Anda di halaman 1dari 13

SERTIFIKASI

HACCP

Nur Azizah Dewanti


Pingkan Pashanita
Sekar Prasetyaning Pertiwi

Sertifikasi HACCP:
suatu sertifikasi yang memastikan tentang
sistem managemen mutu supaya tercipta
makanan yang aman
Sertifikasi HACCP merupakan minimum
requirement agar suatu produk pangan dapat
diekspor ke pasar dunia
Sertifikasi HACCP diberikan oleh otoritas
sertifikasi eksternal yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk
melakukan penilaian terhadap sistem HACCP
atau perencanaan HACCP.

Keuntungan mendapatkan
Sertifikat HACCP
(Koswara, 2007)
Mempunyai hak untuk menyatakan bahwa produk telah
ditangani dengan sistem manajemen makanan aman
(HACCP)
Mempunyai hak mempublikasikan dengan menggunakan
logo sertifikat dan akreditasi
Mempunyai hak untuk menandai keamanan pangan pada
kemasan produk,
Mempunyai hak untuk membela diri pada kasus perselisihan
pangan
Mempunyai kesempatan besar dalam akses pasar
Memenuhi kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang
berlaku

Proses mendapatkan Sertifikasi


HACCP
1. Pembinaan GMP (Good Manufacturing
Practices/ Praktik Berproduksi yang Baik)
2. Pembinaan penerapan sistem HACCP
3. Persiapan sertifikasi HACCP, yang terdiri
dari dua tahap, yaitu:
a. Kelayakan dasar
b. Persiapan

A. Kelayakan dasar
Penerapan sistem jaminan mutu
berdasarkan HACCP,
meliputi cara berproduksi yang baik,
penerapan sanitasi dan standar
prosedur operasi (SPO/SSPO), anjuran
teknologi produksi, pembibitan,
budidaya, pascapanen/ pengolahan
hasil, serta unit pengolahan, sarana
dan pelaksanaan sanitasi, peralatan
dan mesin serta karyawan.

B. Persiapan
mempersiapkan rancangan yang mencakup organisasi,
penerapan dan evaluasi dengan rincian berikut:

Pembentukan tim HACCP

Tim terdiri dari tenaga yang bertanggungjawab,


terlibat langsung dalam suatu unit proses dan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang
HACCP
Identifikasi spesifikasi produk
Didahului dengan penyiapan sejumlah
pertanyaan yang berkaitan dengan
komposisi/komponen, spesifikasi, kemasan,
kondisi penyimpanan, ketahanan simpan dan
distribusi produk

Identifikasi tujuan pengunaan


Petunjuk penggunaan didasarkan pada harapan
penguna akhir (konsumen) dengan
memperhatikan manfaatnya
Penyusunan alur proses
Alur proses disusun dalam suatu diagram
secara sederhana tapi lengkap dan jelas
menguraikan proses
Verifikasi lapangan terhadap alur proses
Diagram alur proses diverifikasi dengan
mengecek satu per satu kegiatan di lapangan
dan membuat koreksi terhadap diagram sampai
memperoleh kesepakatan dalam proses

Jika telah memenuhi semua kriteria


kelayakan dasar, maka langkah
selanjutnya yaitu menghubungi lembaga
HACCP bersangkutan dan meminta untuk
melakukan tes kelayakan.
Akan lebih baik jika pengajuan sertifikasi ini
disertai dengan company profile atau
proposal kegiatan usaha.

Contoh Proses Sertifikasi


HACCP Tes Kelayakan
oleh
Lembaga
HACCP
Unit Pengolahan Ikan kepada BKIPM
UPI mengajukan permohonan Sertifikasi kepada
BKIPM
BKIPM menugaskan inspektur Mutu untuk
melakukan inspeksi ke UPI
UPI membuat laporan tindakan perbaikan dan
hasil temuan ke inspektur mutu untuk diverifikasi
Laporan hasil verifikasi disampaikan ke BKIPM
BKIPM melakukan proses sertifikasi penerapan
HACCP hingga terbit, dan menyampaikan
sertifikat tersebut secara langsung kepada pihak
UPI

Sertifikat HACCP berlaku selama 3


tahun. Pengawasan berkala
dilakukan paling lambat setiap 6
bulan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai