Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

STUDI PENGARUH DIAMETER RONGGA PENAMPANG KONDUKTOR


TERHADAP PERUBAHAN SUHU

ARTIKEL

Oleh:
DewiPuspitasari
NIM 080210102054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

STUDI PENGARUH DIAMETER RONGGA PENAMPANG KONDUKTOR


TERHADAP PERUBAHAN SUHU

Dewi Puspitasari, Bambang Supriadi, Rifati Dina Handayani

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
Email: d_why_red@yahoo.com

Abstract
Conductors are objects that conduct electricity and heat easily. The size of the
conductor’s shape influence electricity and heat conductivity. The purpose of
this research is to study the effect of cavity diameter conductor cross-section of
the temperature change. This type of research is experimental research. The
data collection method using measurement data directly. Data analysis is the
analysis of repeated measurements. The conclusion of this study is the presence
of aluminium in the solid and hollow pemans influence time change of water
temperature. The larger diameter of the cavity cross section of aluminium
greater temperature time changes.
Keyword: Conductors, Diameter, Cross section, Temperature

PENDAHULUAN
Arus listrik adalah muatan listrik merupakan bahan yang dapat
yang mengalir dalam suatu penghantar menghasilkan energi panas yang yang
tiap satuan waktu. Berdasarkan sifat maksimal; bahan logam stainless steel
hantarannya terdapat 3 jenis bahan yaitu: memiliki efisiensi energi sebesar 78.3%,
isolator, konduktor, dan semikonduktor. sedangkan bahan logam seng memiliki
Ketiga bahan tersebut memiliki efisiensi energi sebesar 74%, sehingga
resistansi, yang membedakan hanya stainless steel menghasilkan efisiensi
besar nilainya. Resistansi inilah yang energi lebih besar dibandingkan seng;
menghambat aliran listrik. medan magnet yang dihasilkan pada
Nilai resistansi suatu bahan logam stainless steel sebesar 1430 mA/m
dipengaruhi oleh panjang ( l) , luas (1.79 µT), lebih besar dari seng yang
penampang ( A) , dan hambat jenis bahan memiliki medan magnet sebesar 875
mA/m (1.09 µT); bahan stainless steel
( ρ ). Aliran listrik dalam konduktor dan seng merupakan bahan logam yang
mudah mengalir karena resistansinya aman untuk kesehatan karena medan
kecil. Besar resistansi mempengaruhi magnetnya <1 mT (dalam beberapa jam
efisiensi kalor pada alat listrik. per hari).
Penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan hasil penelitian diatas
Pambudi (2012) tentang kalor yang peneliti tertarik melakukan penelitian
berjudul “Pengaruh Variasi Beban Pada untuk mengetahui hambat jenis suatu
Pemanas Induksi Untuk Mendapatkan konduktor serta pengaruh diameter
Penghematan Optimum”. Adapun hasil rongga penampang konduktor terhadap
penelitian yang diperoleh sebagai perubahan suhu. Peneliti memanfaatkan
berikut: bahan logam ferromagnetik mekanisme alat pemanas air listrik untuk

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

memudahkan penelitian. Dalam diuraikan sebagai berikut:


melakukan penelitian tak jarang mempersiapkan alat dan bahan;
beberapa faktor luar mempengaruhi, merangkai alat; melakukan penelitian
sehingga diperlukan percobaan yang yaitu menguji kemurnian aluminium
teliti dan akurat. Adapun hasil percobaan menggunakan rangkaian jembatan
akan dibandingkan dengan teori dan wheatstone dan mengambil data waktu
dijelaskan secara deskriptif. kenaikan suhu dalam proses pemanasan
Berdasarkan uraian latar belakang air; menganalisis data penelitian
di atas, maka peneliti ingin mengangkat dibandingkan dengan teori yang ada; dan
topik yang berjudul “Studi Pengaruh kesimpulan.
Diameter Rongga Penampang
Konduktor Terhadap Perubahan
Suhu”.
Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh diameter rongga penampang
konduktor terhadap perubahan suhu.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk
Gambar 3.1 Desain alat penelitian kecepatan
mengkaji pengaruh diameter rongga kenaikan suhu pada beberapa
penampang konduktor terhadap logam
perubahan suhu. Analisis data penelitian meliputi
beberapa hal yaitu: 1) menghitung nilai
METODE PENELITIAN resistansi logam dan hambat jenis logam;
Jenis penelitian ini adalah 2) menghitung kesalahan mutlak,
penelitian eksperimen, dimana penelitian kesalahan relatif, dan keseksamaan nilai
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resistansi potensiometer dan logam;
diameter rongga penampang konduktor 3)menghitung waktu rata-rata kenaikan
terhadap perubahan suhu. suhu; 4) menghitung kesalahan mutlak,
Alat dan bahan yang digunakan kesalahan relatif, dan keseksamaan nilai
adalah: aluminium dengan panjang 5 cm waktu rata-rata.
dan berdiameter 2,5 cm (aluminium
pejal, aluminium dengan d r (diameter HASIL DAN PEMBAHASAN
rongga) 1.25 cm, dan aluminium dengan Berdasarkan pengukuran resistansi
d r 2 cm), sensor suhu, alat pemanas air, aluminium menggunakan jembatan
stopwatch, dan kabel penghubung. wheatstone, data penelitiannya dapat
Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Tabel 4.1 Nilai resistansi aluminium yang digunakan penelitian


R3 R2 (Ω)
R1 R4
Potensiometer
logam
− R¿ ¿
ρ Logam
(Ω) (Ω) (Ω) 18.5 Logam (Ω) (Ω.m)
(Ω) (Ω)
540 18.5 0.01852
540 18.5 0.01852 0.025 Ω
±0.007 3.98x10-5
100 100 540 18.5 0.01852 Ω
539 18.5 0.05288
540 18.5 0.01852
pengukuran waktu perubahan penampang berbeda, data
suhu pada pemanas air yang terdapat pengamatannya dapat dilihat pada Tabel
aluminium dengan diameter rongga 4.2.

Tabel 4.2 Waktu perubahan suhu pada pemanas air yang terdapataluminium dengan diameter
rongga penampang berbeda
Jenis Suhu Waktu (t ) −t Jenis Suhu Waktu −t
Aluminium (T) menit : s detik Aluminium (T) (t ) detik
menit : s
01:07.81 34°C 01:55.50
34°C 01:10.15 67.95± 01:58.47 116.02
01:05.89 1.37 01:54.09 ± 1.29
0:48.78 39°C 01:16.70
T029°C 39°C 0:51.17 51.87 ±
T0 29°C 01:30.12 85.97 ±
0:55.67 2.05 01:31.08 4.64
Logam Logam
pejal 44°C 0:40.66 44°C 0:54.15
0:42.88 43.86 ± berongga 0:56.77 54.03 ±
0:48.05 2.40 d r 1.25 cm 0:51.18 1.61
0:34.35 49°C 0:43.15
49°C 0:38.25 37.59± 0:55.37 51.81 ±
0:40.16 2.91 0:56.92 4.42

0:36.58 54°C 0:37.25


54°C 0:34.69 37.41 ± 0:41.61 42.67 ±
0:40.96 1.87 0:49.14 3.47
59°C 0:37.92 59°C 0:36.50
0:39.05 38.67 ± 0:37.81 37.33 ±
0:39.05 3.54 0:37.69 0.42
0:32.19 64°C 0:33.15
64°C 0:35.44 34.68 ± 0:37.65 37.25 ±
0:36.41 1.34 0:38.95 1.21

