Pendahuluan
1.1
Tujuan Percobaan
Mempelajari proses redoks serta penentuan logam sebagai
katoda dan anoda pada proses korosi besi.
1.2
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dikenal dengan besi
berkarat yaitu terbentuknya senyawa Fe2O3xH2O. Dalam berbagai
industri dibutuhkan cukup besar dana untuk mengatasi kerugian
yang disebabkan oleh korosi.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya korosi pada besi. Hal inilah yang mendorong praktikan
melakukan percobaan 5 yang berhubungan dengan reaksi redoks
yang sangat terkait dengan terjadinya proses korosi pada besi.
II.
Dasar Teori
Reaksi redoks adalah suatu proses perpindahan elektron dari
oksidator ke reduktor. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron,
sedangkan reduksi adalah reaksi penangkapan elektron. Partikel (unsur,
ion, senyawa) yang dapat mengoksidasi partikel lain disebut pengoksidasi,
tetapi ia sendiri tereduksi, sebaliknya partikel yang dapat mereduksi
partikel lain disebut pereduksi, tetapi ia sendiri teroksidasi. Reaksi secara
umum dapat ditulis sebagai berikut:
Ared + Boks
Aoks + Bred
Korosi adalah reaksi antara logam dengan zat lain yang menyentuh
permukaannya sehingga membentuk oksida logam. Korosi termasuk reaksi
redoks dan prosesnya merupakan proses sel Galvani. Pemicu korosi adalah
tetesan air dipermukaan logam yang mengandung oksigen, air dengan
4 OH - ).
Fe 2+ + 2e )
Katoda : O2 + H2O + 4e
Anoda : Fe
O2 + 2Fe + H2O
Fe2+ + 2e
X2
Fe2+ + 4CH-
(Achmad, 1990).
Beberapa cara lain untuk mengurangi laju korosi besi adalah
mengontrol atmosfir dengan mengurangi konsentrasi O2 dan H2 pd
permukaan besi, melapisi dengan cat atau minyak gemuk, melapisi dengan
seng atap (Galvaniser), Sherardizing dengan PO43- yaitu mengabsorbsi ion
PO43- untuk menutupi permukaan besi, elektrolizin, mengontrol keasaman
dan mengusahakan agar zat korosif dalam jumlah seminimal mungkin
(Achmad, !990).
III.
Metodologi Percobaan
3.1
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, amplas, bekker gelas,
dan volt meter.
3.1.2
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini
adalah Aluminium foil (Al), tembaga (Cu), besi (Fe), seng
(Zn), masing-masing 2 buah. Larutan HCl 4 M, larutan
tembaga (II) sulfat 0,1 M, larutan besi (II) sulfat 0,1 M,
larutan magnesium sulfat 0,1 M, larutan natrium klorida 0,1
M, larutan timbal (II) nitrat 0,1 M, dan larutan seng sulfat 0,1
M, larutan K3Fe(CN)6, karbon , paku, indikator fenolftalein,
dan akuades.
3.2
Prosedur Kerja
3.2.1
Percobaan A
1.
2.
3.
4.
Menyiapkan
empat
tabung
rekasi
lain
dan
Percobaan B
1. Menyediakan larutan tembaga (II) sulfat 0,1 M, larutan
besi (II) sulfat 0,1 M, larutan magnesium sulfat 0,1 M,
larutan natrium klorida 0,1 M, larutan timbal (II) nitrat
0,1 M, dan larutan seng sulfat 0,1 M.
2. Mengambil 7 potong aluminium dan membersihkannya
dengan amplas.
3. Menyediakan 7 tabung reaksi dan mengisi masing-masing
tabung dengan satu jenis larutan garam 0,1 M pada
prosedur nomor 1 sebanyak 2 ml.
4. Memasukkan sepotong aluminium ke dalam masingmasing tabung reaksi. Mengamati apa yang terjadi dan
menuliskan persaman reaksinya.
3.2.3
Percobaan C
1. menyusun alat seperti gambar dibawah ini :
C
Fe
Fe
AIR
AIR
+ -
+ -
12 V
12 V
Tabung I
Fe
AIR
Tabung II
Tabung III
terdapat
karbon
dan
memasukkan
tetes
K3Fe(CN)6.
4. Mengamati apa yang terjadi pada saat dan setelah
perlakuan.
IV.
Hasil Pengamatan
Tidak terjadi perubahan
Terbentuk
ml HCl 4 M
gelembung
banyak
yang
secara
Tabung reaksi 6
Tembaga (Cu) + 2 ml HCl
4M
Tabung reaksi 7
Besi (Fe) + 2 ml HCl 4 M
lambat
naik
ke
permukaan
8
Tabung reaksi 8
Seng (Zn) + 2 ml HCl 4 M
Terbentuk
sedikit
gelembung
yang
secara
lambat,
terbentuk
asap,
dinding
tabung
terasa
4.1.2 Percobaan B
Tabel 5.2 Hasil Percobaan B
menjadi
keruh,
No
Langkah Percobaan
Hasil Pengamatan
1 Al + 2 ml CuSO4 (Biru Terbentuk sedikit
2
muda)
Al +
3
4
5
6
( Kekuningan)
Al + 2 ml MgSO4
Al + 2 ml NaCl
Al + 2 ml Pb(NO3)2
Al + 2 ml ZnSO4
ml
gelembung
FeSO4 Terbentuk sedikit
gelembung
Tidak terbentuk gelembung
Tidak terbentuk gelembung
Tidak terbentuk gelembung
Terbentuk sedikit
gelembung
4.1.3 Percobaan B
Tabel 5.3 Hasil Percobaan C
Langkah Percobaan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Setelah
Gelas piala I
dinyalakan
Warna larutan
dinyalakan
Dipermukaan
kekuningan
karbon karbon
terbentuk
+ 5 tetes K3Fe(CN)6
gelembung (naik
ke permukaan
setelah
didiamkan),
dipermukaan besi
terbentuk
gelembung yang
naik ke
permukaan, warna
Gelas piala 2
Warna larutan
larutan tetap.
Dipermukaan
kekuningan
karbon terbentuk
gelembung yang
pp
naik ke
K3Fe(CN)6
tetes
permukaan, pada
besi terjadi
korosi, warna
larutan menjadi
biru kehijauan.
Gelas piala 3
Warna larutan
Pembahasan
4.2.1
Percobaan A
Pada percobaan ini bahan-bahan yang digunakan antara
lain yaitu logam aluminium foil (Al), tembaga (Cu), besi
(Fe), dan seng (Zn) masing-masing 2 potong. Potongan
logam ini harus dibersihkan terlebih dahulu dengan amplas,
untuk mengurangi atau menghilangkanadanya korosi besi pa
potongan logam tersebut.
Dari hasil percoban yang telah dilakukan, ketika logam
aluminium foil (Al), tembaga (Cu), Seng (Zn), dan besi (Fe),
kedalam air, tidak terjadi perubahan yang berarti (mungkin
dalam jangka waktu yang panjang, akan terjadi perubahan).
Hal ini disebabkan oleh air (H2O) yang merupakan zat
nonelektrolit yang tidak dapat berdisosiasi karena daya
disosiasinya sangat lemah ( derajat ionisasinya kecil).
Keberadaan air sebagai molekul netral mengakibatkan tidak
adanya gerakan partikel-partikel bermuatan (ion-ion) dalam
larutan yang memungkinkan terjadinya perpindahan elektron
sebagai syarat berlangsungnya reaksi redoks.
Pada logam Al yang dicelupkan dalam larutan HCl 4 M
sebanyak 2 ml menunjukkan adanya perubahan yang terjadi
pada reaksi tersebut yaitu logam Al mulai melarut dan lama
kelamaan akan habis bereaksi, disamping itu juga terbentuk
10
2 AlCl3 + 3 H2
Fe + 2 HCl
FeCl2 + H2
Zn + 2HCl
ZnCl2 + H2
11
Percobaan B
Pada percobaan B, logam Al direaksikan dengan
berbagai jenis l;arutan garam yang konsentrasinya masingmasing 0,1 M.
