Anda di halaman 1dari 6

SENSUS PENDUDUK

Apakah SP itu?
Definisi Sensus Penduduk menurut Peraturan Pemerintah No. 51
tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik pasal 1 ayat 1 yaitu
sebagai

berikut

Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui


pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di
wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik penduduk
pada saat tertentu.
Karakteristik

pokok

dan

rinci

yang

dikumpulkan

mencakup

karakteristik tentang penduduk, perumahan dan lingkungannya, dan


karakteristik

lain

yang

termasuk

dalam

lingkup

standar

bidang

kependudukan.
Ada beberapa hal yang menjadi urgensi atau hal penting dari sensus
penduduk terutama sensus penduduk 2010 yang tidak bisa tergantikan
oleh kegiatan statistic lainnya seperti survey yaitu:
1. Memperbaharui data dasar kependudukan.
2. Memantau
kinerja
pencapaian Millenium

Developments

Goals (MDGs) atau Target Pembanguna Millenium sampai wilayah


kecil.
3. Sebagai dasar pengembangan kerangka sampel untuk berbagai
survey yang akan dilaksakan pada periode 2010-2020.
4. Sebagai
sumber
data
untuk
pengembangan Program
Targetting seperti Beasiswa Sekolah, lansia,Bantuan Perumahan
Kecacatan, dsb.
5. Basis utama proyeksi penduduk dekade 2010-2020.
6. Basis pengembangan statistic wilayah kecil (small area statistik).
7. Menjadi sarana untuk membangun citra bangsa yang melaksanakan
program berbasis data dan informasi mutakhir.
Substansi sensus penduduk 2010 :
1. Menghitung stok atau jumlah penduduk di seluruh wilayah teritorial
suatu Negara pada suatu titik waktu (hari) tertentu (census date).
2. Mengumpaulkan data dasar dan karateristik penduduk serta
karateristik social ekonomi (yang secara statistic tidak akurat jika

dikumpulkan melalui survey) untuk mendukung perencanaan dan


evaluasi pembanguna wilayah kecil.
3. Konsep penduduk menggunaka konsep de facto dalam arti bahwa
penduduk suatu wilayah didefinisikan sebagai orang yang secara
factual biasa tinggal di wilayah itu atau tempat tinggal sehari-hari
(usual

residence)

yang

konsisten

dengan

sensus-sensus

sebelumnya.
4. Data yang dihasilkan bersifat primer karena pendataan dilakukan
secara aktif yaitu petugas pencacah mendatangi penduduk dari
rumah ke rumah (door to door).
Siapa pelaksana dan unit analisisnya?
Berdasarkan Undang-Undang Statistik No.16 tahun 1997, Badan
Pusat Statistik bertanggung jawab sebagai pelaksana sensus baik sensus
penduduk, sensus pertanian dan sensus

ekonomi yang sekurang-

kurangnya dilakukan sekali dalam sepuluh tahun. Pencacahan dalam


sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok
dan rinci terhadap seluruh penduduk baik yang bertempat tinggal tetap
maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap (tunawisma, anak
buah kapal Indonesia, manusia/ orang perahu, dan suku terasing).
Mencakup seluruh golongan umur penduduk, kecuali anggota korps
diplomatik dan keluarganya.
Kapan SP dilaksanakan?
Sensus penduduk paling sedikit setiap 10 tahun sekali. Pada
umumnya sensus penduduk dilakukan pada tahun yang berakhiran
dengan nol (0). Sensus Penduduk terakhir yaitu Sensus Penduduk 2010
(SP2010) yang telah dilaksanakan pada tanggal 1-31 Mei 2010.
Dimana SP dilaksanakan?
Ruang

lingkup

sensus

penduduk

mencakup

seluruh

wilayah

geografis suatu negara dan seluruh penduduknya.


Mengapa SP dilaksanakan?
Sensus digunakan untuk kepentingan pemilu, pengumpulan pajak,
juga digunakan dalam ekonomi.

Sesuai dengan rekomendasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


setiap Negara diharapkan dapat melaksanakan sensus penduduk. Sensus
penduduk bertujuan untuk menghitung jumlah penduduk di wilayah
geografis suatu negara, serta komposisi, penyebaran, dan ciri-ciri
demografis

lainnya.

merupakan

metode

Untuk
yang

negara
terbaik

berkembang,
untuk

sensus

penduduk

mengumpulkan

data

kependudukan karena cakupan dan kualitas registrasi penduduk masih


belum memadai sebagai sumber data kependudukan.
Bagaimana SP dilaksanakan? Bagaimana perkembangan SP saat
ini?
Pekerjaan ini mempunyai skala yang besar mulai dari perencanaan,
pelaksaaan dan pengolahannya yang akan dilakukan oleh pemerintah
melalui Badan Pusat Statistik (BPS). Karena itu, diperlukan kerjasama
antar departemen dan lembaga-lembaga lainnya serta badan-badan
Internasional.
Cara pencacahan yang dipakai dalam sensus penduduk adalah
kombinasi antara de jure dan de facto. Bagi mereka yang bertempat
tinggal tetap dipakai cara de jure, yaitu dicacah di tempat mereka tinggal
secara resmi, sedangkan untuk yang tidak bertempat tinggal tetap
dicacah dengan cara de facto, yaitu dicacah di tempat mereka ditemukan
oleh petugas lapangan sensus. Bagi mereka yang mempunyai tempat
tinggal tetap, tetapi sedang bertugas lebih dari 6 bulan, tidak dicacah di
tempat tinggalnya; mereka dicacah di tempat tugasnya. Sebaliknya kalau
ada

seseorang

mencapai

atau

keluarga

menempati

suatu

bangunan

belum

enam bulan tetapi bermaksud menetap disana, mereka

dicacah di tempat itu.


Di Indonesia sendiri telah dilakukan delapan kali sensus penduduk
yang dilakukan setiap sepuluh tahun sekali dan dilaksanakan setiap
tahun yang berakhiran nol yaitu dua kali dilaksanakan

ketika masih

zaman pemerintahan Hindia Belanda yaitu SP tahun 1920 dan SP tahun


1930. Sedangkan enam SP berikutnya dilakukan setelah Indonesia
merdeka yaitu SP tahun 1961,1971,1980,1990,2000 dan terakhir SP tahun
2010. Sensus penduduk dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai

dengan amanat UU.No 7 Tahun 1960 yang kemudian disempurnakan


dengan UU.No 16 tahun 1997 tentang statistik yang menyatakan bahwa
BPS wajib menyediakan statistic dasar, Peraturan Pemerintah (PP) No. 51
tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik dan Rekomendasi dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
SDKI
Untuk penjelasan mengenai SDKI, dengan mengambil contoh dari SDKI
tahun 2012.
Apa itu SDKI?
SDKI12 adalah suatu survey yang dirancang untuk menyajikan
informasi mengenai tingkat kelahiran, kematian, keluarga berencana dan
kesehatan.
Siapa pelaksana dan unit analisisnya?
Kegiatan SDKI Tahun 2012 (SDKI12) diselenggarakan BPS bekerja
sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Secara teknis, BPS juga
dibantu oleh United States Agency for International Development (USAID)
melalui proyek Demographic and Health Surveys yang dilaksanakan oleh
ICF yang berkantor pusat di Calverton, Maryland, Amerika Serikat.
Responden yang dicakup pada SDKI 2013 ialah rumah tangga biasa
yang bertempat tinggal di blok sensus biasa. Rumah tangga yang tinggal
di blok sensus khusus seperti komplek militer dan sejenisnya dan rumah
tangga khusus yang tinggal di blok sensus biasa seperti asrama, penjara
dan sejenisnya tidak dipilih sebagai sampel. Kegiatan SDKI12 mencakup
pencacahan terhadap rumah tangga dan tiga daftar pertanyaan individu,
yaitu:
1. Wanita Usia Subur (WUS), ditanyakan kepada semua responden
wanita yang berusia 15-49 tahun.
2. Pria Kawin (PK), ditanyakan kepada responden pria berstatus
kawin/hidup bersama yang berusia 15-54 tahun.
3. Remaja Pria (RP), ditanyakan kepada responden remaja pria
berstatus belum kawin yang berusia 15-24 tahun.
Kapan pelaksanaannya?

Pelaksanaan SDKI12 pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2012


di 33 provinsi.
Dimana cakupan pelaksanaannya?
Cakupan secara geografis meliputi seluruh wilayah Indonesia. Data
hasil SDKI12 dapat disajikan pada tingkat nasional dan provinsi
Mengapa dilaksanakan?
Tujuan umum penyelenggaraan SDKI12 adalah dalam rangka
mengumpulkan informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, prevalensi
imunisasi, kesehatan reproduksi, prevalensi KB, serta pengetahuan
tentang AIDS dan PMS lainnya.
Tujuan pokok penyelenggaraan SDKI12 secara rinci meliputi:
1. Mengumpulkan data mengenai tingkat fertilitas, mortalitas dan
prevalensi KB.
2. Mengumpulkan informasi tentang kesehatan ibu dan anak, seperti
perawatan ibu hamil, imunisasi, pemberian ASI, pengetahuan
tentang AIDS/IMS lainnya, dan kematian ibu.
3. Memenuhi kebutuhan data dasar yang memiliki keterbandingan
internasional untuk penyusunan kebijakan dan program di bidang
kependudukan dan kesehatan.
4. Mengumpulkan data mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku pria
berstatus kawin berkaitan dengan kesehatan reproduksi, penyakit
AIDS, dan IMS lainnya.
5. Mengumpulkan data untuk memantau peran serta pria dalam
program KB.
6. Mengumpulkan data mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku
remaja yang belum kawin berkaitan dengan kesehatan reproduksi,
penyakit AIDS dan IMS lainnya.
7. Mengumpulkan informasi mengenai kesehatan lingkungan tempat
tinggal, antara lain mengenai kondisi rumah, fasilitas air bersih,
fasilitas dapur, kepemilikan ternak, dan keberadaan tempat cuci
tangan di rumah tangga.
Bagaimana pelaksaannya?/Bagaimana perkembangan SDKI saat
ini?
1. Tanggal pengumpulan data
Mulai

Akhir

Cycle

2012-01

2012-02

Persiapan

dan

pertemuan

2012-05
2012-09

2012-08
2012-12

pengarah
Pelaksanaan lapangan
Pengolahan

tim

2. Jenis pengumpulan data : wawancara langsung


3. Pengumpul data : Staf BPS yaitu pengawas/kortim 690 orang dan
pencacah 230 orang.
4. Perkembangan SDKI 2012 :
Sebagian besar materi pertanyaan yang dicakup dalam SDKI12
masih mengadopsi materi pertanyaan SDKI Tahun 2007, sedangkan
sebagian lagi merupakan pertanyaan baru yang dipilih secara ketat
melalui proses uji coba.
5. Riwayat Pengumpulan Data SDKI:
Survei pertama adalah Survei Prevalensi Kontrasepsi Indonesia yang
dilakukan pada tahun 1987. BPS telah menyelenggarakan kegiatan
SDKI sebanyak lima kali yaitu pada tahun 1991, 1994, 1997, 2002,
dan 2007.
Sumber :
https://mohnurdin.wordpress.com/2012/06/19/kegiatan-sensus-diindonesia/
Badan Pusat Statistika. 30 Desember 2014. Indonesia Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia 2012.

Anda mungkin juga menyukai