Anda di halaman 1dari 3

Memberikan aliran yang tidak berdenyut, tetapi reservoirnya terbatas.

Injektor (injector)
Sampel yang akan dimasukkan ke bagian ujung kolom, harus dengan disturbansi
yang minimum dari material kolom. Sampel yang akan dipisahkan dimasukkan ke
dalam kolom secara otomatis atau manual melalui injeksi. Volume injeksi sangat tepat
karena mempunyai sampel loop dengan variabel volume (misalnya 20

500 L).
Ada tiga tipe dasar injektor yang dapat digunakan : a) Stop-Flow: Aliran dihentikan,
injeksi dilakukan pada kinerja atmosfir, sistem tertutup, dan aliran dilanjutkan lagi.
Teknik ini bisa digunakan karena difusi di dalam cairan kecil clan resolusi tidak
dipengaruhi b) Septum: Septum yang digunakan pada HPLC sama dengan yang
digunakan pada Kromtografi Gas. Injektor ini dapat digunakan pada kinerja sampai
60-70 atmosfir. Tetapi septum ini tidak tahan dengan semua pelarut-pelarut
Kromatografi Cair. Partikel kecil dari septum yang terkoyak (akibat jarum injektor)
dapat menyebabkan penyumbatan. c) Loop Valve: Tipe injektor ini umumnya
digunakan untuk menginjeksi volume lebih
besar dari 10 dan dilakukan dengan cara automatis (dengan menggunakan adaptor
yang
sesuai, volume yang lebih kecil dapat diinjeksifan secara manual). Pada posisi
LOAD, sampel diisi kedalam loop pada kinerja atmosfir, bila VALVE difungsikan,
maka sampel akan masuk ke dalam kolom.
Berikut digambarkan sampel injektor pada HPLC yaitu

Injektor :

Dapat memasukkan sampel ke dalam kolom dalam bentuk sesempit mungkin

Mudah digunakan

Keberulangn tinggi

Dapat bekerja walaupun ada tekanan balik


Kolom (Column)
Kolom adalah jantung kromatografi. Berhasil atau gagalnya suatu analisis tergantung
pada pemilihan kolom dan kondisi percobaan yang sesuai. Kolom dapat dibagi
menjadi dua kelompok : 1.
Kolom analitik : Diameter dalam 2 -6 mm. Panjang kolom tergantung pada jenis
material pengisi kolom. Untuk kemasan pellicular, panjang yang digunakan adalah 50
-100 cm. Untuk kemasan poros mikropartikulat, 10 -30 cm. Dewasa ini ada yang 5
cm. 2.
Kolom preparatif: umumnya memiliki diameter 6 mm atau lebih besar dan panjang
kolom 25 -100 cm. Kolom umumnya dibuat dari stainlesteel dan biasanya
dioperasikan pada temperatur kamar, tetapi bisa juga digunakan temperatur lebih
tinggi, terutama untuk kromatografi penukar ion dan kromatografi eksklusi.
Pengepakan kolom tergantung pada model HPLC yang digunakan Liquid Solid
Chromatography, (LSC), Liquid Liquid Chromatography (LLC) Ion Exchange
Chromatography(IEC), Exclution Chromatography (EC).
Interpretasi output dari detektor
Output akan direkam sebagai rangkaian puncak-puncak, dimana masing-masing
puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor dan menerap
sinar UV. Sepanjang anda mengontrol kondisi kolom, anda dapat menggunakan
waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang diperoleh, tentunya,
anda (atau orang lain) sudah mengukur senyawa-senyawa murninya dari berbagai
senyawa pada kondisi yang

sama. Anda juga dapat menggunakan puncak sebagai jalan untuk mengukur kuanti?
tas dari senyawa yang dihasilkan. Mari beranggapan bahwa tertarik dalam senyawa
tertentu, X. Jika anda menginjeksi suatu larutan yang mengandung senyawa murni X
yang telah diketahui jumlahnya pada instrumen, anda tidak hanya dapat merekam
waktu retensi dari senyawa tersebut, tetapi anda juga dapat menghubungkan jumlah
dari senyawa X dengan puncak dari senyawa yang dihasilkan. Area yang berada
dibawah puncak sebanding dengan jumlah X yang melalui detektor, dan area ini
dapat dihitung secara otomatis melalui layar komputer. Area dihitung sebagai bagian
yang berwarna hijau dalam gambar (sangat sederhana). Jika larutan X kurang pekat,
area dibawah puncak akan berkurang meskipun waktu retensi akan sama. Misalnya,
Ini berarti dimungkinkan mengkalibrasi instrumen sehingga dapat digunakan untuk
mengetahu berapa jumlah substansi yang dihasilkan meskipun dalam jumlah kecil.
Meskipun demikian, harus berhati-hati. Jika anda mempunyai dua substansi yang
berbeda dalam sebuah campuran (X dan Y), dapatkah anda mengatakan jumlah
relatifnya? Anda tidak dapat mengatakannya jika anda menggunakan serapan UV
sebagai metode pendeteksinya. Dalam gambar, area di bawah puncak Y lebih kecil
dibanding dengan area dibawah puncak X. Ini mungkin disebabkan oleh karena Y
lebih sedikit dari X, tetapi dapat sama karena Y mengabsorbsi sinar UV pada panjang
gelombang lebih sedikit dibanding dengan X. Ini mungkin ada jumlah besar Y yang
tampak, tetapi jika diserap lemah, ini akan hanya memberikan puncak yang kecil

Anda mungkin juga menyukai