KATA PENGANTAR
Rencana
Pembangunan
Daerah,
bahwa
SKPD
menyiapkan
Rencana
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................
ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN :
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Latar Belakang,
Landasan Hukum, ..
Maksud dan Tujuan, .
Sistematika Penulisan, ..
1
2
9
9
11
14
20
32
34
36
40
44
52
54
55
58
62
65
67
BAB I
PENDAHULUAN
Page 1
yaitu
membuka
diri
terhadap
hak
masyarakat
untuk
g) Terukur adalah penetapan target kinerja yang akan dicapai dan cara-cara
untuk mencapainya.
.
1.2 Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Renstra Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencakup:
1.
Perlindungan Konsumen;
3.
Keuangan Negara;
4.
Perbendaharaan Negara;
5.
8.
Penanggulangan Bencana;
13. Undang-Undang Republik Indonesia
Penataan Ruang;
14. Undang-Undang Republik Indonesia
Page 3
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah;
33. Peraturan
Renstra Dinkes Tahun 2013-2017
Pemerintah
Nomor
60
Tahun
2008
tentang
Sistem
Page 4
Pemerintah Nomor 51
Tahun
2009
tentang
Pekerjaan
Kefarmasian;
35. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
36. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air
Susu Ibu Ekslusif:
37. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor
48 Tahun 2008, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 27 Tahun
2008, dan Menteri Kesehatan Nomor 1177 Tahun 2008 Tentang
Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat
Kerja;
38. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237 Tahun 1997 Tentang
Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu;
39. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 406 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan Jiwa Komunitas;
40. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013
Tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui Dan/Atau
Memerah Air Susu Ibu;
41. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450 Tahun 2004 Tentang
Pemberian Air Susu Ibu Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia;
42. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101/2012 tentang Penerima Bantuan
Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan;
43.
44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali,
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011;
45. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan,
Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
Dan
Evaluasi
Menteri
Perpanjangan
Ijin
Penyelenggaraan
Pendidikan
Akademi
Page 6
60. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2013-2017;
61. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 71 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit
Tarakan;
62. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 72 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit
Pasar Rebo;
63. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 73 tahun 2009 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih;
64. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 74 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Koja;
65. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 117 tahun 2009 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng;
66. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 121 tahun 2009 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit;
67. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan;
68. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 71 Tahun 2010 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai Provinsi
DKI Jakarta;
69. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 139 Tahun 2010
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Laboratorium Kesehatan Daerah
Pegawai Provinsi DKI Jakarta;
70. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 144 Tahun 2010
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Ambulans Gawat Darurat Provinsi
DKI Jakarta;
71. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2011 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Kepulauan Seribu;
72. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 15 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Penyelenggara Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Daerah;
Page 7
73. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 65 Tahun 2011 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Akademi Keperawatan Jayakarta;
74. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 35
Tahun 2011 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri
Sipil Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
75. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 3 tahun 2012 tentang
Retribusi Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;
76. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 42 Tahun 2012 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Pasar Minggu Jakarta Selatan;
77. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 117 tahun 2012 tentang
Tarif Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Khusus
Daerah Provinsi DKI Jakarta;
78. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 375/2012
tentang Penetapan Akademi Keperawatan Jayakarta sebagai Unit Kerja
Dinas Kesehatan yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Dana
Layanan Umum Daerah secara penuh;
79. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 14 tahun 2013 tentang
Perubahan Peraturan Gubernur Nomor 187 tahun 2012 tentang
Pembebasan Biaya Layanan Kesehatan;
80. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 174 tahun 2012
Pedoman Pemberian Remunerasi bagi pegawai RSUD dan RS Khusus
Daerah;
81. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 154 tahun 2010 tentang
Eliminasi Malaria di Provinsi DKI Jakarta;
82. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 29
Tahun 2009 Tentang Tatacara Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran;
83. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 112 Tahun 2012 tentang
Penyediaan Ruang Laktasi/Menyusui di Gedung Balai Kota dan Walikota;
84. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 435 Tahun 2008 Tentang
Pemberian ASI secara dini (Inisiasi Menyusui Dini) bagi Ibu Melahirkan di
Provinsi DKI Jakarta.
Page 8
Maksud
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 2017
dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan yang berisi arah kebijakan,
program, kegiatan, dan tolok ukur kinerja kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta beserta jajarannya dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan
organisasi dan mendukung capaian visi misi Daerah.
1.3.2
Tujuan
tingkat
Kabupaten/Kota,
dan
tingkat
Kecamatan
dalam
Tugas,
Fungsi,
dan
Rencana
Tata
Page 9
Page 10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Page 11
j.
dan
pengembangan
kesehatan
lingkungan,
kesehatan
pengembangan
dan
pendayagunaan
tenaga
fungsional
penatausahaan,
penyetoran,
pelaporan
dan
Page 12
Page 13
Page 14
No.
A.
Dinas
Kesehatan
& Jajaran
Ceng.
4697
34
278
240
200
230
134
5813
1. Golongan IV
598
11
49
39
41
45
26
809
2. Golongan III
3009
15
122
141
118
138
51
3594
3. Golongan II
1082
107
60
41
47
57
1402
1. Golongan I
4697
34
278
240
200
230
134
5813
1. Eselon II
2. Eselon III
17
63
3. Eselon IV
146
146
4. Fungsional
2431
10
236
197
153
192
119
3338
2. Pelaksana
(Staf)
Pendidikan
2102
15
33
34
40
29
2259
278
240
Kualifikasi
Golongan
B.
Eselon
C.
4697
34
RSUD/RSKD
B.
P.
D.
Asih Koja Rebo Tarakan Sawit Jml
200
230
134
5813
1. S3
2. S2
171
17
48
43
38
48
29
394
1506
1422
1598
0
0
7
10
0
0
0
27
170
31
2
0
29
124
42
2
0
41
96
23
1
1
30
102
49
0
1
29
71
5
0
0
1669
1995
1748
5
2
3. S1
4. Diploma
5. SLTA
6. SLTP
7. SD
Page 15
Jabatan
yang
terisi
Pendidik
an
SKPD
Jumlah
Jabatan
Eselon II
Eselon III
65
65
65
14
65
Eselon IV
147
147
147
27
147
Jumlah
219
219
219
48
219
No
Diklatpi
Pangkat
m
Tingkat Pendidikan
219 /
219 =
100,00 %
Diklat Kepemimpinan
48 /
219 =
21,92 %
Kepangkatan
219 /
219 =
100,00 %
Tabel 2.2.3.
Kualifikasi Teknis Pegawai Dinas , Sudin, UPT dan Puskesmas
No
Jenis Tenaga
I Fungsional Tertentu
1 Dokter Spesialis
2 Dokter Umum
3 Dokter Gigi
4 Keperawatan
5 Kefarmasian
6 Kesehatan Masyarakat
7 Gizi
8 Bidan
9 Keterapian Fisik
10 Keteknisan Medis
II
Fungsional Umum
Total
Jumlah
0
389
408
889
87
5
55
521
3
74
2.102
4.697
Page 16
Jumlah Tabel 2.2.4.Jenis Tenaga berdasarkan PNS dan Non PNS RSUD/RSKD
TARAKAN
PS REBO
CENGKARENG
KOJA
BUDHI ASIH
JENIS TENAGA
PNS
NON PNS
PNS
NON PNS
PNS
NON PNS
PNS
NON PNS
PNS
NON
PNS
MEDIS
55
54
44
33
12
67
49
22
46
24
KEPERAWATAN
117
363
98
247
10
342
129
212
156
116
FARMASI
37
35
10
38
KESMAS
GIZI
15
TEKNIS MEDIS
14
43
19
75
45
19
27
43
88
NON
KESEHATAN
31
189
43
238
11
311
31
166
35
145
227
703
204
593
34
802
240
473
280
373
Jumlah Tabel 2.2.5. Jenis Tenaga berdasarkan PNS dan Non PNS UPT
NAMA SKPD
PNS
NON PNS
11
238
23
11
UPT LABKESDA
25
42
UPT JAMKESDA
28
68
108
41
44 PUSKESMAS KECAMATAN
3721
3463
JUMLAH
3928
3871
Page 17
Peruntukan
Jumlah
Nilai (Rp)
Ket
1)
79.312.500.000
2)
17.548.000.000
3)
10.730.691.950
4)
27.282.010.900
5)
152.667.232.579
6)
107.770.361.001
7)
70.168.220.768
8)
187.994,121,889
9)
103.758.274.527
82.441.876.407
15.038.273.100
44
159.261.025.226
296
195.872.310.035
1.824.652.000
6.929.339.922
442.000.000
Jumlah
389
1.085.992.226.686
untuk
Page 18
Tabel 2.2.7. Bidang Tanah Yang Digunakan untuk Pelaksana Urusan Kesehata
FASILITAS
JMLH
PUSKESMAS KECAMATAN
44
19
218
PUSKESMAS KELURAHAN
296
RUMAH SAKIT
- RSUD / RSKD
- RS IKS
- TT KELAS III
147
7 (1604 TT)
92
7989
51
PBDS
152
PBDU / PBDG
248
LAB KLINIK
175
Praktik Perorangan DS
8209
Praktik Perorangan DU
8201
1386
APOTIK
1824
Kls
Kls
Kls
VIP/
ICU/
NICU/
VVIP
ICCU
PICU
RS Tarakan
404
24
22
10
15
RS Koja
457
18
10
260
18
14
RS Budhi
Asih
HCU
IGD
14
15
20
10
34
18
Page 19
RS Duren
Sawit
RS
Cengkareng
RS Pasar
Rebo
RS Kep.
1000
137
--
182
28
16
11
13
139
49
44
17
15
Page 20
Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) pada 44 Puskesmas
Kecamatan dan 6 Suku Dinas Kesehatan;
- Bimbingan, pengawasan dan pengendalian manajemen program
kesehatan ibu dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi;
- Monitoring dan evaluasi program KIBBLA pada 44 Puskesmas
Kecamatan;
- Supervisi puskesmas Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar
(PONED);
- Supervisi Rumah Sakit Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK);
- Pelatihan kelompok pendukung Ibu;
- Pertolongan persalinan oleh Bidan/Tenaga Kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan;
- Pelayanan kesehatan pada neonatus (0 - 28 hari) pada kunjungan
Neonatus;
- Pelayanan kesehatan pada bayi (29 hari 12 bulan).
Renstra Dinkes Tahun 2013-2017
Page 21
Page 22
di
42
Puskesmas
Kecamatan
(dari
44
Puskesmas
Page 23
Puskesmas
Page 24
PROGRAM
NASIONAL
PROVINSI
Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Prasarana Puskesmas
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah sakit
3. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kesehatan
Page 25
No
5
PROGRAM
NASIONAL
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak
PROVINSI
1. Program
Penurunan
Kematian Ibu dan Bayi
Angka
Gizi
1. Program
Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
1. Program
Pencegahan
dan
Penanggulangan
Penyakit
Menular
2. Program
Lingkungan
Pencegahan
Menular
Pengembangan
Sehat
Program
Penyakit
Tidak
3. Program
Kesehatan
Masyarakat
8
Mutu
Jiwa
Page 26
Nama Program
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Jumlah
Kegiatan
813
55
426
211
107
265
334
78
138
106
9
82
4
30
5
97
75
272
12
5
31
11
47
2
3215
Page 27
Jumlah
Keg
Realisa
si
813
805
99,02
55
53
96,36
426
423
99,30
211
206
97,63
107
107
100,00
265
265
100,00
334
332
99,40
78
78
100,00
138
136
98,55
106
105
99,06
100,00
82
78
95,12
75,00
30
30
100,00
100,00
Nama Program
Page 28
N
o
Jumlah
Keg
Realisa
si
97
96
98,97
75
75
100,00
272
241
88,60
12
12
100,00
100,00
31
28
90,32
22 Peningkatan kemampuan
Penanggulangan Kesehatan Akibat
Bencana
11
11
100,00
47
47
100,00
100,00
Nama Program
Jumlah
3215
3152
2) Indikator SPM
Dilhat dari indikator SPM ini, kinerja urusan Kesehatan secara
keseluruhan naik.
Tabel 2.3.4.. Indikator SPM Kesehatan
Uraian Indikator
Sasaran
Pencapaian
2011
2012
95%
95,65%
90%
72,4%
85,03%
95%
93,2%
96,19%
95%
92,1%
95,34%
80%
60,8%
67,16%
Page 29
95%
93,6%
96,72%
100%
99,6%
100%
90%
88%
90,27%
100%
26,68%
39,81%
100%
100%
100%
75%
91,9%
92,17%
90%
81,3%
76,87%
Immunization (UCI)
80%
45%
27,92%
95%
84%
86,5%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
94%
73%
kesehatan
90%
87%
80%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
50%
91,24%
1.RW Siaga Aktif.
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
88,7%
1. Cakupan
pelayanan
Rujukan pasien Gakin
Level 1
B. Penyelidikan Epidemiologi
&
Penanggulang Penanggulangan
KLB
Page 30
N
O
Misi
.