Ketika logam Al dimasukkan kedalam 2 ml larutan
CuSO4 0,1 M, terjadi reaksi, yaitu ditandai dengan munculya
gelembung-gelembung, walaupun jumlahnya tidak begitu
banyak. Perubahan itu juga terjadi ketika logam Al
dimasukkan kedalam larutan FeSO4 0,1 M dan larutan ZnSO4
0,1 M. Hal ini sesuai dengan data teoritis deret Volta, logam
Al terletak disebelah kiri Zn, Fe, dan Cu, sehingga Al dapat
bereaksi dengan larutan CuSO4, FeSO4, dan ZnSO4 untuk
mereduksi ion Zn2+, Fe2+, dan Cu2+. Logam Al sendiri akan
teroksidasi dan selanjutnya larut dalam larutan. Sementara
reaksi Al dengan larutan Pb(NO3)2, terjadi penyimpangan
dengan data teoritis deret Volta. Seharusnya pada campuran
tersebut juga terbentuk gelembung seperti pada 3 larutan
sebelumnya, dimana Al mereduksi Pb2+ (karena Al terletak
disebelah kiri Pb). Namun pada percoban ini tidak terjadi
perubahan pada reaksi Al dan larutan Pb(NO3)2 0,1 M.
Dengan kata lain praktikan mengalami kegagalan. Hal ini
mungkin dikarenakan logam Al yang dibersihkan dengan
amplas belum benar-benar bersih.
12
4.2.3
2 Al + 3 CuSO4
Al2(SO4)3 + 3 Cu
2 Al + 3 FeSO4
Al2(SO4)3 + 3 Fe
2 Al + 3 ZnSO4
Al2(SO4)3 + 3 Zn
Al + 3 Pb(NO3)2
Al(NO3)3 + 3 Pb
Percobaan C
Percobaan C ini menggunakan gelas piala, Voltmeter,
fenolftalein, larutan K3Fe(CN)6, besi (paku), dan karbon.
Pada gelas piala I batang karbon dihubungkan dengan kutub
positif (katoda) dan batang besi (paku) dengan kutub negatif
(anoda) yang dihubungkan dengan voltmeter. Selanjutnya
pada bagian karbon ditetesi indikator fenolftalein dan pada
bagian besi (paku) diberikan 5 tetes K3Fe(CN)6. sebelum
voltmeter dinyalakan warna air/ larutan berubah dari jernih
menjadi kekuningan.warna ini merupakan sifat khas indikator
fenolftalein
didalam
larutan
basa.
Hasil
pengamatan
13
Fe2+ + 2e
2 OH-
Penutup
5.1
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, praktikan dapat
mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Redoks adalah proses perpindahan dari elektron dari oksidator ke
reduktor.
2. Kororsi adalah reaksi redoks logam dengan lingkungan sehingga
membentuk oksida logam pada permukaannya.
14
Saran
Dalam melakukan praktikum diperlukan adanya ketelitian
seperti waktu memipet larutan ataupun sewaktu membersihkan
logam yang akan direaksikan dengan amplas.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia, 1990, Elektro Kimia, ITB, Bandung
Keenan, Charles, 1992, Kimia Untuk Universitas, Jilid 2, Erlangga, Jakarta
Petrucci, Ralph. H., 1987, Kimia Dasar, Jilid 2, Gelora Aksara Pratama, Bogor
Syukri, S., 1999, Kimia DasarIII, ITB, Bandung
Underwood, A.L. daan R.A. Day, 1998, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi keenam,
Erlangga, Jakarta
15
TUGAS
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi redoks
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidator dan reduktor
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan anoda dan katoda
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan korosi
5. Tuliskan deret volta dan perkiraan reaksi mana yang dapat berlangsung pada
percobaan yang dilakukan. Berikan juga reaksinya.
16
ZnCl2 + H2
Al + CuSO4
AlSO4 + Cu
Al + FeSO4
AlSO4 + Fe
Al + PbNO3
AlNO3 + Pb
Al + ZnSO4
AlSO4 + Zn