairan larutan gula
sebelumnya dibersihkan menggunakan tisu. Refraktometer dikalibrasi kembali seperti pada
langkah awal dengan menggunakan akuades, begitu seterusnya. Masing-masing konsentrasi
larutan gula dilakukan 3 kali pengulangan pengukuran % obrix untuk mendapatkan nilai
atau data yang benar. Konsentrasi larutan gula, masing-masing ditentukan oleh nilai
%brixnya diukur menggunakan alat refraktometer. Semakin besar nilai konsentrasi larutan
gula, maka nilai %brix yang diperoleh semakin besar. Nilai indeks bias masing-masing

konsentrasi larutan gula (n2) ditentukan dari nilai % brix terhadap nilai indeks bias yang
telah ditetapkan (Tanjung, 2013).

Mengukur Indeks Bias Senyawa Dengan Alat Refraktometer


Diposkan oleh Agustin Fernandes Label: Laporan di 10.58

TUJUAN
o

Untuk menentukan indeks bias suatu senyawa.

Dapat menggunakan refraktometer.

Mengetahui konsentrasi alkohol dengan metoda refraktometer.

TEORI DASAR

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/


konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Prinsip
kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan
refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang
ilmuan dari German pada permulaan abad 20 (Anonim, 2010).
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara
dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk
identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20 C
o

dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena


sangat mempengaruhi indeks bias. Harga indeks bias dinyatakan dalam

farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium


pada panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat
dirancang untuk digunakan dengan cahaya putih. Alat yang digunakan
untuk mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE. Untuk mencapai
kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standart
(Anonim, 2010).
Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks
bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari
1,300 sampai 1,700 dan persentase padatan 0 sampai 95%, alat untuk
menentukan indeks bias minyak, lemak, gelas optis, larutan gula, dan
sebagainnya, indeks bias antara 1,300 dan 1,700 dapat dibaca langsung
dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai 0,0002
dari gelas skala di dalam (Mulyono, 1997).
Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk
melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan
dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas
tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.

Rum us : n = c/ v
ke t :

n : i n de k s bi as
c : ke c e p at a n ca h ay a d i u da ra
v : ke c e pa t an c a ha y a da la m za t

Silahkan klick ini untuk tambahan teori dasar lengkap


ALAT DAN BAHAN
Alat
o

Refraktometer ~> untuk mengukur indek bias

Botol semprot ~> untuk tempat aquades

Pipet tetes

Tabung reaksi ~> untuk tempat sampel

Bahan

~> untuk mengambil zat

aquades ~> pelarut universal

Tissu

Plastik

Alkohol

~> untuk melap cairan

CARA KERJA
Membuat Larutan Standar

Masukan Ethanol dan Aquades ke dalam gelas piala


o
Masukkan Aquades dan Ethanol 96% ke dalam buret dan kemudian
o
Masukkan Ethanol ke dalam tabung reaksi dengan volume yang
ditentukan.
o
Tambahkan Aquades dalam tabung reaksi dengan volume
yang ditentukan.
o Ditutup tabung reaksi dengan aluminium foil. Kocok tambung reaksi
dan letakkan di rak tabung reaksi.
o

Membuat Larutan Sampel


o

Tambahkan kembali etanol dan aquades ke dalam buret.

Masukkan etanol ke dalam labu ukur sesuai perhitungan dan paskan dengan aquades.

Aduk labu ukur.

Tutup dengan alumunium voil dan beri label.

Menentukan Indek Bias dengan Refraktometer


o

Teteskan sampel yang akan diperiksa indeks biasnya pada tempat sampel refraktometer.

Tutup dengan rapat dan biarkan cahaya melewati larutan dan melalui prisma agar cahaya pada
layar dalam alat tersebut terbagi menjadi dua.

Geser tanda batas tersebut dengan memutar knop pengatur, sehingga memotong titik
perpotongan dua garis diagonal yang saling berpotongan terlihat pada layar.

Mengamati dan membaca skala indeks bias yang ditungjukan oleh jarum layar skala melalui
mikroskop.

Layar hasil dua warna yang telah diatur sedemikian sehingga memberikan dua warna yang
mempunyai warna yang jelas dan tegas.

DATA

GRAFIK
1. Grafik perbandingan suhu dengan konsentrasi larutan

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan
terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan
namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest
Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20 (Anonim, 2010).
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan
cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu
pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan
dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias. Harga indeks bias dinyatakan dalam
farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang
gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang untuk digunakan dengan
cahaya putih. Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE.
Untuk mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standart
(Anonim, 2010).
Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan, padatan
dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan persentase padatan
0 sampai 95%, alat untuk menentukan indeks bias minyak, lemak, gelas optis, larutan gula,
dan sebagainnya, indeks bias antara 1,300 dan 1,700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian
sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai 0,0002 dari gelas skala di dalam (Mulyono,
1997).
Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prismacahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut
yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan
alas
Faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan pada semua pengukuran refraksi
ialah temperatur cairan dan jarak gelombang cahaya yang dipergunakan untuk mengukur n.
Pengaruh temperatur terhadap indeks bias gelas adalah sangat kecil, tetapi cukup besar
terhadap cairan dan terhadap kebanyakan bahan plastik yang perlu diketahui indeksnya.
Karena pada suhu tinggi kerapatan optik suatu zat itu berkurang, indeks biasnya akan
berkurang. Perubahan per oC berkisar antara 5.10-5 sampai 5.10-4. Pengukuran yang seksama
sampai desimal yang ke-4 hanya berarti apabila suhu diketahui dengan seksama pula.
Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan. Ini dinamakan
hukum Snell, dinamakan sesuai nama matematikawan Belanda Willebrod Snell Von Royen
(1591-1626), dan dinyatakan oleh:
21

Konstanta n21 disebut indeks bias medium (2) relatif terhadap medium (1). Nilai numerik
konstanta itu tergantung pada sifat dasar gelombang dan pada sifat-sifat kedua media
Indeks refraksi larutan gula tergantung jumlah zat-zat yang terlarut, dan densitas suatu
zat cair, meskipun demikian dapat digunakan untuk mengukur kandungan gula. Cara ini valid
untuk pengukuran gula murni, karena adanya zat selain gula mempengaruhi refraksi terhadap
sukrosa. Oleh sebab itu, pengukuran indeks refraksi dapat digunakan untuk memperkirakan
penentuan kandungan zat kering larutan terutama sukrosa (Anonim, 2010).

Anda mungkin juga menyukai