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Jenis Suhu Waktu −t


Aluminium (T) (t )
detik
menit : s

02:01.50
129.07 ± 8.18
34°C 02:15.33

02:10.37

01:12.65
74.27 ± 1.69
T 0 29°C 39°C 01:17.94

01:12.22

Logam 0:53.15
berongga 55.16 ± 2.45
44°C 01:04:17
d r 2 cm
0:53.56

0:48.22
50.90 ± 4.05
49°C 0:50.94

1:04.18

0:37.18
40.77 ± 3.47
54°C 0:39.16

0:56.88

0:35.67
39.38 ± 0.96
59°C 0:40:21

0:41:25

0:36.24
39.9 ± 2.34
64°C 0:39.73

0:43.73

Pengambilan data waktu perubahan suhu tidak terlalu cepat maupun lama. Tabel
menggunakan setiap kenaikan suhu 5°C. 4.2 dapat dibuat menjadi sebuah grafik
Hal ini untuk memudahkan pengukuran sebagai berikut:
karena rentang suhu yang digunakan

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Grafik lama waktu setiap kenaikan suhu 5°C padapemanas air dengan aluminium
140
120 Al. pejal
100 Al. d rongga 1,25
cm
80
Al. d rongga 2 cm
E
(DTIK
)
60
40
A
WT
KU

20
0
34°C 39°C 44°C 49°C 54°C 59°C 64°C
SUHU (°C)
Gambar 4.1 Grafik lama waktu setiap kenaikan suhu 5°C pada pemanas air dengan aluminium.

Berdasarkan data penelitian menaikkan suhu air berasal dari elemen


rangkaian jembatan wheatstone nilai pemanas. Lambat laun aluminium
resistansi aluminium dengan panjang 5 mengalami konduksi seluruh bagian dan
cm dan diameter penampang 1 cm menghasilkan kalor. Air yang
adalah 0.025Ω ± 0.007 Ω, maka nilai bersentuhan dengan aluminium yang
hambat jenis aluminium yang diperoleh telah menghasilkan kalor dan elemen
yaitu 39.865x10-6 Ωm. Nilai hambat pemanas mengalami konduksi. Antar
jenis aluminium yang digunakan partikel air mengalami perpindahan
memiliki selisih agak besar dengan nilai panas secara konveksi alami, sehingga
hambat jenis aluminium murni yaitu suhu air naik. Untuk aluminium dengan
2.828 x 10-6 Ωm. Hal ini disebabkan d r 1.25 cm, waktu kenaikan suhu
aluminium yang ada di pasaran terdapat pertama sebesar 116.02 detik dan mulai
campuran logam lain. stabil saat suhu air 59°C. Rongga
Pada rancangan penelitian, penampang aluminium menyebabkan
jembatan wheatstone menggunakan jumlah elektron yang bertumbukan dan
objek 3 buah aluminium dengan panjang kalor yang dihasilkan lebih kecil
5 cm dan diameter penampang 2.5 cm. dibandingkan aluminium pejal. Untuk
Saat pengukuran, jarum galvanometer aluminium dengan d r 2 cm, waktu
terus bergerak kanan-kiri, sehingga kenaikan suhu pertama sebesar 129.067
rangkaian jembatan wheatstone masih detik dan mulai stabil saat suhu air 59°C.
terdapat arus dan mengalami kesulitan Rongga penampang aluminum yang
mengukur nilai resistansi aluminium. lebih besar menyebabkan jumlah
Untuk mengatasi kesulitan pengambilan elektron yang bertumbukan dan kalor
data, maka objek penelitian mengalami yang dihasilkan sangat kecil
perubahan jumlah dan ukuran yaitu 1 dibandingkan 2 aluminium sebelumnya.
buah aluminium dengan panjang 5 cm,
dan diameter penampang 1 cm. Penelitian penambahan aluminium
dalam pemanas air sesuai dengan teori
Penelitian kedua, mengukur waktu yang telah dijelaskan sebelumnya pada
kenaikan suhu setiap 5°C pada pemanas tinjauan pustaka. Logam mengalami
air menggunakan aluminium (pejal dan konduksi saat dekat sumber kalor dan
berongga). Untuk aluminium pejal, lama proses konduksi seluruh bagian
waktu kenaikan suhu pertama sebesar dipengaruhi rongga penampang logam.
67.95 detik dan mulai stabil saat suhu air Kestabilan waktu kenaikan suhu pada
49°C. Saat terhubung listrik, kalor penelitian disebabkan oleh konduktivitas
Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013
JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

