Anda di halaman 1dari 3

Mengkaji Realitas Kehidupan Masyarakat Pesisir Terhadap Pelestarian Mangrove

Desa Blongko, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara

1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah


Identifikasi masalah
Masyarakat Pesisir merupakan masyarakat yang tinggal di wilayah
yang menjadi perbatasan antara daratan dan lautan. Masyarakat pesisir
memiliki perbedaan karakter dengan masyarakat yang hidup di wilayah
pegunungan atau pun perkotaan. Masyarakat pesisir pada umumnya sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pemanfaatan sumberdaya
kelautan (marine resource based), seperti nelayan, pembudidaya ikan,
penambangan pasir dan transportasi laut. Tingkat pendidikan penduduk
wilayah pesisir juga tergolong rendah. Kondisi lingkungan pemukiman
masyarakat pesisir, khususnya nelayan masih belum tertata dengan baik dan
terkesan kumuh. Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang relatif
berada dalam tingkat kesejahteraan rendah, maka dalam jangka panjang
tekanan terhadap sumberdaya pesisir akan semakin besar guna pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Banyaknya isu-isu yang terdapat di wilayah Desa
Blongko, Sulawesi Utara salah satu nya adalah perusakan hutan bakau.
Perusakan hutan bakau disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang menjadikan
bakau sebagai kayu bakar, bahan bangunan, dan lain lain.

Pemilihan masalah
Upaya masyarakat Desa Blongko dalam melestarikan mangrove yang
ada di pesisir pantai nya.

Perumusan masalah
-

Bagaimana kebiasaan masyarakat pesisir di Desa Blongko?


Bagaimana kondisi mangrove yang terdapat di pesisir pantai Desa
Blongko?
Bagaimana upaya masyarakat pesisir Desa Blongko dalam
melestarikan mangrove?

2. Penelaahan kepustakaan
Dahuri, Rokhmin, 1997, Pengembangan Rencana Pengelolaan Pemanfaatan
Berganda Ekosistem Mangrove di Sumatera, Dalam Panduan Pelatihan
Pelestarian dan Pengembangan Ekosistem Mangrove Secara Terpadu dan
Berkelanjutan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Brawijaya.
Malang.
Dartius, 1988, Faktor-faktor Lingkungan Hidup dan Sosial Ekonomi Dalam
Pengelolaan Mangrove Sepanjang Pesisir Sumatera Utara (Tahap I), Laporan
Penelitian Tidak Dipublikasikan, Lembaga Penelitian USU, Medan.
Mubyarto, Loekman Soetrisno dan Michael R.Dove. 1984. Nelayan dan Kemiskinan
Studi Ekonomi Antropologi di Dua Desa Pantai. Rajawali. Jakarta.
Mubyarto dan Loekman Soetrisno, 1988, Studi Pengembangan Desa Pantai di
Provinsi Riau. Pusat Pembanganunan Pedesaan dan Kawasan UGM,
Yogjakarta.

3. Penyusunan hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel
Identifikasi Variabel
Peran masyarakat dalam melestarikan mangrove, kondisi mangrove
yang terdapat di Desa Blongko
Klasifikasi Variabel
- Variabel nominal : pohon, sapling, seedling
- Variabel ordinal : - Variabel interval : kepedulian masyarakat terhadap kelestarian mangrove
Definisi Operasional Variabel
Upaya masyarakat pesisir dapat diketahui dari hasil percakapan dalam
bentuk wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa
sample warga sekitar. Hasil ini kemudian dikaji dengan seberapa besar
tingkat kelestarian mangrove yang terdapat disana.
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
Buku Identifikasi Mangrove
Recorder
Camera
Alat tulis
6. Penyusunan rancangan penelitian
Survey Lokasi

Perizinan dengan Tokoh Masyarakat


Pembuatan Daftar Pertanyaan dan Indikator Penilaian
Pengambilan Data
Analisis Data

7. Penentuan sampel
Penentuan Sampel dan Besar Sampel
Objek yang dijadikan sampel adalah masyarakat sekitar dan dikaitkan
dengan kondisi mangrove yang ada. Proses yang dilakukan adalah
wawancara dengan masyarakat sekitar dan analisis vegetasi mangrove
untuk mengetahui seberapa tingkat kelestarian mangrove
8. Pengumpulan data
Data Primer : hasil wawancara, hasil analisa vegetasi
Data Sekunder : 9. Pengolahan dan analisis data
a. Kerapatan (K) =

Jumlah Individu
Luas petak contoh

b. Kerapatan Relatif (KR) =


c. Frekuensi =

Kerapatan satu jenis


x 100
Kerapatan seluruh jenis

Jumlah petak contohditemukan satu jenis


Jumlah seluruhukuran petak contoh

d. Frekuensi Relatif (FR) =


e. Dominansi =

Frekuensi suatu jenis


x 100
frekuensi seluruh jenis

Jumlah luasbidang dasar suatu jenis


Luas petak ukur

f. Dominansi Relatif (DR) =

Dominansi s u atu jenis


x 100
dominansi seluruh jenis

g. Indeks Nilai Penting = KR+FR+DR

10. Interpretasi hasil analisis


Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan metode
analisis data kualitatif yaitu menarik kesimpulan dari semua data baik analisa
kondisi mangrove berdasarkan indikator maupun wawancara masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai