Anda di halaman 1dari 4

Metode Kansei Engineering untuk Menghasilkan

User Experience

Retno Dwi Cahyaningsih (13.7830)


4KS2
13.7830@stis.ac.id

AbstractSebuah perusahaan e-commerce harus memenuhi smartphone dan aplikasi desktop. User experience disini
kebutuhan nyata dari pengguna dan meningkatkan user berkaitan dengan apa yang dirasa oleh pengguna yang
experience dalam mendukung aktivitas perusahaan secara berhubungan dengan kemudahanan, kenyamanan, efisiensi,
berkelanjutan. User Experience diukur melalui dimensi, usability, kemanfaatan saat mereka menggunakan web, aplikasi
konten, kepuasan, perceived usability, estetika klasik, estetika smartphone dan aplikasi desktop.
ekspresif dan service quality. Penelitian ini menggunakan metode
Kansei Engineering. Metode kansei engineering merupakan metode
khusus yang dapat menggali perasaan dari pengguna
Kata kunciUser Interface; User Experience; BPS; Website; sehingga akan menghasilkan produk yang mewakili
Kansei Engineering perasaan penggunanya. Kansei engineering ditemukan oleh
Profesor Mitsuo Nagamachi, presiden dari universitas
I. PENDAHULUAN internasional Hiroshima tahun 1970. Metode ini
mentransformasi perasaan dan efek emosional ke dalam
Seiring makin meningkatnya perkembangan teknologi, parameter. Perasaan terhadap suatu produk pun bisa
manusia dituntut makin sering berinteraksi dengan komputer. bermacam-macam, mulai dari menyusahkan sampai
Teknologi komputer dan internet sering kali menjadi solusi
menyenangkan atau konservatif sampai inovatif. Tidak ada
bagi banyak permasalahan atau kebutuhan terkait efektifitas
dan efisiensi suatu prosedur atau bisnis. yang benar atau salah disini, yang diperlukan ialah jawaban
yang sebenarnya dari tiap pengguna tentang apa yang
Badan Pusat Statistik adalah lembaga pemerintah non dirasakan terhadap suatu produk. Metode Kansei telah diakui
kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada sebagai aspek utama dari kepuasan pelanggan dan
presiden. Salah satu peran yang harus dijalankan oleh BPS keberhasilan pasar (Norman, 2004). Kansei engineering
ialah menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan merupakan metode yang sederhana dan kognitif untuk
masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang memastikan bahwa produk atau layanan yang favorit
dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga
pemerintahan lainnya sebagai data sekunder. Website BPS menyebabkan reaksi emosional. Dimensi Kansei dibagi
merupakan salah satu bentuk realisasi dari peran BPS sebagai menjadi tiga dimensi, yaitu:
penyedia data yang menangani banyak pengguna dengan A. Identification Kansei
berbagai kebutuhan akan data dan pelayanan di bidang
statistik. Oleh karena itu, BPS seharusnya dapat dengan cepat Pertama ekspresikan dari dimensi Kansei dalam bentuk
menangkap perubahan kepuasan pengguna terhadap tampilan kata sifat atau kata benda,yang disebut dengan Kansei Word
website yang baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan (KW). Biasanya nomor dari inisial KW dibuat sangat besar,
efektifitas peran BPS. dan pengurangan angka dilakukan dengan metode kualitatif
dan kuantitatif.
User experience adalah sikap, tingkah laku dan emosi
pengguna saat menggunakan suatu produk, sistem atau jasa.
Pengalaman ini melibatkan persepsi individu berkaitan dengan B. Messure of Kansei
manfaat yg dirasa, kemudahan yang didapat. User experience Pengukuran Kansei adalah proses capturing costumer
sangat dinamis, seiring perjalanan waktu persepsi yang kansei. Karena kansei sangat ambigu, subjektif dan tidak
dirasakan pengguna bisa berubah sejalan berubahnya terstruktur, tidak mungkin untuk mengatur secara langsung
lingkungan, kebiasaan dan nilai-nilai. Istilah user experience maka perlu merancang sebuah metode pengukuran
digunakan pertama kali oleh Don Norman akademisi bidang menggunakan pendekatan alternatif . Dalam penelitian ini
cognitive science, design dan usability engineering dan mantan pengukuran menggunakan metode gabungan Kansei
vice president Apple Inc. Sekaligus penggagas awal dari user- Engineerng dan Extended Goal Question Metric dengan