(1)
(2)
2013
2014
2015
2016
2017
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
100
90
100
100
100
100
100
90
100
100
100
100
100
90
100
100
100
100
100
90
100
100
100
100
100
90
100
100
100
100
100
90
100
100
100
100
3perusa
3perusa
3perusa
3perusa
3perusa
3perush
Meningkat
haan/th
haan/th
haan/th
haan/th
haan/th
aan/th
2tenaga
2tenaga
2tenaga
2tenaga
2tenaga
2tenaga
ahli/th
ahli/th
ahli/th
ahli/th
ahli/th
ahli/th
bidangnya
Tersedianya ruang perawatan yang cukup
Tersedianya alat-alat canggih untuk
mendukung pelayanan kesehatan unggulan
2017
(3)
Tersedianya tenaga SDM yang berkualitas di
Target
Menyediakan Sumber
Daya Pelayanan
Kesehatan Unggulan
berlaku
Terpenuhinya sistem informasi manajemen
yang terintegrasi dan bisa diakses dimanapun
dengan server yang memiliki daya tampung
database yang luas.
Membangun Kolaborasi
meningkat
48
yang bermutu
intansi/
Internasional
per
banding
tahun
100
masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan di
Ibukota Negara RI
intansi/
per tahun
48
48
48
48
intansi/
intansi/
intansi/
intansi/
per
per
per
per
tahun
tahun
tahun
tahun
90
100
100
100
100
1350/hr
1400/hr
1450/hr
1500/hr
1500/hr
min 3
min 1
min 1.5
max 2
Max 2.5
max 3
milyar/
milyar/
milyar/
milyar/
milyar/
milyar/
1500/hr
th
Terciptanya kepercayaan
48
th
th
th
th
th
Max 1
Max 1
Max 1
Max 1
Max 1
keluhan/
keluhan
keluhan/
keluhan/
keluhan/ keluhan/
ruangan
/ruangan
ruangan
ruangan
ruangan
ruangan
Max 1
BOR meningkat
85
84
85
85
85
85
100
90
90
95
100
100
100
85
85
100
100
100
75
65
70
75
75
75
Page 31
N
O
Misi
.
(1)
(2)
Target
(3)
Transparansi penyampaian laporan dan
2017
2013
2014
2015
2016
2017
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
100
efisiensi pembiayaan
95
95
95
100
100
2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan dan
jajaran Tahun 2008 2012
Tabel 2.2.6
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Anggaran Tahun
Uraian
1
Belanja
Langsung
Belanja Tidak
Langsung
Total
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
10
11
1.072,70
460,59
1.068,43
956,88
1.124,20
1.239,41
1.863,94
107,77
59,14
476,50
463,07
519,58
1.176,20
1.016,03
1.600,71
1.702,48
2.383,52
914,11
833,23
988,84
94,18
52,72
437,80
439,96
286,84
1.008,29
885,94
1.426,64
1.512,65
747,43
Page 32
1.4.2. PELUANG.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Page 33
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Berdasarkan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 2017, maka visi dan
misi dalam RPJMD adalah:
VISI
Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian
yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan
dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
MISI
1. Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
2. Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah
menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain.
3. Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau
bagi warga kota.
4. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga
sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.
5. Membangun
pemerintahan
yang
bersih
dan
transparan
serta
Berdasarkan pada visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam RPJMD
Provinsi DKI Jakarta 2013 - 2017, maka Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
akan mendukung pelaksanaan misi ke 5, yaitu membangun pemerintahan yang
bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
Page 34
Selanjutnya dari misi yang telah dipilih tersebut, maka Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta menyajikan faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi
Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut dalam tabel 3.1
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah
Visi: Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat
hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan,
dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan public
Misi dan Program
No
(1)
1
Faktor
Permasalahan
Pelayanan
SKPD
Penghambat
Pendorong
(2)
(3)
(4)
(5)
Masih banyak
penolakan
pasien di kelas
III Rumah Sakit
Kurangnya Tempat
Tidur Pasien Kelas III
Rumah Sakit
Pelayanan Kesehatan
Gratis di Puskesmas
dan Kelas III Rumah
Sakit
Masih ada 23
Kelurahan yang
belum memiliki
Puskesmas
Keterbatasan
lahan, Harga
tanah diatas NJOP
Misi 5 Membangun
pemerintahan yang
bersih dan
transparan serta
berorientasi pada
pelayanan publik
Masih rendahnya
kesadaran
masyarakat
dalam upaya
pengendalian
penyakit menular
dan kurangnya
kesadaran
masyarakat
dalam upaya
pencegahan
penyakit tidak
menular di
masyarakat
- Kurangnya
keterlibatan
masyarakat
dalam
pengendalian
penyakit
menular dan
penyakit tidak
menular
Tersedianya dana
APBD
- Ketersediaan
anggaran APBD
- Adanya jejaring
layanan
kesehatan
- Masih lemahnya
kerjasama lintas
sector dan lintas
program terkait
Page 35
derajat
kesehatan
masyarakat,
melalui
Ketiga
Page 36
Keenam
Ketujuh
Page 37
Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Berdasarkan Sasaran Renstra
K/L Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah
Renstra K/L
Permasalahan
Pelayanan
SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Meningkatnya
status kesehatan
dan gizi
masyarakat
Kurangnya
tenaga pada
lini pelayanan
kesehatan
primer
-kurang tenaga
pada
puskesmas
kelurahan yang
mengakibatkan
beban kerja
petugas yang
besar
-kurangnya
kemampuan
petugas PKL
dalam hal
pencatatan dan
pelaporan
Kurangnya
kesadaran dan
peran serta
masyarakat
*akses pelayanan
yang mudah
*anggaran yang
cukup
*adanya sarana
penunjang yang
baik
Menurunnya
angka kesakitan
akibat penyakit
menular
Menurunnya
disparitas status
kesehatan dan
status gizi antar
wilayah dan
antar tingkat
sosial ekonomi
serta gender
Penyakit yang
disebabkan
oleh Multipel
Burden
Karakteristik
demografis
dan geografis
yang berbeda
Sebagai Faktor
Penghambat
Tingkat
pendidikan
dan tingkat
sosial
ekonomi
masyarakat
wilayah
kumuh dan
miskin yang
kurang
Ancaman
bencana
(banjir rob,
kebakaran)
pada daerah
geografis
tertentu
Pendorong
Terbentuknya
Jejaring layanan
kesehatan pada
program penyakit
menular
Komitmen
pemerintah
daerah untuk
memajukan
daerah kumuh
dan miskin
Page 38
No
Sasaran Jangka
Menengah
Renstra K/L
Permasalahan
Pelayanan
SKPD
(1)
(2)
(3)
Meningkatnya
penyediaan
anggaran publik
untuk kesehatan
dalam rangka
mengurangi
risiko finansial
akibat gangguan
kesehatan bagi
seluruh
penduduk,
terutama
penduduk miskin
Masih ada
penolakan
pasien di
kelas III
Rumah Sakit
Kurangnya
Tempat Tidur
Kelas III
Adanya kebijakan
pelayanan
kesehatan gratis
bagi seluruh
penduduk
Kurangnya
petugas
kesehatan
yang secara
khusus
membina
masyarakat
dalam berPHBS,
tidak ada
dana khusus
untuk
melakukan
survey PHBS
Kurangnya
waktu bagi
petugas yang
dalam membina
masyarakat
untuk berPHBS, ,
Adanya
kesenjangan
PHBS antar
wilayah
(tingginya
kebiasaan
merokok dalam
rumah di
wilayah Jakarta
Timur)
Adanya kebijakan
mulai tingkat
nasional s.d.
tingkat provinsi.