termal aluminium menurun. Besarnya Teknik Universitas Darma


konduktivitas termal dipengaruhi oleh Persada. Jakarta: Universitas
suhu, dimana semakin besar suhu maka Darma Persada.
konduktivitas termal semakin kecil. Saat Buchori, L. 2004. Buku Ajar Jurusan
suhu semakin tinggi maka jarak antar Teknik Kimia Fakultas Teknik
partikel akan semakin jauh dan bergetar Universitas Dipenogoro.
semakin cepat sehingga mengakibatkan Semarang: Universitas
massa jenis dan konduktivitas termal Dipenogoro.
aluminium semakin kecil. Selain itu Dekker, M. 1998. Electrical Power
kemurnian aluminium juga Cable Engineering Series Book 7.
mempengaruhi kestabilan waktu University of Wisconsin
kenaikan suhu. Madison.
Effendi, dkk. 2007. Medan
KESIMPULAN Elektromagnetika terapan.
Jakarta: Erlangga.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Giancoli, D. C. 2001. Fisika Jilid II.
pembahasan dapat diperoleh kesimpulan
Edisi V. Jakarta: Erlangga.
sebagai berikut:
Halliday, D. dan Resnick,R. 1985. Fisika
Adanya aluminium yaitu pejal dan
Jilid 1. Edisi III. Jakarta:
berongga pada pemanas air
Erlangga.
mempengaruhi waktu perubahan suhu.
Jack, P. H. 1993. Perpindahan Kalor.
Semakin besar diameter rongga
Edisi VI. Jakarta: Erlangga.
penampang aluminium maka waktu
Kreith, F. 1997. Prinsip-Prinsip
perubahan suhu juga semakin besar,
Perpindahan Panas. Edisi III.
yaitu:
Jakarta: Erlangga.
Waktu kenaikan suhu 5°C pertama
Lawrence, J. K. dan Carl, C. L. 1999.
pemanas air menggunakan aluminium
Copyright by Marcel Dekker Inc.
pejal adalah 67.95 detik; pemanas air
Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan
menggunakan aluminium dengan dr Rangkaian Listrik. Jakarta :
1.25 cm adalah 116.02 detik; dan Erlangga.
pemanas air menggunakan aluminium Pambudi, S. 2012. Pengaruh Variasi
dengan d r 2 cm adalah 129.067 detik. Beban Pada Pemanas Induksi
Waktu perubahan suhu mulai stabil saat Untuk Mendapatkan
mencapai suhu 49°C pada aluminium Penghematan Optimum.
pejal; pada aluminium dengan d r 1.25 Politeknosains. Edisi Khusus
Dies Natalis.
cm dan aluminium dengan d r 2 cm saat
Reitz, dkk. 1993. Dasar Teori Listrik-
mencapai suhu 59°C. Kestabilan waktu Magnet. Edisi III. Bandung: ITB.
perubahan suhu disebabkan Sutrisno dan Ik, T. G. 1997. Fisika
konduktivitas termal aluminium semakin Dasar: Listrik, Magnet, dan
kecil. Termofisika. Bandung: ITB.
Tooley, M. 2003. Rangkaian Elektronik.
DAFTAR PUSTAKA Edisi III. Jakarta: Erlangga.

Asyari, D. Y. 2009. Diktat Kuliah


struktur dan Sifat Material
Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013

Anda mungkin juga menyukai