Diusulkan oleh:
Ahmad Jukliv Pandu Y.
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2013
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PKM-GT
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
( ) PKM-AI
( ) PKM-GT
Nama Lengkap
NIM
Jurusan
Universitas
Alamat Rumah dan No Tel./HP
Alamat email
4. Anggota Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Mahros Darsin, S.T.,M.Sc.
b. NIP
: 19700322 199501 1 001
c. Alamat Rumah dan No Telp. : Tegal Besar Permai 2 Jember/085259760235
Menyetujui:
Ketua Jurusan Teknik Mesin
Ketua Pelaksana
Andi Sanata,S.T.,M.T.
NIP. 19750502200112 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah subhanahu wataala, penulis panjatkan
atas segala rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ini. Dalam karya tulis ini, penulis membahas tentang pembangkit listrik
tenaga mikrohidro dan desa mandiri energi untuk menunjang ketahanan energi
nasional.
Karya tulis ini disusun guna memberikan sebuah gagasan atas permasalahan yang timbul akibat listrik menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.
Bayangkan, jika listrik padam saat malam, pemukiman penduduk seakan-akan
menjadi kota hantu (dengan catatan, bila belum satu orang pun yang menyalakan
lilin, lampu teplok, lampu senter, atau lampu emergensi). Pernahkah Anda
membayangkan bahwa sebenarnya kita bisa menghasilkan listrik sendiri? Tentu
saja ada syarat yang dibutuhkan yaitu air yang mengalir kontinyu dan air yang
mengalir dengan deras atau setidaknya aliran air memiliki perbedaan ketinggian.
Sehingga pembangunan desa mandiri energi berbasis pembangkit listrik tenaga
mikrohidro dapat dilaksanakan.
Dalam proses penyelesaian karya tulis ini, walaupun banyak kesulitan yang
penulis hadapi, namun berkat bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa
terima kasih yang dalam-dalamnya penulis sampaikan kepada:
1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah
memberikan kesempatan untuk berkompetisi sehingga memacu dan
memotivasi penulis.
2. Bagian Kemahasiswaan Universitas Jember yang telah memberikan
kesempatan penulis untuk mengikuti kompetisi ini.
3. Bapak Mahros Darsin, S.T.,M.Sc. sebagai dosen pendamping yang
merelakan waktu dalam kesibukannya untuk membimbing penulis untuk
menyelesaikan karya tulis ini.
4. Teman-teman yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, serta
masukan.
5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun
materil kepada penulis.
Akhir kata, semoga karya tulis ini bermafaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. v
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan ........................................................................................................ 2
Manfaat ...................................................................................................... 2
GAGASAN .................................................................................................... 3
Krisis Energi Listrik Indonesia.................................................................... 3
Analisis Situasi PLTMH di Desa Mojang Kab. Jember Jatim..................... 4
Kehandalan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro........... 4
Komponen-Komponen Pembangkit Listrik Mikrohidro.............................. 6
Pembangunan Pembangkit Listrik Mikrohidro.................... 8
Peranan Pemerintah, Generasi Muda, Perguruan Tinggi dan Lemlit.......... 10
Peranan Pemerintah 10
Peranan Generasi Muda . 10
Peranan Perguruan Tinggi..................................................................... 11
Peranan Lembaga Penetian..................................................................... 11
KESIMPULAN .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... 12
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kondisi Kelistrikan Indonesia (Kementerian Riset dan Teknologi RI)1
Gambar 2. Daerah/Sistem di Indonesia Kekurangan Pasokan Listrik................... 3
Gambar 3. Rasio Elektrifikasi (Kementerian Riset dan Teknologi RI)..................3
Gambar 4. Sampah Ikut Aliran Sungai Masuk ke dalam Bak Pengendap........ 4
Gambar 5. Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)....6
Gambar 6. Settling Basin (Bak Pengendap)...........................................................6
Gambar 7. Headrace (Saluran Pembawa)......................................................... 7
Gambar 8. Headtank (Bak Penenang)............................................................... 7
Gambar 9. Penstock (Pipa Pesat/Penstock)....................................................... 7
Gambar 10. Turbine dan Generator................................................................... 7
Gambar 11. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.........................................8
Gambar 12. Tahapan dan Pembangunan PMLTH............................................. 8
iv
RINGKASAN
Energi listrik merupakan energi yang sangat vital bagi aktivitas manusia.
Akan tetapi belum semua warga negara Indonesia mendapatkan akses jaringan
listrik, terutama daerah-daerah pedalaman dan juga pulau-pulau terpencil. Selama
ini, kebanyakan dari kita yakin dan percaya bahwa listrik hanya bisa disediakan
dari Negara (PLN). Akan tetapi belum semua warga negara Indonesia
mendapatkan akses jaringan listrik, terutama daerah-daerah pedalaman dan juga
pulau-pulau terpencil. Sehingga, penduduk daerah pelosok negeri hanya bisa gigit
jari. Oleh karena itu, solusi bagi warga-warga yang tinggal di daerah terpencil
adalah memanfaatkan energi air yang melimpah untuk membuat pembangkit
listrik mikrohidro. Dengan demikian tercipta desa mandiri energi.
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit
listrik yang mengunakan energi air. Teknik dari pembangkit listrik ini sangat
sederhana, yaitu menggerakkan turbin dengan memanfaatkan tenaga air. Untuk
bisa menggerakkan turbin ini, harus ada air yang mengalir deras karena perbedaan
ketinggian. Jika di suatu daerah tidak ada air yang mengalir deras, maka dibuat
jalur air buatan misalnya bendungan kecil yang berfungsi sebagai pembelok aliran
air. Lalu, air yang mengalir deras akan sanggup menggerakkan turbin yang
disambungkan ke generator, sehingga dihasilkanlah energi listrik.
Mikrohidro ini bisa dikatakan sebagai teknologi ramah lingkungan karena
tidak menghasilkan limbah atau sisa buangan yang berbahaya. Selain itu, bila
diterapkan pada desa-desa terpencil, mereka akan mengurangi pemakaian bahan
bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak tanah atau pemakaian dari
hasil hutan seperti kayu bakar. Dan juga akan meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap hutan, karena bila ingin air terus mengalir, secara tidak
langsung hutan harus dijaga dari penebangan secara liar.
Pengembangan pembangkit listrik dengan energi nonfosil akan
memberikan kontribusi pada penghematan BBM nasional. Banyak sekali yang
bisa dihemat, dengan mengembangkan PLTMH di desa dan peluang
pengehematan triliunan rupiah ketika output energi PLTMH dikonversi dalam
penghematan BBM dan CER (certified emission reduction). Dengan asumsi
potensi tenaga air skala kecil di pedesaan Indonesia sekira 500 MW, dan hutannya
tidak terdegradasi, didapat angka penghematan Rp 4,270 triliun dan CER senilai
enam juta dolar AS. Belum lagi pemasukan desa yang bisa mencapai Rp 1,992
trilyun per tahun. Asumsi penting dalam pengembangan PLTMH agar memberi
juga kontribusi optimal adalah melalui pemberdayaan warga desa. Dengan pola
yang dikembangkan, desa berpeluang memperoleh apa yang disebut PADes, atau
pendapatan asli desa. Keuntungan lain yang didapat dengan mengembangkan
PLTMH, salah satunya adalah karena teknologi PLTMH andal dan kokoh hingga
mampu beroperasi lebih dari 15 tahun.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Listrik adalah sumber daya yang paling banyak digunakan karena
memiliki banyak fungsi, diantaranya dalam menunjang kehidupan manusia, listrik
digunakan sebagai satu alat-alat elektronik dan alat lainnya yang membutuhkan
listrik. Listrik menopang kelangsungan di berbagai bidang, seperti halnya bidang
industri, bidang pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan demikian listrik
menempatkan dirinya pada posisi pertama sebagai kebutuhan primer bangsa.
Namun hal ini berbanding terbalik dengan terbatasnya bahan bakar yang
digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, karena pembangkit listrik dengan
bahan bakar fosil masih sangat diandalkan.
Hal ini membuat banyak negara termasuk Indonesia mencari cara dalam
pemanfaatan energi untuk menambah pasokan listrik guna memenuhi kebutuhan
diberbagai bidang dan aspek kehidupan. Pada gambar 1. menunjukkan bahwa
PLN baru mampu melayani 65,1% kebutuhan listrik masyarakat, utamanya untuk
Jawa, Madura, Bali dan Sumatera, sementara 34,9% lainnya belum terlayani
karena jauh dari jaringan dan memerlukan investasi yang tidak sedikit, sehingga
PLN (Pemerintah) sangat mendorong peran swasta untuk ikut mengembangkan
penyediaan listrik guna membantu kekurangan pasok listrik kepada masyarakat.
Keinginan ini telah diujudkan Pemerintah dengan terbitnya UndangUndang
Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan. Disisi lain, issu lingkungan
mengurangi emisi karbon (terutama pada sektor listrik) sangat menjadi
perhatian dunia Internasional, bahkan Presidan SBY pun menjanjikan akan
mengurangi emisi hingga 20%. Akan tetapi belum semua warga negara Indonesia
mendapatkan akses jaringan listrik, terutama daerah-daerah pedalaman dan juga
pulau-pulau terpencil. Sehingga, penduduk daerah pelosok negeri hanya bisa gigit
jari.
bahwa terdapat banyak sungai yang berpotensi untuk dimanfaatkan dan semuanya
menyebar di seluruh pulau-pulau besar yang ada di Indonesia. Oleh karena itu,
solusi bagi warga-warga yang tinggal di daerah terpencil adalah memanfaatkan
energi air yang melimpah untuk membuat pembangkit listrik mikrohidro.
Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan terjemahan bebas bisa
dikatakan "energi putih". Dikatakan demikian karena instalasi pembangkit listrik
seperti ini menggunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah
lingkungan karena tidak menghasilkan limbah atau sisa buangan yang berbahaya.