Meningkatnya
Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat (PHBS)
pada tingkat
rumah tangga
dari 50 persen
menjadi 70
persen
Terpenuhinya
kebutuhan
tenaga
kesehatan
strategis di
Daerah
Tertinggal,
Terpencil,
Perbatasan dan
Kepulauan
(DTPK).
Seluruh provinsi
melaksanakan
Sebagai Faktor
Penghambat
Pendorong
(4)
(5)
SDK (khusus
Kep Seribu)
Komitmen dari
sumber daya
Page 39
No
Sasaran Jangka
Menengah
Renstra K/L
Permasalahan
Pelayanan
SKPD
(1)
(2)
(3)
program
pengendalian
penyakit tidak
menular.
Sebagai Faktor
Penghambat
Pendorong
(4)
kesakitan dan
kematian
akibat
penyakit tidak
menular
yang jelas
tentang
program PTM
Kerjasama
lintas sector
yang belum
optimal
(5)
kesehatan
Komitmen dari
Dinas
Kesehatan
- Masih muncul
stigma bahwa
masalah
kesehatan
hanya urusan
Dinas
Kesehatan
Seluruh
Kabupaten/Kota
melaksanakan
Standar
Pelayanan
Minimal (SPM).
Masih ada
SPM
kesehatan
yang belum
mencapai
target
Keterbatasan
Adanya dukungan
kemampuan
pembiayaan dari
puskesmas
Pemda DKI
dalam
pengadaan MPASI untuk
baduta Gakin
sesuai sasaran
Jakarta yang nyaman bermakna terciptanya rasa aman, tertib, tentram, dan
damai.
Page 40
sarana
kota
yang
berkualitas,
dalam
jumlah
yang
layak,
Dari makna visi tersebut di atas, Jakarta adalah Ibukota Negara yang
menjanjikan kehidupan yang sejahtera dan nyaman dengan pelayanan
prasarana dan sarana yang memadai dan dapat dimanfaatkan seluruh warga
masyarakat kota Jakarta.
Untuk terwujudnya Visi tersebut, maka disusunlah Misi yang menjadi arah
gerak pencapaian Visi tersebut. Misi yang terdapat di dalam RTRW 2030
adalah sebagi berikut:
Misi:
1. Membangun prasarana dan sarana kota yang manusiawi;
2. Mengoptimalkan produktivitas kota sebagai kota jasa berskala dunia;
3. Mengembangkan budaya berkotaan;
4. Mengarusutamakan pembangunan berbasis mitigasi bencana;
5. Menciptakan kehidupan kota yang sejahtera dan dinamis;
6. Menyerasikan kehidupan perkotaan dengan lingkungan hidup.
Visi dan Misi RTRW 2030 ini yang menjadi arahan bagi pengembangan
pembangunan DKI Jakarta untuk disukseskan secara bersama oleh seluruh
elemen di DKI Jakarta. Namun isu yang harus menjadi perhatian di dalam
RTRW 2030 bukan sekedar pencapaian Visi dan Misi di atas saja, namun
masih banyak hal lain yang sangat memiliki keterkaitan dengan tugas dan
fungsi dari Dinas Kesehatan. Isu-isu tersebut dapat dirangkum sebagai berikut:
1. RTRW 2030 memberikan arahan bagi pola penyebaran penduduk di
wilayah DKI Jakarta. Pola penyebaran penduduk tersebut adalah sebagai
berikut: 9,2% di Jakarta Pusat, 18,6% di Jakarta Utara, 24,1% di Jakarta
Timur, 22,6% di Jakarta Selatan, 25,3% di Jakarta Barat, 0,2% di Kep.
Seribu. Pola penyebaran penduduk ini menjadi arah bagi pengembangan
pembangunan di DKI Jakarta. Dari pola penyebaran penduduk ini dapat
terlihat bagaimana seharusnya arah pembangunan di masing-masing
Renstra Dinkes Tahun 2013-2017
Page 41
wilayah DKI Jakarta. Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan
diarahkan untuk menampung 72% penduduk DKI Jakarta, dengan masingmasing
wilayah
menampung
lebih
dari
20%
penduduk.
Hal
ini
Page 42
No
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pola
penyebaran
Sarana
Pelayanan
Kesehatan
tidak sesuai
dengan pola
persebaran
penduduk
Masih
rendhanya tk
kepatuhan
pengembang
sarana
pelayanan
kesehatan
terhadap
kebijakan
Tersedianya
anggaran
pembangunan
sarana
pelayanan
kesehatan
Terah
teridentifikasiny
a persebaran
penduduk DKI
Jakarta
Perbedaaan
tingkat sosial
ekonomi
Perlunya
kesepahaman
Renstra Dinkes Tahun 2013-2017
Page 43
No
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Banyaknya
penduduk luar
wilayah yang
berobat di DKI
Jakarta dan menjadi
beban pembiayaan
Pemprov DKI Jakarta
Akan dilakukan
pembangunan dan
peningkatan fasilitas
kesehatan di setiap
kelurahan.
Belum terpenuhi
ketersediaan sarana
Pelayanan
kesehatan disetiap
Kelurahan
Faktor
Penghambat
dan koordinasi
antara
eksekutif dan
legislatif dalam
mengambil
kebijakan yang
proporsional
dalam
pembangunan
DKI
Masih
rendahnya
Sosialisasi,
pengawasan
dan
pengendalian
terhadap
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan di
sarana
kesehatan
Lahan untuk
pembangunan
layanan
kesehatan
yang terbatas
Pendorong
Alokasi
anggaran untuk
layanan
kesehatan
gratis yang
cukup besar.
Adanya
dukungan
pembiayaan
dari Pemda DKI
Page 44
d.
e.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
Page 45
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
3.4.5. Sekretariat
a.
b.
Belum
adanya
payung
Hukum/Kebijakan
untuk
tenaga
Page 46
Tabel 3.4
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Standar
yang
Diguna
kan
Aspek
Kajian
Capaian/
Kondisi
(tahun
2011)
(1)
(2)
(3)
Cakupan
kunjungan
Ibu hamil
K4
95%
96%
Cakupan
Ibu hamil
dengan
komplikasi
yang
ditangani
72,4%
85%
Cakupan
pertolongan
persalinan
oleh tenaga
kesehatan
yang
memiliki
kompetensi
kebidanan
93,2%
Cakupan
Ibu Nifas
92,1%
93%
94%
Belum optimalnya
sosialisasi jampersal
sampai ke masyarakat
langsung
Kurangnya jumlah
tenaga kesehatan yang
bisa menjangkau ibu-ibu
nifas yang tidak datang
ke tempat pelayanan
kesehatan
Permasalahan
Pelayanan SKPD
EKSTERNAL
(DILUAR
KEWENANGAN
SKPD)
(5)
(6)
Mobilisasi penduduk
yang cukup tinggi
berpengaruh dalam
pelayanan ANC yang
melibatkan banyak
institusi dan lintas
batas wilayah
Pengetahuan,
Perilaku dan
kesadaran
masyarakat akan
tentang resiko tinggi
dalam kehamilan
masih rendah, belum
semua masyarakat
dan lintas sektor
berperan aktif dalam
program
Perencanaan
Persalinan dan
Pencegahan
Komplikasi (P4K)
masih ada dukun
bersalin yang
berpraktek menolong
persalinan, adanya
lulusan tenaga
kesehatan yang
kompetensinya
masih diragukan
Masih kurangnya
kesadaran dan
pengetahuan
masyarakat akan
pentingnya masa
nifas
Belum
optimalnya
tenaga
kesehatan baik
dari segi
kuantitas
maupun kualitas
Tingkat
pengetahuan
dan
Belum optimalnya
Sistem rujukan
tentang penanganan
persalinan dengan
komplikasi
-Sulitnya pembinaan
bagi para dukun
bersalin
- Belum optimalnya
kompetensi tenaga
kesehatan yang
baru lulus (non
PNS)
Page 47
Cakupan
Neonatal
dengan
komplikasi
yang
ditangani
60,8%
80%
Cakupan
kunjungan
bayi
93,6%
93%
Kelurahan
Universal
Child
Immunizati
on (UCI)
99,6%
100%
Cakupan
Pelayanan
Anak Balita
88%
Cakupan
Pemberian
makanan
pendamping
ASI pada
anak usia 624 bulan
keluarga
miskin
Cakupan
Balita Gizi
Buruk
mendapat
perawatan
Penambahan dan
optimalisasi puskesmas
mampu PONED,
perlunya peningkatan
jumlah petugas yang
mampu dalam
penanganan komplikasi
neonatal
pencatatan dan
pelaporan harus
melibatkan yankes
swasta
Terlaksananya UCI
pada 267 kel. Di
DKI Jakarta
kesadaran
masyakarat yang
masih kurang
Perlunya penataan
alur dan sistem
rujukan dan
koordinasi PKM
Poned dan RS ponek,
Belum optimalnya
Sistem rujukan
penanganan
persalinan dengan
komplikasi
Sistem pencatatan
dan pelaporan yang
belum optimal
- Mobilitas
penduduk yang
tinggi di DKI
- Black campaign
terkait imunisasi
90%
26,68%
100%
standar pelayanan
anak balita bersifat
komposit lebih dari 1
jenis pelayanan yang
harus dicatat scr by
name,(Penimbangan,
SDIDTK, Vit A)
Harus melibatkan
LS seperti kader
posyandu, PKK, dan
BKB PAUD dan
penyeragaman
instrumen
pemantauan
perkembangan,
perlu
diterapkannya
Kohort Balita di
posyandu
Sistem pencatatan
dan pelaporan
yang belum
optimal
Kemampuan
Pola asuh
Ketidakmampuan
puskesmas dalam
Baduta pada
anggaran
pengadaan MP ASI
Gakin
puskesmas dalam
Lingkungan
sesuai sasaran
tempat tinggal
pengadaan MP ASI
sebanyak sasaran
yang ada
100%
100%
Partisipasi
Jumlah tenaga
Gibur dari
masyarakat ke
posyandu ke
posyandu
kurang
1. Sistem rujukan
1.
Page 48
puskesmas
2.
Jumlah tenaga
3.
Anggaran
2.
Jumlah dan
kemampuan
kader
Puskesmas
Penjaringa 91,9%
n
kesehatan
siswa SD
dan
setingkat
Cakupan
peserta KB
Aktif
70%
81,3%
93%
Jumlah petugas
Pembina UKS masih
kurang banyak
dibanding jumlah
Sekolah dan siswanya,
pemafaatan dana BOK
untuk penjaringan
belum optimal.
konseling dalam
pelayanan KB perlu di
prioritaskan oleh
petugas
Jadwal penjaringan
harus
menyesuaikan
jadwal sekolah,
masih ada sekolah
yang beranggapan
bahwa program
penjaringan hanya
kepentingan sektor
kesehatan sehingga
pendanaan
kegiatan
penjaringan masih
tergantung sektor
kesehatan
Dukungan dari
keluarga,lingkunga
n , dan
penggerakan
masyarakat untuk
mengikuti KB masih
kurang
Masih kurangnya
peran lintas sektor
dalam penjaringan
kesehatan siswa
SD dan setingkat
KB belum menjadi
kegiatan prioritas,
Kurangnya promosi
tentang KB
Penemuan
dan
Penangana
n Penderita
Penyakit
Page 49
- Tersedia petugas
surveilans / Tim
Gerak Cepat s/d
tingkat Puskesmas
-Dukungan system
informasi dan
teknologi
- sudah terbangun
jejaring dengan RS
sebagai salah satu
sumber informas
Dukungan aturan
yang jelas
75%
Kesadaran
masyarakat untuk
memeriksakan
Balita masih
rendah
84%
90%
Kuatnya jejaring
program TB
Sistem pelaporan
yang berjalan untuk
pelayanan TB di
fasyankes belum
berdasarkan
Pemantauan
Wilayah Setempat
(PWS) sehingga
masih bercampur
dengan klien dari
luar DKI
100%
100%
Jejaring informasi,
monitoring dan
evaluasi kasus DBD
cukup memadai
- Acute
Flacid
Paralysis
(AFP) rate
per
100.000
pddk < 15
th (>=2)
>2,32/100.
000 usia
15 th
>2/100.0
00 pddk
di bawah
15 th
Penemuan
penderita
Pneumonia
Balita
45%
Penemuan
penderita
baru TBC
BTA positif
- Penderita
DBD yang
ditangani
- Kesadaran dan
partisipasi
masyarakat
- Penguatan kerja
sama lintas sector
Page 50
Penemuan
Penderita
Diare
100%
100%
Cakupan
pelayanan
kesehatan
dasar
pasien
Keluarga
Miskin
(Gakin).
94%
100 %
87%
85%
Semua fasilitas
layanan kesehatan
mampu menangani
diare sesuai standart
- Lingkungan
tempat tinggal
- Kebiasaan dan
pola hidup sehat
masyarakat
B.
Pelayanan
kesehatan
rujukan
Cakupan
pelayanan
kesehatan
Rujukan
pasien
Gakin
Cakupan
pelayanan
Gawat
darurat
Level 1
100%
95%
Adanya monitoring
instalasi gawat
darurat yang
dilakukan secara
sinkron antara dinas
kesehatan dan
sudinkes
Standar kemenkes
856/2009
mengenai standar
IGD
C.
