Anda di halaman 1dari 4

2.

Struktur ligamen periodontal

Ketebalan ligamen bervariasi dari 0,3-0,1 mm. Ligamen periodontal yang terlebar
pada mulut soket dan pada apeks gigi dan yang tersempit adalah pada aksis rotasi
gigi yang terletak sedikit apikal dari pertengahan akar. Pada keadaan sehat, gigi
mempunyai rentang gerakan yang normal. Seperti sebagian rangka lainnya, stes
fungsional dibutuhkan untuk mempertahankan integritas ligamen periodontal, bila
stres fungsional besar, ligamen biasanya juga lebih tebal dan bila gigi tidak
berfungsi ligamen akan menjadi tipis setipis 0,06 mm. Dengan terjadinya proses
penuaan, ligamen akan menjadi lebih tipis (Mahfoed, 2005).
Elemen terpenting dari ligamen periodontal adalah principal fibers (serabut-serabut
dasar). Menurut Phinney and Halstead (2003), enam grup dari prinsipal fibers yaitu:
a.

Alveolar crest, berfungsi untuk menahan gaya rotasi dan tilting

b.

Horizontal, berfungsi dengan cara yang kebanyakan sama dengan alveolar

crest
c.

Oblique, merupakan fibers grup yang sangat banyak. Fungsinya adalah untuk

menahan gaya intrusif yang mendorong gigi ke dalam


d.

Apikal, berfungsi untuk menahan gaya yang mencoba untuk menarik gigi

keluar, dan juga gaya rotasi


e.

Interradicular, berfungsi untuk menahan gaya rotasi dan memegang gigi

pada kontak interproksimal


f.

Interdental (transeptal), berfungsi untuk menahan gaya rotasi dan memegang

gigi di daerah kontak interproksimal


Gambar 2.6 Prinsipal Fibers dari Ligamen Periodontal
3.

Komponen ligamen periodontal

Menurut Willmann (2007), komponen ligamen periodontal meliputi:


a.

Sel

Sel ligamen periodontal yang utama adalah fibroblast dengan beberapa


sementoblas dan osteoblas
Gambar 2.7 Sel-sel pada Ligamen Periodontal
b.
1)

Matriks ekstraseluler
Matriks ekstraseluler ligamen periodntal mirip dengan matriks ekstraseluler

jaringan ikat lainnya.

2)

Bundel serabut dari ligamen periodontal adalah jaringan penghubung khusus

yang mengelilingi akar dari gigi dan menghubungkannya dengan tulang alveolar.
Serabut ini adalah komponen terbesar dari ligamen periodontal.
c.

4.

Suplai pembuluh darah dan saraf

Saraf dan suplai darah ligamen periodontal

Ligamen mempunyai anyaman pembuluh darah yang sangat banyak didapat dari
arteri apikal dan pembuluh yang berpenetrasi pada tulang alveolar. Terdapat
anastomosis dalam jumlah besar dengan pembuluh darah gingiva. Bundel saraf
dari trigeminus berjalan bersama pembuluh darah dari apeks dan melintasi tulang
alveolar untuk mensuplai ligamen dengan reseptor tactile, tekanan dan rasa sakit.
Saraf tampaknya berakhir sebagai ujung saraf bebas atau struktur berbentuk
kumparan yang berhubungan dengan aktifitas proprioseptif yang terpusat untuk
mengontrol sistem mastikasi pada saat menelan, mengunyah dan berbicara
(Manson, 2013).
a.

Saraf

Saraf ditemukan pada ligamen melewati foramen pada tulang alveolar. Saraf ini
merupakan cabang dari divisi saraf kedua dan ketiga dari saraf kranial kelima (saraf
trigeminus). Saraf ini mengikuti jalur yang sama dengan pembuluh darah (Chandra,
2004).
b.

Pembuluh darah

Suplai darah utama dari ligamen periodontal adalah dari arteri alveolaris superior
dan inferior. Anastomosis arterivenous utama terjadi dalam ligamen. Pembuluh
darah berasal dari:
1.

Cabang dari pembuluh darah apikal, yaitu pembuluh darah yang mensuplai

pulpa
2.

Cabang dari pembuluh darah intra-alveolar, berjalan horizontal dan menembus

tulang alveolar untuk masuk ke dalam ligamen periodontal


3.

Cabang dari pembuluh darah gingiva (Chandra, 2004).

5.

Substansi dasar ligamen periodontal

Ligamen periodontal mempunyai 2 grup substansi utama


yaitu proteoglycans danglycoprotein. Dua grup ini tersusun atas protein dan
polisakarida. Substansi dasar pada ligamen periodontal adalah 70% berupa air.

Fungsi substansi dasar adalah mentransportasikan makanan ke sel dan membuang


produk dari sel ke pembuluh darah (Chandra, 2004).
6.

Fungsi ligamen periodontal

Menurut Willmann (2007), fungsi ligamen periodontal meliputi


fungsi suportive,formative, resorptive, sensory and nutritive
a.

Fungsi suportive

Fungsi suportive ligamen periodontal antara lain


1.

Melekatkan tulang ke soket gigi

2.

Menangguhkan gigi dalam soketnya, memisahkannya dari dinding soket,

sehingga akar tidak bertabrakan dengan tulang ketika mastikasi


b.

Fungsi formative

Ligamen periodontal mengandung sementoblas yang memproduksi sementum


sepanjang kehidupan gigi, semenata osteoblas mempertahankan tulang dari soket
gigi
c.

Fungsi resorptive

Dalam merespon tekanan yang berat, sel dari ligamen periodontal dapat
memproduksi resorbsi tulang dengan cepat dan kadang-kadang meresorpsi
sementum
d.

Fungsi sensory

Ligamen periodontal disuplai dengan serabut saraf yang mengirimkan tekanan taktil
dan sensanyi nyeri
e.

Fungsi nutritive

Ligamen periodontal disuplai oleh pembuluh darah yang menyediakan nutrien


untuk sementum dan tulang

Bathla, Shalu. 2012. Periodontics Revisited. JP Medical Ltd.


Carranza FA, 2006. Newman MG, Takei HH, &Klokkevold PR: Clinical Periodontology,
101" ed., W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Chandra. 2004. Textbook of Dental and Oral Histology and Embryology. Jaypee
Brothers Publishers.

Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga


Evy Indriani V., drg, Sp.BM. 2006. Penyakit Periodontal. Bedah Mulut dan
Maxillofacial.
Machfoedz, I & Zein, A.Y. (2005). Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-anak dan
Ibu Hamil. Yogakarta: Tramaya
Manson, J. D. dan B. M. Eley. 2013. Buku Ajar Periodonti. Jakarta: Hipokrate
Michael GN., Henry HT.,Fermin AC. 2002. Chronic Periodontitis. Carranza's clinical
periodontology-9th ed. W.B. Saunders Company: Philadelphia.
Newman, Michael G. et al. 2012. Carranzas Clinical Periodontology 11th ed.
Missouri: Elsevier Inc. Scaling dan Pemberian Tetrasiklin pada Penderita Periodontitis
Kronis. Surabaya-Indonesia.
Nisengard, R.C., Newman, M.G., dan Sanz, M. 2006. The host respon: basic consept.
Dalam Clinical Periodontology (Carranza, F.A. dan Newman. M.G. eds.). Ed. Ke-8.
Saunders,Philadelphia. h. 111-20.
Notkins, A.L. 2003. Immunological defence and immunological injury in Herpes
simplex virus infection. Dalam Comparative Immunology of the Oral
Cavity (Mergenhagen, S.E. dan Scherp, H.W. eds.). U.S. Department of Health,
Education, and Welfare, Bethesda.h. 192-203.
Oppenheim J.J. dan Horton, J.E. 2008. Role of cellular immunity in oral disease.
DalamComparative Immunology of the Oral Cavity (Mergenhagen, S.E. dan Scherp,
H.W. eds.). U.S. Department of Health, Education, and Welfare, Bethesda. h. 221-36.
Wahyukundari, M.H. 2008. Perbedaan Kadar Matix Metalloproteinase-8 Setelah

Anda mungkin juga menyukai