Anda di halaman 1dari 33

FITOKIMIA

Tanin
:Oleh
.Denta Haidar N
Andriani
Primavita

S1-Farmasi IIK
2015

- Astringent
- Polifenol dari tanaman dengan rasa pahit
(sepat)
- Mengendapkan protein, alkaloid dan
polisakarida tertentu
- Mengandung gugus hidroksi dan gugus lain
seperti karboksilat sehingga membentuj
komplek yang kuat dengan protein dan
makromolekul lain
-Senyawa polifenol larut air dengan berat
molekul dari 500
- sekitar 20.000.
- Istilah tanin berasal dari bahasa Celtic untuk
tanaman penghasil tanin pembuat kulit
(penyamak kulit)

Tanin terkondensasi
(protoantosianidin)
adalah polimer dari
flavonoid
Walaupun jalur
biosintesis flavonoid
telah dimengerti
dengan baik, namun
tahapan yang
mengarah kepada
kondensasi dan
polimerisasi belum
banyak
dielusidasi
Tanin
terkondensasi
(Condensed tannin) adalah berdasarkan senyawa flavan3-ols (-)-epikatekin dan (+)-katekin

Struktur dari flavan-3-ols 1, 2 dan ent-flavan-3-ols


3, 4.

(1) 2R, 3S-Flavan-3-ol

(2) 2R, 3R-Flavan-3-ol

(3) 2S, 3R-Flavan-3-ol

(4) 2S, 3S-Flavan-3-ol

(+)-Afzelechin

R1,R2=H

(-)-Epiafzelechin

R1,R2=H

(-)-Afzelechin

R1,R2=H

(+)-Epiafzelechin

R1,R2=H

(+)-Catechin

R1=OH, R2=H

(-)-Epicatechin

R1=OH, R2=H

(-)-Catechin

R1=OH, R2=H

(+)-Epicatechin

R1=OH, R2=H

(+)-Gallocatechin R1,R2=OH

(-)-Epigallocatechin R1,R2=OH

(-)-Gallocatechin R1,R2=OH

(+)-Epigallocatechin R1,R2=OH

Penambahan gugus fenol ketiga pada cincin B menghasilkan epigalokatekin dan galokatekin
Tannin terkondensasi dicirikan dengan adanya ikatan karbon-karbon (C-C) antara atom C8 pada dan C4 pada cincin A, tapi juga ada
yang telah ditemukan dengan ikatan rangkap antara C6-C4
Empat jenis pasangan (coupling) ditunjukkan oleh dimer yang berupa:
1. Epikatekin-(4-8)-katekin
2. Epikatekin-(4-8)-Epikatekin
3. Katekin-(4-8)-katekin
4. Katekin -(4-8)-Epikatekin

Contoh Dimer C4-C8, C4-C6 dan Trimer. Polimer linear


C4-C8 paling banyak ditemukan dibanding plimer C4C6 ataupun polimer bercabang C4-C6 dan C4-C*

Walaupun istilah tanin terkondensasi luas digunakan untuk


menunjukkan polifenol dari flavonoid, secara struktur
istilah proantosianidin lebih banyak diterima
Proantosianidin adalah senyawa yang menghasilkan
pigmen antosianidin dengan pemutusan oksidatif (bukan
hidrolisis) pada alkohol panas melalui reaksi butanol asam
Polimer dari katekin dan epikatekin menghasilkan sianidin
sehingga dinamakan dengan prosianidin
Polimer dari galokatekin dan epigalokatekin menghasilkan
delfinidin
Polimer dari flavan-3-ol yang mempunyai monosubtitusi
yang biasanya jarang menghasilkan pelargonidin

Kelompok yang penting pada tanin terkondensasi adalah


polimer dari 5-deoksi-flavan-3-ols, percabangan biasanya
umum pada tanin ini disebabkan oleh reaktivitas dari
cincin 5-deoksi
Flavan-3,4-diols atau leukoantosianidin (perlu dibedakan
dengan proantosianidin) adalah monomer flavonoid yang
menghasilkan antosianidin ketika dipanaskan dalam asam.
Secara kimia sama dengan tanin terkondensasi tetapi
senyawa ini tidak berinteraksi dengan protein membentuk
komplek yang mengendap
Flavan 4-ols juga leukoantosianidin, senyawa ini
menghasilakn antosianidin melalui reaksi dengan alkoholo
asam pada suhu kamar
3-deoksiantosianidin ditemukan juga pada sejumlah kecil
tanaman

Tanin terhidrolisis adalah turunan dari asam galat


(3,4,5-trihidroksi asam benzoat). Asam galat adalah
hasil esterifikasi menjadi tiol dan galoil dapat
selanjutnya diesterifikasi atau secara oksidatif
berikatan menghasilkan tanin terhidrolisis yang lebih
komplek

Galotanin (Tanin galat)


Tanin terhidrolisis yang
sederhana adalah
galotanin (tanin galat),
merupakan ester
poligaloil sederhana dari
glukosa. Prototipe tanin
galat adalah glukosa
pentagaloil (-1,2,3,4,6pentagaloil-O-Dglukopiranosa)
Glukosa pentagaloil
mempunyai 5
percabangan ester yang
identik yang melibatkan
gugus hidroksi alifatik
dari gugus gula
Monomer tidak umum
terdapat di alam

Glukosa galotanin mempunyai isomer, berat


molekul semua isomer adalah 940, tetapi sifat
kimia seperti kemampuan hidrolisis, sifat
kromatografi dan biokimianya serta kemampuan
mengendapkan protein berbeda
Cincinj ester poligaloil yang ditemukan pada
tanin galat dibentuk dengan ikatan meta atau
para, lebih melibatkan hidroksi dari fenol
daripada gugus hidroksi alifatik karena mudah
terhidrolisis. Metanolisis pada asam lemah dalam
metanol akan memutus ikatan ini
Hidrolisis dengan asam kuat akan merubah tanin
galat menjadi asam galat dan inti poliol

Tanin sederhana dengan 12 gugus galoil yang


sudah teresterifikasi dengan inti gula rutin
ditemukan pada tanin daei beberapa sumber
tanaman
Asam tanan (tannic acid) yang komersial adalah
merupakan campuran dari tanin galat dari Rhus
semialata, R coriaria, R. typina, Quercus
infectoria
Secara komersial berat molekul asam tanat
adalah 1294, tetapi pembuatannya adalah dari
campuran beberapa ester galoil

Tanin elagat (Elagitanin)

Kopling oksidatif dari gugus


galoil dapat merubah tanin
galat menjadi tanin elagat
Tanin elagat sederhana
adalah ester dari asam
heksahisroksidifenat
(HHDP). HHDP secara
spontan akan terlaktonisasi
menjadi asam elagat pada
larutan air
Kopling C-C intramolekul
dari HHDP yang paling
umum adalah C4/C6)
seperti eugeniin dan C2/C3
seperti kasuariktin tetapi
juga punya C4/C6. Yang
sedikit ditemukan di alam
adalah C3/C6, C2/C4 atau

Tanin elagat (Elagitanin)


Tanin elagat dapat mengalami
kopling oksidatif intramolekuler
dengan tanin yang terhidrolisis
lainnya. Misal pada beberapa jenis
Euphorbia sp. geraniin secara
oksidatif terkondensasi menjadi
glukosa pentagaloil menghasilkan
euporbin yang dikarakterisasi oleh
gugus valoneoil

Bahagian tanaman diekstraksi dengan air dengan


cara panas, disaring Sampel dibagi 3
1. Ke dalam bagian pertama ditambahkan besi (III)
klorida. Timbulnya warna hijau violet atau hitam
menunjukkan adanya tanin.
2. Ke dalam bagian kedua ditambahakan larutan
gelatin, terbentuknya endapan putih
menunjukkan adanya tanin.
3. Ke dalam bagian ketiga ditambahakn pereaksi
Steasny, kemudian dipanaskan dalam penangas
air. Terbentuknya endapan warna merah muda
menunjukkan adanya tanin katekat. Selanjutnya
endapan disaring, dan filtrat yang diperoleh
dijenuhkan dengan natrium asetat dan ditambah
beberapa tetes larutan besi (III) klorida.
Terbentuknya warna biru tinta menunjukkan

Biosintesis tanin katekat


merujuk kepada biosintesis
katekin (flavonoid)

Regulasi Biosintesis

He et al. 2008

Regulasi Biosintesis

Takos. 2006

Biosintesis tanin katekat merujuk kepada biosintesis


katekin (flavonoid)
Biosintesis tanin galat :

Biosintesis tanin galat :

Biosintesis tanin galat :

Transmission electron microscopy of ultra-thin cross-sections from


mesophyll of Quercus robur (pedunculate oak) after immunogold
double-labeling with antitannin IgG (10 nm gold particles) and
antigalloyltransferase IgG (20 nm gold particles). In controls, these
antibodies were replaced by pre-immune sera. (A) Cell wall and
intercellular space region; (B) chloroplast with starch granules; (C and
D) controls, showing no deposition of gold particles. Arrows indicate
typical epitopes of enzyme and hydrolyzable tannins in chloroplasts,
cell walls and intercellular space where they frequently occur as
typical aggregates. cw, cell wall; cp, hloroplast; cy, cytoplasm; is,
intercellular space; ml, middle lamella; sg, starch granule; v, vacuole.
A, C: 30 000; B:
20 000; D: 16 000

Transmission electron microscopy of ultra-thin cross-sections from mesophyll


of Rhus typhina (staghorn sumac), Tellima grandiflora (fringe cups) and
Spinacia oleracea (spinach) after immunogold double-labeling with
antitannin IgG (10 nm gold particles) and antigalloyltransferase IgG (20 nm
gold particles). In control, these antibodies were replaced by pre-immune
sera. (A) R. typhina; (B) R. typhina, control; (C) T. grandiflora; (D) T.
grandiflora, control; and (E) S. oleracea. Only 10 nm gold particles, indicating
the presence of hydrolyzable tannin epitopes, are found in (A) and (C), while
no labeling with 20 nm gold particles due to galloyltransferase IgG, raised
against this enzyme from oak leaves, can be observed. Cross-sections of
both tannin-free spinach (E) and controls with pre-immune sera (B and D) are
devoid of gold particles. cp, chloroplast; cw, cell wall; cy, cytoplasm; m,
mitochondrion; ml, middle lamella; sg, starch granule. A, 40 000; B, 30 000;
C, 36 000; D, 22 000; E, 25 000.

Yang berperan dalam efek tanin terhadap sistem biologi adalah


karena sifatnya :
1.Mengkelat ion logam
2.Presipitasi protein
3.Antioksidan biologis

Anda mungkin juga menyukai