Penyelidika
n
Epidemiolo
gi &
Penanggul
angan KLB
Kelurahan
mengalami
KLB yang
dilakukan
Penyelidika
n
Epidemiolo
gi < 24 jam
100,0%
100%
Promosi
Kesehatan
&
Pemberday
aan
Page 51
Masyarakat
RW Siaga
Aktif
3.5
91,24%
45%
Kemampuan petugas
untuk mengadvokasi
lintas sektor
Koordinasi dengan
lintas sektor
Kurangnya koordinasi
dengan lintas sektor
dikarenakan belum
optimalnya advokasi
atake holder terkait
tingkat
Kecamatan/Kelurahan
Page 52
3.5.4.
c.
d.
Page 53
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi
harus memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan
RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2013-2017, melalui pembangunan kesehatan yang
berkualitas dan pelaksanaan tugas-tugas lainnya dari Gubernur. Pembangunan
Kesehatan tersebut dilihat dari: 1) adanya tujuan, target, dan sasaran yang jelas
dan terukur; 2) adanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar-daerah, antarruang, antar-waktu, dan antar-fungsi pemerintah, maupun antara pusat dan
daerah; 3) adanya keterkaitan dan konsistensi antara Pembuat Kebijakan,
Pengawasan (Auditor),
tingkat
pusat
(Renstra/Renja
Kementerian/Lembaga)
maupun
daerah
(RPJMD/RKPD/ Renstra SKPD). Sedangkan keberhasilan pelaksanaan tugastugas lainnya dari Gubernur dilihat dari sejauh mana tugas-tugas tersebut
dimanfaatkan oleh Gubernur. Apabila keseluruhan hal tersebut dapat terpenuhi,
maka berarti Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah mampu berperan
dalam mendukung pencapaian, target, sasaran, misi dan visi RPJMD 2013-2017.
Apabila keseluruhan hal tersebut dapat terpenuhi, maka Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian,
target, sasaran, misi dan visi RPJMD 2013-2017 dimana secara tidak langsung
juga turut mendukung pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta. Oleh karena itu, dirumuskan Visi Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta yaitu :
Page 54
Penjelasan Visi:
Pelaksanaan
4.2.1.
TUJUAN
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta menyelenggarakan pembangunan
kesehatan yang bertujuan :
1.
2.
Terwujudnya
kualitas
Pelayanan
kesehatan
perorangan,
Page 55
3.
4.
Terjaminnya
pembiayaan
pelayanan
kesehatan
bagi
masyarakat
5.
6.
4.2.2. Sasaran
1.
b.
Meningkatnya
Kompetensi
tenaga
kesehatan
dan
b.
3.
4.
Masyarakat
terlindungi
dengan
sistem
jaminan
kesehatan.
Renstra Dinkes Tahun 2013-2017
Page 56
5.
Tingkat
partisipasi
pemangku
kepentingan
dalam
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
NO
TUJUAN
SASARAN
Terwujudnya
kinerja organisasi
yang efektif, efisien
dan transparan
Meningkatnya
kinerja
organisasi
kesehatan yang
efektif, efisien
dan transparan
Meningkatnya
Kompetensi
tenaga
kesehatan dan
implementasi
budaya kerja
Meningkatnya
sistem informasi
kesehatan
Terwujudnya
kualitas Pelayanan
kesehatan
perorangan,
masyarakat dan
kegawat daruratan
sesuai prinsipprinsip pelayanan
prima
Menurunnya
angka kesakitan
dan kematian
akibat masalah
kesehatan
Tertanggulangi
masalah
kegawatdarurat
an dan bencana
Berfungsinya
bidang kesehatan
masyarakat secara
optimal sampai
pengendalian
masalah
kesehatan
masyarakat di
INDIKATOR
KINERJA
Opini BPK
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
100%
korban
masalah
kegawatdaruratan
dan
bencana
tertangani
100%
100%
100%
100%
100%
Kelurahan
Aktif
50 %
60%
70%
80%
90%
Siaga
Page 57
dengan tingkat
kelurahan
tingkat
Kelurahan
Terjaminnya
pembiayaan
pelayanan
kesehatan
masyarakat
Masyarakat
terlindungi
dengan sistem
jaminan
kesehatan
bagi
Semakin
membaiknya
kemitraan antara
pemerintah daerah,
dan semua
pemangku
kepentingan dalam
menyelenggarakan
pembangunan
kesehatan
Terwujudnya
pemberdayaan
masyarakat di
bidang kesehatan
4.3.
Tingkat
partisipasi
pemangku
kepentingan
dalam
penyelenggaraa
n pembangunan
kesehatan
Tingkat
kemandirian
masyarakat dan
berpartisipasi
aktif
dalam
paradigma
hidup sehat
Persentase
penduduk
terlayani
Meningkatnya
jumlah
Stake
holder
Meningkatnya
partisipasi
masyarakat
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
33 %
39%
44%
50%
56%
4.3.1. Strategi
a. Penyempurnaan perencanaan dan sistem manajemen kesehatan
b. Pengembangan kompetensi SDM Kesehatan
c. Pengembangan Promosi dan sarana Informasi Kesehatan
d. Peningkatan Kualitas Pelayanan kesehatan untuk masyarakat dan
perorangan
e. Peningkatan kualitas penanganan kegawatdarurat dan bencana
f. Penguatan kewenangan sebagian urusan kesehatan masyarakat di
tingkat kelurahan
Renstra Dinkes Tahun 2013-2017
Page 58
4.3.2. Kebijakan
a. Penerapan sistem manajemen mutu di jajaran kesehatan
b. Penempatan tenaga kesehatan pada sarana kesehatan sesuai
kompetensinya
c. Pengembangan sistem informasi dan pemasaran sosial kesehatan;
d. Pengembangan manajemen mutu dan produk-produk pelayanan
kesehatan;
e. Pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT)
f. Peningkatan koordinasi upaya kesehatan masyarakat di tingkat
kelurahan
g. Penerapan sistem jaminan pembiayaan semesta (total coverage)
h. Pembangunan kesehatan dengan dukungan lintas sektor
i.
