PENDAHULUAN
V1 / T1 = V2 / T2
di mana:
- V1dan V2 adalah volume awal dan volume akhir gas,
- T1dan T2 adalah suhu awal dan suhu akhir gas.
Rumus dasar pemuaian termal linear, yang digunakan
untuk mengukur perubahan panjang suatu bahan akibat
perubahan suhu, dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔL = α . L . ΔT
di mana:
- ΔL adalah perubahan panjang bahan,
- α adalah koefisien pemuaian linear,
- L adalah panjang awal bahan,
- ΔT adalah perubahan suhu.
Sumber:*
1. Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2012). Physics for
Scientists and Engineers with Modern Physics. Cengage
Learning.
4.1.1 alumunium
T2 ΔT ΔL
Berdasarkan hasil (◦C) (˚C) (mm)
pengukuran diatas dapat 29,5 0,5 0,07
disimpulkan bahwa semakin
meningkat suhu yang 31 2 0,14
digunakan maka nilai 34 5 0,21
koefisien muai panjang akan 37,5 8,5 0,28
semakin meningkat.
42 13 0,35
46,5 17,5 0,42
51 22 0,49
55,5 26,5 0,56
Tabel.5. Pengolahan data pada Tembaga
∆T ∆L (∆T) ∆T∆
2
L
X y x2 Xy
0, 0,07 0,25 0,03
5 5
2 0,14 4 0,28
5 0,21 25 1,05
8, 0,28 72,2 2,38
5 5
13 0,35 169 4,55
17 0,42 306, 7,35
,5 25
22 0,49 484 10,7
8
26 0,56 702, 14,8
,5 25 4
∑ 95 2,52 176 41,2
2,95 65