Adalah metode evaluasi melalui pemberian tugas tertulis dimana setiap Assessee diminta untuk menganalisa dan mencari solusi terhadap suatu kasus yang diambil dari situasi nyata dalam pekerjaan. Tugas tersebut kemudian dipresentasikan didepan Assessor untuk dinilai. Simulasi ini tergolong dalam jenis simulasi individual dimana masing-masing peserta menganalisis masalah sendiri-sendiri dan mempresentasikan hasil analisis di depan assessor. Jenis evaluasi ini biasanya meliputi dua bagian yaitu: 1. Bagian pertama meliputi analisis individu mengenai suatu problem yang biasanya kompleks, terperinci, dan terbuka untuk beberapa kemungkinan solusi. Para peserta dituntut untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut: a. Menganalisis dan memahami permasalahan seutuhnya. b. Mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin. c. Membuat persiapan untuk presentasi mengenai problem tersebut dan solusi yang diajukan. 2. Bagian kedua bisanya mencakup sebuah presentasi hasil-hasil dari bagian pertama kepada assessor atau sekelompok pengamat yang kemudian mengajukan pertanyaanpertanyaan untuk mengetahui kedalaman pemahaman dan kepraktisan solusi yang diusulkan. B. Kompetensi yang Digali dalam Problem Solving/Problem Analyse Orang-orang yang kompeten, secara mendalam mampu menghasilkan solusi yang baik untuk masalah-masalah yang sulit. Mereka mempertimbangkan banyak sumber informasi,
secara
sistematis
mengolah
dan
mengevaluasi
informasi
dengan
membandingkan berbagai arah tindakan, dan secara hati-hati mendiskusikannya sebelum
membuat keputusan akhir. Dalam simulasi problem solving/problem analyse terdapat beberapa kompetensi yang digali. Pada bagian pertama simulasi ini (menganalisis masalah dan merancang solusi) kompetensi-kompetensi yang digali adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan analitis 2. Numeracy 3. Imajinasi 4. Keterampilan komersial, strategi, dan visi 5. Planning, organizing, manajemen waktu Pada bagian kedua simulasi ini (mempresentasikan hasil analisis masalah), kompetensikompetensi yang digali adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Keterampilan komunikasi dan sosial
Keterampilan listening Analisis (dalam diskusi satu-satu) Fleksibilitas da kontrol diri Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
C. Kelebihan dan Kelemahan Problem Solving/Problem Analyse
b. Simulasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena peserta membutuhkan waktu persiapan (45-60 menit), presentasi (15 menit), tanya jawab (15-20 menit) c. Peserta merasa lelah/enggan menganalisa kasus secara menyeluruh. D. Contoh Desain Latihan Problem Solving/Problem Analyse Peranan : peserta berperan sebagai seorang manajer proyek yang baru. Organisasi : peserta bekerja pada sebuah subsidiary yang merancang dan memasarkan perlengkapan komunikasi berteknologi tinggi untuk keperluan pribadi maupun bisnis Problem : peserta telah ditunjuk sebagai pengganti seorang manajer proyek videophone yang baru. Manajer sebelumnya mengundurkan diri karena sakit yang sangat parah, sehingga progres proyek tertinggal dalam hal anggaran maupun jadwal. 6 orang staf yang terlibat dalam proyek tersebut tampaknya kurang mampu bekerja secara efisien. Tugas : saat ini adalah hari pertama peserta masuk bekerja dalam posisi barunya, dan berkas-berkas pada in-tray diatas mejanya telah menumpuk dan harus segera ditangani. Problem-problem dan Isu : 1. Para anggota tim yang bekerja kinerja rendah, dengan indikasi sebagai berikut : a. Hard Data mengenai kinerja dan output. b. Soft Data keluhan-keluhan, tujuan, dan target-target kerja yang tidak jelas, supervisi lemah, pelatihan minimal dan efektif. 2. Kontrol anggaran dan finansial lemah, dengan indikasi sebagaiberikut : a. Hard Data mengenai income dan expenditure, ancaman kebangkrutan. b. Soft Data meliputi tagihan-tagihan tak terlunasi, sejumlah invoice yang belum dibayar. 3. Kontrol produksi lema, dengan indikasi sebagai berikut : a. Hard Data menganai lini dan produksi produk yang konflik dengan data dari pemasaran. b. Soft Data meliputi permintaan-permintaan pelanggan tertentu dan indikasiindikasi bahwa produksi akan terbukti lantaran kehabisan bahan baku. 4. Semangat kerja staf merosot, dengan indikasi sebagai berikut : a. Hard Data mengenai tingkat turn-over staf atau karyawan. b. Soft Data surat-surat pengunduran diri dan akomodasi berkualitas rendah. E. Penulisan Laporan Problem Analyse Dalam menulis laporan problem analyse peserta setidaknya peserta harus menuliskan 250 kata dalam 4 paragraf. Adapun tahap-tahap penulisan problem analyse, antara lain: 1. Introduction a. Menuliskan latar belakang permasalahn dalam sebuah kalimat. b. Merangkum permasalahan dalam sebuah kalimat. c. Mengenalkan secara singkat mengenai analisis permasalahan yang akan dijelaskan pada paragraf-paragraf selanjutnya. 2. Body Paragraphs a. Menjelaskan latar belakang permasalahan b. Membuat poin mengenai penyebab timbulnya masalah. c. Menggambarkan efek dari masalah. d. Menjelaskan implikasi-implikasi dari masalah. e. Mengajukan solusi terhadap masalah. f. Menggambarkan bagaimana solusi akan diterapkan. 3. Conculsion a. Mengulangi penjelasan masalah secara singkat. 2
b. Merangkum penyebab-penyebab dari masalah yang timbul.
c. Mengulangi penjelasan mengenai solusi yang telah diajukan pada paragrafparagraf sebelumnya.