ISBN 978-602-19655-1-1
3
1 2
k bT
mv
2
2
(1)
Tanda <> menandakan bahwa energi kinetik yang dipakai pada persamaan
tersebut adalah energi kinetik rata-rata dari tiap atom.
Sedangkan untuk interaksi antaratom menggunakan potensial Lennard-Jones [2]
sebagai berikut.
12 6
V LJ 4
r
r
(2)
Dimana r adalah jarak antara dua atom yang berinteraksi, adalah batas jarak
antaratom ketika potensial antaratom mencapai nol dan adalah kedalaman dari
sumur potensial. Untuk mengurangi beban komputasi, interaksi atom-atom tersebut
dibatasi dengan menggunakan jari-jari cutoff (rcutoff). Dimana potensial antaratom yang
berjarak lebih dari rcutoff akan dianggap sama dengan nol.
Potensial Lennard-Jones ini dipakai karena memberikan hasil yang hampir sama
dengan hasil eksperimen dan data mekanika kuantum. Pada dasarnya persamaan ini
merepresentasikan keseimbangan antara energi tarik-menarik dan tolak-menolak antar
dua atom [3].
Pada tabel 1 dapat diamati nilai parameter
akan disimulasikan.
()
2,6
2,337
dan
dan
(eV)
0,242
0,4093
ISBN 978-602-19655-1-1
(a)
(b)
Gambar 1. Grafik potensial Lennard-Jones (a) interaksi atom Al-Al dan (b) interaksi
atom Cu-Cu.
Grafik potensial Lennard-Jones (Gambar 1) merepresentasikan sifat fisis suatu
material. Material dengan sumur potensial yang dalam, Gambar 1(b), memiliki
koefisien muai yang rendah. Sebaliknya, sumur potensial yang dangkal, Gambar 1(a)
memiliki koefisien muai yang tinggi [5].
Model
Model struktur kristal Al dan Cu yang akan disimulasikan adalah FCC (Face
Centered Cubic) sebagai berikut.
(a)
(b)
Gambar 2. (a) FCC dan (b) Penampang bidang FCC (100) [3].
Al dan Cu memiliki jenis struktur kristal yang sama, tetapi memiliki ukuran atom dan
panjang ikatan (Bond-Length) yang berlainan seperti pada tabel berikut.
Tabel 2. Nilai jari-jari atom dan panjang ikatan Aluminium dan Tembaga [6]
Nama Atom
Aluminium (Al)
Tembaga (Cu)
ISBN 978-602-19655-1-1
Jari-jari
()
1,42
1,28
Panjang ikatan
()
4,05
3,61
Jumlah atom Al dan Cu disesuaikan sehingga memiliki panjang keping yang sama
berdasarkan struktur kristal FCC (100) pada Gambar 2(b) dan parameter - parameter
pada tabel 2, maka konfigurasi awal bimetal Al dan Cu setelah melalui tahap
ekuilibrasi dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3. Konfigurasi awal Keping Al (kiri), Keping Cu (kanan) dan perekat (hitam).
Dua atom Al dan dua atom Cu yang bersinggungan langsung dengan bidang datar
diasumsikan tidak bergerak. Ditambahkan pula material perekat yang digunakan untuk
menempelkan keping Al dengan keping Cu. Material perekat tersebut adalah material
fiksi yang massanya diasumsikan sangat kecil. Karena disimulasikan secara 2 Dimensi,
maka efek pemuaian yang dapat diamati hanyalah pemuaian panjang dan pemuaian
luas.
Hasil dan diskusi
Untuk mempelajari pengaruh temperatur terhadap bimetal, maka perlu menghitung
besar sudut deviasi dari garis normalnya. Dalam hal ini, penulis mengukur sudut
deviasi dengan mengacu pada atom perekat paling atas seperti dapat dilihat pada
gambar berikut.
ISBN 978-602-19655-1-1
(a)
(b)
Gambar 5. Simulasi bimetal pada temperatur 500K (a) 900fs; (b) 4112fs.
ISBN 978-602-19655-1-1
Gambar 6. Simulasi bimetal pada temperatur 700K (a) 900fs; (b) 4112fs.
ISBN 978-602-19655-1-1
(3)
f(500K) = 0,3015t
(4)
f(400K) = 0,2451t
(5)
Dari persamaan (3), (4) dan (5), didapatkan gradien dari setiap persamaan linier
sudut deviasi dimana semakin tinggi temperatur maka semakin besar pula perubahan
sudut deviasinya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kenaikan temperatur tidak
berbanding lurus dengan besar sudut deviasi melainkan berbanding lurus dengan
tingkat fluktuasi sudut deviasinya. Semakin fluktuatif sudut deviasinya menunjukkan
bahwa amplituda vibrasi molekul semakin meningkat.
Kesimpulan
Simulasi pemuaian bimetal pada skala molekuler telah menunjukan hubungan
antara temperatur dengan vibrasi molekul. Semakin tinggi temperatur maka sudut
deviasinya semakin berfluktuatif yang menunjukkan semakin tinggi pula amplituda
vibrasi molekulnya. Hasil simulasi ini juga memberikan hasil yang sesuai dengan
eksperimen pada skala makroskopis dimana keping bimetal akan melengkung ke arah
material yang memiliki koefisien muai yang lebih rendah [1].
ISBN 978-602-19655-1-1
Referensi
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
Ahmad Ramdono*
Suprijadi Haryono
*Corresponding author
ISBN 978-602-19655-1-1