Selain itu, bila diterapkan pada desa-desa terpencil, mereka akan mengurangi
pemakaian bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak tanah
atau pemakaian dari hasil hutan seperti kayu bakar. Dan juga akan meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap hutan, karena bila ingin air terus mengalir, secara
tidak langsung hutan harus dijaga dari penebangan secara liar.
Bayangkan, jika listrik padam saat malam, pemukiman penduduk seakanakan menjadi kota hantu (dengan catatan, bila belum satu orang pun yang
menyalakan lilin, lampu teplok, lampu senter, atau lampu emergensi). Pernahkah
Anda membayangkan bahwa sebenarnya kita bisa menghasilkan listrik sendiri?
Tentu saja, ada syarat yang dibutuhkan yaitu air yang mengalir kontinyu dan air
yang mengalir dengan deras atau setidaknya aliran air memiliki perbedaan
ketinggian. Dengan demikian tercipta desa mandiri energi.
Tujuan
Meninjau latar belakang pada karya tulis ini, maka tujuan gagasan yang
ingin dicapai adalah:
1. Menciptakan sumber energi baru dan terbarukan bagi masyarakat
pedesaan di Indonesia.
2. Memberikan wawasan khususnya kepada generasi muda tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.
3. Terciptanya pembangkit listrik yang tidak menimbulkan pencemaran.
4. Terciptanya pembangit listrik yang dapat dipadukan dengan program
lainnya seperti irigasi dan perikanan.
5. Memberikan solusi masalah daerah kekurangan pasokan listrik.
6. Mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga
ketersediaan air terjamin.
Manfaat
Secara umum manfaat yang ingin dicapai dari gagasan ini adalah:
1. Mendorong perekonomian masyarakat pedesaan di Indonesia.
2. Menekan ketergantungan terhadap energi fosil.
3. Membuat pembangkit listrik jenis yang lain yaitu PLTMH yang murah
karena menggunakan energi alam.
4. Memberikan solusi pembuatan pembangkit listrik yang sederhana dan
dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil
penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
5. Tercipta desa mandiri energi melalui pemberdayaan warga desa,
sehingga memperoleh pendapatan asli desa dan terwujudnya ketahanan
energi nasional.
GAGASAN
Krisis Energi Listrik Indonesia
Fakta menunjukkan bahwa sebesar 56% atau 1,7 milyar penduduk dunia
tidak mendapatkan akses terhadap listrik (World Energi Assessment,2000). Di
Indonesia pun demikian, distribusi jaringan listrik masih belum merata. Setelah
Indonesia berusia 67 tahun (tahun 2013), PLN baru mampu melistriki rumah
tangga atau rasio elektrifikasi sebesar 65,1 persen (Direktorat Jenderal Listrik dan
Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2010).
Masih banyak daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan fasilitas jaringan
listrik. Daerah-daerah tersebut biasanya adalah daerah-daerah pedalaman yang
tidak padat penduduk ataupun pulau-pulau terpencil. Gambar 2 dan 3 adalah data
dan fakta kondisi krisis energi listrik di Indonesia.
dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu kepada
jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity) sedangan beda
ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head. Suatu
kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat
air mengalir. Dengan teknologi sekarang maka energi aliran air beserta energi
perbedaan ketinggiannya dengan daerah tertentu (tempat instalasi akan dibangun)
dapat diubah menjadi energi listrik. Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga
komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator seperti terlihat
pada gambar 11.
10
DAFTAR PUSTAKA
Asnal Effendi dan Arpandi Arif. 2008. Studi Perencanaan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hydro di Desa Rantau Suli Kecamatan Sungai Tenang Kab.
Merangin Jambi. http://www.google.com/PLTMH [tanggal akses 9 Maret
2013].
Anonim. 2008. Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.
Jakarta : IBEKA-JICA.
Anonim. 2003. Pedoman Pengelolaan Pengoperasian dan Pemeliharaan PLTMH
Leuwi Kiara, Kabupaten Tasikmalaya. Bandung : Dinas Pertambangan dan
Energi.
Anonim. 2003. Pedoman Pengelolaan Pengoperasian dan Pemeliharaan PLTMH
Leuwi Kiara, Kabupaten Tasikmalaya. Bandung : Dinas Pertambangan dan
Energi.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
NIM
Tempat / Tanggal lahir
Jenis Kelamin
Alamat Kost
Telepon / Hp
2. Nama
: Arif Darmawan Pribadi
NIM
: 111910301056
Tempat / Tanggal Lahir : Lumajang, 11 Januari 1993
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat Rumah
: Jln. Mastrip Timur No. 63 Sumber Sari, Jember
Telepon / HP
: 083847684093
3. Nama
: Dwi Abdi Gusti Ginanjar
NIM
: 121910101004
Tempat / Tanggal Lahir : Jember, 16 Mei 1994
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat Rumah
: Jln. Slamet Riyadi Gg. 2 No. 10 Patrang, Jember
Telepon / HP
: 085655763819
Ketua
Mengetahui,
Anggota 1
Anggota 2