Anda di halaman 1dari 20

SIKLUS HARA DI LAUT

Unsur hara
merupakan salah satu faktor penentu yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup alga. berperan sebagai mata rantai dari rantai makanan yang mendukung produktivitas perairan. Unsur hara utama yang diperlukan untuk pertumbuhan dan metabolisme organisme alga adalah N (nitrogen), P (fosfor), dan Si (silika) (Nontji, 1984).

Pengelompokan Unsur Hara


Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak sehingga apabila tidak mencukupi akan banyak mengganggu proses biologis yang berjalan.

Unsur hara mikro merupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sehingga jika tidak terpenuhi maka sedikit berpengaruh terhadap proses biologis yang berjalan. Unsur hara makro meliputi unsur hara Nitrogen (N), Fosfor (P), sedangkan unsur hara mikro meliputi Silika (Si), Besi (Fe), Seng (Zn), Tembaga (Cu), dan Molibdenum (Mo) (Effendi,2003).

PROSES SIKLUS HARA


Siklus hara adalah suatu proses suplai dan penyerapan dari senyawa kimia yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan metabolisme (Mengel et al., 1987).

FOSFOR
merupakan salah satu unsur hara makro bagi organisme di perairan. Pada ekosistem perairan, fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai unsur tetapi dalam bentuk senyawa anorganik terlarut (orthofosfat, metafosfat,dan polifosfat) dan orga nik (dalam tubuh organisme, asam nukleat, fosfolipid, gula fosfat, dan senyawa organik lainnya ).

Sumber alami fosfor di perairan adalah pelapukan batuan mineral seperti fluorapatite [Ca(PO4)3F], dari dekomposisi bahan organik (Effendi, 2003). Sumber antropogenik fosfor adalah limbah industri dan domestik, seperti penggunaan detergen

Nitrogen
Senyawa nitrogen merupakan salah satu senyawa yang sangat penting dan menjadi faktor pembatas di perairan (Grahme, 1987).

Nitrogen di perairan berupa nitrogen organik dan anorganik.


Nitrogen anorganik terdiri dari amonia (NH3), amonium (NH4+), Nitrogen organik berupa: protein , asam amino dan urea (Effendi, 2003). Bentuk-bentuk nitrogen

Silika
Silika (SiO3) merupakan bentuk umum dari silikon (Si) yang keberadaanya melimpah pada kerak bumi. Silika terdapat pada hampir semua batuan dan mudah mengalami pelapukan.

Sumber alami utama silika adalah mineral kuarsa dan feldspar.


Sumber antropogenik silika di perairan relatif sangat kecil (Effendi, 2003).

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk


,senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).

Fosfat organik darihewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfatanorganik.
Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis danmengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil.Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah danl aut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulangterus menerus.

Parameter Fisika Kimia yang Mempengaruhi Unsur Hara


Suhu Pengaruh suhu secara langsung menentukan kehadiran dari spesies akuatik, aktivitas pemijahan, penetasan, dan pertumbuhan, secara tidak langsung dapat menyebabkan perubahan keseimbangan kimia di perairan. Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi, dan volatilasi. Selain itu proses dekomposisi bahan organik oleh mikroba juga menunjukkan peningkatan dengan semakinmeningkatnya suhu. Kisaran optimum bagi proses nitrifikasi di perairan adalah 20-25C (Effendi, 2003).

Salinitas
Salinitas adalah garam-garam terlarut dalam satu kilogram air laut dan dinyatakan dalam satuan perseribu (promil) Nilai salinitas di perairan laut berkisar antara 30 sampai 40 promil. Diukur dengan Refraktometer.

Oksigen teerlarut ( DO)


Oksigen terlarut di perairan menggambarkan jumlah kandungan gas oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut dalam perairan umumnya berasal dari fotosintesis oleh alga dan difusi dari udara .

PH
Nilai pH merupakan hasil pengukuran aktivitas ion hidrogen dalam perairan dan menunjukan keseimbangan antara asam dan basa air. Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain aktivitas biologis seperti fotosintesis dan respirasi organisme, suhu, dan keberadaan ion-ion.

Pengkayaan zat hara di lingkungan perairan memiliki dampak positif, namun pada tingkatan tertentu juga dapat menimbulkan dampak negatif.

Dampak positifnya : adanya peningkatan produksi fitoplankton dan total produksi ikan (Jones-Lee & Lee, 2005; Gypens et al., 2009)

dampak negatifnya
terjadinya penurunan kandungan oksigen di perairan, Penurunan biodiversitas memperbesar potensi muncul dan berkembangnya jenis fitoplankton berbahaya yang lebih umum dikenal dengan istilah Harmful Algal Blooms atau HABs (Howart et al., 2000;Gypens et al., 2009).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai