Anda di halaman 1dari 5

5.

KOEFISIEN MUAI LINIER

I. TUJUAN
1. Menentukan nilai koefisien muai linier dari suatu logam
2. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pemuaian.

II. TEORI
Pemuaian panjang (linier) adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang, nilai lebar dan tinggi sangat kecil
dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut sehingga lebar dan tinggi
dianggap tidak ada (dapat diabaikan). Contohnya kawat dan jarum. Pemuaian
panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, panjang awal benda,
koefisien muai dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda
dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan. Pada besi, nilai koefisien muai linier
12 𝑥 10−6 °𝐶 −1 yang berarti setiap kenaikan suhu 1°𝐶 mengalami pertambahan
panjang 12 𝑥 10−6 𝑚.
Kebanyakan zat mengalami pemuaian bila dipanaskan. Hal ini disebabkan oleh
suhu semakin tinggi sehingga gerakan atom-atom pada zat semakin besar.
Perubahan panjang (∆L) berbanding lurus dengan kenaikan suhu. Pada range suhu
yang ditemukan di laboratorium, boleh dikatakan bahwa α tetap, tidak bergantung
pada suhu, sehingga terdapat hubungan antara perubahan panjang, perubahan suhu,
koefisien muai linier dan panjang awal, sehingga di dapat persamaan :

∆L = α 𝐿0 ∆T……………………………………………………(2.1)

Karena L = ∆L+ 𝑙0 , maka :

L = 𝐿0 + α 𝐿0 ∆T……………………………………………….(2.2)

Atau

L = 𝐿0 (1 + α ∆T)………………………………………………(2.3)
Dengan : ∆L = Perubahan panjang benda (m)
α = Koefisien muai linier(°𝐶 −1)
𝐿0 = Panjang mula-mula benda (m)
∆T = Perubahan suhu benda°C

-0
-10
-20

5 43 2 0 12 3 4 5

III. TUGAS PERSIAPAN

1. Carilah nilai α untuk tembaga, besi, alumunium dan kuningan !


2. Tuliskan aplikasi dari percobaan koefisien muai linier !
3. Buktikan bahwa perubahan luas ∆L dan perubahan volume ∆V untuk
suatu isotropik diberi dengan ∆A = 2α𝑙0 ∆T dan ∆V = 3α𝑙0 ∆T ,dimana
suhu di abaikan karena benilai kecil. Catatan : isotropik berarti sifat-
sifat materialnya sama pada semua arah !
4. Pada keping bimetal ( dua jenis logam yang berbeda )yang mempunyai
koefisien muai linier yang berbeda, ke arah mana keping akan bengkok
jika dipanaskan ?

IV. PERALATAN

1. Alat ukur koefisien muai linier yang dilengkapi dengan mikrometer


sekrup.
2. Termometer digital.
3. Ketel uap listrik.
4. Selang tahan panas.
5. Lup (kaca pembesar)
V. PROSEDUR

1. Dipanaskan ketel uap listrik yang berisi air hingga menghasilkan uap
panas.
2. Diukur suhu kamar dengan menggunakan termometer digital.
3. Diukur panjang batang logam yang akan digunakan.
4. Dimasukkan batang logam ke alat ukur koefisien muai linier.
5. Dihubungkan alat ukur koefisien muai linier ke ketel uap listrik dengan
menggunakan selang tahan panas.
6. Diamati kenaikan suhu pada termometer yang telah dipasang pada alat
ukur koefisien muai linier hingga mencapai suhu maksimal.
7. Diketatkan mikrometer sekrup pada suhu yang telah di tentukan
8. Diukur penunjukkan mikrometer sekrup batang logam mula-mula.
9. Dilepaskan selang tahan panas dari alat koefisien muai linier
10. Diukur penurunan suhu sehingga didapati suhu awal yang terdapat pada
data kemudian diukur penunjukkan micrometer sekrupnya
11. Dilakukan percobaan yang sama dari suhu yang tertinggi ke suhu yang
terendah dengan interval 10 oC.

VI. DATA PERCOBAAN

Jenis logam :
Panjang mula-mula batang logam (𝐿0) : m
o
Suhu kamar (T) : C
o
Suhu awal (𝑇𝑖 ) : C
Pengukuran mikrometer awal (𝐿𝑖 ) : mm
o
Suhu akhir (𝑇𝑓 ) : C
Pengukuran mikrometer akhir (𝐿𝑓 ) : mm
Tabel Perubahan Panjang Terhadap Suhu
𝑇𝑓 (oC) 𝐿𝑓 (mm)

VII. ANALISIS DATA


1. Buatlah grafik ∆L-vs-∆T
2. Hitunglah koefisien muai linier dari besi dengan menggunakan
persamaan :
1
α= 𝑥𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
𝐿0

3. Hitunglah % Deviasi dari percobaan

α𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − α𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
%D=| | 𝑥 100 %
α𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
VIII. ULASAN

1. Bandingkanlah hasil yang diperoleh dengan data referensi !


2. Tuliskan sumber-sumber ralat yang paling berpengaruh pada percobaan !
3. Apa pengaruh suhu pada percobaan koefisien muai linier ?

Anda mungkin juga menyukai