Page 59
Tabel 4.2.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Visi : Jakarta Sehat Untuk Semua Tahun 2017
Misi 1 : Menyelenggarakan pembangunan kesehatan melalui manajemen kesehatan dan
penerapan kaidah Good Governance
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Terwujudnya kinerja
organisasi yang
efektif, efisien dan
transparan
Meningkatnya
kinerja organisasi
kesehatan yang
efektif, efisien dan
transparan
Meningkatnya
Kompetensi tenaga
kesehatan dan
implementasi budaya
kerja
Meningkatnya sistem
informasi kesehatan
Peningkatan sistem
perencanaan dan
manajemen
kesehatan
Penerapan sistem
manajemen mutu di
jajaran kesehatan
Pengembangan
kompetensi SDM
Kesehatan
Peningkatan
Kompetensi Tenaga
Kesehatan
Menurunnya angka
kesakitan dan
kematian akibat
masalah kesehatan
Peningkatan Kualitas
Pelayanan kesehatan
untuk masyarakat
dan perorangan
dengan service
excellence
Pengembangan
manajemen mutu
dan produk-produk
pelayanan
kesehatan;
Tertanggulangi
masalah
kegawatdaruratan
dan bencana
Peningkatan kualitas
penanganan
kegawatdarurat dan
bencana
Pengembangan
Sistem
Penanggulangan
Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT)
Pengembangan
sistem informasi dan
pemasaran sosial
kesehatan;
Misi 2 : Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, kesehatan perorangan, dan
kegawatdaruratan kesehatan dengan prinsip pelayanan kesehatan prima
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Terwujudnya
kualitas Pelayanan
kesehatan
perorangan,
masyarakat dan
kegawat daruratan
sesuai prinsip-prinsip
pelayanan prima
Pengembangan
Sistem Informasi
Kesehatan ;
Page 60
Page 61
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Adapun Komposisi program, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dalam rangka
pelaksanaan misi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta adalah:
1. Misi 1: Menyelenggarakan pembangunan kesehatan melalui manajemen
kesehatan dan penerapan kaidah Good Governance, misi 1 akan dilaksanakan
dengan program:
Page 62
5. Misi
5:
Meningkatkan
Kemitraan
penyelenggaraan
Untuk lebih detail tentang program tersebut diatas, maka berikut penyajian program
dan kegiatan beserta indikator serta pendanaan indikatifnya pada tabel 5.1.
Page 63
Tabel 5.1.
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,
dan Pendanaan Indikatif Dinas Kesehatan
(terlampir)
Page 64
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk
masukan, proses, keluaran, hasil, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat
capaian kinerja suatu sasaran, program atau kegiatan. Pada bagian ini akan
dikemukakan indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, yang ditampilkan dalam tabel 6.1 berikut
ini.
Tabel 6.1.
Indikator Kinerja Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
No.
(1
)
Indikator
Kinerja
Utama
(IKU)
(2)
Persentase
Cakupan UCI
(Universal
Child
Imunization)
Kelurahan
Persentase
Penemuan
Kasus TB (Case
Detection
Rate)
Kondisi
Kinerja
pada
Awal
Periode
RPJMD
2011/201
2
2013
2014
2015
2016
2017
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
99,6%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
84%
85%
86%
87%
88%
90%
90%
Page 65
Persentase
Cakupan
Pertolongan
Persalinan
oleh
Bidan/Tenaga
Kesehatan
yang Memiliki
Kompetensi
Kebidanan
Persentase
Jumlah Rumah
yang Bebas
Jentik Nyamuk
Aedes Agepty
Persentase
Cakupan
Kelurahan
Siaga Aktif
Persentase
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Dasar Pasien
Keluarga
Miskin
Persentase
Cakupan Balita
Bawah Garis
Merah (BGM)
93,2%
95%
96%
97%
98%
98%
98%
96%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
45%
50%
60%
70%
80%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1,0
0.8
0.7
94%
1,10
1,15%
1.05%
0,7%
Page 66
BAB VII
KAIDAH PELAKSANAAN
Sebagai suatu bagian dari dokumen perencanaan yang dimiliki oleh
pemerintah daerah, Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, ini merupakan dokumen yang
dijadikan acuan dasar bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta selama periode Tahun 2013-2017, mengikuti periode
berlakunya RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2013-2017.
Renstra SKPD ini, memiliki kedudukan yang sangat vital dan urgen dalam
pengembangan Perencanaan, Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan selama
5 (lima) tahun ke depan, memberikan arah, tujuan sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta merupakan penjabaran
dokumen RPJMD, selanjutnya Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
yang merupakan rencana tahunan Provinsi DKI Jakarta selama periode lima tahun,
2013 - 2017 dan akan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan
bertanggungjawab.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta diterbitkan melalui surat
keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan
di dalam
pelaksanaannya, senantiasa dilakukan pengawasan dan evaluasi, sebagai wujud
penyelengaraan pemerintahan yang akuntabel, transparan dan bercirikan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Pencapaian kinerja
pelayanan sebagaimana tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan
Pembangunan Kesehatan Daerah merupakan bagian pencapaian kinerja dan
pertanggungjawaban kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, serta secara moral
dipertanggung-jawabkan kepada seluruh masyarakat Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta, 15 Mei 2013
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI DKI JAKARTA
Page 67
No
Program
URUSAN WAJIB
Program Pembinaan Upaya
Kesehatan
50%
35%
35%
76,20
10%
50%
39%
36%
76,40
Target
Tahun 2013
15%
55%
45%
42%
76,50
Target
Tahun 2014
4,50%
20%
60%
53%
49%
76,60
Target
Tahun 2015
4,50%
25%
65%
59%
56%
76,70
Target
Tahun 2016
4,50%
30%
70%
68%
64%
76,80
Target
Tahun 2017
0%
4,60%
Data Capaian
Pada Tahun
awal 2012
4,60%
50%
20%
28%
50%
20%
33%
55%
25%
39%
60%
30%
44%
65%
35%
50%
70%
40%
56%
150
420
4,70%
125
360
30
100
300
35
50
180
40
25
120
50
55
64,33
75
240
Indiaktor Renstra
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kegiatan (output)
Tabel 5.1.
Rencana Kerja, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran
INDIKATOR RPJMD
(Outcome)
Persentase cakupan
kelurahan siaga aktif
No
Program
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Kesehatan
INDIKATOR RPJMD
(Outcome)
100%
39.81 %
7,53
25%
85%
95%
96%
94%
16%
70%
98%
100%
40%
7,50
33%
86%
96%
97%
95%
33%
85%
Target
Tahun 2013
97%
100%
100%
50%
7,40
41%
87%
97%
98%
96%
50%
100%
Target
Tahun 2014
93%
98%
100%
100%
60%
7,30
48%
88%
98%
98%
97%
70%
100%
Target
Tahun 2015
94%
99%
100%
100%
80%
7,20
58%
89%
99%
99%
98%
100%
100%
Target
Tahun 2016
95%
100%
100%
100%
100%
7,10
71%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
Target
Tahun 2017
96,6%
96%
92%
Data Capaian
Pada Tahun
awal 2012
93,7%
90%
60%
Indiaktor Renstra
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kegiatan (output)
89%
55%
50%
25 pasar
23 Puskesmas
Kelurahan
45%
20 pasar
40%
15 pasar
28%
10 pasar
5 pasar
23 Puskesmas
Kelurahan
0.