centered design yakni pendekatan desain yang berfokus pada membuat kategori dan prioritas.
kebutuhan dan keinginan pengguna.
Dalam konteks ini user experience yang kita bicarakan
adalah bentuk interaksi antara manusia dan komputer (human-
computer interaction (HCI)) yang meliputi website, applikasi C. Analisis Kansei
Analisis Kansei memberikan kesempatan untuk Berdasarkan tabel hasil di bawah, nilai KMO sebesar
menyelidiki arti, makna, struktur dan konsep dari pelanggan Dengan demikian nilai KMO memenuhi persyaratan karena
Kansei. Beberapa analisis yang umumnya dilakukan untuk memiliki nilai di atas 0.5.
menganalisis pelanggan Kansei dengan menginvestigasi
perrsamaan antara Variables, Deriving Principal Components, Asumsi analisis faktor yang selanjutnya ialah Bartlett test
dan determining the Concept of Kansei. of sphericity. Hasil perhitungan dengan SPSS dihasilkan nilai
Bartlett test of sphericity sebesar dengan signifikansi
Tujuan dari paper ini ialah untuk mengeksplorasi sebesar Dengan demikian, Bartlett test of sphericity
kebutuhan dan emosi (perasaan) pengguna ketika memenuhi persyaratan karena signifikansi di bawah 0.05 atau
menggunakan website BPS. Kemudian, emosi pengguna dengan kata lain terdapat korelasi yang cukup signifikan
dikonversi ke dalam parameter untuk memperoleh desain user diantara beberapa variabel dalam penelitian ini.
interface yang tepat dengan menggunakan kansei engineering.
Tabel berikut menunjukkan emosi atau perasaan secara
keseluruhan dari pengguna yang muncul selama mengunjungi
II. METODOLOGI website BPS serta menunjukkan faktor emosi yang potensial
menggunakan PCA.
A. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan User Experience Questionnaire
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan dan (UEQ) sebagai kerangka kerja penelitian terhadap user
diisi oleh 20 mahasiswa STIS. Mereka diminta untuk experience. Kata-kata kansei yang telah ditentukan sebelumnya
memberikan opininya berdasarkan setiap kata kansei dengan akan di sederhanakan ke dalam beberapa komponen faktor
penilaian menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Skor 5 yang mewakilinya yaitu Attractiveness (Kecantikan),
berarti responden memiliki perasaan (kata kansei) tersebut Perspicuity (Kejelasan), Efficiency (Efisiensi),
ketika mengunakan website, dan skor 1 berarti responden tidak Dependability (Keandalan), Stimulation
yakin atau tidak merasakan pengalaman tertentu selama (Stimulasi/Provokasi), Novelty (Kebaruan). Perspicuity,
mengunjungi website tersebut. Efficiency, dan Dependability merepresentasikan
aspek kualitas ergonomik, yaitu kemampuan
B. Pemilihan Kata Kansei memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat,
Pada penelitian ini, dipilih beberapa kata kansei yang akan kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat
digunakan dalam kuesioner. Kata kansei (kansei word) sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan
merupakan ekspresi perasaan dan emosi yang dirasakan efisien) (Suprapta, 2012). Stimulation dan Novelty
seseorang ketika mengunjungi suatu website. Kesan ini akan merepresentasikan aspek kualitas hedonik, yaitu
memberi dampak terhadap kepopuleran website tersebut yang berkaitan pemenuhan kebutuhan manusia akan
diantara para pengguna. Berdasarkan paper-paper serupa, 15 kesenangan dan kenikmatan terhadap suatu produk. Berikut
pasangan kata kansei dipilih untuk mendesain website BPS, rincian keenam aspek tersebut.
yaitu : menyenangkan, dapat dipahami, kreatif, mudah
Aspek/Skala Kata/Item Kansei
dipelajari, bermanfaat, menarik, dapat diprediksi, cepat,
modern, sederhana, nyaman, aman, memenuhi ekspektasi, Attractiveness Menyenangkan
efisien, terorganisasi.
(Daya Tarik) Nyaman
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Perspicuity Dapat dipahami
Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) merupakan indeks yang (Kejelasan) Mudah dipelajari
menunjukkan syarat kecukupan data untuk melihat korelasi
parsial dalam analisis faktor. KMO merupakan perbandingan Sederhana
jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi
parsialnya. Jika jumlah kuadrat koefisien korelasi parsial di Efficiency Cepat
antara seluruh pasangan variabel bernilai kecil jika (Efisiensi) Terorganisasi
dibandingkan dengan jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka
akan menghasilkan nilai KMO mendekati 1. Nilai KMO Efisien
dianggap mencukupi jika lebih dari 0.5.
Dependability Dapat diprediksi
Untuk mencari emosi pengguna yang berpotensi
(Ketepatan) Aman
meningkatkan nilai estetika desain website, maka pengukuran
dan analisis dilakukan untuk mengumpulkan faktor emosi yang Sesuai ekspektasi
potensial dengan menggunakan analisis faktor kesamaan dalam
data reduction. Stimulation Bermanfaat
Communalities menunjukkan berapa banyak varians dalam (Stimulasi) Menarik
setiap variabel yang dapat dijelaskan oleh analisis ini.
Novelty Kreatif
Communalities terdiri atas dua bagian yaitu bagian awal
dengan asumsi bahwa semua variabel umum adalah 1, dan (Kebaruan) Modern
bagian ekstraksi dengan menghitung jumlah varians dalam
variabel umum menggunakan metode Principal Component.
Jika nilai variabel ekstraksi 0.5, dianggap sebagai komunalitas
yang rendah dan harus didrop atau dikeluarkan dari pengujian.
Berdasarkan uji ini, Keenam skala seharusnya dapat Please keep your affiliations as succinct as possible (for
menunjukkan nilai yang tinggi untu. Hipotesis ini example, do not differentiate among departments of the same
yang akan diuji dengan uji usability ini. organization). This template was designed for two affiliations.
Korelasi item per skala dan Cronbachs Alpha-Koefisien 1) For author/s of only one affiliation (Heading 3): To
Item yang termasuk dalam skala yang sama secara change the default, adjust the template as follows.
umum seharusnya menunjukkan korelasi yang tinggi. Alpha- a) Selection (Heading 4): Highlight all author and
Koefisien (Cronbach, 1951) adalah ukuran untuk konsistensi affiliation lines.
skala. Tidak ada aturan yang berlaku umum seberapa besar
seharusnya nilai koefisien. Banyak penulis berasumsi bahwa b) Change number of columns: Select the Columns icon
skala harus menunjukkan nilai alpha> 0,7 dianggap sebagai from the MS Word Standard toolbar and then select 1
cukup konsisten. Namun, dari sudut pandang metodologis Column from the selection palette.
seperti penggunaan cut-off criterium tidak benar-benar c) Deletion: Delete the author and affiliation lines for
beralasan (lihat misalnya Schmitt, N., 1996). Terutama jika the second affiliation.
memiliki sampel kecil, nilai Alpha-Koefisien harus ditafsirkan 2) For author/s of more than two affiliations: To change
dengan hati-hati. the default, adjust the template as follows.
Jika nilai Alpha-Koefisien untuk skala menunjukkan a) Selection: Highlight all author and affiliation lines.
penyimpangan besar dari nilai target yang masuk akal,
misalnya 0,7, ini menunjukkan bahwa beberapa item dari b) Change number of columns: Select the Columns
skala ditafsirkan oleh beberapa responden dalam cara yang tak icon from the MS Word Standard toolbar and then select 1
terduga atau berbeda dari konteks yang diberikan. Dalam Column from the selection palette.
beberapa kasus, skala yang sesuai harus dipertimbangkan c) Highlight author and affiliation lines of affiliation 1
dengan hati-hati. and copy this selection.
Skala Korelasi Cronbach d) Formatting: Insert one hard return immediately after
UEQ item Alpha the last character of the last affiliation line. Then paste down
Daya the copy of affiliation 1. Repeat as necessary for each
0.36 0.77 additional affiliation.
Tarik
Kejelasan 0.09 0.28 e) Reassign number of columns: Place your cursor to
Efisiensi 0.26 0.58 the right of the last character of the last affiliation line of an
even numbered affiliation (e.g., if there are five affiliations,
Ketepata place your cursor at end of fourth affiliation). Drag the cursor
0.40 0.73
n up to highlight all of the above author and affiliation lines. Go
Stimulasi 0.18 0.47 to Column icon and select 2 Columns. If you have an odd
Kebaruan 0.57 0.84 number of affiliations, the final affiliation will be centered on
the page; all previous will be in two columns.

Korelasi antar item pada skala kebaruan menunjukkan B. Identify the Headings
hubungan yang kurang signifikan (dengan p-value<0.05), Headings, or heads, are organizational devices that guide
begitu juga dengan korelasi antar item pada skala daya tarik, the reader through your paper. There are two types: component
kejelasan, efisiensi, ketepatan, dan stimulasi menunjukkan heads and text heads.
korelasi yang lemah.
Component heads identify the different components of your
Namun, hipotesis tidak harus ditolak. Hal ini ditunjukkan paper and are not topically subordinate to each other. Examples
oleh indikator validitas pertama dalam kuesioner ini, yaitu nilai include ACKNOWLEDGMENTS and REFERENCES, and for
koefisien Cronbach Alpha. these, the correct style to use is Heading 5. Use figure
caption for your Figure captions, and table head for your
IV. KESIMPULAN table title. Run-in heads, such as Abstract, will require you to
apply a style (in this case, italic) in addition to the style
After the text edit has been completed, the paper is ready provided by the drop down menu to differentiate the head from
for the template. Duplicate the template file by using the Save the text.
As command, and use the naming convention prescribed by
your conference for the name of your paper. In this newly Text heads organize the topics on a relational, hierarchical
created file, highlight all of the contents and import your basis. For example, the paper title is the primary text head
prepared text file. You are now ready to style your paper; use because all subsequent material relates and elaborates on this
the scroll down window on the left of the MS Word Formatting one topic. If there are two or more sub-topics, the next level
toolbar. head (uppercase Roman numerals) should be used and,
conversely, if there are not at least two sub-topics, then no
A. Authors and Affiliations subheads should be introduced. Styles named Heading 1,
Heading 2, Heading 3, and Heading 4 are prescribed.
The template is designed so that author affiliations are not
repeated each time for multiple authors of the same affiliation.
C. Figures and Tables label, present them within parentheses. Do not label axes only
1) Positioning Figures and Tables: Place figures and with units. In the example, write Magnetization (A/m) or
Magnetization (A ( m(1), not just A/m. Do not label axes
tables at the top and bottom of columns. Avoid placing them in with a ratio of quantities and units. For example, write
the middle of columns. Large figures and tables may span Temperature (K), not Temperature/K.
across both columns. Figure captions should be below the
figures; table heads should appear above the tables. Insert ACKNOWLEDGMENT (Heading 5)
figures and tables after they are cited in the text. Use the
The preferred spelling of the word acknowledgment in
abbreviation Fig. 1, even at the beginning of a sentence.
America is without an e after the g. Avoid the stilted
expression one of us (R. B. G.) thanks .... Instead, try R. B.
TABLE I. TABLE STYLES
G. thanks.... Put sponsor acknowledgments in the unnumbered
Table Table Column Head footnote on the first page.
Head Table column subhead Subhead Subhead
a
copy More table copy
a. Sample of a Table footnote. (Table footnote)
REFERENCES
b.
[1] F. Noori, Designing a University website by Considering Users
Fig. 1. Example of a figure caption. (figure caption) Emotion and Using Kansei Engineering, IEEE, March 2016.
[2] N. Faraha, Aesthetics in E-Learning Websites Interface Design using
Figure Labels: Use 8 point Times New Roman for Figure Kansei Engineering Method, IEEE, 2014.
labels. Use words rather than symbols or abbreviations when [3] D. A. Norman, 2004, Emotional Design: Why We Love (or Hate)
writing Figure axis labels to avoid confusing the reader. As an Everyday Things, New York: Basic Book, pp. 197-206.
example, write the quantity Magnetization, or [4] Suprapta, I Gusti, 2012,
Magnetization, M, not just M. If including units in the <https://ergobiologiblog.wordpress.com/2012/04/20/apa-itu-ergonomi/>,
diakses pada tanggal 14 Februri 2017

We suggest that you use a text box to insert a graphic


(which is ideally a 300 dpi resolution TIFF or EPS file with
all fonts embedded) because this method is somewhat more
stable than directly inserting a picture.
To have non-visible rules on your frame, use the
MSWord Format pull-down menu, select Text Box >
Colors and Lines to choose No Fill and No Line.

Anda mungkin juga menyukai