No
Program
Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
Daerah
Program Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan'
INDIKATOR RPJMD
(Outcome)
Indiaktor Renstra
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kegiatan (output)
Jumlah puskesmas keliling
Persentase kapasitas
Tempat Tidur Kelas
Tiga di RSUD
Cakupan masyarakat
miskin dan rentan berKTP DKI Jakarta yang
mendapat layanan
kesehatan
Persentase Cakupan
Universal Child
Immunization (UCI)
Tahun 2014
Target
Tahun 2015
Target
Tahun 2016
Target
Tahun 2017
Target
19
0 rusun
73%
27
2 rusun
80%
74%
38
7 rusun
8 RS
100%
75%
44
12 rusun
100%
8 RS
100%
75%
18 rusun
100%
100%
8 RS
100%
80%
24 rusun
33
Target
72%
40%
8 RS
100%
100%
100%
Data Capaian
Pada Tahun
awal 2012
25%
8 RS
100%
100%
100%
58%
28
8 RS
100%
100%
100%
45%
24
100%
100%
100%
40%
21
100%
100%
30%
19
100%
25%
20%
Jumlah Puskesmas
Jumlah Puskesmas Kecamatan yang
Kecamatan yang telah telah memiliki fasilitas Rawat Inap
memiliki fasilitas
selain Rumah Bersalin
Rawat Inap selain
Rumah Bersalin
No
Program
Indiaktor Renstra
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kegiatan (output)
35%
70%
100%
98.5%
68%
86%
2,5/100.000
Data Capaian
Pada Tahun
awal 2012
50%
35
90%
40%
75%
100%
100%
65%
88%
>2
Target
Tahun 2013
30%
60%
37
95%
45%
80%
100%
100%
62%
90%
>2
Target
Tahun 2014
<2
40%
70%
40
95%
50%
85%
100%
100%
59%
92%
>2
Target
Tahun 2015
<2
50%
90%
42
96%
55%
90%
100%
100%
56%
94%
>2
Target
Tahun 2016
<2
65%
100%
44
97%
60%
95%
100%
100%
53%
96%
>2
Target
Tahun 2017
Persentase Penemuan
kasus kasus baru TB
paru BTA Positif
45%
20%
<2
INDIKATOR RPJMD
(Outcome)
Angka kesakitan
penyakit DBD (per
100.000)
20%
<2
Jumlah Puskesmas
yang melakukan
penanganan Penyakit
Tidak Menular (PTM)
Persentase akses
Persentase akses layanan kesehatan
layanan kesehatan pada pada ODHA
ODHA
<2
21,67
No
Program
INDIKATOR RPJMD
(Outcome)
Indiaktor Renstra
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kegiatan (output)
Tahun 2014
Target
Tahun 2015
Target
Tahun 2016
Target
Tahun 2017
Target
100%
63%
100%
64%
100%
35
35
65 SKPD/UKPD
30
65 SKPD/UKPD
80%
25
65 SKPD/UKPD
75%
20
80
Target
6
100%
63%
Data Capaian
Pada Tahun
awal 2012
2
94%
62%
50
94%
62%
30
62%
12
100%
30
20
100%
91%
25
17
60%
100%
90%
30%
20
54%
15
100%
89%
27%
65
SKPD/UKPD
70%
95%
10
100%
88%
25%
65%
85%
100%
87%
22%
55%
75%
86%
20%
40%
66%
10%
Persentase Obat
Rasional yang
digunakan pada
Layanan Kesehatan
Pemerintah
No
Program
Program Pengembangan
dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan
INDIKATOR RPJMD
(Outcome)
Jumlah Pengujian
Produk Makanan
produksi rumah
tangga yang beredar
di pasaran
48,49
75%
10%
20%
60%
60%
250 org
80%
10 item
37%
40%
Target
Tahun 2013
15 menit
70%
70%
500 org
85%
15 item
39%
42%
Target
Tahun 2014
100%
15 menit
80%
80%
750 org
90%
15 item
40%
45%
Target
Tahun 2015
100%
100%
15 menit
90%
90%
1.000 org
95%
15 item
41%
47%
Target
Tahun 2016
100%
100%
15 menit
100%
100%
1.250 org
100%
15 item
42%
50%
Target
Tahun 2017
Respon time
Respon time penanganan kesehatan
penanganan kesehatan dalam penanggulangan bencana
dalam penanggulangan
bencana
Persentase
Ketersediaan Tenaga
Kesehatan di
Puskesmas
48,49
15 menit
100%
100%
Data Capaian
Pada Tahun
awal 2012
15 menit
100%
100%
Indiaktor Renstra
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kegiatan (output)
100%
100%
100%
Tahun 2014
Tahun 2015
Target
Tahun 2016
Target
Tahun 2017
Target
63 SKPD
Program
Target
63 SKPD
No
Target
63 SKPD
Data Capaian
Pada Tahun
awal 2012
63 SKPD
Indiaktor Renstra
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kegiatan (output)
63 SKPD
INDIKATOR RPJMD
(Outcome)
63 SKPD
PEOGRAM BERSAMA
PENUNJANG ORGANISASI
URUSAN KESEHATAN
Jumlah SKPD Yang melakukan
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
14 Unit KDO
14 Unit KDO
99%
14 Unit KDO
98%
100%
177 unit
14 Unit KDO
96%
90%
orang
177 unit
14 Unit KDO
94%
85%
orang
63 SKPD
177 unit
14 Unit KDO
92%
80%
orang
63 SKPD
177 unit
90%
75%
orang
63 SKPD
177 unit
75%
Orang
63 SKPD
177 unit
Orang
63 SKPD
100%
63 SKPD
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
100%
10
Terlaksananya penyusunan
perencanaan anggaran urusan
kesehatan
persentase SKPD yang menyediakan
laporan data dan informasi kesehatan
100
PROGRAM TEKNIS
BERSAMA URUSAN
KESEHATAN
Program Peningkatan
disiplin dan Kinerja
aparatur
Program Fasilitasi
pindah/purna tugas PNS
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program pengembangan
sistem pengelolaan kinerja
pembangunan SKPD
Program perencanaan
pembangunan daerah
tingkat SKPD
Program pengembangan
data/informasi SKPD
100
Program Pengelolaan
Rumah Dinas
Program Pengelolaan
Kendaraan Dinas
11
12
13
14
15
16
17
Program
Program optimalisasi
pemanfaatan teknologi
informasi SKPD
No
18
Indiaktor Renstra
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kegiatan (output)
19
Program Sinkronisasi
Kebijakan Daerah
INDIKATOR RPJMD
(Outcome)
20
Tahun 2013
Target
Tahun 2014
Target
Tahun 2015
Target
Tahun 2016
63 SKPD
Target
Tahun 2017
Target
63 SKPD
98%
Data Capaian
Pada Tahun
awal 2012
70%
63 SKPD
95%
100
60%
63 SKPD
95%
90
63 SKPD
90%
80
63 SKPD
90%